Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU STIMULASI MOTORIK OLEH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 12-36 BULAN Susanti Tria Jaya; Nurin Fauziyah; Ratih Kusuma Wardani
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v3i1.109

Abstract

Masalah yang muncul dimasyarakat Indonesia adalah 30,56% kurangnya perhatian atau perilaku dari orang tua tentang memberikan stimulasi motorik terhadap tumbuh kembang anaknya terutama pada perkembangan bahasa anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku stimulasi motorik oleh orangtua dengan perkembangan bahasa anak usia 12-36 bulan di Desa Merjoyo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Tahun 2018. Desain penelitian menggunakan desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan crosssectional. Sampel yang diteliti adalah sebagian orang tua di Desa Merjoyo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri yang memiliki anak usia 12-36 bulan sebanyak 67 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik simple random sampling. Pengukuran data untuk perilaku Stimulasi Motorik oleh orang tua menggunakan kuesioner dan perkembangan bahasa menggunakan KPSP(Kuesioner Pre Skreening Perkembangan) yang kemudian diuji statistik menggunakan rank spearman correlation. Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Merjoyo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Tahun 2018 menunjukkan perilakuStimulasi Motorik motorik oleh orang tua yang sangat baik yaitu sebanyak 37 responden (55,22%),baik 21 responden (31,3%) dan cukup sebanyak 9 responden (13,43%), serta perkembangan bahasa anak usia 12-36 bulan yang sesuaiyaitu 48 responden (71,6%), meragukan 14 responden (20,9%) dan menyimpang 5 responden (7,5%). Hubungan antara perilaku Stimulasi Motorik oleh orangtua dengan perkembangan bahasa anak usia12-36 bulan yang berisi r = 0,730 dengan uji signifikan (p) = 0,000 dan tingkat kesalahan (α) 5% = 0,05. Dengan demikian p < α maka Ho ditolak sedangkan H1 diterima, berarti ada hubungan positif dan tingkat hubungan yang kuat.Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan orang tua mampu menerapkan pengetahuan yang didapatkan kepada anaknya,bidan melakukan pendekatan dengan memberikan penyuluhan tentang perilaku Stimulasi Motorik yang sesuai dan karya tulis ini sebagai bahan penelitian selanjutnya sertadapat membantu desa menjadi lebih baik dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Correlation of Midwives’ Knowledge about COVID-19 to Anxiety in Providing Care during COVID-19 Pandemic Vide Bahtera Dinastiti; Susanti Tria Jaya; Ratna Feti Wulandari
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.251 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v10i1.8883

Abstract

The increasing incidence of COVID-19 cases caused anxiety for medical workers. Knowledge about COVID-19 is an element that works on medical workers' anxiety levels, including midwives. This study aimed to analyze midwives' knowledge about COVID-19 to the midwives' anxiety in providing midwifery care during the COVID-19 pandemic. This correlational analytic study was conducted between August and October 2021 in RSUD Kabupaten Kediri. A self-administered questionnaire containing knowledge and Zung Self-Anxiety Rating Scale questions was distributed to 45 respondents to complete. The correlation between midwives' knowledge about COVID-19 in midwives' anxiety was examined using Kendall's tau correlation test. The outcomes pointed out that most respondents had good knowledge of approximately COVID-19 (89%), and most of the respondents had moderate anxiety (84%). The analysis showed that there had been a correlation between knowledge about COVID-19 to the anxiety of midwives in providing care. The correlation coefficient value of −0.235 with a significance level of 0.036 indicated that the better the knowledge, the lighter the anxiety of the midwives. Therefore, it's essential to increase the understanding of midwives about COVID-19 and to review other factors that can affect the anxiety of midwives in providing care.
Hubungan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, Komunikasi PONED–PONEK, dan Standar Operasional Prosedur dengan Syarat dan Persiapan Rujukan Puskesmas PONED Susanti Tria Jaya; Johanes C mose; Farid Husin; Jusuf S Effendi; Deny K sunjaya
Jurnal Kesehatan Prima Vol 13, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v13i1.212

Abstract

Rujukan pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk penanganan kasus emergensi yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik, baik vertikal maupun horizontal. Memperkuat sistem rujukan merupakan salah satu cara dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu. Upaya tersebut tidak terlepas dari penanganan kasus emergensi di fasilitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan PONED di puskesmas dan PONEK di rumah sakit. Untuk mendukung pelayanan PONED dan PONEK dibutuhkan pembentukan sistem rujukan yang sesuai standar. Pelaksanaan Rujukan yang terorganisir harus dilakukan dengan syarat dan persiapan yang tepat untuk merujuk kasus kegawatdaruratan ibu dan bayi secara tepat dan cepat.  Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan sumberdaya manusia, sarana prasarana, komunikasi PONED – PONEK, dan standar operasional prosedur dengan syarat dan persiapan rujukan puskesmas PONED.Desain penelitian observasional analitik kuantitatif dengan metode survei, pendekatan waktu cross sectional. Pengukuran data menggunakan pemodelan Rasch dengan mengubah data ordinal menjadi data interval dalam bentuk logit. Populasi dalam penelitian ini adalah Tim inti PONEDdari 18 Puskesmas PONED di  Wilayah Bagian Utara Provinsi Aceh. Sampel berjumlah 72 orang diambil secara total sampling. Variabel diukur menggunakan kuesioner. Analisis bivariabel menggunakan Pearson Correlation Test sedangkan untuk multivariabel menggunakan Multiple Linear Regression.Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat dan persiapan rujukan belum sesuai standar, umpan balik dari RS PONEK ke Puskesmas PONED sangat susah dilaksanakan, sumberdaya manusia tidak memenuhi kualifikasi standar minimal Puskesmas PONED dan belum terlatih, sarana prasarana rujukan yang tersedia untuk di ambulan belum cukup, komunikasi PONED–PONEK masih satu arah dan standar operasional prosedur belum lengkap, dan tidak diletakkan di tempat yang mudah dilihat petugas. Hasil analisis Multiple Linear Regression menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan syarat dan persiapan rujukan adalah standar operasional prosedur (p<0,001). Simpulan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan rujukan puskesmas PONED yang sesuai standar masih belum tercapai, belum semua sumberdaya manusia yang tersedia memenuhi kualifikasi Puskesmas PONED. Diharapkan dukungan dinas kesehatan akan berpengaruh pada kesiapan rujukan Puskesmas PONED yang berkualitas.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK: CORRELATION OF MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT DEVELOPMENT STIMULATION WITH SOCIAL PERSONAL DEVELOPMENT IN CHILDREN ratih kusuma wardhani; susanti triajaya; Nurin Fauziyah
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.399 KB) | DOI: 10.53599/jip.v1i1.29

Abstract

Abstrak : Perkembangan sosial merupakan proses belajar anak dalam menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam sebuah kelompok. Perkembangan sosial menjadi salah satu hal penting bagi proses pertumbuhan anak. Oleh karena itu, pengetahuan ibu diperlukan sebagai dorongan untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak, sehingga anak akan lebih mandiri dan proses personal sosialnya menjadi baik. Tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan dengan perkembangan personal sosial pada anak. Desain penelitian menggunakan desain penelitian Analitik Korelasional dengan pendekatan crosssectional. Jumlah sampel 41 responden pada ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun yang dipilih dengan teknik Purposive sampling dimana pengambilan sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan skala ordinal dan observasi untuk perkembangan personal sosial pada anak dengan skala ordinal. Metode analisa data yang digunakan yaitu Spearmen Rank. Hasil Penelitian dari 41 responden prosentase terbesar pengetahuan ibu tentang pemberian stimulasi perkembangan adalah baik sekali 36,59%. Sebagian besar perkembangan personal social anak sesuai 60,98%. Hasil analisis dengan uji Spearman Rank didapatkan hasil uji signifikan (ρ) 0,000, dengan nilai koefisien korelasi (r2)=0,653 dengan tingkat hubungannya sangat kuat dan positif berarti apabila pengetahuan stimulasi ibu semakin baik maka perkembangan personal sosial anaknya semakin baik. Kesimpulan dan saran diharapkan petugas kesehatan dapat bekerja sama dengan ibu untuk memantau perkembangan anak sehingga perkembangan anak dapat berjalan seimbang. Abstract : Social development is the child's learning process in adjusting to norms, morals and traditions in a group. Social development is one of the important things for the child's growth process. Therefore, the mother's knowledge is needed as an encouragement to foster a child's confidence, so that the child will be more independent and his personal social processes become good. The purpose of tis research is recognizing the relationship between mother's knowledge about stimulation and social personal development in children.The research design used cross sectional design by using the Correlation study. The research samples were 41 respondents in mothers who have children aged 4-6 years. It used Purposive sampling, in which the sample taking are concern to the inclusion criteria. The data collecting technique was questionnaire to mother’s knowledge (scale ordinal) and observasi to social personal development (scale ordinal). The data analysys method was spearmen rank.esearch Results of 41 respondents the largest percentage of knowledge about the provision of stimulation of maternal development is very good 36.59%. Most of the children's personal social development according to 60.98%. The results of the analysis with the Spearman Rank Test obtained a significant test result (ρ) 0,000, with the value of correlation coefficient (r2) = 0.653 with a very strong and positive relationship level means that if the mother's stimulation knowledge is getting better the better the child's personal social development.Conclusions and Recommendations It is expected that health workers can work together with mothers to monitor children's development so that the child's development can be balanced.
Efektivitas Leaflet Terhadap Pengetahuan Kader tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Pencegahan Stunting Susanti Tria Jaya
Midwifery Care Journal Vol 4, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v4i2.9705

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years of age (toddlers) due to chronic malnutrition which is characterized by below standard length or height. The proportion of stunting in Indonesia reached 24.4%. Stunting can inhibit physical growth, increase children's susceptibility to disease, cause cognitive development barriers that reduce children's intelligence and productivity in the future, and will increase the risk of degenerative diseases in adulthood. The purpose of this study was to analyze the Effectiveness of Using Leafleat Media on Posyandu Cadres' Knowledge of PMBA for Stunting Prevention in January 2022. The method used was a pre and post one group design with 30 posyandu cadre respondents in Jajar Village. The results obtained from this study were an increase in knowledge before and after the intervention, namely the information provided in the leaflets media. The conclusion of the study is that the information in the leaflet is beneficial for increasing the knowledge of posyandu cadres about PMBA for stunting prevention.
LITERATUR REVIEW: KECEMASAN IBU DENGAN PERSALINAN LAMA (PROLONG) KALA 1 FASE AKTIF: LITERATUR REVIEW: MATERNAL ANXIETY WITH PROLONGE MOTHER DURING ACTIVE PHASE I Susanti Tria Jaya; Luluk Susiloningtyas; Elisa Nofyanti
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.117

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Kecemasan ibu bersalin pada proses persalinan akan berpengaruh terhadap lamanya durasi persalinan. Angka kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan masih cukup tinggi sekitar 30% ibu hamil mengalami kecemasan menghadapi persalinan. Kecemasan menghadapi persalinan umumnya dialami ibu hamil menjelang persalinan adalah suatu hal yang fisiologis, tetapi jika tidak teratasi akan berdampak pada proses persalinan. Tujuan literature review ini adalah untuk mengetahui Kecemasan selama  Persalinan Lama (Prolong) Kala 1 Fase Aktif.  Metodologi: Literatur review ini menggunakan metodologi berdasarkan sistematika dan pedoman review. Hasil: Kecemasan dengan terjadinya persalinan lama (Prolong) pada ibu bersalin kala 1 fase aktif, mayoritas penelitian menyatakan bahwa ibu bersalin mengalami kecemasan dalam mengalami kecemasan.  Diskusi: Berdasarkan hasil literature review tersebut, bidan hendaknya lebih memperhatikan kondisi psikologis ibu yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan agar faktor psikologi persalinan dapat mempengaruhi kemajuan dilatasi serviks agar segera terjadi pembukaan lengkap sehingga dapat mencegah kejadian persalinan lama kala I fase Aktif Kata kunci : kecemasan, persalinan lama,  kala 1 fase aktif AbstractIntroduction: Labor is a process of opening and thinning the cervix and the fetusdescends into the birth canal. The aim of this study was to determine the relationship oflevel of anxiety with the occurrence of prolonged labor (prolongation) at the time ofdelivery active phase 1 Method: The design of this study was cross sectional research. Accidental sampling technique with aIntroduction: A mother's anxiety during the birthing process will influence the length of labor. The level of anxiety among pregnant women regarding childbirth is still quite high, around 30% of pregnant women experience anxiety regarding childbirth. Anxiety about childbirth is generally experienced by pregnant women before delivery is a physiological thing, but if it is not resolved it will have an impact on the birth process. The purpose of this literature review is to determine Anxiety during Prolonged Labor in the 1st Stage of the Active Phase. Methodology: This literature review uses a methodology based on systematics and review guidelines. Results: Anxiety about the occurrence of long labor (Prolong) in mothers giving birth during the 1st active phase, the majority of research states that mothers in labor experience anxiety when experiencing anxiety. Discussion: Based on the results of the literature review, midwives should pay more attention to the psychological condition of mothers who experience anxiety in facing labor so that the psychological factors of labor can influence the progress of cervical dilatation so that complete opening occurs immediately so that it can prevent long labor during the first active phase. Keywords: anxiety, long labor, active phase 1st stage
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BOOKLET TUMBUH KEMBANG TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN IBU BALITA TENTANG STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 24-36 BULAN: THE EFFECT OF USING GROWTH AND DEVELOPMENT BOOKLET MEDIA ON THE KNOWLEDGE AND SKILLS OF MOTHERS OF TODDLER REGARDING THE STIMULATION OF GROWTH AND DEVELOPMENT IN CHILDREN AGED 24-36 MONTHS. Nurin Fauziyah; Susanti Tria Jaya; Fannidya Hamdani Zeho
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.221

Abstract

Abstrak   Stunting adalah gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi yang berlangsung kronis atau lama, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan dengan melihat tinggi badan menurut umur. Tinggi anak stunting akan kurang dari standar anak untuk usia tersebut. Usia 24 – 36 bulan merupakan kesempatan emas bagi anak dalam menerima stimulasi tumbuh kembang mereka. Perkembangan ini meliputi motorik, penglihatan, kemampuan berpikir, kemampuan bahasa, perkembangan sosial, serta kecerdasan emosional, karena 80% otak anak berkembang pada periode emas tersebut dan kualitas anak dapat dinilai dari proses pertumbuhan dan perkembangannya. Guna mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang pada anak, perlu dilakukan deteksi dan intervensi dini. Booklet menjadi media yang efektif karena berisi panduan lengkap, bahasa yang mudah dimengerti, dengan tampilan yang menarik dapat secara praktis dibawa ibu kemanapun dan menjadi petunjuk bagi orang tua dalam melakukan deteksi secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media booklet tumbuh kembang terhadap pengetahuan serta keterampilan ibu balita tentang stimulasi tumbuh kembang anak usia 24-36 bulan.  Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest, pada 30 ibu yang memiliki balita usia 24-36 bulan, yang dipilih dengan tekhnik purposive sampling. Desain penelitian untuk mengambil data menggunakan desain PretestPosttes Non Equivalent Control Group Design untuk mengetahui pengaruhnya dalam aspek kognitif, maka dilakukan dua kali test yaitu tes awal (Pretest) dan tes akhir (posttest) . dari hasil penelitian menggunakan desain PretestPosttes Non Equivalent Control Group Design didapatkan hasil bahwa terjadipengaruh atau perubahan yang signifikan terhadap pengetahuan dan keterampilan dibuktikan dengan semua ibu dengan balita berusia 24 – 36 memiliki pengetahuan  pengetahuan Baik tentang stimulasi tumbuh kembang anak (100%). Abstract   Stunting is a growth disorder in children due to chronic or long-term malnutrition, especially in the first 1000 days of life by looking at height according to age. The height of stunted children will be less than the standard for children for that age. Age 24-36 months is a golden opportunity for children to receive stimulation for their growth and development. This development includes motor skills, vision, thinking skills, language skills, social development, and emotional intelligence, because 80% of a child's brain develops during this golden period and the quality of the child can be assessed from the process of growth and development. In order to prevent growth and development disorders in children, early detection and intervention are needed. Booklets are an effective media because they contain complete guidelines, easy-to-understand language, with an attractive appearance that can be practically carried by mothers anywhere and become a guide for parents in carrying out independent detection. The purpose of this study was to determine the effect of using growth and development booklet media on the knowledge and skills of mothers of toddlers about growth and development stimulation for children aged 24-36 months. This type of research is a quasi-experimental with a one group pretest-posttest approach, on 30 mothers who have toddlers aged 24-36 months, selected by purposive sampling technique. The research design to collect data using the Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design to determine its effect on cognitive aspects, then two tests were carried out, namely the initial test (Pretest) and the final test (posttest). From the results of the study using the Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design design, it was found that there was a significant influence or change in knowledge and skills as evidenced by all mothers with toddlers aged 24-36 having good knowledge about child growth and development stimulation (100%).
PENDIDIKAN KADER KESEHATAN TENTANG PENGOLAHAN DAUN KELOR UNTUK MENINGKATKAN GIZI KELUARGA Susanti Tria Jaya; Luluk Susiloningtyas; Vide Bahtera Dinastiti
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i1.122

Abstract

Potensi daun kelor untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh manusia sangat baik. Daun kelor memiliki manfaat sebagai produk olahan yang bernilai gizi dan bernilai ekonomi yang tinggi. Desa Jajar adalah salah satu mitra dalam Pengabdian Pada Masyarakat  yang terletak di Wilayah Puskesmas Wates Kabupaten Kediri. Desa ini memiliki banyak pohon kelor yang tersebar dibeberapa tempat, namun, yang belum dimanfaatkan secara optimal. Daun kelor hanya dimanfaatkan sebagai tanaman pagar dan diolah menjadi sayuran yang kurang memiliki daya tarik dan tidak memiliki nilai ekonomis serta variatif. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan tentang makanan bergizi yang berasal dari olahan dari daun kelor sehingga mampu memproduksi makanan dengan kualitas dan kuantitas baik yang pada akhirnya mampu meningkatkan gizi keluarga. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara langsung melalui sosialisasi masyarakat mengenai manfaat dan cara pengolahan daun kelor dilaksanakan di Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Hasil kegiatan yang dilaksanakan berjalan lancar, hadir 30 kader kesehatan sebagai peserta berperan aktif dalam proses kegiatan. Diharapkan dengan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan serta dapat memanfaatkan dan mengolah daun kelor untuk memenuhi gizi keluarga.  
PENINGKATAN PERAN KADER KESEHATAN REMAJA (KKR) PADA PELAKSANAAN UKS: ENHANCING THE ROLE OF ADOLESCENT HEALTH CADRES (KKR) IN IMPLEMENTATION SCHOOL HEALTH UNITS (UKS) Fresty Africia; Bambang Wiseno; Didik Susetiyanto Atmojo; Susanti Tria Jaya; Aris Dwi Cahyono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.142

Abstract

Abstrak Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan pola hidup yang kurang baik di kalangan remaja, antara lain merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, kurangnya melakukakan aktivitas fisik, lebih banyak mengonsumsi makanan siap saji dan berpenyedap rasa yang berlebihan, dan kurang mengonsumsi buah dan sayur. Permasalahan remaja memerlukan penanganan yang komprehensif. Kader kesehatan remaja diharapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi remaja dalam menangani permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran kader kesehatan remaja dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah melalui pelatihan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 27 September 2022 di SMPN 1 Ngasem, sasaran 50 kader kesehatan remaja. Kegiatan berupa pendidikan kesehatan melalui media power point dengan materi kebijakan sekolah sehat, usaha kesehatan sekolah, peran kader kesehatan remaja, dan praktik skrining kesehatan. Evaluasi kegiatan menggunakan alat ukur kuesioner dengan hasil baik untuk peran kader kesehatan remaja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pelatihan terhadap kader kesehatan remaja dapat meningkatkan peran dan fungsi kader kesehatan remaja di SMPN 1 Ngasem. Kata kunci: peran, kader kesehatan remaja, usaha keseahatan sekolah Abstract The development of the times and increasingly advanced technology resulted in poor lifestyles among adolescents, including smoking, consuming alcoholic beverages, lacking of physical activity, consuming more fast foods and excessive taste, and consuming less fruits and vegetables. Adolescent problems require comprehensive treatment. The Adolescent health cadre is expected to be a forum to facilitate adolescents in dealing with adolescent health problems. This community service activity aims to increase the role of adolescent health cadres at the school health unit through training. The activity was held on August 27, 2022, at SMPN 1 Ngasem, targeting 50 youth health cadres. This activity is in the form of health education in PowerPoint, the material presented was about healthy school policies, school health units, the role of adolescent health cadres, and health screening practices. Evaluation of community service activities has used a questionnaire with good results for the roles of adolescent health cadres. The training of community service activity to adolescent health cadres can optimize the role and function of adolescent health cadres at SMPN 1 Ngasem.  Keywords: role, adolescent health cadres, school health unit
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PUBERTAS PADA SISWA KELAS 5 DAN 6 DI SDN WATES KECAMATAN WATES: HEALTH EDUCATION ABOUT PUBERTY GRADE 5 AND 6 STUDENTS AT SDN WATES, WATES DISTRICT Nurin Fauziyah; Susanti Tria Jaya; Fannidya Hamdani Zeho; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.161

Abstract

Abstrak Pubertas atau akil balig merupakan bagian dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, sikap atau perilaku, dan pematangan organ reproduksi. Umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Dimasa ini adalah masa rawan bagi anak yang tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang pubertas, perilaku menjaga diri dan etika dalam menghadapi masa peralihan ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah anak dapat mengontrol dan menjaga diri di masa pubertasnya dengan memberikan pengertian-pengertian tentang perubahan pada dirinya.  Penyampaian materi yang diberikan menggunakan media LCD, lembar balik dan tanya jawab. Hasil akhir dari pengabdian ini didapatkan anak-anak mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang perubahan pada dirinya serta kesadaran tinggi tentang bagaimana upaya-upaya untuk menjaga dirinya di masa pubertas (100%). Oleh karena itu penting untuk dibuat suatu program inovasi untuk mengoptimalisasi pelayanan kesehatan anak di masa pubertas. Diharapkan program promosi kesehatan ini terus berlanjut sehingga membentuk generasi remaja yang berkualitas. Kata Kunci: Menjaga diri., Pubertas, Perubahan diri, Abstract Puberty or puberty is part of human development. This period is a period of change or transition from childhood to adulthood, where a child experiences physical changes, attitudes or behavior, and maturation of the reproductive organs. Generally begins at the age of 10-13 years and ends at the age of 18-22 years. This period is a vulnerable period for children who are not equipped with knowledge about puberty, self-care behavior and ethics in dealing with this transitional period. The purpose of this community service is that children can control and take care of themselves during puberty by providing insights about changes in themselves. Submission of material provided using LCD media, flipcharts and questions and answers. The end result of this dedication is that children gain increased knowledge about changes in themselves and high awareness of how to take care of themselves during puberty (100%). Therefore it is important to create an innovation program to optimize child health services during puberty. It is hoped that this health promotion program will continue to form a generation of quality youth. Keywords: Take care of yourself. Puberty, Change yourself.