Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektifitas Latihan Fisik Metode Pilates dalam Peningkatan Kondisi Physical Wellness pada Komunitas Lansia di RW 03 Kelurahan Gumuruh Bandung Rahman, Ika; Fatria, Ilham; Qudus, Abdul; Wirani, Angelika
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 4 No 4 (2024): JUPIN November 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.981

Abstract

Penuaan merupakan proses alami yang sering kali menyebabkan penurunan fungsi fisik pada lansia, sep-erti penurunan massa otot, fleksibilitas, dan keseimbangan. Oleh karena itu, menjaga kebugaran fisik men-jadi penting untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek-tivitas latihan fisik metode Pilates dalam meningkatkan kondisi physical wellness pada komunitas lansia di RW 03 Kelurahan Gumuruh, Bandung. Pilates dipilih karena terbukti dapat meningkatkan kekuatan otot inti, fleksibilitas, keseimbangan, serta membantu mencegah cedera. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur deskriptif dan kuesioner sederhana yang terdiri dari dua buah pertanyaan yang diberikan kepada 14 orang lansia tiga hari setelah pelaksanaan program edukasi dan latihan Pilates. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas peserta, terutama dari kelompok usia lebih tua, merasakan manfaat positif dari latihan Pilates. Sebagian besar peserta juga melanjutkan latihan tersebut di rumah, menunjukkan kesadaran yang meningkat akan pentingnya physical wellness. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lati-han fisik dengan metode Pilates efektif di dalam meningkatkan physical wellness lansia.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA TENAGA KEPENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON TAHUN 2024 Rahmawati, Eneng; Fatria, Ilham; Sari, Mariel Daba Sekar; Ferdyastari, Nathasya
Jurnal Kesehatan Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v15i1.441

Abstract

Low Back Pain (LBP) adalah gangguan nyeri yang bersumber dari tulang belakang, saraf dan otot pada punggung bagian bawah. Terdapat 60 – 80% populasi di dunia terdampak LBP selama hidupnya. Penderita low back pain juga mengalami gangguan kemampuan fungsional. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian LBP meliputi karakteristik individu misal usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), Level aktifitas Fisik dan Durasi duduk, tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik responden, Akatifitas fisik, Durasi duduk, IMT, dengan kejadian LBP pada tenaga kependidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon.Metode Penelitian merupakan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada tenaga kependidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon dengan cara melakukan wawancara dan pengisian kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus cross sectional dengan jumlah sampel 68 orang. Data dianalisis menggunakan uji chi square.Penelitian yang telah dilakukan pada bulan November 2023 sampai maret 2024 diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan jenis kelamin dengan kejadian LBP (0,014), terdapat hubungan usia dengan kejadian LBP (0,044), terdapat hubungan IMT dengan kejadian LBP (0,033), terdapat hubungan level aktifitas fisik dengan kejadian LBP (0,020), terdapat hubungan durasi duduk dengan kejadian LBP (0,034).Simpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna meliputi karakteristik individu, Indeks Massa Tubuh (IMT), Aktifitas Fisik dan Durasi duduk dengan kejadian LBP pada tenaga kependidikan di Sekolah tinggi ilmu kesehatan cirebon. Saran bagi Perguruan Tinggi STIKes Cirebon, diharapkan dapat rutin mengadakan senam pagi sekali seminggu pada karyawan untuk meningkatkan kualitas produktivitas karyawan serta upaya meminimalisir risiko terjadinya keluhan Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah).Kata Kunci: LBP; Level aktifitas fisik; IMT; Jenis Kelamin; durasi duduk Abstract Low Back Pain (LBP) is a pain disorder that originates from the spine, nerves, and muscles in the lower back. There are 60 – 80% of the world's population affected by LBP during their lives. Low back pain sufferers also experience impaired functional abilities. Several factors related to the incidence of LBP include individual characteristics, for example age, gender, Body Mass Index (BMI), level of physical activity and duration of sitting. The aim of the study was to determine the relationship between respondent characteristics, physical activity, duration of sitting, BMI, and the incidence of LBP in educational staff at the Cirebon College of Health Sciences.The research method is descriptive analytical research with a cross-sectional approach carried out on educational staff at the Cirebon Health Sciences College by conducting interviews and filling out questionnaires. The sampling technique used the cross-sectional formula with a sample size of 68 people. Data were analyzed using the chi square test.Research conducted from November 2023 to March 2024 showed that there was a relationship between gender and the incidence of LBP (0.014), there was a relationship between age and the incidence of LBP (0.044), there was a relationship between BMI and the incidence of LBP (0.033), there was a relationship between levels of physical activity with the incidence of LBP (0.020), there is a relationship between sitting duration and the incidence of LBP (0.034)The conclusion of this study is that there is a significant relationship including individual characteristics, Body Mass Index (BMI), Physical Activity and Sitting Duration with the incidence of LBP in education staff at the Cirebon Health Sciences College. Suggestions for the Cirebon STIKes College, it is hoped that they can routinely hold morning exercise once a week for employees to improve the quality of employee productivity as well as efforts to minimize the risk of Low Back Pain complaints.Keywords: LBP; Physical activity level; BMI; Gender; sitting duration
Pengaruh Aerobic Exercise Terhadap Aktivitas Serum Creatin Kinase Myocardial Band (CK-MB) pada Lansia Pasca Stroke Daba, Mariel; Fatria, Ilham; Padaallah, Ananda Patuh
Jurnal Kesehatan Andalas Vol. 13 No. 3 (2024): November 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v13i3.2433

Abstract

Stroke can cause changes in the heart, which are associated with excessive activation of the sympathetic nervous system as a response to damage occurring in the insular cortex. Cardiac biomarkers such as creatine kinase myocardial band (CK-MB) show increased levels in some patients with acute cerebrovascular accidents without direct cardiac injury. CK-MB activity has been found to increase in the early phase of patients with ischemic stroke, subarachnoid hemorrhage, and head trauma. Objective: To determined the effect of aerobic exercise on serum creatine kinase myocardial band (CK-MB) activity in elderly post-stroke patients. Methods: This was a pre-experimental study with a one-group pretest-posttest design. The study involved 16 elderly post-stroke respondents who received aerobic exercise using a static cycle at light to moderate intensity for 10-15 minutes, 2-3 times per week, over the course of 4 weeks. CK-MB activity was evaluated using the Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) method. Results: There was a significant effect of aerobic exercise on serum CK-MB activity in elderly post-stroke patients, with a p-value of 0.000 or p < 0.05. The mean serum CK-MB level increased to 29.43µL, while the mean serum CK-MB level decreased to 23.12 µL after receiving aerobic exercise with a static cycle for 4 weeks. Conclusion: Aerobic exercise using a static cycle at light to moderate intensity for 10-15 minutes, 2-3 times per week, over the course of 4 weeks, had a significant effect on serum creatine kinase myocardial band (CK-MB) activity in elderly post-stroke. Keywords:  aerobic exercise, static cycle, creatine kinase-myocardial band, stroke, elderly  
Pelatihan Rhythmic Auditory Stimulation (RAS) dan Visual Cue Training (VCT) Memperbaiki Kemampuan Berjalan Pasien Stroke Maratis, Jerry; Fatria, Ilham; Meidian, Abdul Chalik; Abdurrasyid, Abdurrasyid; Syah, La Ode Muhammad Gustrin
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol.1, No.2, Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v1i2.4966

Abstract

Tujuan; Mempelajari pengaruh pelatihan rhythmic auditory stimulation (RAS) terhadap visual cue training (VCT) untuk memperbaiki kemampuan berjalan pasien stroke. Metode; Penelitian bersifat quasi experimental yang melibatkan 20 sampel dengan pembagian 10 sampel kontrol hanya VCT dan 10 sampel perlakuan RAS dan VCT, kemampuan berjalan diukur menggunakan dynamic gait index (DGI). Hasil; Pada kelompok kontrol di uji dengan paired sample test didapatkan nilai sebelum 14,80 kurang lebih 1,61 dan sesudah 15,10 kurang lebih 1,28, p=0,193 (p lebih besar 0,05) artinya tidak ditemui perubahan kemampuan berjalan pasien stroke. Pada kelompok perlakuan diuji dengan wilcoxon sign rank test didapatkan nilai sebelum 12,90 kurang lebih 2,42 dan sesudah 14,10 kurang lebih 1,66, p=0,016 (p kurang dari 0,05) artinya terdapat perubahan kemampuan berjalan pasien stroke. Pengaruh antara kedua kelompok diuji dengan mann whitney u test didapatkan nilai p=0,030 (p kurang dari 0,05) artinya ada perbedaan kemampuan berjalan. Kesimpulan; Pelatihan rhythmic auditory stimulation dan visual cue training berpengaruh signifikan terhadap perbaikan kemampuan berjalan pasien stroke.
REVIEW ARTIKEL: REKOMENDASI EXERCISE PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Fatria, Ilham; Mariel Daba; Nabila Salsabillah Warasti; Ika Rahman
Indonesian Journal of Health Research Innovation Vol. 1 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Health Research Innovation
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/x5mfsh67

Abstract

Diabetes mellitus (DM) atau tingginya kadar glukosa darah merupakan salah satu penyakit kronis tidak menular yang sangat kompleks dan memerlukan perawatan medis secara komprehensif dengan pendekatan berbagai multidisiplin ilmu untuk pengendalian kadar gula darah. DM didefinisikan sebagai suatu kelainan metabolisme karbohidrat karena gangguan produksi atau pemanfaatan insulin (atau keduanya), mengakibatkan kadar glukosa darah tinggi dan hilangnya gula dalam urin. Ada dua kategori DM yaitu tipe 1 dan tipe 2, dengan kasus DM terbanyak adalah tipe 2. Indonesia berada di posisi ketujuh dengan jumlah kasus DM mencapai 10,7 juta orang. Berdasarkan proyeksi International Diabetes Federation (IDF), peningkatan jumlah penderita DM akan terus berlanjut hingga tahun 2045 yang diperkirakan mencapai 16,6 juta orang. Penyakit DM merupakan penyebab tertinggi ketiga kematian di Indonesia akibat penyakit tidak menular Ada berbagai macam tindakan yang dapat dilakukan pada pasien DM untuk pengendalian kondisinya. Exercise adalah salah satu pendekatan non-farmakologis yang efektif untuk mengelola dan/atau mencegah penyakit DM. Dalam review artikel ini akan membahas mengenai rekomendasi exercise untuk pasien DM tipe 2. Mekanisme exercise dalam menurunkan kadar glukosa darah juga akan dijelaskan secara menyeluruh. Selain itu, review artikel ini juga akan menyoroti risiko terkait exercise pada pasien DM tipe 2 dan berbagai pendekatan exercise yang inovatif untuk pasien DM.