Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penyuluhan Pengaruh Buruk Penggunaan Gadget pada Anak Setiyarini, Anggraini Dyah; Andarini, Anna Septina
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Masa kanak-kanak adalah masa emas yang tidak dapat terulang kembali, masa sensitif dan berkembangnya seluruh aspek perkembangan anak. Pada proses tersebut, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, yang didalamnya diperlukan stimulus-stimulus dari lingkungannya untuk mendukung perkembangan secara optimal.  Proses – proses tersebut mulai tergeser ke arah yang berbeda dari sebelumnya, seiringnya dengan berkembangnya zaman yang menyediakan segala bentuk peralatan yang memudahkan anak dalam belajar dan bermain. Salah satu teknologi yang memudahkan anak untuk belajar sekaligus bermain adalah gadget. Dari segi psikologis, masa kanak-kanak adalah masa keemasan dimana anak-anak belajar mengetahui apa yang belum diketahui. Jika masa kanak-kanak sudah tercandu dan terkena dampak negatif oleh gadget, maka perkembangan anakpun akan terhambat khususnya pada segi prestasi. Gadget dapat mengaganggu kesehatan karena efek radiasi dari teknologi sangat berbahaya bagi kesehatan terutama pada anak-anak yang berusia 12 tahun kebawah. Tujuan: untuk memberikan pengetahuan mengenai pengaruh buruk gadget bagi anak. Metode: wawancara, penyuluhan dan Tanya jawab. Hasil: Hasil wawancara dari 38 siswa menyatakan bahwa keseluruhan siswa selama di rumah menggunakan gadget. Sebanyak 52,6 % untuk bermain game, 26,3 % melihat video dan 21 % melihat film kartun yang disukai. Dan lama penggunaan gadget selama 2 jam sebanyak 78,9 % dan tidak lebih dari 1 jam sebanyak 26,6%. Setelah dilakukan tes wawancara, 38 anak mendapakan penyuluhan pengaruh buruk pemberian gadget pada anak. Pemberian penyuluhan ini menyesuaikan dengan pola bahasa yang mudah dipahami anak sesuai dengan usianya. Kesimpulan: Pada tahap akhir dilakukan sesi tanya jawab untuk mengetahui apakah yang disampaikan dipenyuluhan tersebut dapat dipahami anak. Dan didapatkan kesimpulan bahwa materi yang disampaikan terserap dengan baik.
COPING STRATEGY IN MOTHER WHO HAVE POST PARTUM BLUES SYNDROME DI WILAYAH KOTA KEDIRI Anna Septina Andarini; Zuhrotun Ulya
Journal of Psychiatry Psychology and Behavioral Research Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.936 KB) | DOI: 10.21776/ub.jppbr.2022.003.01.5

Abstract

The postpartum blues occurs when a mother fails to accept her condition caused by pregnancy, pregnancy, childbirth and post partum. This research is very important because postpartum blues which is known as a form of mild depression can develop into postpartum depression if not treated properly. This study aims to explore coping strategies for postpartum blues sufferers by using a qualitative research method with a case study method. Two participants who were selected by purposive sampling technique, who experienced the postpartum blues were obtained from the city of Kediri. Methods Data collection was carried out through interviews (in-depth interviews), field notes, and input from The Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). The results of this study indicate that the coping used in mothers who experience post partum blues uses problem focused coping, but the participants have also used emotional focused coping. The use of this coping variation does not indicate that the strategy taken is decided without any consideration of problem solving. There are variations in the use of coping strategies because coping strategies do not have to end in solving the problem at once. This problem makes the participant's condition better than before. The participants feel calmer in dealing with every problem, are confident, and will stimulate the participants to seek more knowledge and be able to provide support to anyone, especially for mothers who experience post partum blues.Keywords: coping Strategy, postpartum blues
Pengaruh Status Gizi Ibu Saat Hamil Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita (24-59) Bulan Dari Ibu Yang Menikah Usia Dini di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri: Pengaruh Status Gizi Ibu Saat Hamil Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita (24-59) Bulan Dari Ibu Yang Menikah Usia Dini di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Anna Septina Andarini; Elin Soyanita; Umianita Risca Wulandari
Journal of Midwifery and Health Science of Sultan Agung Vol. 3 No. 1 (2024): JMHSA
Publisher : Midwifery Department of Sultan Agung Islamic University of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia. Stunting merupakan penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan.Indonesia tahun 2019 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 27,67%. Pada tahun 2020 Kota Kedirimenempati urutan pertama di Jawa Timur dengan angka stunting 23%. Salah satu faktor yang memengaruhidiantaranya status gizi ibu selama kehamilan yang memperhatikan IMT ibu sebelum hamil dan kemudiandengan melihat BB terakhir pada trimester III ibu selama hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuipengaruh status gizi ibu saat hamil dengan kejadian stunting pada balita 24–59 bulan dari ibu yang menikah usia dini di Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang menikah usia dini di Kecamatan Mojoroto dengan besar sampel adalah 61 ibu. Tehnik sampling menggunakan teknik Purposive sampling. Hasil penelitian uji univariat status gizi ibu saat hamil, sebagian besar yaitu sebanyak 41 orang (67,2%) memiliki status gizi tidak normal. Sedangkan uji multivariat menggunakan uji path (jalur), berdasarkan hasil penelitian pengaruh ibu yang menikah usia dini terhadap kejadian stunting melalui status gizi ibu hamil diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,045. (sig <0,05).
Effectiveness of the Nareswari Method (Breathing, Relaxation, and Coloring) on Reducing Anxiety Levels in Postpartum Mothers" Alfadefi Khalifatunnisak; Atik Farokah; Anna Septina Andarini
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 6 No. 2 (2025): June
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i2.868

Abstract

Background: The postpartum period is a period of adaptation that is quite difficult for a mother. Various complaints can arise during the postpartum period, both physical and psychological complaints. Postpartum hormonal changes and adaptation to a new role as a mother often cause mothers to experience changes in mood, and become easily sad and sensitive. These symptoms are usually called postpartum blues. The still high rate of postpartum blues in the world, namely 70-80%, and the rate of postpartum blues in Indonesia, namely 60-70%, shows that the mental health problems of postpartum mothers require special attention. The results of a preliminary study at the Mrican Community Health Center, Kediri City, showed that 70% of 52 postpartum mothers (36 respondents) experienced anxiety during the postpartum period. In Indonesia, postpartum blues is still considered normal and does not require special treatment, even though this problem has a high impact on the welfare of postpartum mothers and their babies.Objectives: The aim of this research is to determine the effectiveness of the Nareswari method (Breathing, Relaxation, and Coloring) in reducing the anxiety level of postpartum mothers as an effort to prevent cases of postpartum blues. The Nareswari method is a combination of hypnobreastfeeding techniques and coloring therapy (coloring).Methods: This type of research is observational analytical experimental research with a case-control approach with two group pretest and post-test. The independent variables are hypnobreastfeeding and coloring hypnosis. The dependent variable is the level of anxiety of postpartum mothers and the number of samples in this study was 50 respondents.Results: The results of statistical tests show a significant difference between the level of anxiety in the treatment group and the control group (p-value = 0.0000 < α value 0.05).Conclusions: The Nareswari method is effective in reducing anxiety levels in postpartum mothers. There was a significant reduction in anxiety levels after postpartum mothers routinely used this method for one month.
Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil anna septina andarini; Alfadefi Khalifatunnisak
Jurnal Kebidanan Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan Maret 2024
Publisher : ITSKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jib.v14i1.1334

Abstract

Perubahan atau penyesuain fisik dan psikis pada saat kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil. Reaksi terhadap ketidaknyamanan tersebut diwujudkan dalam bentuk keluhan yang memerlukan penanganan secara tepat. Ketidaknyamanan_ di alami ibu hamil seperti .nyeri ulu hati, sukar tidur (insomnia), kelelahan sakit punggung, hipersaliva, peningkatan jumlah kencing, nyeri pada sendi, mual, kram pada kaki serta varises pembuluh darah besar. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap kulaitas tidur ibu hamil TM II dan III. Prenatal yoga merupakan keterampilan pemrosesan, berbentuk tehnik pengembangan kepribadian seperti fisik, psikologis dan spiritual. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimental dengan desain pre-post test. Besar sampel penelitian ini adalah 22 responden. Demonstrasi prenatal yoga ditawarkan kepada ibu hamil di Puskesmas Ngletih. Penelitian ini di lakukan pada bulan januari – Februari 2024. Tehnik sampling yang digunakan yakni total sampling .Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrument kuesioner yakni PSQI. Uji yang digunakan dalam analisis bivariat ini menggunakan uji beda t-test(uji paired t-test). Sebelum memulai prenatal yoga, sebanyak 22 responden mengakui kualitas tidur yang tidak baik. Sesudah melakukan prenatal yoga, sebanyak 20 responden (90,9%) mendapatkan peningkatan kualitas tidur menjadi baik, p value 0,002(p<0,05). Hasilnya ada perbedaan yang signifikan pada kualitas tidur ibu hamil sebelum dan sesudah melakukan prenatal yoga. Kegiatan ini akan memberikan manfaat yang optimal jika ibu hamil melakukannya secara teratur dua kali seminggu dengan durasi satu jam. Dalam melakukan prenatal yoga juga sebaiknya didampingi oleh instruktur atau fasilitator yang sudah terlatih sehingga aman untuk ibu hamil.
IMPROVING THE ABILITY OF MIDWIVES TO PREPARE FOR A SAFE AND COMFORTABLE BIRTH THROUGH PRENATAL YOGA Setiyarini, Anggraini Dyah; Dewinataningtyas, Candra; Rahmawati, Erna; Andini, Dwi Margareta; Khalifatunnisak, Alfadefi; Andarini, Anna Septina; Nugraha, Nareswari Diska; Putri, Herdian Fitria Widyanto; Dewi, Ayu Rosita; Farokah, Atik; Putri, Ellatyas Rahmawati Tejo; Soyanita, Elin; Meritasari, Pety; Wulandari, Umianita Risca; Kumalasari, Dian; Yanuar, Dika; Ashari, Mia
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 9 No. 2 (2025): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/.v9i2.2025.281-288

Abstract

Anxiety, frequent urination, back pain, swollen feet, shortness of breath, and groin ache are just a few of the physical and mental changes that a pregnant woman may encounter. Yoga during pregnancy can help women feel less uncomfortable. To avoid trauma and ensure that the yoga poses are performed correctly, pregnant women who practice pregnancy yoga must be accompanied by a qualified facilitator. Thus, the purpose of this community service project was to improve midwives' prenatal yoga knowledge and proficiency. It is intended that by organizing this community service event, midwives would be able to assist in the local adoption of prenatal yoga. In order to complete this community service project, 23 midwives received training at the Comoro Health Centre in Dili, Timor Leste. The training took place from May 6 to 8, 2024 and was implemented in cooperation with the Comoro Health Centre. Activity technique: The midwife completes a form with multiple prenatal yoga-related questions before receiving the material (pre-test). Then, the material is provided, and prenatal yoga practice continues. Finally, the training participants are given additional questions (post-test) to determine whether their understanding of the prenatal yoga material has increased. Zoom media is used to do community service projects online. Results: A p value of 0.001 < 0.05 was achieved from the Wilcoxon statistical test used to measure pre and post knowledge levels. In summary: Midwives' understanding of prenatal yoga is effectively increased through community service that offers health education. Following the completion of this service, it is anticipated that the Comoro Health Center's midwives would be able to use the knowledge they have acquired to assist pregnant patients in their workplace.
Efektifitas Prenatal Yoga pada Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Primigravida Dewi, Ayu Rosita; Andarini, Anna Septina
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 1 (2024): Februari 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i1.1068

Abstract

Kehamilan merupakan waktu sejak tumbuhnya janin dalam kandungan hingga usia kehamilan aterm yakni 38 minggu. Kecemasan adalah contoh dari bentuk perubahan psikologi yang dirasakan ibu selama kehamilan, khususnya ibu yang baru hamil. Sebagai cara untuk meminimalisir kecemasan pada ibu hamil primigravida secara non farmakologis yaitu dengan melakukan latihan prenatal yoga. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yakni mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu hamil primigravida dalam menyongsong proses kelahiran sebelum dan setelah dilaksanakan latihan prenatal yoga di Puskesmas Kauman. Penelitian ini merupakan penelitian Pra-eksperimental yakni one group pretest-posttest design, dengan besar sampel berjumlah 15 ibu hamil primigravida yang mengalami kecemasan dengan teknik sampling secara Total Sampling. Pengukuran tingkat kecemasan ibu hamil dengan menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA). Hasil penelitian menunjukkan rata–rata sebelum melakukan latihan prenatal yoga yakni 20,14 dan rata–rata kecemasan setelah dilakukan latihan yoga adalah 11,73, dimana nilai rata–rata kecemasan mengalami penurunan sebesar 8,14. Berdasarkan hasil uji Paired T Test: p nilai = 0,000<α = 0,05. Prenatal yoga kalau dilakukan secara rutin bisa menurunkan tingkat kecemasan wanita hamil primigravida dalam menghadapi proses kelahiran di Puskesmas Kauman.