Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengelolaan Laboratorium di SMA Negeri Se-Kota Padang Pardilla, Putri; Ayu Ningrum, Tia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laboratorium merupakan tempat untuk sekelompok orang dalam melakukan berbagai macam kegiatan riset, pengamatan, pelatihan dan pengujian ilmiah. Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar dan ruangan terbuka (Emda, 2017). Berkaitan dengan hal di atas, maka peranan laboratorium menjadi sangat penting, karena laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, praktek, penyelidikan bagi siswa (Gunawan, 2014). Oleh karena itu, pengelolaan laboratorium yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa laboratorium dapat berfungsi secara optimal dan aman, efisien dan produktif untuk kegiatan belajar mengajar, penelitian dan untuk pengembangan inovasi siswa. Namun, berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan penulis terhadap guru SMA Negeri 15 Padang pada November 2024, penulis menyimpulkan beberapa fenomena dari hasil wawancara tersebut: Yang pertama, adanya keluhan dari guru terkait dengan jadwal laboratorium yang bentrok sehingga saat ini cara yang dilakukan untuk penjadwalan adalah dengan memprioritaskan atau mendahulukan pengguna laboratorium yang lebih dulu menghubungi petugas laboratorium. Yang kedua, adanya keluhan dari teknisi laboratorium terkait dengan tenaga laboratorium atau laboran yang hanya berjumlah dua orang yakni kepala labor dan teknisi, sehingga membuat teknisi laboratorium sering kesulitan jika semua laboratorium digunakan pada waktu yang sama. Yang ketiga, adanya keterangan dari petugas labor tentang penggunaan laboratorium fisika sebagai ruang kelas agar proses pembelajaran tetap dilaksanakan sehingga, hal ini dapat menghambat aktivitas praktikum dan pengembangan laboratorium fisika. Yang keempat, adanya keluhan dari guru terkait dengan penyediaan fasilitas pelengkap dalam laboratorium, seperti kipas angin, beberapa laboratorium IPA hanya satu memiliki kipas angin sehingga hak ini dapat mengurangi konsentrasi siswa saat praktikum karena merasa kurang nyaman berada dalam laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai pengelolaan laboratorium sekolah yang dilihat dari proses perencanaan, pencatatan, pemeliharaan, dan keselamatan kerja laboratorium di SMA Negeri Se Kota Padang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang populasinya adalah tim laboran di SMA Negeri Se Kota Padang yang berjumlah 50 orang. Sampel penelitian ini menggunakan seluruh jumlah populssi yakni 50 orang responden dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Instrumen penelitian adalah angket model skala likert Hasil analisis data menggambarkan bahwa pengelolaan laboratorium di SMA Negeri Se Kota Padang dilihat dari 1) aspek perencanaan sudah berada pada kategori baik dengan memperoleh skor rata-rata (4,18), 2) aspek pencatatan sudah berada pada kategori baik dengan memperoleh skor rata-rata (4,33), 3) aspek pemeliharaan sudah berada pada kategori baik dengan memperoleh skor rata-rata (4,52), 4) aspek keselamatan kerja sudah berada pada kategori baik dengan skor rata-rata (4,28).
The Impact of the Implementation of the Independent Teaching Platform on Teachers' Pedagogical Competence Puja, Sahara; Ayu Ningrum, Tia; Nellitawati; Hayati, Nikmah
Journal of Educational Management Research Vol. 4 No. 5 (2025)
Publisher : Al-Qalam Institue

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61987/jemr.v4i5.1217

Abstract

This study aims to investigate the impact of implementing the Merdeka Mengajar (PMM) Platform on teachers' pedagogical competence. This study employed a quantitative method with a causal-associative research design. The study population consisted of 202 teachers, with a sample of 137 teachers determined using the Krejcie and Morgan table through a proportional random sampling technique. Data were collected using a Likert scale questionnaire that was tested for validity and reliability. The results showed that the implementation of PMM reached 80.67% and teachers' pedagogical competence was 79.24%. There was a significant relationship between the implementation of PMM and teachers' pedagogical competence, with a calculated r value of 0.319 (greater than the r table value of 0.167) and a calculated t value of 3.911 (greater than the t table value of 1.977) at a 95% significance level. In conclusion, the implementation of PMM has a significant effect on teachers' pedagogical competence. It is recommended that school principals regularly conduct training, teachers actively develop competencies through PMM, the Education Office provide policy and infrastructure support, and conduct periodic monitoring and evaluation to optimize the implementation of PMM.