Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Swimming Improves Memory Function and Decreases N-Methyl-D-Aspartate in Ageing Rats Hanik Badriyah Hidayati; Purwo Sri Rejeki; Lilik Herawati; Susi Wahyuning Asih; Suhartati Suhartati; Siti Khaerunnisa
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 4 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i4.16883

Abstract

A single Memory impairment substantially reduces the quality of life in the elderly. It is associated with thealteration of neurotrophic (NT) factors, such as brain-derived neurotrophic factor (BDNF) and glutamatereceptor N-methyl-D-aspartate (NMDA). Exercise is often used to reduce cognitive impairment. Previousstudies show that the benefits of aerobic exercises on such impairments are correlated with increasing BDNFand preventing the production of NMDA. However, some results remain controversial. Thus, the associationbetween exercise and Memory was addressed by examining increases in BDNF and the reduction of NMDAin ageing rats. The study used a randomized, post-test-only controlled group of 30 male one-year-old ageingRattus norvegicus divided into three groups, namely, K0 (control) and K1 and K2 (aerobic swimmingexercise). K1 and K2 animals differed in the frequency of exercise, which is three and four sessions perweek, respectively. Memory was assessed using Y-maze performance. BDNF and NMDA were analyzedusing enzyme-linked immunosorbent assays. A significant improvement in memory function and reductionin the NMDA level were observed in K1 and K2 group rats (p = 0.001; p = 0.041). No significant impact onthe BDNF levels was observed (p = 0.387). Swimming may boost Memory by reducing the NMDA levelbut not by increasing BDNF. Swimming is a promising method for preventing or delaying memory loss indegenerative brain diseases. Further investigation is needed to fully understand underlying mechanisms.
Hubungan Verbal Abuse dengan Motivasi Belajar pada Anak Usia Sekolah Naning Anggraini Putri; Susi Wahyuning Asih; Yeni Suryaningsih
The Indonesian Journal of Health Science Vol 14, No 1 (2022): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.5255

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Verbal abuse salah satu bentuk tindakan kekerasan berupa ucapan dimana dapat menimbulkan kondisi emosional yang merugikan dan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Kejadian verbal abuse yang dilakukan terus menerus dapat menggangu proses perkembangan otak yang sedang berkembang. Penelitian ini bermaksud untuk melihat adanya hubungan verbal abuse dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah di SDN Kemuning Sari Kidul 02 Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember. Metode: Desain penelitian memakai desain korelasional melalui suatu model cross sectional. Populasi yang digunakan oleh peneliti sebanyak 101 anak dengan sample penelitian 81 anak menggunakan teknik propotional stratified random sampling. Analisis bivariat mengunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh p value 0,0005
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA OPTIMALISASI PERAN KADER SEBAGAI PENDAMPINGAN KELUARGA DENGAN BALITA STUNTING DI DESA PAKIS KECAMATAN PANTI Susi Wahyuning Asih; Dyah Ayu Noer Fadila; Afina Ahmad; Muhamad Andi; Savira Nurfitasari
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 3 No. 6 (2024): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v3i6.7156

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan fisik anak akibat kekurangan gizi, sering terjadi sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun, dan merupakan kondisi gizi jangka panjang yang disebabkan oleh gizi yang tidak memadai. Stunting dapat menimbulkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan fisik dan perkembangan kognitif anak. Anak-anak yang mengalami stunting mempunyai risiko lebih tinggi terkena penyakit degenerative saat dewasa, mempunyai prestasi buruk di sekolah, dan cenderung kurang produktif ketika dewasa karena terganggunya perkembangan otak pada anak (Vaivada et al., 2020) Penanganan stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024 dengan target penurunan angka stunting sebesar 11,8% pada tahun 2024. Upaya penanganan dan pencegahan stunting melibatkan pihak pihak posyandu dalam praktiknya, Dimana kader posyandu merupakan orang terdekat yang menjangkau langsung dan dapat memberikan pendampingan langsung kepada ibu hamil, ibu menyusui dan keluarga dengan balita. Kader juga merupakan perpanjangan tangan dari tenaga Kesehatan dalam penyampaian informasi dan edukasi Kesehatan ke Masyarakat secara langsung (Rahman et al., 2023)