Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Pemahaman Kurikulum Merdeka Belajar pada Guru di SMAK Kab. Kupang Saetban, Sem; Daik, Marlen Angela; Foeh, Yonatan; Sole , Yanti Y.E.; Mambraw, Daud; Kleing, Imanuel
Pengabdian Pendidikan Indonesia Vol. 2 No. 01 (2024): Artikel Riset Periode April 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/ppi.v2i01.4215

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dibingkai dalam bentuk pelatihan ini didasarkan pada kenyataan bahwa salah satu terobosan terbaru dalam dunia pendidikan adalah dengan diluncurkannya kurikulum merdeka belajar oleh Menteri pendidikan yang bertujuan mengembalikan otoritas pengelolaan pendidikan kepada sekolah dan pemerintah daerah. Namun, permasalahan yang masih dijumpai adalah bahwa hingga saat ini masih ada masih banyak guru-guru yang belum memahami spenuhnya terkait kebijakan kurikulum Merdeka Belajar khususnya dalam komponen penilaian dan administrasi mengajar. Hal ini disebabkan oleh karena mereka belum pernah mengikuti sosialisasi terkait implementasi kurikulum merdeka sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAK Kab. Kupang dan berlangsung selama 2 hari. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hasil pelaksanaan kegiatan ini menunjukan bahwa kegiatan pelatihan dan pemahaman kurikulum merdeka belajar yang disasarkan pada guru-guru SMAK Kabupaten Kupang dikatakan berhasil terbukti melalui hasil evaluasi pada nilai pretest dan posttest nilai rata-rata pretest 16,5 dan nilai postest sebesar 21,81 artinya bahwa ada peningkatan nilai sebesar 5,31. Selanjutnya untuk memperoleh kesimpulan yang valid maka diuji rata-rata signifikansi perbedaa kedua data maka dihitung menggunakan persamaan uji t sehingga diperloeh ????????????????????????? = 8,94 > ???????????????????????? = 1,753 artinya bahwa ada perbedaan pemahaman guru sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan pengabdian.
Perbedaan Prestasi Belajar Mahasiswa Saat Pembelajaran Daring dan Tatap Muka Ditinjau dari Prokrastinasi Akademik Sine, Junaity Soften; Lele, Jeni Isak; Sole, Adriana I. S.; Foeh, Yonatan
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2022): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/harati.v2i1.81

Abstract

During Pandemic Covid-19 which has started from March 2020 in Indonesia, learning from home is conducted. Online learning, therefore, has been the only choice for schools and universities to maintain learning process during this troubled time. Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang has also applied online learning. Consequently, academic procrastination became one of the problems to tackle. To answer this problem, this study was conducted to investigate whether there was effect of online and face-to-face learning toward learning achievements of the second and sixth semester students from Christian Religious Education Study Program when seen from their academic procrastination. A quantitative approach was used in this study by an ex-post facto design. There were two analysis techniques applied namely descriptive statistics and two way (ANAVA) varians analysis involving a sample of 122 students out of the population of 770 students. The findings showed first, there was no difference in learning achievements of students who learned online and face to face. Secondly, there was no interaction between online learning or academic procrastination and students’ learning achievements. Thirdly, there was diference in learning achievements of students with high and low academic procrastination. Selama pandemi Covid-19 pada Maret 2020, diberlakukan belajar dari rumah. Akibatnya pembelajaran daring menjadi satu-satunya pilihan bagi sekolah dan universitas untuk tetap melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar demikian juga Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang. Sebagai akibat, prokrastinasi akademik menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. Penelitian ini mencari tahu pengaruh proses pembelajaran daring dan tatap muka terhadap prestasi belajar ditinjau dari kebiasaan menunda-nunda mengerjakan tugas akademik atau prokrastinasi akademik mahasiswa semester dua dan enam Program Studi Pendidikan Agama Kristen. Metode penelitian ini adalah Kuantitatif dan jenis penelitian Ex-Post Facto. Teknik Analisis yang dilakukan yakni melalui analisis statistik deskriptif dan analisis varians (ANAVA) dua jalan dengan melibatkan 122 mahasiswa sebagai sampel dari total populasi sebesar 770 mahasiswa. Dari metode dan analisis uji hipotesis ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang belajar dengan pembelajaran daring dan mereka yang belajar secara tatap muka, tidak terdapat interaksi antara pembelajaran daring dengan prokrastinasi akademik terhadap prestasi belajar mahasiswa dan terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki prokrastinasi akademik tinggi dan rendah.
Mengelola Hidup, Menata Masa Depan : Pemberdayaan Remaja SMTK Rote Ba’a dalam Self Management dan Karakter Kristiani Radja, Petrus Logo; Foeh, Yonatan; Loban, Maria Natalia; Saefatu, Meyrlin
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 3 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i3.7907

Abstract

SMTK Rote Ba’a, lembaga pendidikan menengah berbasis Kristen di Kabupaten Rote Ndao, NTT, menghadapi tantangan serius dalam self management dan pembentukan karakter Kristiani pada remajanya. Kesulitan mengatur waktu, mengendalikan emosi, menentukan tujuan hidup, serta lemahnya disiplin dalam membangun kebiasaan positif berdampak pada kesiapan spiritual dan personal mereka. Nilai-nilai Kristiani seperti kasih, integritas, tanggung jawab, dan penguasaan diri juga belum sepenuhnya terinternalisasi. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan membekali remaja dengan keterampilan self management yang terintegrasi dengan karakter Kristiani, sehingga lebih siap menghadapi tantangan hidup dan panggilan pelayanan. Kegiatan dilaksanakan melalui survei kebutuhan, pemberian materi, serta diskusi interaktif. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai pentingnya pengelolaan diri dan karakter Kristiani sebagai fondasi hidup beriman, disiplin, dan berintegritas. Temuan ini penting untuk diadopsi lebih luas dalam kebijakan pendidikan Kristen sebagai model penguatan generasi muda yang berkarakter dan tangguh.
HOTS-Based Instrument Development Training in the Independent Learning Curriculum for Enonekmese State Middle School Teachers Tandjung, Ferofianes Linda; Banik, Lodia Amelia; Ningati, Dwi Kristin; Foeh, Yonatan; Selan, Anita
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 5, No 1 (2025): April
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/transformasi.v5i1.30066

Abstract

The Independent Curriculum emphasizes the importance of authentic assessment to measure students' learning achievement. One form of authentic assessment that can be used to measure HOTS abilities is a HOTS-based instrument. Teachers at Enonekmese State Middle School have so far had difficulty in compiling HOTS-based instruments. This training is expected to increase teachers' insight into the rules and how to compile HOTS-based assessment instruments. There are three stages carried out in this training activity, namely: 1. Planning. At this stage, the activity implementer contacts the training presenter, determines the location of the activity and prepares all activity needs. 2. Implementation. At this stage, the training activity is carried out for one day by presenting 2 speakers. 3. Evaluation. After the activity is completed, an evaluation is then held to see the achievement of the activities that have been carried out. This PkM activity was carried out in two sessions with different forms. Participants were given an understanding of the independent learning curriculum and received training and assistance in preparing HOTS-based evaluation instruments. This training provides a significant contribution to teachers in gaining a number of knowledge and competencies related to the independent learning curriculum and the preparation of HOTS-based evaluation instruments.
Pelatihan Pemahaman Kurikulum Merdeka Belajar pada Guru di SMAK Kab. Kupang Saetban, Sem; Daik, Marlen Angela; Foeh, Yonatan; Sole , Yanti Y.E.; Mambraw, Daud; Kleing, Imanuel
Pengabdian Pendidikan Indonesia Vol. 2 No. 01 (2024): Artikel Periode April 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/ppi.v2i01.4215

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dibingkai dalam bentuk pelatihan ini didasarkan pada kenyataan bahwa salah satu terobosan terbaru dalam dunia pendidikan adalah dengan diluncurkannya kurikulum merdeka belajar oleh Menteri pendidikan yang bertujuan mengembalikan otoritas pengelolaan pendidikan kepada sekolah dan pemerintah daerah. Namun, permasalahan yang masih dijumpai adalah bahwa hingga saat ini masih ada masih banyak guru-guru yang belum memahami spenuhnya terkait kebijakan kurikulum Merdeka Belajar khususnya dalam komponen penilaian dan administrasi mengajar. Hal ini disebabkan oleh karena mereka belum pernah mengikuti sosialisasi terkait implementasi kurikulum merdeka sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAK Kab. Kupang dan berlangsung selama 2 hari. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hasil pelaksanaan kegiatan ini menunjukan bahwa kegiatan pelatihan dan pemahaman kurikulum merdeka belajar yang disasarkan pada guru-guru SMAK Kabupaten Kupang dikatakan berhasil terbukti melalui hasil evaluasi pada nilai pretest dan posttest nilai rata-rata pretest 16,5 dan nilai postest sebesar 21,81 artinya bahwa ada peningkatan nilai sebesar 5,31. Selanjutnya untuk memperoleh kesimpulan yang valid maka diuji rata-rata signifikansi perbedaa kedua data maka dihitung menggunakan persamaan uji t sehingga diperloeh ????????????????????????? = 8,94 > ???????????????????????? = 1,753 artinya bahwa ada perbedaan pemahaman guru sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan pengabdian.
Analisis Kecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa Pendidikan Agama Kristen Semester IV Institut Agama Kristen Negeri Kupang Tahun 2022 Bole, Moses Yohanis Nimrot; Foeh, Yonatan; Radja, Petrus Logo
NUSRA : Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2024): NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, Mei 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/nusra.v5i2.2544

Abstract

As prospective teachers, Christian religious education students must be able to recognize their own learning styles so that when they become teachers, they can know and recognize the learning styles of their students. In this way he can determine the appropriate strategy or method for delivering learning to students. Based on the background above, the aim of this research is to find out the learning styles of 4th semester Christian religious education student at the Kupang State Christian Religion Institute and to understand the factors that hinder Christian religious education students from not knowing and recognizing their learning styles. The research method used in this research is quantitative descriptive research. The data collection technique uses a questionnaire. The number of samples in this study was 62 people. The data analysis technique used is descriptive statistics. The results of research conducted on 4th semester Christian religious education student at the Kupang State Christian Religion Institute, concluded that there was a tendency for student learning styles, namely visual kinesthetic (43.5%). There are also factors that hinder students in knowing and applying their learning styles, namely feeling bored or bored and stressed in the learning process, physical conditions such as visual and hearing problems, obstacles when lecturers deliver material in the learning process, and the absence of special time provided for studying.
Evaluasi Implementasi Program Sekolah Ramah Anak di SD Negeri Bertingkat Naikoten dengan Model CIPP (Context, Input, Process Dan Product) Tallo, Deshiyana Natalia; Foeh, Yonatan; Marlen Angela Daik
Jurnal Ekonomi, Manajemen Pariwisata dan Perhotelan Vol. 5 No. 1 (2026): Januari: Jurnal Ekonomi, Manajemen Pariwisata dan Perhotelan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jempper.v5i1.5989

Abstract

This study aims to evaluate the implementation of the Child-Friendly School Program at Naikoten State Elementary School using the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model. This program is designed to create a safe, comfortable, enjoyable learning environment, and ensure the fulfillment of children's rights. The research uses an evaluative descriptive approach with data collection techniques in the form of documentation, observation, and interviews. Data analysis is carried out through data reduction, data presentation, conclusion drawn, and recommendation preparation, while data validity is obtained through triangulation of sources and techniques. The results of the study show that in the context aspect, there is a match between the background, objectives, objectives, and curriculum so that the program is considered feasible to be implemented. In terms of input, schools have had most of the supporting resources, including adequate infrastructure and trained educators. In terms of the process, the implementation of the program is effective through anti-violence policies, the formation of an implementation team, and the active involvement of all school residents. In terms of outcomes, most of the program's objectives were achieved, especially in creating a conducive learning environment, strengthening school-parent collaboration, and shaping the character of students. However, aspects of a healthy school environment still need attention. Overall, this program has a positive impact and is recommended to be continued.