Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan

SEVERITY SCORING PADA PASIEN KRITIS Yulianto, Susilo; Indriasari
E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The scoring system used in the management of critical patients has been introduced and developed since more than 30 years. The system allows assessment of disease severity and provides a prediction of mortality in the hospital. The scoring system consists of outcome prediction scores (APACHE, SAPS, MPM) and organ dysfunction scores (SOFA, MODS). In addition, the scoring system is also divided based on data collection methods, namely: anatomical score, therapeutic weighted score, specific organs, physiological assessment, simple scale (simple), and specific diseases. APACHE, SAPS, MPM, SOFA and MODS are scores that are often used in the ICU, these scores have a certain specificity and level of discrimination, where these scores are still being developed taking into account local conditions and the use of drugs to support the cardiovascular taking into account local conditions and the use of drugs to support the cardiovascular system, . In conclusion, the Severity of Illness score is a tool designed to predict and evaluate, from various perspectives, to predict patient outcomes.Most scoring systems are the result of multivariate regression analysis applied to large databases to identify the most relevant factors in predicting mortality.
PEMBERIAN DINI VASOPRESOR PADA SYOK SEPSIS Ferianto; Oktaliansah, Ezra; Indriasari
E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa akibat disregulasi respon tubuh terhadap infeksi dan merupakan salah satu penyebab kematian utama di Intensive Care Unit (ICU). Penyebab utama tingginya mortalitas adalah keterlambatan penanganan sehingga pasien jatuh dalam kondisi syok septik. Dua komponen utama penanganan syok sepsis adalah resusitasi cairan dan pemberian vasopresor. Pemberian dini vasopresor bersamaan dengan pemberian cairan dapat menurunkan mortalitas pasien karena mengurangi volume resusitasi sehingga mencegah kelebihan cairan pada pasien. Rekomendasi terbaru dari Surviving Sepsis Campaign (SSC) menyarankan resusitasi cairan dan terapi medikamentosa dalam 1 jam pertama, yang mencakup pemberian vasopresor sedini mungkin pada kasus hipotensi yang mengancam nyawa, bersamaan atau segera setelah resusitasi cairan untuk mempertahankan level MAP ≥ 65mmHg. Penanganan yang holistik akan mengurangi mortalitas pasien syok sepsis di ICU. Tujuan dari penelitian ini Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penanganan lebih awal pada pasien sepsis. Metode yang digunakan berdasarkan penurunan angka mortalitas atau keberhasilan dalam penanganan pasien syok sepsis yang diberikan Norepinephrine (NEP) di awal berhubungan dengan kecepatan tercapainya nilai Mean arterial pressure (MAP) dan clearance laktat. Dapat disimpulkan Pada sebagian besar pasien syok sepsis memerlukan pemberian dini vasopresor untuk stabilisasi hemodinamik, selain resusitasi cairan yang tepat. Pemberian obat vasopresor sangat penting dalam mencapai target resusitasi hemodinamik yang bertujuan untuk meningkatkan pengantaran oksigen melalui peningkatan curah jantung, perfusi aliran darah organ vital dan tekanan perfusi organ.