Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Jaringan Orang Arab Hadhramaut dan Keturunannya di Makassar 1930-1952 Akkase Teng, Muhammad Bahar; Anjarsari, Hilda; Heriana, Heriana; Badollahi, Muhammad Zainuddin
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat jaringan orang arab Hadramaut dan keturannya di Makassar pada tahun 1930-1952. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat empat nama besar dari jaringan keturanan Hadhramaut di Makassar antara lain K.H.S. Djamaluddin Assegaf Puang Ramma, Abdurahman Shibab, Sayyid Saleh bin Abdullah Al Habsyi, Abdurahman A. Basalamah. Keempat tokoh ini merupakan tokoh sentral dalam penyebaran agama islam, pengembangan seni dan budaya arab Hadramaut. Selain itu keturan Hadhramaut juga terlibat dalam politik dan perdagangan.
Hubungan Program Parenting Dengan Perilaku Sosial Anak Usia 5-6 Tahun Di Kelompok B TK Runiah School Makassar S Lungka, Ria Nofanti; Heriana, Heriana; Ilyas, Sitti Nurhidayah; Bafadal, Usman; Rusmayadi, Rusmayadi; Djadir, Djadir
Jurnal Ilmiah Cahaya Paud Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Cahaya Paud (Edisi November)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cahayapd.v6i2.7546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan program parenting dengan perilaku sosial anak usia 5-6 tahun di TK Runiah School Makassar. Menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian adalah anak di kelompok B TK Runiah School Makassar. Sampel yang berjumlah 16 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan pengambilan angket. Adapun hasil penelitian ini parenting dengan gaya pengasuhan demokratis dengan jumlah persentase tertinggi pada indikator tanggung jawab terdapat 8 anak berkembang sangat baik (80%), 2 anak berkembang sesuai harapan (20%). Indikator sikap prososial 9 anak berkembang sangat baik (90%), 1 anak berkembang sesuai harapan (10%), dan indikator kesadaran diri 9 anak berkembang sangat baik (90%), 1 anak berkembang sesuai harapan (10%). Dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara program parenting dengan perilaku sosial anak, terbukti pada pola asuh demokratis terdapat 80-90% anak kategori berkembang sangat baik dengan kontrol dan perhatian orang tua yang seimbang. Pada pola asuh demokratis, anak cenderung diberi kebebasan berpendapat, dan didengarkan. Program parenting di sekolah membangun kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua, dengan program parenting orang tua serta mendapati pengetahuan baru seputar pendidikan dalam pengasuhan melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan.
LEGISLASI PRODUK HUKUM ISLAM: PROSES, TANTANGAN, DAN IMPLEMENTASI DI INDONESIA Heriana, Heriana; Hasan, Hamzah; Musyahid, Achmad
Jurnal AL-SYAKHSHIYYAH Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan Vol 7 No 1 (2025): Volume 7, Nomor 1, Juni 2025
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/as-hki.v7i1.7908

Abstract

This article examines the products of Islamic legal thought, which have a broad impact on Muslim communities and can serve as a strong foundation for legal principles. The aim of this study is to explore the existence, issues, and application of Islamic legal instruments within the legal system. The research employs a qualitative method, utilizing bibliometric and textual approaches, along with descriptive analysis.The findings reveal that Islamic law has developed in Indonesia through the products of four schools of legal thought: fiqh (Islamic jurisprudence), fatwas by religious scholars, court decisions (ijtihad), statutory regulations, and sociological legal theories. The challenges in legislating Islamic legal thought in Indonesia include low legal awareness, discrimination, the pluralistic legal system, internal debates among Muslims, lack of education, and political dynamics. Addressing these challenges requires an integrative approach involving all elements of society to foster better understanding and support for the implementation of Islamic law within the national framework.
The Development of the Papica Reading Smart Board Media in Improving Basic Literacy of Children in The Early Childhood Education Curriculum Heriana, Heriana; Herlina, Herlina; Syamsuardi, Syamsuardi; Rusmayadi, Rusmayadi
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 2 (2024): Golden Age : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ga:jpaud.v8i2.14804

Abstract

This research is an R&D research which aims (1) to find out the need for the use of reading smart board learning media (e-papica) in implementing the independent curriculum to improve basic literacy in early childhood (2) To find out the development of reading smart board learning media (e-papica) in improving basic literacy in early childhood (3) To find out the validity, practicality and effectiveness of reading smart board learning media (e-papica) in improving basic literacy skills in children. This research design uses a 4-D model. Data collection techniques in this research were observation and questionnaires. The subjects in this research consisted of 4 teachers and 30 students. The results of the research show that: (1) an overview of the need for developing reading smart board learning media (e-papica) in improving children's basic literacy, is really needed by teachers because reading smart board learning media (e-papica) is considered very practical in improving basic literacy skills in children, 2) The development plan for reading smart board (e-papica) is designed, namely: Media and guidebooks for using the media, and 3) the level of validity of reading smart board learning media (e-papica) is obtained in the valid category, and the level of practicality obtained with very practical criteria. Meanwhile, in the effectiveness test, the media evaluation sheet was found to be in the very effective category. and analysis of the children's data obtained shows that H1 is accepted and H0 is rejected, so it is said that there is an influence of smart reading board media (e-papica) on children's basic literacy.
Hubungan Program Parenting Dengan Perilaku Sosial Anak Usia 5-6 Tahun Di Kelompok B TK Runiah School Makassar S Lungka, Ria Nofanti; Heriana, Heriana; Ilyas, Sitti Nurhidayah; Bafadal, Usman; Rusmayadi, Rusmayadi; Djadir, Djadir
Jurnal Ilmiah Cahaya Paud Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Cahaya Paud (Edisi November)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cahayapd.v6i2.7546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan program parenting dengan perilaku sosial anak usia 5-6 tahun di TK Runiah School Makassar. Menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian adalah anak di kelompok B TK Runiah School Makassar. Sampel yang berjumlah 16 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan pengambilan angket. Adapun hasil penelitian ini parenting dengan gaya pengasuhan demokratis dengan jumlah persentase tertinggi pada indikator tanggung jawab terdapat 8 anak berkembang sangat baik (80%), 2 anak berkembang sesuai harapan (20%). Indikator sikap prososial 9 anak berkembang sangat baik (90%), 1 anak berkembang sesuai harapan (10%), dan indikator kesadaran diri 9 anak berkembang sangat baik (90%), 1 anak berkembang sesuai harapan (10%). Dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara program parenting dengan perilaku sosial anak, terbukti pada pola asuh demokratis terdapat 80-90% anak kategori berkembang sangat baik dengan kontrol dan perhatian orang tua yang seimbang. Pada pola asuh demokratis, anak cenderung diberi kebebasan berpendapat, dan didengarkan. Program parenting di sekolah membangun kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua, dengan program parenting orang tua serta mendapati pengetahuan baru seputar pendidikan dalam pengasuhan melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan.
Pembagian Harta Warisan Ampikale dalam Konsep Maslahah pada Masyarakat Bugis Bone Heriana, Heriana; Talli, Abdul Halim; Halimang, St; Sultan, Lomba; Hamsir, Hamsir
SANGAJI: Jurnal Pemikiran Syariah dan Hukum Vol 9 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Syariah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/sangaji.v9i1.4421

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pembagian harta warisan Adat Ampikale dalam konteks konsep Maṣlaḥah di kalangan masyarakat Bugis. Tiga submasalah yang diangkat meliputi: (1) pelaksanaan pembagian harta warisan Adat Ampikale dalam masyarakat, (2) pandangan tokoh masyarakat dan tokoh agama mengenai problematika yang muncul, dan (3) analisis konsep Maṣlaḥah terhadap praktik pembagian tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan sosiologis dan teologis-normatif (syar’i), yang dilaksanakan di Kabupaten Bone. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif, penelitian ini menemukan bahwa tradisi ampikale dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan kepada ahli waris yang merawat pewaris, meskipun praktiknya sering kali tidak sejalan dengan ketentuan syariat, terutama dalam hal pembagian yang adil. Tokoh masyarakat dan agama berpendapat bahwa meskipun tradisi ini mengandung kebaikan, pelaksanaannya perlu disesuaikan untuk menghindari ketimpangan. Dalam perspektif maslahah, ampikale diakui sebagai kearifan local bugis yang sejalan dengan maqasid syariah yang mencakup pemeliharaan jiwa, keturunan dan harta. Hasil ini menunjukkan bahwa pembagian harta warisan ampikale merupakan tradisi yang perlu untuk dipertahankan nilainya dengan menyusun ulang pelaksanaannya sehingga tidak terjadi ketimpangan dikemudian hari oleh para ahli waris.
Sosialisasi Kecerdasan Anak (Multiple Intelegence) di Baubau Wulandari, Rezky; Dewi, Dewi; Heriana, Heriana; Harliani, Harliani; Sarmin, Yuti; Sarpan, Lisna Wati; Erfina, Erfina; Naniar, Naniar; Nurhayani, Nurhayani; Sahidin, Sahidin
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3584

Abstract

AbstrakMultiple Intelligences yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda merupakan salah satu teori kecerdasan yang memperoleh banyak pengakuan akhir-akhir ini. Teori ini dicetuskan oleh Howard Gardner, psikolog dari Harvard. Mula-mula Gardner menemukan tujuh jenis kecerdasan tetapi kemudian mengembangkannya menjadi delapan, dan membahas kemungkinan kecerdasan yang ke sembilan. Kecerdasan menurut Gardner diartikan sebagai suatu kemampuan, dengan proses kelengkapannya, yang sanggup menangani kandungan masalah yang spesifik di dunia. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa orang yang memiliki jenis kecerdasan tertentu, kecerdasan musikal misalnya, akan menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek hidupnya. Dikatakan lebih lanjut bahwa setiap orang memiliki delapan jenis kecerdasan dalam tingkat yang berbeda-beda. Kedelapan jenis kecerdasan itu memiliki komponen inti dan ciri-ciri. Kehadiran ciri-ciri pada individu menentukan kadar profil kecerdasannya. Dalam kehidupan nyata, kecerdasan-kecerdasan itu hadir dan muncul bersama-sama atau berurutan dalam suatu atau lebih aktivitas. Dalam kasus khusus, ditengarai adanya individu savant, yakni orang yang memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi pada satu jenis kecerdasan, namun rendah dalam kecerdasan yang lain. Dalam dunia pendidikan, teori multiple intelligences mulai diterima karena dianggap lebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Konsep MI menjadikan pendidik lebih arif melihat perbedaan, dan menjadikan anak merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep ini “menghapus” mitos anak cerdas dan tidak cerdas, karena menurut konsep ini, semua anak hakikatnya cerdas. Hanya saja konsep cerdas itu perlu diredefinisi dengan landasan baru.Kata Kunci: Kecerdasan Anak, Anak Usia Dini AbstractMultiple Intelligences which in Indonesian translated as compound intelligence or multiple intelligences is one of the theories of intelligence that has gained a lot of recognition recently. This theory was coined by Howard Gardner, a psychologist from Harvard. At first Gardner discovered seven types of intelligence but later developed them into eight, and discussed the possibility of a ninth intelligence. Intelligence according to Gardner is defined as an ability, with its completeness process, that is able to deal with the content of problems specific to the world. Despite this, it does not mean that a person who has a certain type of intelligence, musical intelligence for example, will show such abilities in every aspect of his life. It is further said that everyone has eight types of intelligence in different levels. All eight types of intelligence have core components and traits. The presence of traits in the individual determines the level of his intelligence profile. In real life, those intelligences are present and appear together or sequentially in an activity or more. In special cases, it is suspected that there is a savant individual, that is, a person who has a very high level of intelligence in one type of intelligence, but is low in intelligence in another. In the world of education, the theory of multiple intelligences began to be accepted because it was considered to better serve all the intelligence that the child had. The MI concept makes educators wiser to see differences, and makes children feel more welcome and served. This concept "erases" the myth of intelligent and unintelligent children, because according to this concept, all children are essentially intelligent. It's just that the intelligent concept needs to be redefined with a new foundation.Keywords: Child Intelligence, Early Childhood