Pendahuluan : Kemajuan teknologi juga mendapat mempercepat terjadinya proses penurunan kapasitas kardiorespirasi. Kegiatan yang semakin dipermudah dengan bantuan mesin telah banyak memanjakan kita, sehingga kurangnya aktivitas gerak, terlebih untuk remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan yang bila keadaan ini berlangsung lama, maka bisa memungkinkan terjadinya penurunan kesehatan dan munculnya berbagai penyakit akibat kurangnya aktivitas gerak tubuh. Tujuan : dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan interval jalan-jogging, mengetahui pengaruh latihan bounce, dan perbedaan pengaruh kedua latihan tersebut terhadap kapasitas aerobic (VO2Max) pada adolescents perempuan. Metode : jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian pre dan post test two group design. 16 adolescents perempuan digunakan sebagai sampel dibagi untuk 2 kelompok masing-masing 8 orang dipilih dengan pengukuran Harvard step test dengan hasil rendah yang diberikan perlakuan selama 8 minggu setiap minggu dilaksanakan 4 kali untuk kelompok latihan interval dasar jalan-jogging, dan 3 kali seminggu untuk kelompok bounce. VO2max diukur sebelum dan sesudah perlakuan pada akhir minggu ke 8. Hasil : hasil pengolahan data menunjukkan latihan interval jalan-jogging dan bounce berpengaruh dalam meningkatkan VO2max dan terdapat perbedaan pengaruh antara kedua jenis latihan tersebut. Kesimpulan : Latihan bounce lebih baik dalam meningkatkan VO2max dibanding dengan latihan interval jalan-jogging.