Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TPPO DAN PENGUATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DESA BULAK KECAMATAN JATIBARANG, KABUPATEN INDRAMAYU, PROVINSI JAWA BARAT Karta Sasmita; Daddy Darmawan; Setiawan Wibowo; Retno Dwi Lestari
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This community service initiative is motivated by the challenges faced in Indramayu Regency, particularly in Bulak Village, in the areas of education and employment. The average length of schooling for residents in Indramayu is only 6.94 years, the lowest in West Java Province. This situation negatively impacts job opportunities, economic well-being, and increases the risk of human trafficking, especially for female migrant workers (TKW) working abroad. The Community Service Program is carried out using a community empowerment approach through the development of equivalency education and anti-human trafficking (TPPO) education campaigns. The program involves 25 participants, including village officials, PKBM administrators, PKK members, youth groups (Karang Taruna), and MSME actors. Activities are conducted through workshops and discussion forums designed to enhance participants' knowledge and skills. The implementation of this program successfully increased community awareness and skills in education, communication, and economic fields. This success was supported by active community participation and close collaboration with local government and related institutions. Keywords: Community Education, Human Trafficking, Community Empowerment Abstrak Pengabdian ini dilatar belakangi permasalah di Kabupaten Indramayu, khususnya Desa Bulak, menghadapi tantangan serius dalam bidang pendidikan dan ketenagakerjaan. Rata-rata lama sekolah penduduk di Indramayu hanya 6,94 tahun, yang merupakan angka terendah di Provinsi Jawa Barat. Kondisi ini berdampak negatif pada peluang kerja, kesehatan ekonomi, dan risiko tindak pidana perdagangan orang (TPPO), terutama bagi tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pendidikan kesetaraan, dan kampanye edukasi TPPO. Program ini melibatkan 25 peserta yang terdiri dari aparatur desa, pengurus PKBM, PKK, Karang Taruna, dan pelaku UMKM. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan dan forum diskusi yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Pelaksanaan program ini berhasil meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam bidang pendidikan, komunikasi, dan ekonomi. Keberhasilan ini didukung oleh partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi yang erat dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait. Kata Kunci: Pendidikan Kesetaraan, TPPO, Pemberdayaan Masyarakat.
The Housewives Intrapersonal Communication Coaching for Strengthening The Family Resilience Nararia Hutama Putra; Daddy Darmawan; Sri Kuswantono; Puji Hadiyanti; Fahtia Maharani; Joko Adi Saputra
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Housewives play a crucial role in maintaining the stability and resilience of the family, yet this vital role is often undervalued by society and other family members. This community service initiative is conducted as a response to the stigma faced by housewives, whose roles are frequently questioned, the persistence of patriarchal hegemony in Indonesian society, and the limited access to knowledge and education for women in rural areas. These factors create significant pressure on housewives, particularly due to their inability to express long-held feelings. This community service activity was conducted in Bulak Village, Jatibarang District, Indramayu, involving 20 members of the Family Welfare Empowerment (PKK). The objective was to help strengthen the family resilience through housewives by enhancing their intrapersonal communication skills. The initiative was carried out using the GROW Coaching Model, which is expected to improve basic intrapersonal communication skills. The activities included training, focused discussions, and group reflections to reinforce these skills. The outcome of this community service initiative provided initial insights into how housewives understand themselves. This was evident from the participants willingness to express various negative emotions and feelings that had been suppressed due to family circumstances. Additionally, the discussions helped to emphasize the importance of effectively managing emotions so that participants do not feel overwhelmed and can remain happy in fulfilling their roles within the family. Furthermore, the participants gained a deeper understanding that the quality of communication within the family is foundational to creating an empowered family. In conclusion, this community service initiative successfully contributed to the development of housewives intrapersonal communication skills, significantly strengthening family resilience and fostering better relationships within the family. Keywords: Family Resilience, Grow Coaching Model, Intrapersonal Communication Abstrak Ibu rumah tangga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan ketahanan keluarga, namun peran vital seorang ibu rumah tangga ini seringkali tidak dihargai oleh masyarakat bahkan anggota keluarganya sendiri. Gagasan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini muncul sebagai respon atas stigma yang diberikan kepada ibu rumah tangga, dimana perannya sering dipertanyakan, hal ini merupakan bentuk gambaran hegemoni patriarki yang mendarah daging di masyarakat Indonesia, selain itu diskriminasi ini juga muncul dan membuat terbatasnya akses pengetahuan serta pendidikan bagi perempuan di daerah pedesaan. Faktor-faktor tersebut memberikan tekanan yang cukup besar bagi Perempuan dalam hal ini ibu rumah tangga. Tekanan tersebut memberikan dampak akumulasi emosi negatif yang tidak berhasil di validasi karena ketidakmampuan untuk mengekspresikan perasaan yang telah lama terpendam. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, yang melibatkan 20 anggota PKK. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk membantu memperkuat ketahanan keluarga melalui ibu rumah tangga dengan meningkatkan keterampilan komunikasi intrapersonal mereka dengan menggunakan Model Coaching GROW yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dasar komunikasi intrapersonal. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada 3 inti kegiatan yakni pelatihan, Focus Group Discussion, dan refleksi kelompok untuk memperkuat keterampilan tersebut. Adapun harapan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan wawasan awal tentang bagaimana ibu rumah tangga memahami diri mereka sendiri. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berlangsung baik dan sukses dapat dilihat dari kesediaan peserta untuk mengekspresikan berbagai emosi negatif dan perasaan yang telah lama dipendam akibat kondisi keluarga. Selain itu, FGD membantu menekankan pentingnya mengelola emosi secara efektif agar peserta tidak merasa kewalahan dan tetap bahagia dalam menjalankan peran mereka di dalam keluarga. Para peserta juga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam bahwa kualitas komunikasi dalam keluarga merupakan fondasi untuk menciptakan keluarga yang berdaya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengabdian masyarakat ini berhasil memberikan kontribusi pada pengembangan keterampilan komunikasi intrapersonal ibu rumah tangga, secara signifikan dalam memperkuat ketahanan keluarga dan mendorong hubungan yang lebih baik dalam keluarga. Kata kunci: Ketahanan Keluarga, Model Coaching Grow, Komunikasi Intrapersonal