Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Tri Pusat Pendidikan (Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat) Dalam Membentuk Akhlak Melalui Pembinaan Agama Hastuti, Lili
Educreative : Jurnal Pendidikan Kreativitas Anak Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Pusat Studi Pendidikan Kreatifitas Anak Wadas Kelir Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37530/edu.v5i1.76

Abstract

Education as a process that certainly cannot be separated from social life. Social life in the sphere of education is the Tri Education Center which includes families, schools, and communities. The family as the starting place for education, the school as the second place after the family, and finally students are able to adjust to the community environment according to the directions obtained from the family and school environment which is supported by fostering religious activities. The three of them must work together in order to achieve educational goals. The core of the purpose of education, especially Islamic education is in order to form good morals to students by integrating affective, cognitive, and psychomotor aspects. The three central points of education must be integrated even though the most important is from the family. Good collaboration between the three will be able to create students according to the digital age while still promoting moral or moral. In essence, if the three work well together and are supported by high motivation from students, students will create morals according to the digital era without releasing the nature of morals.
Thrifting dalam Perspektif Fikih Prioritas Bahrudin, Nurbaiti; Sajali, Munawir; Wardhani, Sri Pramudya; Hastuti, Lili
Journal of Law, Society, and Islamic Civilization Vol 12, No 2: Oktober 2024
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jolsic.v12i2.94125

Abstract

Thrifting is growing in Indonesia in in recent years. Thrifting is often seen as a solution to reduce waste, especially textile waste. Thrifting that is mostly done in Indonesia is thrifting which is done by importing used clothes. Meanwhile, UMKM textiles in Indonesia are declining. The method in this study uses qualitative research. A method that describes in depth about thrifting from various literatures. Then analyzed using the priority fiqh approach (fiqh al-aulawiyyat) reformulated by Jasser Auda. examine in depth the factors and their impact. Both everything that creates damage personally and damage in general. This is to serve as a guide to determine the level of urgency of thrifting for the public. The conclusion of this study is that thrifting is shopping for used goods with the aim of getting cheaper prices for both local and imported goods. Thrifting which is mostly done by the people of Indonesia today is on imported goods. Thus, thrifting activities have a position that does not have to be prioritized. On the contrary, if thrifting is carried out on local goods or products, then thrifting has a position that must be prioritized.
Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Bagi Siswa kelas 1 di SDIT Cordova 2 Panongan Tangerang Hastuti, Lili
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13880

Abstract

Al-Qur’an sebagai sumber utama hukum Islam. Membaca dan memahami al-Qur’an memiliki banyak manfaat dan keutamaan. Untuk dapat membacanya, umat Muslim harus belajar terlebih dahulu. Salah satu metode pembelajaran al-Qur’an yang juga diterapkan di SDIT Cordova 2 Panongan adalah metode tilawati. Metode ini menggunakan nada atau rost serta ketukan dalam setiap bacaan. Terfokus pada siswa kelas 1, terdapat empat tahapan dalam penerapan metode tilawati yang berlangsung di sekolah ini, yakni; tahap pengenalan, tahap pembelajaran klasikal, tahap pembelajaran individual, dan tahap evaluasi serta ujian. Hasil dari penerapan metode ini bagus, terlebih didukung latar belakang mereka yang sudah terbiasa mengaji di lingkungannya. Hanya saja kendalanya adalah terkadang ustadzah kesulitan dalam mengkondisikan kelas ketika tahap pembelajaran individual. Harapannya, para ustadzah dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola kelasnya.
Analisis Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Animasi Baby Bus “Jus Jeruk Di Mesin Penjualan” Bagi Anak Usia Dini Hastuti, Lili
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 8 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i8.462

Abstract

Saat ini Indonesia dihadapkan dengan tantangan era digital. Keadaan tersebut diharapkan tidak menjadi kendala untuk tetap mempertahankan kekhasan Negara Indonesia dengan karakter positifnya. Anak dianggap sebagai benih emas yang nantinya bisa membuat negara semakin maju. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan pendidikan. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang saling bersinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ilmuan sepakat jika pendidikan yang paling utama bagi anak adalah pendidikan yang diberikan keluarganya sejak usia dini. Dunia anak adalah dengan bermain. Seringkali dalam permainannya, mereka merasa bosan. Menghadapi hal tersebut, menonton sebagai salah satu hiburan sekaligus pendidikan bagi mereka. Namun tetap saja, harus diawasi dan dibatasi. Tontonan yang diberikan harus sesuai dengan usia mereka dan bersifat mendidik. Salah satu tontonan yang bisa dijadikan referensi adalah film Baby Bus “Jus Jeruk di Mesin Penjualan”. Film dengan tema ini, berdurasi kurang lebih 7 menit. Terdapat beberapa nilai positif yang bisa diambil dan dicontoh seperti; peduli, tolong menolong, dan kerjasama. Itulah tiga karakter positif yang bisa anak tiru sesuai dengan indikator nilai moral yang harus ditanamkan pada anak yaitu seperti rasa hormat, keadilan, toleransi, kebijaksanaan, disiplin diri, saling memaafkan, tolong menolong, peduli sesama, kerja sama dan keberanian.
Pembiasaan Adab Islami Di Sdit Cordova 2 Panongan Kabupaten Tangerang Hastuti, Lili
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 8 (2023): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v4i8.2171

Abstract

Pendidikan karakter masih menjadi hal penting sebagai salah satu tujuan pendidikan. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa karakter lah yang paling utama daripada yang hanya sekedar belajar ilmu pengetahuan. Sehingga, banyak orangtua yang lebih memilih sekolah swasta berbasis Islam Terpadu, daripada sekolah Negeri. Adab merupakan bagian dari pendidikan karakter. Adab Islami artinya tatacara dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tuntunan Islam. SD IT Cordova 2, sebagai salah satu sekolah Islam Terpadu di daerah Panongan dengan beberapa pembiasaan adab dalam keseharian proses pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seperti apa pembiasaan adab Islami di SDIT Cordova 2 Panongan. Metode pengambilan data yang digunakan adalah menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam setiap pengambilan datanya, dilakukan secara purposive sampling. Artinya, memilah dan memilih informasi hanya yang sesuai dengan data yang dibutuhkan, yakni tentang pembiasaan adab Islami di SDIT Cordova 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembiasaan adab Islami di SDIT Cordova telah dibiasakan sejak kelas 1 ketika mulai masuk pelajaran. Mulai dari pembiasaan adab ketika wudhu, ketika shalat dhuha, termasuk beberapa adab ketika berdoa mulai makan, setelah makan, memulai pelajaran, dan selesai pelajaran. Selain beberapa adab tersebut, class habits juga sudah dibiasakan sejak kelas 1. Seperti adab ijin ke toilet, adab ijin mencuci tangan, adab ijin meminjam pensil, adab ijin mengisi air minum, dan adab ijin membuang sampah. Dalam aplikasinya, setiap melakukan adab tersebut, dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai terjemah dalam setiap doanya. Inilah hal yang unik dari SDIT Cordova 2 ini.
Kaizen as a strategy for continuous improvement of education quality in IT schools (Integrated Islam) Hastuti, Lili; Alif, Khairunnisa Putri; Madhakomala, Madhakomala
Educenter : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Educenter: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/educenter.v4i2.1859

Abstract

Improving the quality of education in schools requires a sustainable and participatory strategy. Kaizen, known as a philosophy of continuous improvement in the industrial world, has the potential to be applied in the educational context. This study aims to explore how Kaizen principles can be adapted as a strategy to improve the quality of education in schools. Through a qualitative case study of an Integrated Islamic School that combines science and Islamic values, this study reveals that the implementation of Kaizen principles supported by the 5S concept, collective participation (teachers, students, and parents), effective leadership, regular evaluation, continuous improvement, and collaboration positively influences work culture and enhances the quality of educational services. These outcomes are facilitated through the use of PDCA, Gemba Walk, Kaizen Event, and the Suggestion System. The conclusion of this study suggests that Kaizen can be an effective strategy in creating an adaptive, participatory, and continuous improvement-oriented education system.