Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

THE MEANING OF COLOR TERM IN CHINESE AND INDONESIAN IDIOMS: NATURAL SEMANTIC METALANGUAGE APPROACH Ayesa, Ayesa
Journal of Language and Literature Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jll.2021.v9i1.3920

Abstract

Every human being has the same vision for colors. On the other hand, idioms –as an embodiment of the expression of human experience, can certainly be a medium for expressing the universal meaning possessed by humans across cultures, including the meaning of colors. Through the meaning of colors term in idioms, the universality of the human mind can be known. Natural Semantic Metalanguage is an approach that tries to see the universality of language. By using six-color term in the Morris Swadesh word list, this study aims to find out the universality of the meaning of colors term in Indonesian and Mandarin. This study shows the meaning of the 'black' colors term in Indonesian and Mandarin idioms is universal. Moreover, the meaning of the colors 'black', 'green' and 'red' is universal in the concept of associating colors with objects and conditions.
JENIS VERBA DALAM BAHASA MANDARIN: TINJAUAN TERHADAP RADIKAL扌DALAM HÀNZÌ Ayesa, Ayesa
UG Journal Vol 15, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter Han (汉子 hànzi) mengandung radikal (部首bùshŏu) yang menunjukkan satu konsep semantik. Konsep semantik tersebut mengarah pada makna karakter Han (hanzi) secara keseluruhan. Makalah ini menganalisis karakter Han yang mengandung radikal手shŏu atau 扌(disebut juga sebagai 提手旁tí shǒu páng) yang cenderung mengarah pada aktivitas menggunakan tangan. Dengan kata lain, karakter tersebut dapat jadi tergolong dalam kategori verba. Dengan demikian, penelitian ini bermaksud melihat kategori apa saja yang dimiliki oleh karakter dengan radikal扌, dan pada karakter berkategori verba, apa saja jenis verbanya berdasarkan aspek leksikal yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan mengkaji kegunaan radikal sebagai penunjuk kategori kata, serta sebagai penunjuk skemata waktu pada karakter berkategori verba. Dari seluruh data yang yang digunakan dalam penelitian ini, ditemukan bahwa karakter dengan radikal扌ini berkategori verba. Selain itu, berlandaskan tipe verba yang diajukan oleh Peck (2013), karakter tersebut dapat terbagi menjadi empat jenis, yaitu aktivitas, penyelesaian, pencapaian, dan semelfaktif. Tidak ditemukan jenis verba status dan verba skala terbuka dalam penelitian ini. Temuan ini menunjukkan adanya pengaruh karakteristik radikal terhadap jenis verba. Kata Kunci: jenis verba, radikal aksara Han, skemata waktu
PENGGUNAAN RADIKAL DALAM PEMAKNAAN KARAKTER HAN: PENDEKATAN STATISTIK LINGUISTIK Ayesa Ayesa
Sirok Bastra Vol 5, No 1 (2017): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.72 KB) | DOI: 10.37671/sb.v5i1.92

Abstract

Setiap karakter Han, atau yang dikenal dengan hanzi, memiliki radikal. Makalah ini menganalisis penggunaan radikal oleh penutur jati bahasa Indonesia yang berbicara bahasa Mandarin dalam memaknai hanzi. Prosedur penelitian kuantitatif dilakukan untuk melihat signifikansi penggunaan radikal dalam memaknai hanzi. Terdapat 49 penutur jati bahasa Indonesia yang juga mampu berbahasa Mandarin yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Masing-masing responden diminta menebak arti enam hanzi yang mengandung radikal yang sering dijumpai, yaitu扌’tangan’. Hasil dari pemaknaan keenam hanzi tersebut dikaitkan dengan beberapa variabel, di antaranya latar belakang pekerjaan, pertimbangan responden dalam menggunakan radikal, kualitas durasi pemakaian, dan pertimbangan responden dalam menggunakan guratan lain dalam suatu karakter. Melalui analisis statistik, ditemukan bahwa semakin setuju pada penggunaan radikal dalam pemaknaan karakter Han, nilai yang diperoleh atau karakter yang bisa dimaknai semakin banyak. Makalah ini diharapkan dapat menunjukkan pengaruh penggunaan radikal dalam pemaknaan hanzi.
KOMPOSITUM DALAM BAHASA MANDARIN: TINJAUAN DALAM CERITA PENDEK 《狂人日记》KUÀNGRÉN RÌJÌ ‘CATATAN HARIAN SEORANG GILA’ Ayesa Ayesa
Sirok Bastra Vol 3, No 2 (2015): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.75 KB) | DOI: 10.37671/sb.v3i2.65

Abstract

Komposisi sebagai salah satu proses morfologi derivasional seringkali ditemukan di dalam bahasa Mandarin. Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan karakter Han dalam bahasa Mandarin. Karakter Han tersebut berasal dari piktograf, sehingga terdapat satu arti dalam satu karakter. Pembentukan kata lebih dari satu silabel dalam bahasa Mandarin, seringkali terjadi melalui proses komposisi sehingga menghasilkan kompositum, yang salah satu konsekuensinya seringkali disandingkan dengan idiom. Penelitian ini menunjukkan bahwa sama halnya dalam bahasa Indonesia, kompositum bahasa Mandarin juga dapat mengandung makna nonidiomatis, semiidiomatis, dan idiomatis. Kompositum yang digunakan sebagai data penelitian diambil dari cerita pendek《狂人日记》Kuàngrén Rìjì ‘Catatan Harian Seorang Gila’. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa meski berlatar belakang bahasa yang berbeda, proses derivasional komposisi juga dapat terjadi dalam bahasa Mandarin.
PENGARUH AKSEN BAHASA JAWA TERHADAP PEMBUNYIAN HURUF LETUP /d/ DALAM BAHASA INGGRIS Ayesa Ayesa
Sirok Bastra Vol 4, No 2 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.017 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i2.80

Abstract

Penutur asing bahasa Inggris seringkali dipengaruhi oleh aksen atau dialek bahasa ibunya dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris. Hal ini menyebabkan terjadinya variasi bunyi pada huruf tertentu. Dalam bahasa Jawa bunyi letup /d/ terdengar lebih tebal dan seringkali terbawa dalam ujaran bahasa Inggris. Dalam tulisan ini, penulis akan memaparkan data bahwa aksen bahasa Jawa memengaruhi durasi suatu ujaran, khususnya dalam pembunyian huruf letup /d/. Pengaruh tersebut dilihat dalam pembunyian beberapa kata dalam bahasa Inggris. Terdapat dua subjek penelitian, subjek A adalah penutur asli bahasa Inggris sebagai pembanding atau tolak ukur durasi bunyi letup /d/ dan subjek B adalah penutur asing yang menguasai bahasa Inggris serta berbahasa ibu bahasa Jawa. Keduanya akan mengujarkan lima kalimat yang terdapat enam kata dengan huruf letup /d/ yang letaknya berbeda (awal, tengah, dan akhir). Penggolongan kata berunsur huruf d tersebut juga dikelompokkan berdasarkan adanya vokal tegang atau vokal kendur di sekitarnya. Dari hasil temuan, terdapat perbedaan durasi antara penutur asli dan penutur asing yang menyebabkan perbedaan variasi bunyi letup /d/.
Kesalahan Penerjemahan Pola Sintaksis dan Semantik pada Proses Penerjemahan Berita Bahasa Indonesia ke Bahasa Mandarin Danirih Danirih; Tri Wahyu Retno Ningsih; Ayesa Ayesa
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v6i2.201

Abstract

Penerjemahan merupakan kegiatan pengalihan teks, amanat, dan makna dari suatu bahasa ke bahasa lain. Dalam proses penerjemahan tersebut terkadang terjadi kesalahan dalam penerjemahan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bentuk kesalahan penerjemahan dalam proses penerjemahan berita bahasa Indonesia-Mandarin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data utama dalam penelitian ini adalah kalimat dalam dari artikel berita Guo Ji Ri Bao edisiMret-Mei 2021. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada dua jenis kesalahan penerjemahan, yaitu kesalahan pola sintaksis dan semantik. Kesalahan sintaksis dibagi menjadi tiga macam kesalahan yaitu, kesalahan frasa, kesalahan klausa, dan kesalahan kalimat. Kesalahan semantik adalah kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan makna yang kurang tepat jenis kesalahannya, yaitu kesalahan pemilihan diksi. Kata kunci: penerjemahan artikel berita, kesalahan penerjemahan, penerjemahan Bahasa Indonesia- Mandarin
Pemahaman Mahasiswa terhadap Proses Morfologis Komposisi dan Afiksasi Annida Hanifah Elshanti; Tri Wahyu Retno Ningsih; Ayesa Ayesa
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v6i2.198

Abstract

Morfologi adalah salah satu cabang linguistik yang mempelajari tentang kata dan pembentukan kata. Terdapat lima jenis proses morfologis bahasa Mandarin, yaitu derivasi zero, reduplikasi, afiksasi, komposisi, dan  pemendekan. Dari lima proses tersebut, hasil dari proses afiksasi dan komposisi cukup sulit dibedakan oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa tingkat 2 Sastra Tiongkok Universitas Gunadarma dalam membedakan kata hasil proses morfologi afiksasi dan komposisi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan survei sebagai teknik pemerolehan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 dari 11 mahasiswa sudah memahami proses morfologi afiksasi dan 3 dari 11 mahasiswa sudah memahami proses morfologi komposisi. Terdapat tiga pola jawaban kuesioner mahasiswa, yaitu: (1) sepenuhnya tepat; (2) dapat mengidentifikasi proses morfologis dengan benar, namun keliru dalam mengidentifikasi morfem pembentuknya; dan (3) sepenuhnya keliru.
Kemampuan Mahasiswa dalam Menganalisis Homofoni pada Video Animasi 《中秋节》 Zhōngqiū Jié di Kanal YouTube 三淼儿童官方频道 Sān Miǎo Értóng Guānfāng Píndào Tiara Kurniati Wahdah; Tri Wahyu Retno Ningsih; Ayesa Ayesa
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v6i2.202

Abstract

Homofon adalah kesamaan bunyi antara dua satuan ujaran tanpa memperhatikan ejaannya. Dalam bahasa Mandarin, homofon berhubungan dengan pelafalan Hanzi yang memiliki bunyi dengan ton sama, namun dengan bentuk Hanzi dan makna yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan mahasiswa tingkat 1 Sastra Tiongkok Universitas Gunadarma dalam membedakan hanzi yang berhomofoni pada video animasi 《中秋节》Zhōngqiū Jié di kanal YouTube 三淼儿童官方频道 Sān Miǎo Értóng Guānfāng Píndào. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa tingkat 1 Sastra Tiongkok Universitas Gunadarma dalam membedakan hanzi yang berhomofoni rendah. Dari 10 soal tes yang diujikan, mahasiswa paling banyak menjawab benar pada homofon dào, bǎi, péng, dan tú. Kata kunci: homofon; hanzi; kemampuan mahasiswa Sastra Tiongkok tingkat 1 Universitas Gunadarma
高考 Gāokǎo sebagai penentu masa depan: Tinjauan film Better Days (少年的你 Shào Nián de Nǐ) Dhea Ananda Rakhmatika; Ayesa Ayesa; Tri Wahyu Retno Ningsih
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 7 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v7i1.25314

Abstract

高考 Gāokǎo adalah sistem ujian masuk perguruan tinggi nasional di Tiongkok. Sistem ujian 高考 gāokǎo menjadi salah satu fenomena di Tiongkok karena dianggap penting untuk menentukan masa depan siswa (Liu, 2006). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui urgensi 高考 gāokǎo sebagai penentu masa depan siswa di Tiongkok dalam film “Better Days” atau dalam Bahasa Mandarin berjudul 《少年的你 Shào Nián de Nǐ》. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan paradigma fenomenologi. Data penelitian ini menggunakan transkripsi data tekstual berupa dialog Bahasa Mandarin antar tokoh-tokoh film “Better Days”. Data dianalisis menggunakan teori Liu (2006) mengenai peran penting ujian 高考 gāokǎo. Melalui empat belas data berupa dialog yang berkaitan dengan ujian, diketahui bahwa 高考gāokǎo dianggap penting bagi guru, orang tua, dan siswa itu sendiri. Dari sudut pandang guru, 高考 gāokǎo sebagai pembimbing pengajaran dan pembelajaran di sekolah menengah dan juga mengangkat derajat guru dan sekolah. Selanjutnya, dari sudut pandang orang tua yaitu kelak dapat memperbaiki kehidupan perekonomian dan mengangkat derajat keluarga. Terakhir, dari sudut pandang siswa, 高考 gāokǎo menjadi harapan untuk mengubah status sosial di masa depan dan kehidupan yang sejahtera.   高考 Gāokǎo is The National College Entrance Examination which is held in China. It has become a phenomenon in China since it is considered important to determine students’ future (Liu, 2006). The aim of this study is that to know the urgency of  高考 gāokǎo as a determinant of the students’ future in China in the film “Better Days” or in Mandarin entitled 《少年的你 Shào Nián de Nǐ》. Furthermore, this study was a descriptive qualitative research by using a phenomenological paradigm. The data of this study used transcription of textual data in the form of dialogues in Mandarin between the characters in the film “Better Days”. Moreover, the data were analyzed by using (Liu, 2006) theory regards to the important role of the高考gāokǎo examination. Through fourteen data in the form of dialogues related to exams, it shows that高考gāokǎo is considered important for teachers, parents, and the students themselves. Meanwhile, from the teacher’s point of view, 高考gāokǎo has function to guide teaching and learning in senior high schools; besides, it has function to elevate teachers and schools. In addition, from the parents’ point of view, it can improve economic life in the future and elevate the degree of the family. Finally, from student’s point of view, 高考gāokǎo is a hope for changing social status in the future and a prosperous life.
Teknik Penerjemahan Pada Judul Berita Media Online Berbahasa Indonesia ke dalam Bahasa Mandarin Rizki Dinda Amelia; Tri Wahyu Retno Ningshi; Ayesa Ayesa
Jurnal Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia (Jurnal APSMI) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Cakrawala Mandarin
Publisher : Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36279/apsmi.v7i1.199

Abstract

Teknik penerjemahan merupakan cara praktis untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana proses pencarian padanan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Penelitian ini membahas teknik penerjemahan apa saja yang dapat digunakan untuk menerjemahkan judul berita (headline) pada portal berita media online. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan teori Molina dan Albir (2002) yang mengemukakan bahwa terdapat 18 teknik penerjemahan. Peneliti menggunakan 10 judul berita dengan kurun waktu publikasi Maret-Mei 2021 sebagai data penelitian. Dari 18 teknik penerjemahan hanya ditemukan 5 teknik penerjemahan yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun kelima teknik tersebut yakni amplifikasi, harfiah, reduksi, transposisi, dan modulasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa teknik penerjemahan yang paling banyak digunakan adalah teknik amplifikasi, sedangkan teknik penerjemahan yang paling sedikit digunakan adalah teknik transposisi.Kata Kunci: Teknik penerjemahan, teknik amplifikasi, teknik transposisi