Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN PERILAKU STIMULASI MOTORIK OLEH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 12-36 BULAN Susanti Tria Jaya; Nurin Fauziyah; Ratih Kusuma Wardani
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v3i1.109

Abstract

Masalah yang muncul dimasyarakat Indonesia adalah 30,56% kurangnya perhatian atau perilaku dari orang tua tentang memberikan stimulasi motorik terhadap tumbuh kembang anaknya terutama pada perkembangan bahasa anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku stimulasi motorik oleh orangtua dengan perkembangan bahasa anak usia 12-36 bulan di Desa Merjoyo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Tahun 2018. Desain penelitian menggunakan desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan crosssectional. Sampel yang diteliti adalah sebagian orang tua di Desa Merjoyo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri yang memiliki anak usia 12-36 bulan sebanyak 67 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik simple random sampling. Pengukuran data untuk perilaku Stimulasi Motorik oleh orang tua menggunakan kuesioner dan perkembangan bahasa menggunakan KPSP(Kuesioner Pre Skreening Perkembangan) yang kemudian diuji statistik menggunakan rank spearman correlation. Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Merjoyo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Tahun 2018 menunjukkan perilakuStimulasi Motorik motorik oleh orang tua yang sangat baik yaitu sebanyak 37 responden (55,22%),baik 21 responden (31,3%) dan cukup sebanyak 9 responden (13,43%), serta perkembangan bahasa anak usia 12-36 bulan yang sesuaiyaitu 48 responden (71,6%), meragukan 14 responden (20,9%) dan menyimpang 5 responden (7,5%). Hubungan antara perilaku Stimulasi Motorik oleh orangtua dengan perkembangan bahasa anak usia12-36 bulan yang berisi r = 0,730 dengan uji signifikan (p) = 0,000 dan tingkat kesalahan (α) 5% = 0,05. Dengan demikian p < α maka Ho ditolak sedangkan H1 diterima, berarti ada hubungan positif dan tingkat hubungan yang kuat.Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan orang tua mampu menerapkan pengetahuan yang didapatkan kepada anaknya,bidan melakukan pendekatan dengan memberikan penyuluhan tentang perilaku Stimulasi Motorik yang sesuai dan karya tulis ini sebagai bahan penelitian selanjutnya sertadapat membantu desa menjadi lebih baik dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Correlation of Midwives’ Knowledge about COVID-19 to Anxiety in Providing Care during COVID-19 Pandemic Vide Bahtera Dinastiti; Susanti Tria Jaya; Ratna Feti Wulandari
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.251 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v10i1.8883

Abstract

The increasing incidence of COVID-19 cases caused anxiety for medical workers. Knowledge about COVID-19 is an element that works on medical workers' anxiety levels, including midwives. This study aimed to analyze midwives' knowledge about COVID-19 to the midwives' anxiety in providing midwifery care during the COVID-19 pandemic. This correlational analytic study was conducted between August and October 2021 in RSUD Kabupaten Kediri. A self-administered questionnaire containing knowledge and Zung Self-Anxiety Rating Scale questions was distributed to 45 respondents to complete. The correlation between midwives' knowledge about COVID-19 in midwives' anxiety was examined using Kendall's tau correlation test. The outcomes pointed out that most respondents had good knowledge of approximately COVID-19 (89%), and most of the respondents had moderate anxiety (84%). The analysis showed that there had been a correlation between knowledge about COVID-19 to the anxiety of midwives in providing care. The correlation coefficient value of −0.235 with a significance level of 0.036 indicated that the better the knowledge, the lighter the anxiety of the midwives. Therefore, it's essential to increase the understanding of midwives about COVID-19 and to review other factors that can affect the anxiety of midwives in providing care.
Hubungan Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, Komunikasi PONED–PONEK, dan Standar Operasional Prosedur dengan Syarat dan Persiapan Rujukan Puskesmas PONED Susanti Tria Jaya; Johanes C mose; Farid Husin; Jusuf S Effendi; Deny K sunjaya
Jurnal Kesehatan Prima Vol 13, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v13i1.212

Abstract

Rujukan pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya untuk penanganan kasus emergensi yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik, baik vertikal maupun horizontal. Memperkuat sistem rujukan merupakan salah satu cara dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu. Upaya tersebut tidak terlepas dari penanganan kasus emergensi di fasilitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan PONED di puskesmas dan PONEK di rumah sakit. Untuk mendukung pelayanan PONED dan PONEK dibutuhkan pembentukan sistem rujukan yang sesuai standar. Pelaksanaan Rujukan yang terorganisir harus dilakukan dengan syarat dan persiapan yang tepat untuk merujuk kasus kegawatdaruratan ibu dan bayi secara tepat dan cepat.  Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan sumberdaya manusia, sarana prasarana, komunikasi PONED – PONEK, dan standar operasional prosedur dengan syarat dan persiapan rujukan puskesmas PONED.Desain penelitian observasional analitik kuantitatif dengan metode survei, pendekatan waktu cross sectional. Pengukuran data menggunakan pemodelan Rasch dengan mengubah data ordinal menjadi data interval dalam bentuk logit. Populasi dalam penelitian ini adalah Tim inti PONEDdari 18 Puskesmas PONED di  Wilayah Bagian Utara Provinsi Aceh. Sampel berjumlah 72 orang diambil secara total sampling. Variabel diukur menggunakan kuesioner. Analisis bivariabel menggunakan Pearson Correlation Test sedangkan untuk multivariabel menggunakan Multiple Linear Regression.Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat dan persiapan rujukan belum sesuai standar, umpan balik dari RS PONEK ke Puskesmas PONED sangat susah dilaksanakan, sumberdaya manusia tidak memenuhi kualifikasi standar minimal Puskesmas PONED dan belum terlatih, sarana prasarana rujukan yang tersedia untuk di ambulan belum cukup, komunikasi PONED–PONEK masih satu arah dan standar operasional prosedur belum lengkap, dan tidak diletakkan di tempat yang mudah dilihat petugas. Hasil analisis Multiple Linear Regression menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan syarat dan persiapan rujukan adalah standar operasional prosedur (p<0,001). Simpulan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan rujukan puskesmas PONED yang sesuai standar masih belum tercapai, belum semua sumberdaya manusia yang tersedia memenuhi kualifikasi Puskesmas PONED. Diharapkan dukungan dinas kesehatan akan berpengaruh pada kesiapan rujukan Puskesmas PONED yang berkualitas.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK: CORRELATION OF MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT DEVELOPMENT STIMULATION WITH SOCIAL PERSONAL DEVELOPMENT IN CHILDREN ratih kusuma wardhani; susanti triajaya; Nurin Fauziyah
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.399 KB) | DOI: 10.53599/jip.v1i1.29

Abstract

Abstrak : Perkembangan sosial merupakan proses belajar anak dalam menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam sebuah kelompok. Perkembangan sosial menjadi salah satu hal penting bagi proses pertumbuhan anak. Oleh karena itu, pengetahuan ibu diperlukan sebagai dorongan untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak, sehingga anak akan lebih mandiri dan proses personal sosialnya menjadi baik. Tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan dengan perkembangan personal sosial pada anak. Desain penelitian menggunakan desain penelitian Analitik Korelasional dengan pendekatan crosssectional. Jumlah sampel 41 responden pada ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun yang dipilih dengan teknik Purposive sampling dimana pengambilan sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan skala ordinal dan observasi untuk perkembangan personal sosial pada anak dengan skala ordinal. Metode analisa data yang digunakan yaitu Spearmen Rank. Hasil Penelitian dari 41 responden prosentase terbesar pengetahuan ibu tentang pemberian stimulasi perkembangan adalah baik sekali 36,59%. Sebagian besar perkembangan personal social anak sesuai 60,98%. Hasil analisis dengan uji Spearman Rank didapatkan hasil uji signifikan (ρ) 0,000, dengan nilai koefisien korelasi (r2)=0,653 dengan tingkat hubungannya sangat kuat dan positif berarti apabila pengetahuan stimulasi ibu semakin baik maka perkembangan personal sosial anaknya semakin baik. Kesimpulan dan saran diharapkan petugas kesehatan dapat bekerja sama dengan ibu untuk memantau perkembangan anak sehingga perkembangan anak dapat berjalan seimbang. Abstract : Social development is the child's learning process in adjusting to norms, morals and traditions in a group. Social development is one of the important things for the child's growth process. Therefore, the mother's knowledge is needed as an encouragement to foster a child's confidence, so that the child will be more independent and his personal social processes become good. The purpose of tis research is recognizing the relationship between mother's knowledge about stimulation and social personal development in children.The research design used cross sectional design by using the Correlation study. The research samples were 41 respondents in mothers who have children aged 4-6 years. It used Purposive sampling, in which the sample taking are concern to the inclusion criteria. The data collecting technique was questionnaire to mother’s knowledge (scale ordinal) and observasi to social personal development (scale ordinal). The data analysys method was spearmen rank.esearch Results of 41 respondents the largest percentage of knowledge about the provision of stimulation of maternal development is very good 36.59%. Most of the children's personal social development according to 60.98%. The results of the analysis with the Spearman Rank Test obtained a significant test result (ρ) 0,000, with the value of correlation coefficient (r2) = 0.653 with a very strong and positive relationship level means that if the mother's stimulation knowledge is getting better the better the child's personal social development.Conclusions and Recommendations It is expected that health workers can work together with mothers to monitor children's development so that the child's development can be balanced.
Efektivitas Leaflet Terhadap Pengetahuan Kader tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Pencegahan Stunting Susanti Tria Jaya
Midwifery Care Journal Vol 4, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/micajo.v4i2.9705

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years of age (toddlers) due to chronic malnutrition which is characterized by below standard length or height. The proportion of stunting in Indonesia reached 24.4%. Stunting can inhibit physical growth, increase children's susceptibility to disease, cause cognitive development barriers that reduce children's intelligence and productivity in the future, and will increase the risk of degenerative diseases in adulthood. The purpose of this study was to analyze the Effectiveness of Using Leafleat Media on Posyandu Cadres' Knowledge of PMBA for Stunting Prevention in January 2022. The method used was a pre and post one group design with 30 posyandu cadre respondents in Jajar Village. The results obtained from this study were an increase in knowledge before and after the intervention, namely the information provided in the leaflets media. The conclusion of the study is that the information in the leaflet is beneficial for increasing the knowledge of posyandu cadres about PMBA for stunting prevention.
LITERATUR REVIEW: KECEMASAN IBU DENGAN PERSALINAN LAMA (PROLONG) KALA 1 FASE AKTIF: LITERATUR REVIEW: MATERNAL ANXIETY WITH PROLONGE MOTHER DURING ACTIVE PHASE I Susanti Tria Jaya; Luluk Susiloningtyas; Elisa Nofyanti
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.117

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Kecemasan ibu bersalin pada proses persalinan akan berpengaruh terhadap lamanya durasi persalinan. Angka kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan masih cukup tinggi sekitar 30% ibu hamil mengalami kecemasan menghadapi persalinan. Kecemasan menghadapi persalinan umumnya dialami ibu hamil menjelang persalinan adalah suatu hal yang fisiologis, tetapi jika tidak teratasi akan berdampak pada proses persalinan. Tujuan literature review ini adalah untuk mengetahui Kecemasan selama  Persalinan Lama (Prolong) Kala 1 Fase Aktif.  Metodologi: Literatur review ini menggunakan metodologi berdasarkan sistematika dan pedoman review. Hasil: Kecemasan dengan terjadinya persalinan lama (Prolong) pada ibu bersalin kala 1 fase aktif, mayoritas penelitian menyatakan bahwa ibu bersalin mengalami kecemasan dalam mengalami kecemasan.  Diskusi: Berdasarkan hasil literature review tersebut, bidan hendaknya lebih memperhatikan kondisi psikologis ibu yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan agar faktor psikologi persalinan dapat mempengaruhi kemajuan dilatasi serviks agar segera terjadi pembukaan lengkap sehingga dapat mencegah kejadian persalinan lama kala I fase Aktif Kata kunci : kecemasan, persalinan lama,  kala 1 fase aktif AbstractIntroduction: Labor is a process of opening and thinning the cervix and the fetusdescends into the birth canal. The aim of this study was to determine the relationship oflevel of anxiety with the occurrence of prolonged labor (prolongation) at the time ofdelivery active phase 1 Method: The design of this study was cross sectional research. Accidental sampling technique with aIntroduction: A mother's anxiety during the birthing process will influence the length of labor. The level of anxiety among pregnant women regarding childbirth is still quite high, around 30% of pregnant women experience anxiety regarding childbirth. Anxiety about childbirth is generally experienced by pregnant women before delivery is a physiological thing, but if it is not resolved it will have an impact on the birth process. The purpose of this literature review is to determine Anxiety during Prolonged Labor in the 1st Stage of the Active Phase. Methodology: This literature review uses a methodology based on systematics and review guidelines. Results: Anxiety about the occurrence of long labor (Prolong) in mothers giving birth during the 1st active phase, the majority of research states that mothers in labor experience anxiety when experiencing anxiety. Discussion: Based on the results of the literature review, midwives should pay more attention to the psychological condition of mothers who experience anxiety in facing labor so that the psychological factors of labor can influence the progress of cervical dilatation so that complete opening occurs immediately so that it can prevent long labor during the first active phase. Keywords: anxiety, long labor, active phase 1st stage
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KADER POSYANDU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DARI KELOR, SUSU DAN MADU (KESUMA) Jaya, Susanti Tria; Susiloningtyas, Luluk; Wardhani, Ratih Kusuma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 1 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i1.1395

Abstract

Kelor, Susu Sapi dan Madu merupakan sumber daya alam lokal yang memiliki potensi yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi balita. Tiga komponen memiliki nilai gizi yang tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan balita. Desa Babadan adalah salah satu desa di Lereng Gunung Kelud Kabupaten Kediri yang mimiliki banyak pohon kelor, mampu menghasilkan susu sapi  1.000.962 liter/tahun, dan banyak ditemukan glodok madu dirumah warganya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang pemberian makanan tambahan dari kelor, susu dan madu (Kesuma). Metode pelaksanaan kegiatan langsung melalui sosialisai masyarakat mengenai manfaat dan cara pengolahan makanan tambahan kepada balita dari kelor, susu dan madu. Kegiatan dilaksanakan di desa Babadan pada bulan Juli-September 2023. Hasil kegiatan yang dilaksanakan berjalan lancer, hadir 25 kader posyandu sebagai peserta yang berperan aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Diharapkan dengan kegiatan ini kader dapat memanfaatkan sumber daya alam lokal dari kelor, susu dan madu menjadi berbagai olahan makanan tambahan balita untuk mengatasi masalah gizi di Desa Babadan.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA SARAPAN PAGI DAN KEBUTUHAN GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN DENGAN MEDIA LEAFLET: HEALTH EDUCATION ON THE IMPORTANCE OF BREAKFAST AND NUTRITIONAL NEEDS FOR GROSS MOTOR DEVELOPMENT IN TODDLERS AGED 3-5 YEARS USING LEAFLET MEDIA Tria Jaya, Susanti; Nurin Fauziyah
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i1.278

Abstract

Abstrak   Permasalahan gizi di Indonesia sangat banyak sekali salah satunya yaitu kekurangan gizi. Kekurangan gizi yaitu kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi oleh seseorang sehingga menyebabkan ketidakstabilan fungsi tubuh kita salah satunya yaitu motorik kasar. Perkembangan motorik kasar adalah gerakan yang dipengaruhi dan dikendalikan oleh otot – otot besar (tangan dan kaki) yang terkoordinasi oleh pusat syaraf manusia.  Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 5 tahun yang mempunyai berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak tesebut berkembang secara optimal. Tujuan dari kegiatan ini diharapakan  ada peningkatan pengetahuan pada balita usia 3-5 tahun terkait sarapan pagi dan isi piringku sehingga menyadari pentingnya memenuhi kebutuhan gizi untuk perkembangan motorik kasar saat ini. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus 2024. Dari 54 siswa yang hadir, semuanya memperhatikan dan aktif dalam kegiatan. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan menyampaikan materi dengan menggunakan media leaflet. Di akhir kegiatan, peserta diberi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan tentang pentingnya sarapan pagi dan kebutuhan gizi melalui isi piringku dan  perkembangan motorik kasar.   Kata kunci : Gizi, Balita, Motorik Kasar   Abstract There are many nutritional problems in Indonesia, one of which is malnutrition. Malnutrition is a lack of nutritional intake consumed by a person, which causes instability in our body functions, including gross motor skills. Gross motor development is a movement influenced and controlled by large muscles (hands and feet) coordinated by the human nervous system. Preschoolers are children aged 3 to 5 years who have various potentials. These potentials are stimulated and developed so that the child's personality develops optimally. The purpose of this activity is to increase knowledge in toddlers aged 3-5 years regarding breakfast and the contents of my plate so that they realize the importance of meeting nutritional needs for gross motor development today. The activity was carried out in August 2024. Of the 54 students who attended, all of them paid attention and were active in the activity. Implementation of health education by delivering material using leaflet media. At the end of the activity, participants were given questions to find out knowledge about the importance of breakfast and nutritional needs through the contents of my plate and gross motor development.   Keywords : Nutrition, Toddler, Gross Motor Skills
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI DI PAUD DAN TK AR-ROBITHOH DESA KERKEP KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI : HEALTH EDUCATION ON THE IMPACT OF GADGET USE ON EARLY CHILDREN IN PAUD AND KINDERGARTEN AR-ROBITHOH KERKEP VILLAGE GURAH DISTRICT KEDIRI DISTRICT Nurin Fauziyah; Susanti Tria Jaya
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i1.282

Abstract

Abstrak   Gadget, pada awalnya digunakan hanya sebagai sebuah alat komunikasi. Namun, seiring berkembangnya tekhnologi, gadget memiliki berbagai fitur yang sangat menarik, bervariasi, interaktif, dan dikemas dengan pengoperasian yang sangat mudah, sehingga menambah daya tarik bagi setiap orang, baik dari kalangan lansia hingga anak usia dini. Gadget sebenarnya memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan manusia jika digunakan dengan baik dan tepat, tetapi gadged juga memberikan dampak negatif bagi manusia khususnya bagi perkembangan anak jika digunakan tanpa pengawasan dan pengarahan dari orang tua, khususnya anak usia dini. Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini memiliki tujuan, yakni untuk memberikan edukasi kepada anak usia 3-6 tahun tentang bahaya penggunaan gadget baik positif maupun negative di Paud dan TK Ar-Robithoh. Metode yang diberikan menggunakan media LCD, dengan pemaparan materi cerita bergambar serta diberikan Leaftlet yang bisa dibaca kembali dirumah bersama orang tua. Hasil akhir dari pengabdian ini didapatkan anak-anak mendapatkan informasi tentang dampak penggunaan gadget (baik negative maupun positif) dan memiliki kesadaran tinggi tentang memanajemen waktu dalam membatasi dirinya saat bermain gadget. Oleh karena itu penting untuk dibuat suatu aktivitas yang mengarah kepada kegiatan-kegiatan fisik, baik meliputi motorik halus maupun motorik kasar yang dapat merangsang tumbuh kembang anak tanpa menggunakan gadget.   Kata kunci : Gadget; Anak Usia Dini; Dampak Positif dan Negatif   Abstract   Gadgets were initially used only as a communication tool. However, as technology develops, gadgets have various features that are very interesting, varied, interactive, and packaged with very easy operation, thus increasing the appeal for everyone, from the elderly to young children. Gadgets actually have many benefits in human life if used properly and appropriately, but gadgets also have a negative impact on humans, especially on children's development if they are used without supervision and direction from parents, especially young children. Early childhood is children aged 0-6 years. This Community Service activity has the aim of providing education to children aged 3-6 years about the dangers of using gadgets, both positive and negative, in Ar-Robithoh Preschool and Kindergarten. The method given uses LCD media, with presentation of illustrated story material and leaflets are given which can be read again at home with parents. The final result of this service is that children receive information about the impact of using gadgets (both negative and positive) and have a high awareness of time management in limiting themselves when playing with gadgets. Therefore, it is important to create activities that lead to physical activities, including fine motor skills and gross motor skills, which can stimulate children's growth and development without using gadgets.   Key Words: Gadget; Early childhood; Positive and Negative Impact  
Efektivitas Pemberian Susu Kedelai Sejak Usia 6 Minggu Sampai Usia 10 Minngu Terhadap Tingkat Keasamaan (pH) Vagina Nurin Fauziyah; Suhari Ati; Susanti Tria Jaya
Health Care Media Vol 3 No 4 (2018): JURNAL HEALTH CARE MEDIA
Publisher : ITKM WIDYA CIPTA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70633/2721-6993.79

Abstract

Susu kedelai akhir-akhir ini telah banyak dikenal sebagai susu alternatif pengganti susu sapi. Hal ini dikarenakan susu kedelai memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dengan harga relatif lebih murah jika dibandingkan dengan sumber protein lainnya.Selain memiliki kandungan gizi yang tinggi, kacang kedelai terutama mengandung isoflavon, yang merupakan salah satu senyawa fitokimia yang mempunyai struktur kimia menyerupai estrogen. Estrogen juga berpengaruh erat terhadap perubahan tingkat keasaman (pH) pada vagina. Bila keseimbangan itu terganggu, bisa menyebabkan pertahanan alamiah turun sehingga tingkat keasaman meningkat, dan vaginarentan mengalamiinfeksi.Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan efektivitas pemberian susu kedelai terhadap tigkat keasaman (pH) vagina. Dengan metode penelitian ini mengggunakan desain true experimental dengan pendekatan post test only control group design. Sampel berupa 24 tikus (Rattus norvegicus) betina berusia 6 minggu. Analisis data secara statisik menggunakan Shapiro-Wilk dan Anova One Way (uji F).Hasil dari penelitian ini, berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Anova One Way, didapatkan p value= >0,005, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan pemberian susu kedelai terhadap tingkat keasaman (pH) vagina pada tikus (Rattus norvegicus).Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian susu kedelai sejak usia 6 minggu sampai usia 10 mingggu efektiv meningkatkan tingkat keasaman (pH) vagina pada tikus (Rattus norvegicus).