Pius X, Intansakti
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pentingnya Pendidikan Iman Anak dalam Keluarga di Era Digital Vita, Vincentia Ferra; Pius X, Intansakti
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 11 (2022): November
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.647 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i11.1285

Abstract

Orang tua sebagai pendidik iman anak di era digital memilki peran mengajarkan pemahaman iman, mengusahakan pembiasaan hidup beriman, menjadi teladan iman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis ditemukan bahwa orang tua kesulitan dalam melaksanakan perannya dikarenakan kesulitan dalam membagi waktu untuk bekerja dan mendidik iman anak di era digital. Menyadari adanya hal tersebut, maka perlu diusahakan untuk meningkatkan pelaksanaan perannya sebagai pendidik iman anak di era digital. Berkaitan dengan hal ini, penulis berpendapat bahwa meningkatkan pelaksanaan peran orang tua sebagai pendidik iman anak di era digital, dapat dilakukan dengan kegiatan katekese keluarga dengan model Shared Christian Praxis (SCP). Khsusnya melalui katekese keluarga model SCP supaya dapat melatih nurani setiap pribadi dalam membedakan mana yang mendukung dan yang merugikan kepribadian dan iman, membantu menyadarkan dalam menggunakan secara positif media-media digital dan mengembangkan hal-hal positif yang mereka dapatkan di situ. Orang tua mendapatkan kesulitan-kesulitan dalam mendidik iman anak mereka. Orang tua seringkali mengalami kesulitan dalam membagi waktu untuk bekerja dan pendidikan iman anak, sehingga pendidikan iman anak menjadi terabaikan.
Dampak Perkawinan Campur terhadap Iman Anak dan Keutuhan Keluarga Menurut Ajaran Gereja Katolik Lubur, Hermina Serang; Pius X, Intansakti
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.764 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v3i1.1290

Abstract

Perkawinan merupakan sesuatu yang religius yang mana seorang wanita dan seorang pria yang sudah dewasa dan ,mempunyai keinginan untuk bersatu dan disahkan dalam pernikahan suci sebagai suami istri untuk membangun keluarga yang bahagia dan memperbanyak keturunan.Namun dalam kenyataan, dalam melangsungkan sebuah perkawinan sering mengalami hambatan ,yakni sering terjadi pernikahan campur. Hal ini sering terjadi karna masyarakat indonesia adalah masyarakat yang menganut berbagai agama yakni Islam,Protestan,Katolik,Hindu,Budha dan Konghucu.Dalam ajaran Gereja Katolik,pernikahan campur beda agama maupun beda Gereja mendapat perhatian yang khusus.Semua agama mempunyai aturan sendiri dalam memelihara iman umatnya khususnya dalam mengatur pernikahan umatnya.Gereja bahkan melarang pernikahan beda agama karena mempunyai dampak yang cukup besar terhadap perkembangan iman anak.Anak akan merasa binggung untuk memilih,apa harus mengikuti ayah atau ibu,dan perkawinan campur juga membawa pengaruh bagi keutuhan perkawinan.Dalam kenyataan masih sering terjadi pernikahan beda agama dan ada juga yang memilih untuk hidup bersama tanpa ikatan perkawinan yang resmi sesuai agama.
Peran Katekis dalam Upaya Keterlibatan Umat Lingkungan St. Mikhael dalam Mengikuti Pendalaman Kitab Suci Ley, Damiana; Pius X, Intansakti
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 3 No. 5 (2023): Mei
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/intheos.v3i5.1865

Abstract

Penelitian ini akan melihat bagaimana peran katekis dalam membangun minat umat lingkungan St. Mikael dalam mengikuti kegiatan pendalaman iman. Katekis perlu menyadari peran mereka sebagai seorang utusan dalam membangun hidup menggereja bagi umat. Tugas mereka adalah menyadarkan,menggerakan dan mendorong agar berpartisipasi dalam setiap tugas menggereja. Penelitian ini berdasarkan pengalaman yang terjadi di lapangan dimana kegiatan pendalaman Kitab Suci kurang diminati oleh umat. Lingkungan kurang memahami atau memaknai tentang kegiatan pendalaman Kitab Suci yang dilaksanakan di lingkungan. Ada banyak kendala yang membuat mereka tidak dapat mengikutinya. Salah satunya adalah peran katekis dalam penyajian materi yang kurang menarik kurang mempengaruhi iman umat di lingkungan Ketua dan pengurus lingkungan bertanggung jawab atas masalah yang terjadi, terutama bertanggung jawab atas iman umat di lingkungannya. Maka dari itu para pengurus lingkungan terus berupaya dengan berbagai macam cara untuk menarik kembali minat umat dalam mengikuti berbagai kegiatan lingkungan selain kegiatan pendalaman Kitab Suci. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka.
Peran Guru dalam Pendidikan Agama Katolik Terhadap Pertumbuhan Iman Anak Peserta Didik Sirumapea, Marta Hotnauli; Pius X, Intansakti
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 3 No. 9 (2023): September
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/intheos.v3i9.1873

Abstract

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan untuk pola hidup selanjutnya. Mata pelajaran agama Katolik tidak hanya mengajarkan iman tetapi bagaimana mata pelajaran ini bisa membentuk seorang manusia menjadi manusia yang memiliki kemampuan, pengharapan, kebijaksanaan, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi suatu masalah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian analitik dengan teknik pengumpulan data melalui jurnal, artikel dan buku. Hasil penelitian ini menemukan bahwa peserta didik yang mampu memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan remaja untuk membimbing mereka pada apa yang benar dihadapan Allah dan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Upaya untuk mengembangkan spiritualitas Guru Katolik dapat berdoa setelah perayaan Ekaristi, untuk berpikir dan relatif belajar atau hidup. guru agama gigih dan terbiasa bertindak mengalami tingkat semangat hidup dan spiritualitas yang tinggi kesadaran dan keyakinan bahwa pekerjaan guru adalah pekerjaan seumur hidup apa yang sebenarnya berasal dari Tujuan Pendidikan Agama Katolik memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan remaja untuk membimbing mereka.
Katekis sebagai Animator dalam Membangun Gereja Lokal Sasi, Alfridus Yorianto; Pius X, Intansakti
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 3 No. 10 (2023): Oktober
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/intheos.v3i10.1884

Abstract

Artikel Gereja yang memiliki semangat sinodal ingin mencerminkan cara hidup dan keterlibatan yang khas, yakni Gereja sebagai Umat Allah yang menunjukkan hakikat eksistensinya sebagai sebuah komunitas. Semangat ini tampak dalam kehidupan Gereja lokal. Dinamika pertumbuhan Gereja lokal tidak terlepas dari peran katekis sebagai animator. Katekis tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajar dan mempersiapkan masyarakat untuk memahami dan menghayati doktrin Katolik, namun mereka juga berperan dalam membangun dan memperkuat komunitas gerejawi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode dokumenter. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan meneliti dan membaca dokumen serta artikel yang berkaitan dengan topik tersebut. Selanjutnya adalah proses menganalisis dan menafsirkan data. Tujuan penelitian, menelaah sumber-sumber pustaka tentang katekis sebagai animator dalam membangun gereja lokal yang dapat ditinjau dari beberapa perspektif dengan beberapa rumusan masalah yakni; Bagaimana konsep animator, Bagaimana katekis dapat berperan sebagai animator dalam membangun gereja lokal? Apa tantangan yang mungkin dihadapi?. Para katekis membantu anggota gereja memahami bagaimana menerapkan iman Kristen dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Pendidikan Agama Katolik dalam Pengembangan Nilai Toleransi pada Peserta Didik di Sekolah Dasar Natalia, Fabiana Christa; Bato, Patricia Rera; Doa, Floriana; Pius X, Intansakti
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 3 No. 11 (2023): November
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/intheos.v3i11.1908

Abstract

Penelitian yang dilakukan ini dilatarbelakangi dengan adanya keanekaragaman yang terjadi di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Marga Bhakti. Dengan adanya keanekaragaman ini hendaknya para peserta didik SDK Marga Bhakti dapat menyikapinya dengan cara yang bijaksana. Namun, dalam realitasnya tidak seperti yang diharapkan. Banyak peserta didik yang tidak bisa bersikap bijaksana dengan keanekaragaman yang ada. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan subjeknya adalah siswa/siswi SDK Marga Bhakti terkhusus siswa/siswi kelas VI. Untuk itu, peneliti sangat mengharapkan bahwa Pendidikan Agama Katolik dapat berperan di dalamnya. Hendaknya Pendidikan Agama Katolik selain dapat memperkuat iman para peserta didik juga dapat menanamkan nilai-nilai karakter para peserta didik. Salah satu nilai karakter yang harus ditanamkan adalah toleransi. Sehingga didapatkanlah sebuah rumusan masalah dalam penelitian ini. Yaitu, mengapa peserta didik itu perlu untuk mengembangkan nilai-nilai toleransi di SDK Marga Bhakti dan sejauh mana peran Pendidikan Agama Katolik dapat membentuk sikap toleransi peserta didik SDK Marga Bhakti.
Keterlibatan Katekis Dalam Meningkatkan Keaktifan Orang Muda Katolik Dalam Doa Bersama Keron, Herlinda; Pius X, Intansakti
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 4 No. 4 (2024): April
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/intheos.v4i4.2030

Abstract

Pemuda-pemudi katolik adalah harapan dan masa depan gereja, tumbuh dan berkembang di tangan gereja. Mereka mempunyai kemampuan dan potensi yang diharapkan gereja dapat dilibatkan dalam pewartaan kerajaan Allah dan membangun gereja yang lebih berkembang. Kenyataannya pemuda-pemudi kurang berpartisipasi dalam kegiatan gereja mengabaikan kehidupan rohani. Secara sadar dan tidak sadar mereka tidak mengingat Tuhan sehingga keterlibatan para katekis; mereka yang dekat dan taat kepada tuhan dan aktivitas religius lainnya termasuk dalam berdoa bersama dilingkungan santo lukas partisipasi Pemuda Katolik; yang peneliti amati adalah rendahnya partisipasi para pemuda-pemudi katolik dalam kegiatan Doa Bersama tersebut diketahui bahwa omk dilingkungan Santo Lukas tidak terlibat secara aktif ikut serta dalam Doa Bersama sehingga Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendorong para Pemuda-pemudi agar ikut serta dalam doa bersama di lingkungan Santo Lukas Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis menggunakan observasi yang dilakukan terhadap informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keikutsertaan Pemuda-pemudi dalam Doa Bersama dilingkungan Santo Lukas sangat rendah. Di lingkungan santo Lukas yang diketahui bahwa seorang katekis yang dapat menjadi pendorong dan dapat mengarahkan pemuda-pemudi untuk ikut serta dalam doa bersama.
Peran Katekis dalam Tantangan Karya Katekese Digital A. Banjarnahor, Chechilia; Pius X, Intansakti
Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Katolik Edisi September 2024
Publisher : Perkumpulan Perguruan Tinggi Agama Katolik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52110/jppak.v4i2.163

Abstract

Keywords: Role of the Catechist; Challenge; Digital Catechesis This research aims to find the role of catechists in the challenge of digital catechesis. In PKKI X, this awareness can be seen in the form of communication in catechesis finding new ways, namely digital communication. The Church sees the digital era, not only in terms of opportunities in terms of new ways of catechesis, but the Church also remains alert to the challenges in digital catechesis. These challenges certainly have a negative impact on the life of faith. Modern developments in the digital world have made humans experience memory loss or amnesia. Today's humans live in an all-digital era, making themselves dominated by technological networks. Modern humans only consist of flesh, bodies and machines, this is what makes them wrong. Humans actually have spiritual power. In order to restore people's memory of their identity as human beings who are noble and have spirituality, catechesis becomes a learning process to become more human. The Church must play an active role in the challenge of digital catechesis. So that negative impacts in the life of faith can be reduced and handled well, all lines in the Church must be involved in responding to this challenge, including a catechist. The catechist is the spearhead of the people, because the catechist understands the real situation that the people are experiencing. The challenges of digital catechesis influence the work of catechesis for the people. In the era of digital catechesis, catechists need to be involved and take a role in facing challenges in digital catechesis. This research is included in qualitative research with documentation methods. Data collection in this research was by finding data in documents related to the theme. After the data is collected, the next step is analyzing the data and interpreting the data. Based on the research results, it was found that in facing the challenges of digital catechesis, three important roles were found in a catechist. These roles are in the form of; a catechist must be able to master digital, the catechist becomes a facilitator who leads the people to an encounter with God, and the catechist becomes a partner of the Imams in the work of digital catechesis. This role is where a catechist should carry out his duties in the challenges of digital catechesis.