Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Influence of Organizational Climate Towards Polyglot Indonesia Members Intercultural Communication Skill Mediated by Self Motivation Putra, Nararia Hutama; Sutarto, Joko; Yusuf, Amin
Journal of Nonformal Education Vol 7, No 1 (2021): February: Community Empowerment, Adult Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v7i1.26790

Abstract

Polyglot Indonesia is a form of nonformal learning organization that concerns on developing the intercultural communication skill of its members. This study shows how the organization element (organizational climate) helps to develop intercultural communication skill of the members. The aim of this study is to analyze the influence of organizational climate mediated by self motivation towards intercultural communication skill of Polyglot Indonesia members. This study is categorized as ex-postfacto study with quantitative approach. The population of this study are 152 members of Polyglot Indonesia who have been joining the whatsapp group of Polyglot Indonesia All chapters and the sample that used in this study are 110 respondents. The data were collected through online questionnaire. The data analysis was using SPSS 21.0 Software. The results and conclusion of this study are, (1) t value regression of X variable towards Y is 2,122 and significance level is 0,036, which means there is a significant direct influence on organizational climate towards intercultural communication skill of Polyglot Indonesia members; (2) t value regression of X variable towards Z is 2,957 and significance level is 0,004, which means there is significant direct influence on organizational climate towards self motivation of Polyglot Indonesia members; (3) t value regression of X variable towards Y mediated by Z is 2,333 and significance level is 0,05, which means there is a significant indirect influence on organizational climate mediated by self motivation towards intercultural communication skill of Polyglot. Indonesia members. This study new finding shows that self motivation strengthened the impact of organization element in achieving organization goal as nonformal learning organization. The study benefit for the science development is to show a form of nonformal learning through learning organization and enhance the knowledge of the core value of nonformal learning itself.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI BELAJAR NONFORMAL TERHADAP KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANTARBUDAYA DENGAN MEDIASI MOTIVASI DIRI ANGGOTA POLYGLOT INDONESIA Nararia Hutama Putra, Joko Sutarto, Amin Yusuf
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v5i1.8093

Abstract

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI BELAJAR NONFORMAL TERHADAP KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANTARBUDAYA DENGAN MEDIASI MOTIVASI DIRI ANGGOTA POLYGLOT INDONESIA 1Nararia Hutama Putra, 2Joko Sutarto, 3Amin Yusuf 123Pascasarjana Pendidikan Luar SekolahUniversitas Negeri Semarang 1nararia92@gmail.com, 2jokotarto@mail.unnes.ac.id, 3aminyusuf@mail.unnes.ac.id   ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis tentang pengaruh budaya organisasi belajar nonformal yang di mediasi motivasi diri terhadap kemampuan berkomunikasi antarbudaya anggota Polyglot Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 152 anggota Polyglot Indonesia yang tergabung di dalam grup PI All Chapter dan jumlah sampel sebanyak 110 responden. Data yang digunakan dikumpulkan dengan metode kuesioner yang disebar secara daring. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah menggunakan metode analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan uji regresi linear berganda dengan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian ini menunjukan sebagai berikut, (1) terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan oleh budaya organisasi terhadap kemampuan berkomunikasi antarbudaya anggota Polyglot Indonesia; (2) terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan oleh motivasi diri terhadap kemampuan berkomunikasi antarbudaya anggota Polyglot Indonesia; (3) terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan oleh budaya organisasi terhadap motivasi diri anggota Polyglot Indonesia; (4) terdapat pengaruh tidak langsung yang positif dan signifikan oleh budaya organisasi yang dimediasi melalui motivasi diri terhadap kemampuan berkomunikasi antarbudaya anggota Polyglot Indonesia.Kata kunci: pengaruh, budaya organisasi, motivasi diri, kemampuan berkomunikasi antarbudaya
PENGEMBANGAN KAPASITAS PRODUKSI MERCHANDISE DESA WISATA EDUKASI RAWAGEDE BERBASIS PEMBELAJARAN HYFLEX Sri Koeswantono Wongsonadi; Karta Sasmita; Hikmah; Puji Hadiyanti; Nararia Hutama
Bahasa Indonesia Vol 19 (2022): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 19 Edisi Khusus Tahun 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.19k.8

Abstract

This project is the service roadmap application that has been prepared according to the condition of the laboratory village of the Community Education, Faculty of Education. This project was planned to be implemented for 3 years. The first year of the project was focused on the lesson materials for developing the production capacity of “Rawagede” Educational Tourism Village Merchandise through HyFlex Learning. The second year was focused on building a sustainable group business, that focused on business partnership networks. The third year was focused on the impact after implemented,and concern of sustainable Merchandise business assistance. This service project is motivated by the local potential of Sirna Jaya village, and might become a resource to develop human and social capital for its local community. Tourism products are the part of Sapta Pesona application that relate to memories and it applicated through souvenirs. the souvenir would be able become tangible memories for the tourists. HyFlex's provides a flexibility for blended learning, this learning method provides an opportunity for learners to choose whether to attend online, offline or both. The outcomes of the project are the exposure of article in national journal, videos on Youtube channels and booklets that able to be copyrighted. Abstrak Pengabdian ini merupakan bentuk penerapan dari roadmap pengabdian yang telah disusun berdasarkan keadaan desa binaan yang dilakukan oleh prodi Pendidikan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan. Roadmap kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 3 tahun. Tahun pertama melakukan kegiatan pengabdian dengan materi Pengembangan Kapasitas Produksi Merchandise Desa Wisata Edukasi “Rawagede” berbasis Pembelajaran HyFlex. Tahun kedua membangun usaha kelompok yang berkelanjutan, materi kegiatan pengabdian berfokus pada jejaring kemitraan usaha. Tahun ketiga berfokus untuk melihat dampak setelah adanya Pengembangan Kapasitas Produksi Merchandise Desa Wisata Edukasi “Rawagede” berbasis Pembelajaran HyFlex, materi yang diberikan adalah pendampingan usaha Merchandise berkelanjutan. Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh potensi Desa wisata Sirna Jaya sebagai aset mengembangkan human capital dan social capital masyarakat. Melalui desa wisata, banyak masyarakat terlibat dalam bersinergis mengembangkan desa wisata. Produk wisata merupakan bagian dari penerapan sapta pesona yang berwujud kenangan, kenangan tersebut diwujudkan dalam bentuk cinderamata. Harapannya cinderamata mampu menjadi kenangan yang berwujud bagi wisatawan yang berkunjung. Kegiatan pembelajaran HyFlex sendiri memberikan level flexibilitas baru untuk blended learning, metode pembelajaran ini memberikan kesempatan bagi warga belajar untuk memilih apakah akan menghadiri pembelajaran secara daring, luring atau keduanya. Luaran pengabdian berbentuk publikasi artikel pada jurnal nasional, video kegiatan pada kanal Youtube dan booklet kegiatan yang dapat di hak patenkan.
PENYULUHAN KESEHATAN SISTEM REPRODUKSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERAWATAN KESEHATAN REMAJA Setiawan Wibowo; Durotul Yatimah; Nararia Hutama Putra; Madha Komala; Dewi Ramadhana
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This community service is intended so that adolescents participating in counseling about Reproductive System Treatment have broad insight and are skilled in practicing how to care for reproductive system health. This community service is carried out by a team of UNJ Lecturers in Sukamerta Village, Rawamerta District, Karawang on September 17 2022, 10.00 am to 10.00 pm 12.00 WIB. The counseling method is carried out through lectures, questions and answers and group discussions. The media are Flift Charts (backsheets), slides, films and videos, pictures and photos about reproductive organs. The counseling process is carried out through the following stages (1) Conscious stage (2) Interest stage. (3) Evaluation stage. (4) Trying stage and (5) Implementation stage. In counseling, presenters motivate participants to actively argue, and finally participants are seen to be very active in asking and discussing. Results and Outcomes of Community Service. After counseling, participants gain knowledge and skilled at caring for the health of the reproductive system, and skilled at practicing how to care for the health of the reproductive organs. This activity is also expected to increase the independence of adolescents. Abstrak Pengabdian pada masyarakat ini ditujukan agar remaja peserta penyuluhan tentang Perawatan Sistem Reproduksi memiliki wawasan luasdam terampil untuk mempraktikan cara merawat kesehatan sistem reproduksi .Pengabdian pada masyarakart ini dilakukan oleh tim Dosen UNJ di Desa Sukamerta Kecamatan Rawamerta Karawang pada tanggal 17 September 2022 pukul 10.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB.Metode penyuluhan dilakukan melalui ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok.Adapun medianya adalah Flift Chart (lembar balik), slide,film dan video, gambar dan foto tentang alat reproduksi.Proses penyuluhan dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut (1) Tahap sadar (2) Tahap minat. (3) Tahap menilai.(4) Tahap mencoba dan (5) Tahap penerapan.Dalam penyuluhan, pemateri memotivasi peserta untuk aktif berpendapat, dan akhrnya peserta terlihat sangat aktif bertanya dan berdiskusi.Hasil dan Luaran Pengabdian.Setelah penyuluhan, peserta mendapat pengetahuan dan terampil merawat kesehatan sistem reproduksi,dan terampil mempraktekan cara merawat kesehatan alat reproduksi tersebut.Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemandirian para remaja.Kesimpulannya penyuluhan berhasil membuat peserta memahami cara merawat Kesehatan reproduksi dan terampil mempraktekannya sesuai tahap-tahap yang tepat.
DAMPAK PARTISIPASI AKTIF KPM PKH DALAM FAMILY DEVELOPMENT SESSION UNTUK MENGUATKAN KETAHANAN EKONOMI KELUARGA Nararia Hutama Putra; Dalimunthe, Henny Herawaty Br; Sri Koeswantono
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol. 10 No. 02 (2023): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JKKP.102.05

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak FDS dalam menguatkan ketahanan ekonomi keluarga penerima manfaat PKH. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan aplikasi NVIVO 12. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang ibu-ibu penerima manfaat PKH yang aktif mengikuti FDS di wilayah Harjosari RW 07 Bawen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 faktor utama guna mewujudkan tujuan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga melalui FDS, yakni 1) peran Fasilitator FDS; 2) keterlibatan aktif peserta FDS. FDS telah memberikan dampak positif dalam menguatkan ketahanan ekonomi keluarga. Indikator kualitas ketahanan ekonomi, yaitu kepemilikan rumah, kemampuan memenuhi kebutuhan hidup, kepemilikan rekening tabungan, kepemilikan asuransi kesehatan, anak tidak putus sekolah, dan kesempatan perempuan bekerja, telah mengalami perbaikan signifikan setelah mengikuti FDS. Namun, masih ada kendala dalam aspek kepemilikan tabungan dan asuransi kesehatan, yang menunjukkan perlunya optimalisasi lebih lanjut dalam pelaksanaan FDS. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa FDS telah memberikan dampak yang signifikan dalam menguatkan ketahanan ekonomi keluarga penerima manfaat PKH. Dengan upaya yang lebih lanjut untuk meningkatkan pelaksanaan FDS, diharapkan program ini dapat terus berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan keluarga prasejahtera di Indonesia. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kompetensi fasilitator FDS dan peningkatan dukungan dari Kementerian Sosial untuk memastikan kelancaran dan penghargaan bagi pendamping social sebagai fasilitator pelaksanaan program ini.   Abstract This study aims to analyze the impact of FDS in strengthening the economic resilience of PKH beneficiary families. The research method used is descriptive qualitative with indepth interview, observation, and documentation. The data collected was analyzed using the NVIVO 12. The subjects in this study were PKH beneficiary mothers/ women who actively participated in FDS in the Harjosari RW 07 Bawen area. The results showed that there are 2 main factors to realize the goal of increasing family economic resilience through FDS, namely 1) the role of FDS Facilitators; 2) active involvement of FDS participants. FDS has had a positive impact in strengthening family economic resilience. Quality indicators of economic resilience, namely home ownership, the ability to make ends meet, savings account ownership, health insurance ownership, children not dropping out of school, and women's opportunities to work, have experienced significant improvements after participating in FDS. However, there are still constraints in the aspects of savings ownership and health insurance, which indicates the need for further optimization in the implementation of FDS. The conclusion of this study is that FDS has had a significant impact in strengthening the economic resilience of PKH beneficiary families. With further efforts to improve the implementation of FDS, it is hoped that this program can continue to contribute to improving the welfare of underprivileged families in Indonesia. This study recommends increasing the competence of FDS facilitators and increasing support from the Ministry of Social Affairs to ensure smooth and rewarding social assistants as facilitators of the implementation of this program.
Kelas Motivasi untuk Menghadapi Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara Formasi Dosen Tahun 2023 Pongtambing, Yulita Sirinti; Admawati, Harsi; Anggraini, Asterina; Andayani, Qurnia; Delyarahmi, Sucy; Putra, Nararia Hutama; Manapa, Esther S; Novitasari, Ani
Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2023): November: Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/jipm-nalanda.v1i4.515

Abstract

In 2023, the selection of Civil Servant Candidates for lecturer formation was opened by the Indonesian government. Thorough preparation for applicants is needed. One of the necessary preparations is mental preparation. Based on the candidates’ mental preparation, this community service aimed to increase their motivation. Furthermore, the activity was conducted through the Focus Group Discussion (FGD) method via Zoom meeting. The motivation material was delivered by four experienced civil servant lecturers participating in the selection in 2021, and it was guided by another lecturer as the moderator. Moreover, there were 88 attending participants with an average of 75 participants. The participants were involved in interactive discussions after the material presentation session. Based on the presentation and discussion, communicating with immediate family, focusing on completing documents for administrative selection, following related information and regulations actively, and preparing mentally are essential things to face in the selection of Civil Servant Candidates for lecturer formation.
PEMBERDAYAAN SADAR WISATA MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM MENGEMBANGKAN USAHA KELOMPOK UMKM DI DESA WISATA SIRNAJAYA KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Herawaty Br Dalimunthe, Henny; Hadiyanti, Puji; Lestari, Retno Dwi; Putra, Nararia Hutomo
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Rawa Gede as one of the disnasti of Sirnajaya tourism village, Sukamakmur District, continues to develop its tourism base through increasing human resources, structuring facilities and infrastructure and optimizing available natural resources. Achieving the goal of a tourist village requires community involvement to maintain tourist attractions, comfort and service to tourists through various types of culinary, local products and tourism service businesses. The development of tourism villages is inseparable from various obstacles, especially in developing micro, small and medium enterprises, MSMEs. One of the reasons is the low level of education and the limited skills that business owners have. Based on this, a program is needed to improve the ability of people in tourism villages, especially MSME owners, to be empowered through training on the use of social media. Empowerment carried out through various stages of awareness, training and mentoring can help MSME groups to develop businesses together in tourist attractions. Strengthening MSME groups encourages the community to be involved in building tourism villages so as to form tourism awareness groups to maintain, develop village business products, tourism services by promoting through social media. Abstrak Rawa Gede sebagai salah satu disnasti desa wisata Sirnajaya Kecamatan Sukamakmur terus melakukan pengembangan basis wisata melalui peningkatan sumber daya manusia, penataan sarana dan prasarana serta optimasisasi sumber daya alam yang tersedia. Mencapai tujuan desa wisata membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk menjaga objek wisata, kenyaman dan pelayanan terhadap para wisatawan melalui berbagai jenis kuliner, produk lokal dan usaha jasa wisata. Pengembangan desa wisata tidak tidak terlepas dari berbagai kendala khususnya dalam mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah UMKM. Salah satu penyebabnya yaitu tingkat Pendidikan yang rendah dan keterampilan yang dimiliki pemilik usaha terbatas . Berdasarkan hal ini diperlukan adanya program untuk meningkatkan kemampuan masyarakat di desa wisata khususnya pemilik UMKM agar dapat berdaya melalui pelatihan tentang penggunaan media sosial. Pemberdayaan yang dilakukan melalui berbagai tahapan penyadaran, pelatihan dan pendampingan dapat membantu kelompok UMKM untuk mengembangkan usaha secara bersama di objek wisata. Penguatan kelompok UMKM mendorong masyarakat untuk terlibat dalam membangun desa wisata sehingga membentuk kelompok sadar wisata untuk menjaga, mengembangkan produk usaha desa, jasa wisata dengan mempromosikan melalui media sosial.
The Housewives Intrapersonal Communication Coaching for Strengthening The Family Resilience Nararia Hutama Putra; Daddy Darmawan; Sri Kuswantono; Puji Hadiyanti; Fahtia Maharani; Joko Adi Saputra
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Housewives play a crucial role in maintaining the stability and resilience of the family, yet this vital role is often undervalued by society and other family members. This community service initiative is conducted as a response to the stigma faced by housewives, whose roles are frequently questioned, the persistence of patriarchal hegemony in Indonesian society, and the limited access to knowledge and education for women in rural areas. These factors create significant pressure on housewives, particularly due to their inability to express long-held feelings. This community service activity was conducted in Bulak Village, Jatibarang District, Indramayu, involving 20 members of the Family Welfare Empowerment (PKK). The objective was to help strengthen the family resilience through housewives by enhancing their intrapersonal communication skills. The initiative was carried out using the GROW Coaching Model, which is expected to improve basic intrapersonal communication skills. The activities included training, focused discussions, and group reflections to reinforce these skills. The outcome of this community service initiative provided initial insights into how housewives understand themselves. This was evident from the participants willingness to express various negative emotions and feelings that had been suppressed due to family circumstances. Additionally, the discussions helped to emphasize the importance of effectively managing emotions so that participants do not feel overwhelmed and can remain happy in fulfilling their roles within the family. Furthermore, the participants gained a deeper understanding that the quality of communication within the family is foundational to creating an empowered family. In conclusion, this community service initiative successfully contributed to the development of housewives intrapersonal communication skills, significantly strengthening family resilience and fostering better relationships within the family. Keywords: Family Resilience, Grow Coaching Model, Intrapersonal Communication Abstrak Ibu rumah tangga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan ketahanan keluarga, namun peran vital seorang ibu rumah tangga ini seringkali tidak dihargai oleh masyarakat bahkan anggota keluarganya sendiri. Gagasan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini muncul sebagai respon atas stigma yang diberikan kepada ibu rumah tangga, dimana perannya sering dipertanyakan, hal ini merupakan bentuk gambaran hegemoni patriarki yang mendarah daging di masyarakat Indonesia, selain itu diskriminasi ini juga muncul dan membuat terbatasnya akses pengetahuan serta pendidikan bagi perempuan di daerah pedesaan. Faktor-faktor tersebut memberikan tekanan yang cukup besar bagi Perempuan dalam hal ini ibu rumah tangga. Tekanan tersebut memberikan dampak akumulasi emosi negatif yang tidak berhasil di validasi karena ketidakmampuan untuk mengekspresikan perasaan yang telah lama terpendam. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, yang melibatkan 20 anggota PKK. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini adalah untuk membantu memperkuat ketahanan keluarga melalui ibu rumah tangga dengan meningkatkan keterampilan komunikasi intrapersonal mereka dengan menggunakan Model Coaching GROW yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dasar komunikasi intrapersonal. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada 3 inti kegiatan yakni pelatihan, Focus Group Discussion, dan refleksi kelompok untuk memperkuat keterampilan tersebut. Adapun harapan pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan wawasan awal tentang bagaimana ibu rumah tangga memahami diri mereka sendiri. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berlangsung baik dan sukses dapat dilihat dari kesediaan peserta untuk mengekspresikan berbagai emosi negatif dan perasaan yang telah lama dipendam akibat kondisi keluarga. Selain itu, FGD membantu menekankan pentingnya mengelola emosi secara efektif agar peserta tidak merasa kewalahan dan tetap bahagia dalam menjalankan peran mereka di dalam keluarga. Para peserta juga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam bahwa kualitas komunikasi dalam keluarga merupakan fondasi untuk menciptakan keluarga yang berdaya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengabdian masyarakat ini berhasil memberikan kontribusi pada pengembangan keterampilan komunikasi intrapersonal ibu rumah tangga, secara signifikan dalam memperkuat ketahanan keluarga dan mendorong hubungan yang lebih baik dalam keluarga. Kata kunci: Ketahanan Keluarga, Model Coaching Grow, Komunikasi Intrapersonal