Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Evaluasi Struktur Histologi Hati dan Paru-Paru Mencit yang Diinduksi Karbon Tertraklorida (CCl4) Khasanah, Nur Aini Hidayah; Husen, Fajar
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 6 No 4 (2024): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2024.6.4.11261

Abstract

Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan senyawa kimia yang bersifat hepatotoksik namun masih digunakan pada beberapa industri. Absorbsinya dapat terjadi melalui berbagai rute baik oral, intravena, intraperitoneal maupun inhalasi. Organ hati, paru-paru, testis dan ginjal dapat mengalami kerusakan struktur histologi akibat paparan CCl4. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi struktur histologi hati dan paru-paru mencit yang diinduksi CCl4 melalui rute oral. Desain penelitian yang digunakan adalah true experimental menggunakan mencit Balb/c berusia 3 bulan dengan bobot 30 gram. CCl4+DMSO diberikan per oral melalui sonde lambung. Perlakuan dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok 1) kontrol negatif (tanpa induksi CCl4); kelompok 2, 3 dan 4 masing-masing dengan induksi CCl4 konsentrasi 10, 20 dan 30%. Hari ke-15, mencit dibedah dan diambil organ hepar dan paru-paru. Dilakukan pembuatan preparat dengan pewarnaan hematoxylin eosin. Didapati adanya perubahan histologi hati mencit berupa inti piknotik, kariolisis, kongesti, vakuolasi, dilatasi vena sentral dan sinusoid serta infiltrasi sel radang yang semakin berat dan meluas dengan makin bertambahnya konsentrasi yang diujikan. Evaluasi histologi paru-paru mencit menunjukkan tidak ada kongesti pada parenkim paru, penebalan septa interalveolar dan infiltrasi sel mononuklear di parenkim paru pada semua kelompok yang diujikan. Disimpulkan bahwa CCl4 yang diberikan per oral pada konsentrasi 10, 20 dan 30% tidak cukup merusak paru-paru, berbeda dengan kerusakan yang ditimbulkan pada hati. Kata kunci: CCl4, histologi, hepatosit, histologi, paru
Profil Asam Urat Pada Ibu Rumah Tangga Di Purwokerto Selatan Rakhmawati, Aprilia; Khasanah, Nur Aini Hidayah; Yuniati, Nilasari Indah; Wulansari, Keke Putri
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam urat adalah produk utama dari metabolisme purin yang kadarnya dipengaruhi oleh asupan makanan yang mengandung purin dan fruktosa yang tinggi. Produksi asam urat yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya hiperurisemia dan gout. Ibu rumah tangga memiliki metabolisme yang lebih lambat yang berpengaruh terhadap kadar asam urat dan sering kali menjadi populasi yang terabaikan dalam penelitian kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kadar asam urat pada ibu rumah tangga di Purwokerto Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dengan total sampel sebanyak 170. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadar asam urat ibu rumah tangga di Purwokerto Selatan. Dari 170 sampel ditemukan sebanyak 20 sampel memiliki kadar asam urat yang tinggi dengan rata-rata sebesar 7.81 mg/dL. Kadar asam urat tertinggi yang ditemukan adalah 10.2 mg/dL. Sebanyak 3 sampel memiliki kadar asam urat yang rendah dengan rata-rata 2,23 mg/dL. Sisanya memiliki kadar yang normal. Kadar asam urat tinggi ditemukan pada rentang usia 41 – 60 tahun. Pada usia tersebut wanita akan mengalami menopause. Kadar asam urat ditemukan lebih tinggi pada wanita menopause. Hal ini dikarenakan pada wanita menopause produksi hormon estrogen menurun sehingga ekskresi asam urat menjadi tidak maksimal dan menumpuk di ginjal. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar asam urat pada ibu rumah tangga.
Aktivitas Hesperidin dan Quercetin Ekstrak Ganoderma lucidum Sebagai Inhibitor Poly (ADP-ribose) Polymerase (PARP) Dalam Mencegah DNA Repair Pada Breast Cancer: In Silico (4UND) Husen, Fajar; Ratnaningtyas, Nuniek Ina; Khasanah, Nur Aini Hidayah
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 21 No 2 (2025): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada perempuan di Indonesia. Salah satu target terapi kanker terkini adalah enzim Poly (ADP-ribose) Polymerase (PARP), yang berperan penting dalam mekanisme perbaikan DNA. Inhibisi terhadap PARP dapat menghambat proses perbaikan DNA pada sel kanker dan meningkatkan sensitivitas terhadap terapi. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi senyawa hesperidin dan quercetin dari ekstrak Ganoderma lucidum sebagai inhibitor PARP melalui pendekatan in silico menggunakan protein target 4UND. Metode yang digunakan meliputi penambatan molekuler (molecular docking) dengan AutoDock Vina untuk mengamati afinitas dan interaksi ligan terhadap situs aktif PARP. Hasil simulasi menunjukkan bahwa baik hesperidin maupun quercetin memiliki afinitas ikatan yang signifikan terhadap enzim PARP, dengan nilai binding affinity masing-masing terhadap chain A PARP sebesar -7.5 (hesperidin) dan -9.5 kcal/mol (quercetin) dan pada chain B PARP sebesar -6.9 (hesperidin) dan 7.7 (quercetin). Dengan demikian senyawa tersebut memiliki potensi aktivitas inihbisi yang tinggi dengan binding affinity yang rendah. Interaksi residu asam amino kunci menunjukkan potensi ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik yang relevan terhadap inhibisi enzim. Temuan ini mengindikasikan bahwa hesperidin dan quercetin berpotensi sebagai kandidat inhibitor PARP alami yang dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai agen kemopreventif kanker payudara. Studi lanjutan in vitro dan in vivo diperlukan untuk mengonfirmasi aktivitas biologisnya.
PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL MELALUI PEMBERDAYAAN DAN DETEKSI DINI PADA REMAJA KARANG TARUNA Yuniati, Nilasari Indah; Khasanah, Nur Aini Hidayah; Rakhmawati, Aprilia; Wulansari, Keke Putri; Asryadin, Asryadin
JPMA - Jurnal Pengabdian Masyarakat As-Salam Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat As-Salam (JPMA)
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/jpma.v5i1.880

Abstract

Kelompok usia remaja tergolong rentan terhadap penularan infeksi menular seksual (IMS) akibat rendahnya literasi kesehatan reproduksi, perilaku seksual beresiko, dan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan yang ramah remaja. Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja Karang Taruna di Kelurahan Karang Sentul melalui penyuluhan dan skrining IMS, khususnya HIV dan sifilis. Metode kegiatan meliputi penyuluhan edukatif dengan pendekatan interaktif. Pelaksanaan pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur kenaikan tingkat pengetahuan peserta tentang IMS. Selain itu, dilakukan skrining IMS menggunakan tes cepat (rapid diagnostic test). Sebanyak 20 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 18 laki-laki dan 2 perempuan. Data pre-test memperlihatkan bahwa 60% peserta memiliki pemahaman kurang, yang kemudian meningkat menjadi 70% dengan kategori pemahaman baik setelah penyuluhan. Dari 18 peserta yang bersedia menjalani tes skrining, seluruhnya menunjukkan hasil negatif terhadap HIV dan sifilis. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi yang tepat dan layanan skrining yang mudah diakses dapat meningkatkan kesadaran remaja terhadap IMS. Diperlukan kolaborasi berkelanjutan dengan lembaga terkait guna memperluas cakupan dan dampak kegiatan serupa.
Identifikasi Jamur Non-Dermatofita Penyebab Onikomikosis Kuku (Tinea unguium) Pada Petani Padi Husen, Fajar; Khasanah, Nur Aini Hidayah; Ina Ratnaningtyas, Nuniek
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v15i1.586

Abstract

Mikosis superfisial adalah infeksi yang biasanya terjadi pada kuku atau kulit. Kuku adalah bagian tubuh yang paling sering terinfeksi, terutama jika mereka tidak mencucinya dengan sabun secara teratur. Tinea unguium adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh jamur (dermatofita) yang menginfeksi kuku, umumnya kuku jari kaki, dan merupakan jenis onikomikosis (penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada kuku). Dermatofita sangat mudah menginfeksi kuku karena dapat menginvasi bagian tubuh yang berkeratin, seperti kuku dan kulit kepala, meskipun dalam proses perkembangbiakan dan invasinya, jamur dermatofita penyebab onikomikosis terbatas pada jaringan epidermis yang mengalami kornifikasi saja. Banyak petani yang bekerja di lingkungan dengan kelembaban dan panas yang tinggi, sehingga mudah terinfeksi jamur karena mendukung perkecambahan spora. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana hasil isolasi dari sampel kuku yang ditumbuhkan pada media Potato Dextrose Agar (PDA) selama 7 x 24 jam pada suhu 27-29oC, kemudian diidentifikasi dan dikarakterisasi bentuk makromorfologi dan mikromorfologinya. Pengamatan mikromorfologi menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali. Hasil pengamatan dan identifikasi menunjukkan bahwa kuku peternak yang pernah mendapat perlakuan dengan riwayat mikosis superfisialis menunjukkan adanya jamur Aspergillus flavus, Rhizopus stolonifer, dan Candida albicans. Persentase tertinggi dari jamur non-dermatophyta yang ada pada kuku adalah C. albicans, yaitu 60%. Kata Kunci : Jamur Patogen, Kuku, Petani, Mikosis Superfisial, Tinea Unguium
Profil Sedimen Urin Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih Di Puskesmas Purwokerto Selatan Khasanah, Nur Aini Hidayah; Husen, Fajar; Yuniati, Nilasari Indah
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) dapat dialami oleh setiap golongan usia. Manifestasi klinis ISK bervariasi dan dapat ditemukan pada penderita dengan atau tanpa gejala. Penegakan diagnosa yang tepat dan cepat sangat diperlukan untuk penanganannya. Parameter sedimen urin meliputi sel eritrosit, leukosit, silinder, kristal dan bakteri dapat membantu penegakan diagnosa ISK. Penelitian ini merupakan riset deskriptif analitik, bertujuan menganalisis profil sedimen urin pada pasien suspek ISK yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Purwokerto Selatan dari bulan Januari-Mei 2024. Terdapat 46 pasien tersangka ISK dengan usia termuda 3 tahun dan tertua 78 tahun. Kelompok pasien terbanyak berusia 19-59 tahun (67,39%), terendah 5-9 tahun (0%). Hasil pemeriksaan eritrosit urin ditemukan 2-6/LPB (32,61%) 6-30/LPB (15,22%) dan >30/LPB (19,57%). Sebanyak 32,61% urin pasien negatif eritrosit. Pemeriksaan leukosit urin ditemukan >5-20/LPB (17,39%), 20-50/LPB (0%), >50/LPB (32,61%), sedangkan 47,83% pasien negatif leukosituria. Pemeriksaan kristal urin didapatkan 78.26% tidak mengandung kristal, 21,74% ditemukan adanya kristal Ca oksalat. Pemeriksaan silinder seluruhnya diperoleh hasil negatif. Pemeriksaan bakteri urin diperoleh hasil negatif (69,57%), dan positif (30,43%). Disimpulkan bahwa sebagian besar urin pasien suspek ISK ditemukan eritrosit dan leukosit. Hanya sebagian kecil ditemukan kristal dan bakteri dan tidak ditemukan silinder dalam urin pasien suspek ISK.
Perbandingan Koefisien Fenol Desinfektan Berbasis Benzalkonium Klorida, Sodium Hipoklorit, Dan Pine Oil Terhadap Staphylococcus aureus Yuniati, Nilasari Indah; Khasanah, Nur Aini Hidayah
Jurnal Bina Cipta Husada Vol 20 No 2 (2024): Jurnal Bina Cipta Husada
Publisher : STIKes Bina Cipta Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai jenis desinfektan kini banyak muncul di pasaran sebagai bentuk pencegahan terhadap kemungkinan adanya infeksi bakteri. Kandungan senyawa aktif yang terdapat pada desinfektan juga semakin beragam. Untuk menentukan efektivitas desinfektan, koefisien fenol umum digunakan sebagai standar pengukuran. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan koefisien fenol tiga jenis desinfektan berbasis benzalkonium klorida, sodium hipoklorit, dan pine oil dalam membunuh bakteri Staphylococcus aureus. Koefisien fenol dihitung dengan cara membagi pengenceran tertinggi desinfektan dengan fenol yang mematikan mikroorganisme dalam 10 menit, tetapi tidak mematikan dalam 5 menit. Desinfektan dikatakan memiliki efektivitas yang baik jika memiliki nilai koefisien fenol >1. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien fenol benzalkonium klorida, sodium hipoklorit, dan pine oil, masing-masing 4,5, 3,5 dan 3,0. Hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan bahwa nilai koefisien fenol ketiga jenis desinfektan tidak berbeda signifikan, dengan p-value <0,05 (p = 0,368). Dapat disimpulkan bahwa benzalkonium klorida, sodium hipoklorit, dan pine oil memiliki efektivitas yang sama terhadap S. aureus.