Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA SARAPAN PAGI DAN KEBUTUHAN GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN DENGAN MEDIA LEAFLET: HEALTH EDUCATION ON THE IMPORTANCE OF BREAKFAST AND NUTRITIONAL NEEDS FOR GROSS MOTOR DEVELOPMENT IN TODDLERS AGED 3-5 YEARS USING LEAFLET MEDIA Tria Jaya, Susanti; Nurin Fauziyah
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i1.278

Abstract

Abstrak   Permasalahan gizi di Indonesia sangat banyak sekali salah satunya yaitu kekurangan gizi. Kekurangan gizi yaitu kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi oleh seseorang sehingga menyebabkan ketidakstabilan fungsi tubuh kita salah satunya yaitu motorik kasar. Perkembangan motorik kasar adalah gerakan yang dipengaruhi dan dikendalikan oleh otot – otot besar (tangan dan kaki) yang terkoordinasi oleh pusat syaraf manusia.  Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 5 tahun yang mempunyai berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak tesebut berkembang secara optimal. Tujuan dari kegiatan ini diharapakan  ada peningkatan pengetahuan pada balita usia 3-5 tahun terkait sarapan pagi dan isi piringku sehingga menyadari pentingnya memenuhi kebutuhan gizi untuk perkembangan motorik kasar saat ini. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus 2024. Dari 54 siswa yang hadir, semuanya memperhatikan dan aktif dalam kegiatan. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan menyampaikan materi dengan menggunakan media leaflet. Di akhir kegiatan, peserta diberi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan tentang pentingnya sarapan pagi dan kebutuhan gizi melalui isi piringku dan  perkembangan motorik kasar.   Kata kunci : Gizi, Balita, Motorik Kasar   Abstract There are many nutritional problems in Indonesia, one of which is malnutrition. Malnutrition is a lack of nutritional intake consumed by a person, which causes instability in our body functions, including gross motor skills. Gross motor development is a movement influenced and controlled by large muscles (hands and feet) coordinated by the human nervous system. Preschoolers are children aged 3 to 5 years who have various potentials. These potentials are stimulated and developed so that the child's personality develops optimally. The purpose of this activity is to increase knowledge in toddlers aged 3-5 years regarding breakfast and the contents of my plate so that they realize the importance of meeting nutritional needs for gross motor development today. The activity was carried out in August 2024. Of the 54 students who attended, all of them paid attention and were active in the activity. Implementation of health education by delivering material using leaflet media. At the end of the activity, participants were given questions to find out knowledge about the importance of breakfast and nutritional needs through the contents of my plate and gross motor development.   Keywords : Nutrition, Toddler, Gross Motor Skills
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI DI PAUD DAN TK AR-ROBITHOH DESA KERKEP KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI : HEALTH EDUCATION ON THE IMPACT OF GADGET USE ON EARLY CHILDREN IN PAUD AND KINDERGARTEN AR-ROBITHOH KERKEP VILLAGE GURAH DISTRICT KEDIRI DISTRICT Nurin Fauziyah; Susanti Tria Jaya
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i1.282

Abstract

Abstrak   Gadget, pada awalnya digunakan hanya sebagai sebuah alat komunikasi. Namun, seiring berkembangnya tekhnologi, gadget memiliki berbagai fitur yang sangat menarik, bervariasi, interaktif, dan dikemas dengan pengoperasian yang sangat mudah, sehingga menambah daya tarik bagi setiap orang, baik dari kalangan lansia hingga anak usia dini. Gadget sebenarnya memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan manusia jika digunakan dengan baik dan tepat, tetapi gadged juga memberikan dampak negatif bagi manusia khususnya bagi perkembangan anak jika digunakan tanpa pengawasan dan pengarahan dari orang tua, khususnya anak usia dini. Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini memiliki tujuan, yakni untuk memberikan edukasi kepada anak usia 3-6 tahun tentang bahaya penggunaan gadget baik positif maupun negative di Paud dan TK Ar-Robithoh. Metode yang diberikan menggunakan media LCD, dengan pemaparan materi cerita bergambar serta diberikan Leaftlet yang bisa dibaca kembali dirumah bersama orang tua. Hasil akhir dari pengabdian ini didapatkan anak-anak mendapatkan informasi tentang dampak penggunaan gadget (baik negative maupun positif) dan memiliki kesadaran tinggi tentang memanajemen waktu dalam membatasi dirinya saat bermain gadget. Oleh karena itu penting untuk dibuat suatu aktivitas yang mengarah kepada kegiatan-kegiatan fisik, baik meliputi motorik halus maupun motorik kasar yang dapat merangsang tumbuh kembang anak tanpa menggunakan gadget.   Kata kunci : Gadget; Anak Usia Dini; Dampak Positif dan Negatif   Abstract   Gadgets were initially used only as a communication tool. However, as technology develops, gadgets have various features that are very interesting, varied, interactive, and packaged with very easy operation, thus increasing the appeal for everyone, from the elderly to young children. Gadgets actually have many benefits in human life if used properly and appropriately, but gadgets also have a negative impact on humans, especially on children's development if they are used without supervision and direction from parents, especially young children. Early childhood is children aged 0-6 years. This Community Service activity has the aim of providing education to children aged 3-6 years about the dangers of using gadgets, both positive and negative, in Ar-Robithoh Preschool and Kindergarten. The method given uses LCD media, with presentation of illustrated story material and leaflets are given which can be read again at home with parents. The final result of this service is that children receive information about the impact of using gadgets (both negative and positive) and have a high awareness of time management in limiting themselves when playing with gadgets. Therefore, it is important to create activities that lead to physical activities, including fine motor skills and gross motor skills, which can stimulate children's growth and development without using gadgets.   Key Words: Gadget; Early childhood; Positive and Negative Impact  
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH ANAK DENGAN POLA ASUH DALAM KEJADIAN STUNTING Nurin Fauziyah; Fresty Africia; Vide B Dinastiti
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v9i2.691

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita dengan tanda tinggi badannya berada di bawah standar. Faktor yang menjadi resiko terjadinya stunting adalah kondisi sosioekonomi dan budaya yang dijabarkan menjadi pendidikan orangtua, jumlah anak dalam keluarga, dan pola asuh ibu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dan jumlah anak dengan pola asuh. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Tehnik sampling nonprobability dengan accidental sampling. Jumlah sampel 30 responden ibu dengan anak balita di posyandu Desa Pelem. Tingkat pendidikan dan jumlah anak sebagai variabel independen dan pola asuh ibu sebagai variabel dependen. Analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik mendapatkan nilai p-value < α (0,05), nilai p-value < 0,05 maka HO ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan jumlah anak (p = 0,049) dan tingkat pendidikan (p = 0,013) terhadap pola asuh. Tingkat pendidikan yang baik akan menghasilkan pola asuh yang baik. Jumlah anak yang banyak berhubungan dengan pola asuh anak yang bisa menyebabkan kejadian stunting.
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU BALITA TENTANG PENTINGNYA STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK : HEALTH EDUCATION FOR MOTHERS OF TODDLERS ABOUT THE IMPORTANCE OF STIMULATION OF CHILD GROWTH AND DEVELOPMENT Tria Jaya, Susanti; Nurin Fauziyah; Dwi Rahayu; Pratiwi Yuliansari; Fannindya Hamdani Zeho
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i2.371

Abstract

Abstrak   Permasalahan pertumbuhan dan perkembangan balita pada masa 5 tahun kehidupan merupakan masalah serius bagi Negara maju ataupun Negara berkembang. Perkembangan motorik kasar dipengaruhi dan dikendalikan oleh otot – otot besar (tangan dan kaki) yang terkoordinasi oleh pusat syaraf manusia. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang merupakan orang terdekat dengan anak. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Tujuan dari kegiatan ini diharapkan  ada peningkatan pengetahuan pada balita usia 3-5 tahun terkait stimulasi tumbuh kembang anak sehingga menyadari pentingnya stimulasi untuk perkembangan motorik saat ini. Kegiatan dilaksanakan pada bulan 19-25 Mei 2025 di Tapos Desa Pelem. Dari 30 ibu balita yang hadir, semuanya memperhatikan dan aktif dalam kegiatan. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan menyampaikan materi dengan menggunakan metode emo demo. Di akhir kegiatan, peserta diberi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan tentang pentingnya stimulasi tumbuh kembang anak. Kata kunci : stimulasi, tumbuh kembang, anak   Abstract   The problem of toddler growth and development during the 5th year of life is a serious problem for both developed and developing countries. Gross motor development is influenced and controlled by large muscles (hands and feet) which are coordinated by the human nervous system. Every child needs to receive routine stimulation as early as possible and continuously at every opportunity. Stimulation of a child's growth and development is carried out by the mother and father, who are the closest people to the child. Lack of stimulation can cause deviations in child growth and development and even permanent disorders. The purpose of this activity is to increase knowledge in toddlers aged 3-5 years regarding stimulation of child growth and development so that they realize the importance of stimulation for motor development today. The activity was carried out in 19-25 Mei 2025 in Tapos Pelem Vilage. Of the 30 mothers of toddlers who attended, all of them paid attention and were active in the activity. Implementation of health education by delivering material using the emo demo method. At the end of the activity, participants were asked questions to find out knowledge about the importance of stimulation of child growth and development. Keywords : Stimulation, Growth and Development, Child
IMPROVING THE KNOWLEDGE AND SKILLS OF MOTHERS OF TODDLERS IN ACCOMPANYING THE DEVELOPMENT OF FINE AND GROSS MOTOR SKILLS IN THE GREAT PARENTS SCHOOL EVENT Widhi Sumirat; Nurin Fauziyah; Vide Bahtera; Wulandari, Ratna Feti
ABDIMASNU: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): ABDIMASNU
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/abdimasnu.v5i2.679

Abstract

The development of Indonesian Human Resources (HR) needs to be carried out in a planned and sustainable manner. The period of five years and under is the golden age for children's intelligence. At the age of 4 years, a child's intelligence capacity has reached 50%, this shows the importance of providing stimulation to early childhood, because it is a foundation that greatly determines of child's further development. Every child has a different level of motor development. Children's motor development has an important role in their lives. One important aspect of the process of child development at preschool age is motor development, because motor development is the child's intelligence and social emotions. The purpose of this Community Service is to increase the knowledge and skills of parents in training gross and fine movements to children so that later children can be more skilled and careful in using their fingers when doing practical things in everyday life, school such as writing, painting and others. The method in this Community Service is to use counseling with active lectures, practice detecting children's motor development and evaluation using questionnaires. The media used are power point, child development cards (KKA). The results of this Community Service There is an increase in the knowledge of mothers of toddlers, namely from 50% in the sufficient category to 55% in the good knowledge category. and the mother's skills can be seen from the mother being able to train gross and fine motor skills in her child by filling in the child's development card.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PUBERTAS PADA SISWA KELAS 5 DAN 6 DI SDN WATES KECAMATAN WATES: HEALTH EDUCATION ABOUT PUBERTY GRADE 5 AND 6 STUDENTS AT SDN WATES, WATES DISTRICT Nurin Fauziyah; Susanti Tria Jaya; Fannidya Hamdani Zeho; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.161

Abstract

Abstrak Pubertas atau akil balig merupakan bagian dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, sikap atau perilaku, dan pematangan organ reproduksi. Umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Dimasa ini adalah masa rawan bagi anak yang tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang pubertas, perilaku menjaga diri dan etika dalam menghadapi masa peralihan ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah anak dapat mengontrol dan menjaga diri di masa pubertasnya dengan memberikan pengertian-pengertian tentang perubahan pada dirinya.  Penyampaian materi yang diberikan menggunakan media LCD, lembar balik dan tanya jawab. Hasil akhir dari pengabdian ini didapatkan anak-anak mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang perubahan pada dirinya serta kesadaran tinggi tentang bagaimana upaya-upaya untuk menjaga dirinya di masa pubertas (100%). Oleh karena itu penting untuk dibuat suatu program inovasi untuk mengoptimalisasi pelayanan kesehatan anak di masa pubertas. Diharapkan program promosi kesehatan ini terus berlanjut sehingga membentuk generasi remaja yang berkualitas. Kata Kunci: Menjaga diri., Pubertas, Perubahan diri, Abstract Puberty or puberty is part of human development. This period is a period of change or transition from childhood to adulthood, where a child experiences physical changes, attitudes or behavior, and maturation of the reproductive organs. Generally begins at the age of 10-13 years and ends at the age of 18-22 years. This period is a vulnerable period for children who are not equipped with knowledge about puberty, self-care behavior and ethics in dealing with this transitional period. The purpose of this community service is that children can control and take care of themselves during puberty by providing insights about changes in themselves. Submission of material provided using LCD media, flipcharts and questions and answers. The end result of this dedication is that children gain increased knowledge about changes in themselves and high awareness of how to take care of themselves during puberty (100%). Therefore it is important to create an innovation program to optimize child health services during puberty. It is hoped that this health promotion program will continue to form a generation of quality youth. Keywords: Take care of yourself. Puberty, Change yourself.
OPTIMALISASI PERAN KADER BALITA DALAM PENATALAKSANAAN STUNTING: OPTIMIZATION THE ROLE OF TODDLER CADRES IN STUNTING MANAGEMENT Africia, Fresty; Pratiwi Yuliansari; Nurin Fauziyah; Vide B. Dinastiti; Fannidya H. Zeho
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i1.171

Abstract

Abstrak Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita dengan tanda tinggi badannya berada di bawah standar. Stunting mempunyai dampak yang buruk pada anak jika tidak segera ditangani. Kader merupakan salah satu unsur pendukung keberhasilan dalam pemantauan pertumbuhan balita. Sehingga kader perlu untuk selalu mendapatkan edukasi untuk diteruskan ke masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran kader balita dalam penatalaksanaan stunting dengan meningkatkan pengetahuan tentang stunting. Kegiatan dilaksanakan tanggal 14-15 Juni 2023 di Kelurahan Kaliombo Kota Kediri, dengan sasaran 44 kader balita. Kegiatan hari pertama berupa pendidikan kesehatan melalui media power point dengan materi stunting dan peran kader posyandu serta membagikan booklet kepada kader balita. Kegiatan hari kedua berupa kunjungan ke rumah keluarga dengan anak stunting bersama dengan kader balita, bidan desa, dan petugas Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kediri. Evaluasi kegiatan menggunakan alat ukur kuesioner dengan hasil baik untuk peran kader balita. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terhadap kader balita dapat meningkatkan peran dan fungsi kader balita di Kelurahan Kaliombo Kota Kediri. Penalaksanaan stunting membutuhkan kader yang memiliki pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan berperan aktif dalam melaksanakan perannya. Kata kunci: Peran, Kader, Balita, Stunting Abstract Stunting is a condition of failure to grow in children under five years old whose height was below standard. Stunting harms children if it is not treated immediately. Cadre is one of the supporters of success in monitoring the growth of children. So that cadres need to always get education for things related to the community. This community service activity aims to optimize the role of toddler cadres in the management of stunting through increased knowledge about stunting. The activity was held on August 14-15, 2023, at Kaliombo Village Kediri City, targeting 44 toddler cadres. On the first day, this activity is in the form of health education in powerpoint, the material presented was about stunting and the role of posyandu cadres and distributing booklets to toddler cadres. The second day's activities consisted of visiting the homes of families with stunted children together with toddler cadres, village midwives, and officers at the City Health Center in the Southern Region of Kediri. Evaluation of community service activities has used a questionnaire with good results for the roles of toddler cadres. The community service activity to toddler cadres can optimize the role and function of toddler cadres at Kaliombo Village Kediri City. Stunting management requires cadres who have knowledge, skills, and are active in carrying out their roles. Keywords: Role, Cadres, Toddler, Stunting
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERSONAL HYGIENE DI MASA PUBERTAS PADA SISWA KELAS 5 DAN KELAS 6 DI SDN WATES KECAMATAN WATES: HEALTH EDUCATION ABOUT PERSONAL HYGIENE IN PUBERTY FOR CLASS 5 AND CLASS 6 STUDENTS AT SDN WATES, WATES DISTRICT Tria Jaya, Susanti; Nurin Fauziyah
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i1.200

Abstract

Tahapan perkembangan manusia salah satunya adalah pubertas. Pada masa pubertas terjadi perubahan diri dari masa kanak – kanak menuju dewasa, sehingga terjadi perubahan fisik, sikap, perilaku dan pematangan organ reproduksi. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan  meningkatkan pengetahuan siswi Sekolah dasar (SD) yang memasuki usia pra remaja tentang bagaimana menjaga kebersihan diri / personal hygiene di masa pubertas pada anak SDN Wates. SDN Wates merupakan salah satu sekolah dasar di Kabupaten Kediri. Setiap tingkat dibagi dalam 3 kelas pembelajaran. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 120 siswa kelas 4 dan 5.  Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD  tentang personal hygiene di masa pubertas. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara langsung melalui pendidikan kesehatan dengan media LCD dan Tanya jawab. Hasil kegiatan yang dilaksanakan berjalan lancar, siswa kelas 4 dan 5 sebagai peserta berperan aktif dalam proses kegiatan. Evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan baik tentang personal hygiene pada masa pubertas sebanyak 83,33%  pada post test dari pengetahuan cukup sebesar 54,2% pada pre test. Pengetahuan siswa SD tentang personal hygiene di masa pubertas penting diberikan. Diharapkan dengan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan siswa SD terhadap personal hygiene dimasa pubertas untuk membentuk generasi yang sehat dan berkualitas. Kata kunci : personal hygiene, pubertas, siswa SD   Abstract   One of the stages of human development is puberty. During puberty there is a change in oneself from childhood to adulthood, resulting in physical changes, attitudes, behavior, and maturation of the reproductive organs. Community service is carried out by increasing the knowledge of elementary school (SD) students entering pre-adolescence about how to maintain personal hygiene during puberty for elementary school children at SDN Wates. SDN Wates is one of the elementary schools in Kediri Regency. Each level is divided into 3 learning classes. This community service activity was attended by 120 students in grades 4 and 5. This community service activity aimed to increase elementary school students' knowledge about personal hygiene during puberty. The method of implementing activities is carried out directly through health education using LCD and question-and-answer media. The results of the activities carried out ran smoothly, 4th and 5th-grade students as participants played an active role in the activity process. The evaluation shows an increase in good knowledge about personal hygiene during puberty by 83.33%. It is important to provide elementary school students with knowledge about personal hygiene during puberty. It is hoped that with this activity there will be an increase in elementary school student's knowledge of personal hygiene during puberty to form a healthy and high-quality generation. Keywords : personal hygiene, puberty, elementary school students
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KADER POSYANDU TENTANG PENTINGNYA TUMBUH KEMBANG BALITA DI DESA BABADAN KECAMATAN NGANCAR: HEALTH EDUCATION FOR POSYANDU CADRES ABOUT THE IMPORTANCE OF TODDLER GROWTH AND DEVELOPMENT IN BABADAN VILLAGE, NGANCAR DISTRICT Tria Jaya, Susanti; Luluk Susiloningtyas; Bambang Wiseno; Fannindya Hamdani Zeho; Nurin Fauziyah
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.257

Abstract

Abstrak   Masa balita merupakan tahapan periode penting perkembangan manusia, karena merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan penting yang menentukan kualitas hidup anak. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dilakukan melalui kegiatan Posyandu. Desa Babadan  merupakan salah satu desa di lereng Gunung Kelud di Kabupaten Kediri yang mempunyai 25 balita dengan masalah pertumbuhan dan perkembangan. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader Posyandu tentang pentingnya  pertumbuhan dan perkembangan balita di Desa Babadan Kecamatan Ngancar.  Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara langsung melalui pendidikan kesehatan dengan media LCD dan Tanya jawab. Hasil kegiatan yang dilaksanakan berjalan lancar, 25 kader posyandu sebagai peserta berperan aktif dalam proses kegiatan. Evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan baik tentang pengetahuan  tentang pentingnya  pertumbuhan dan perkembangan balita sebanyak 88%. Pengetahuan kader posyandu tentang pentingnya  pertumbuhan dan perkembangan balita sangat penting untuk diberikan. Diharapkan dengan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu terhadap tentang pentingnya  pertumbuhan dan perkembangan balita untuk membentuk generasi yang sehat dan berkualitas. Kata kunci : tumbuh kembang balita, kader posyandu   Abstract   Toddlerhood is an important period of human development because it is an important golden period of growth and development that determines the quality of a child's life. One of the efforts made by the government to optimize children's growth and development is through Posyandu activities. Babadan Village is one of the villages on the slopes of Mount Kelud in Kediri Regency which has 25 toddlers with growth and development problems. Community service is carried out by increasing the knowledge of Posyandu cadres about the importance of the growth and development of toddlers in Babadan Village, Ngancar District.  Implementing activities is done directly through health education using LCD and question-and-answer media. The results of the activities ran smoothly, 25 posyandu cadres as participants played an active role in the activity process. The evaluation showed an increase in good knowledge regarding the importance of the growth and development of toddlers by 82%. It is very important to provide posyandu cadres with knowledge about the importance of growth and development for toddlers. It is hoped that with this activity there will be an increase in posyandu cadres' knowledge of the importance of the growth and development of toddlers to form a healthy and high-quality generation.  Keywords: toddler growth and development, posyandu cadres