Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Correlation of Principal’s Managerial Abilities and The Work Climate with The Teachers Work Ethos Dekawati, Ipong; Ruhita, Ruhita; Pujiyati, Wresni; Triwanti, SIS
EARR (Educational Administration Research and Review) Vol 5, No 1 (2021): JUNE 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/earr.v5i1.35882

Abstract

Abstract-Teacher is a link between the values upheld by the school and the community so that it places work ethic as an important element for teachers to have. Based on preliminary observations it is assumed that teacher's work ethic and principal’s managerial ability are still low, and the work climate is not conducive so that it will affect the achievement of school goals. Therefore, research is needed to test its truth. This study aims to uncover the correlation between the principal's managerial ability and work climate, either partially or simultaneously, with the work ethic of elementary school. This research uses quantitative methods with descriptive - inferential statistical analysis of correlation techniques. Data collection techniques through a Likert scale questionnaire of 43 respondents who are elementary school teachers. The results of data analysis show that (1) the principal's managerial ability correlates with the work ethic of elementary school teacher, (2) Work climate correlates with the work ethic of elementary school teachers, (3) Principal's managerial ability and work climate together correlate with the work ethic of elementary school teachers. The author suggests, that one of the efforts that can be done is by coaching the participants through seminar participation that is not only on a national scale but also internationally. This is done as a means of broadening the insight and educational knowledge of teachers so that they are motivated to see work actions as a competitive process of achieving work. If these conditions can be carried out in a sustainable manner, it can increase the chances of improving the work ethic of teachers.
HUBUNGAN DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DI KECAMATAN KETANGGUNGAN KABUPATEN BREBES Piharsih, Piharsih; Ruhita, Ruhita
Edum Journal Vol 4 No 2 (2021): Edum Journal
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/edumjournal.v4i2.89

Abstract

Abstract-Educational operations in educational units have several objectives that must be achieved, especially at the level of basic education which will become the foundation for continuing education. The main objective is student achievement. High student learning achievement is one indicator of the quality of education. Many things are thought to have a relationship with student achievement. Among others, discipline and teacher work motivation. Therefore, the focus of this study is to determine the degree of relationship between teacher discipline and work motivation with student achievement, both individually and simultaneously. The research method used is descriptive and verification methods, with data collection techniques using a Likert scale questionnaire, to 60 teachers. Processing of research results using regression analysis techniques. The significance test used the F-test. The results showed that: (1) There is a positive and significant relationship between teacher work discipline and student achievement. (2) There is a positive and significant relationship between teacher work motivation and student achievement. (3) There is a positive and significant relationship between work discipline and teacher work motivation (together) simultaneously with student achievement. Starting from these conditions the authors suggest: (1) The results of the study have shown that operationally there is a significant relationship between teacher work discipline and student achievement. This means that improving the conditions of teacher work discipline can encourage increased student achievement. The condition of teacher work discipline based on the respondent's assessment is in a good category, except that discipline towards the rules is very good. The author suggests that to encourage the improvement of student achievement, so that time discipline and responsibility are increased through exemplary and tightened supervision from the principal. (2) According to the results of the study, the teacher work motivation factor also has a relationship with student achievement. According to the respondent's assessment, the work motivation of teachers is in the very good category, except for the aspects of the motivation and understanding of the teacher's school goals. Therefore, to maximize student learning achievement, it is recommended to increase the motivation for the teacher through clear job descriptions and involve the teacher in setting school goals so that the teacher becomes more aware of the goals that the school must achieve.
PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI GURU DI SALAH SATU SEKOLAH DI KABUPATEN KUNINGAN Sutihat, Ii; Ruhita, Ruhita; Supriadi, Andri
Edum Journal Vol 5 No 1 (2022): Edum Journal
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/edumjournal.v5i1.109

Abstract

Abstrak-Dinamika perkembangan ilmu dan teknologi menuntut institusi pendidikan berperanserta dalam kemajuan tersebut. Dalam kondisi demikian institusi pendidikan dituntut bukan hanya memiliki kinerja guru yang bagus, tetapi juga guru yang memiliki motivasi berprestasi. Guru yang berprestasi cenderung menjadi sumber inspiratif bagi motivasi belajar peserta didik. Banyak faktor yang diduga berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru. Di antaranya supervisi kepala sekolah dan pengembangan karir baik secara individual maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket skala Likert, terhadap 66 orang guru. Pengolahan hasil penelitian menggunakan teknik analisis regresi. Uji signifikansi menggunakan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Supervisi kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi guru. (2) Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi guru. (3) Supervisi kepala sekolah dan pengembangan karir secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi guru. Bertolak dari kondisi demikian maka penulis menyarankan: (1) Sesuai hasil penelitian bahwa supervisi kepala sekolah berpengaruh pada motivasi berprestasi guru. Sehingga peningkatan motivasi berprestasi guru cenderung dapat dilakukan dengan memperbaiki supervisi kepala sekolah. Oleh karenanya disarankan bahwa untuk memperbaiki supervisi kepala sekolah dalam upaya meningkatkan motivasi berprestasi disarankan agar kepala sekolah lebih fokus dalam membimbing guru menyangkut ketelitian dalam mengerjakan administrasi dan pelaksanaan pembelajaran. Diadakan pertemuan rutin setiap bulan untuk mengevaluasi kelemahan pembelajaran yang dihasilkan dari kunjungan kelas. (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan karir dapat meningkatkan motivasi berprestasi guru. Tetapi masih dijumpai dimensi dari pengembangan karir yang belum optimal kondisinya, yaitu informasi peluang promosi. Maknanya, guru lambat dan kurang lengkap dalam memperoleh informasi untuk keperluan pengembangan karirnya. Oleh karenanya, penulis menyarankan agar kepala sekolah secara proaktif ke Dinas Pendidikan untuk memutakhirkan informasi serta segera menyampaikan informasi yang berkaitan dengan kenaikan pangkat dan jabatan kepada guru.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN SISWA Maolidah, Ida; Tamam, Badrud; Ruhita, Ruhita
Edum Journal Vol. 7 No. 1 (2024): Edum Journal
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/edumjournal.v7i1.102

Abstract

Abstrak-Salah satu kunci sukses mewujudkan operasional pendidikan yang bermutu adalah proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran yang bermutu menjadi suatu keniscayaan. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap mutu pembelajaran, diantaranya implementasi manajemen pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Oleh karena krusialnya keberpengaruhan kedua variabel tersebut, penulis ingin mengetahui dan menganalisis besaran kontribusi dari aspek manajemen pembelajaran dan motivasi belajar siswa baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket skala Likert, terhadap 57 orang guru. Pengolahan hasil penelitian menggunakan teknik analisis regresi. Uji signifikansi menggunakan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat kontribusi positif dan signifikan implementasi manajemen pembelajaran terhadap mutu pembelajaran. (2) Terdapat kontribusi positif dan signifikan motivasi belajar siswa terhadap mutu pembelajaran. (3) Terdapat kontribusi positif dan signifikan implementasi manajemen pembelajaran dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama (simultan) terhadap mutu pembelajaran. Bertolak dari kondisi tersebut, penulis menghimbau: (1) Dimensi terlemah pada variabel implementasi manajemen pembelajaran adalah dimensi evaluasi pembelajaran. Penulis menyarankan agar dilakukan restrukturisasi dalam pola penilaian hasil belajar dimulai dari perencanaan penilaian yaitu memilih metode penilaian yang tepat. Kemudian dalam melaksanakan penilaian perlu disesuaikan dengan kebutuhan siswa, pelaksanaan penilaian didasarkan pada karakteristik siswa sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Penilaian yang tepat serta obyektif cenderung dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. (2) Dimensi terlemah pada variabel motivasi belajar siswa adalah dimensi motivasi ekstrinsik. Oleh karena motivasi ekstrinsik merupakan rangsangan dari luar diri siswa, maka upaya yang dapat dilakukan atau menjadi perhatian di antaranya adanya penghargaan kepada siswa misalnya ketika siswa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, lingkungan belajar yang kondusif, dan melaksanakan program kegiatan yang menarik bagi siswa.
PENGARUH MANAJEMEN KURIKULUM DAN KOMPETENSI PEDAGOGIS TERHADAP KINERJA GURU Saodah, Siti; Tamam, Badrud; Ruhita, Ruhita; Supriadi, Andri
Edum Journal Vol. 7 No. 2 (2024): Edum Journal
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/edumjournal.v7i2.283

Abstract

Kinerja guru masa kini semakin banyak dikaitkan dengan mutu pendidikan, di mana kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Kualitas kinerja guru tampak dari perilaku yang mampu dan siap berperan secara profesional di sekolah dan masyarakat. Hal ini menegaskan bahwa kinerja guru adalah faktor krusial yang perlu terus dikembangkan demi peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Sebagaimana kinerja pada profesi lainnya, kinerja guru dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya faktor manajemen kurikulum dan kompetensi pedagogis. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian menyangkut seberapa besar pengaruh manajemen kurikulum dan kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif, serta teknik korelasional dan regresi. Teknik pengumpulan data melalui angket skala Likert terhadap 24 responden yang merupakan guru sekolah menengah atas. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan manajemen kurikulum terhadap kinerja guru; (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan kompetensi pedagogis terhadap kinerja guru; (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan manajemen kurikulum dan kompetensi pedagogis secara simultan terhadap kinerja guru. Bertolak dari kondisi tersebut penulis menyarankan: (1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi evaluasi dan penilaian yang mendapat skor terendah. Dalam upaya meningkatkan kemampuan mengevaluasi dan memberikan penilaian, hendaknya para guru diberikan pelatihan atau diskusi kelompok di MGMP menyangkut penilaian secara sistematis dan berkelanjutan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif. Penilaian tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses belajar itu sendiri. (2) Dari hasil analisis terbukti bahwa dimensi pemahaman pembelajaran siswa mendapatkan skor terendah, maka untuk memperbaikinya disarankan agar para guru diberikan penyegaran dalam memperkaya pengetahuan tentang strategi pembelajaran dengan harapan bisa lebih mampu menggunakan strategi pembelajaran secara lebih variatif. Karena fakta menunjukkan bahwa tingkatan pemahaman siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tidak sama, sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang dinamis sesuai kondisi siswa.
LEARNING MANAGEMENT IN REALIZING WORSHIP INDEPENDENCE IN NEW STUDENTS Tamam, Badrud; Ruhita, Ruhita; Ibrahim, Abdullah; Farihin, Ahmad; Aminudin, Aminudin
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 14 No. 01 (2025): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v14i01.8150

Abstract

Background: Islamic boarding schools play a crucial role in shaping students' religious practices and independence, especially among new students from diverse backgrounds. Purpose: This study examines the role of learning management in fostering religious independence among new students at the Bolon Islamic Boarding School. It addresses the challenges faced by the institution in encouraging students from various religious backgrounds to perform obligatory worship independently. Method: Using a qualitative descriptive approach, data were collected through participant observation, interviews, and document analysis. Result: The study found that structured learning management, particularly consistent congregational prayers led by a respected Kiai and focused fiqh lessons, significantly improved students' discipline and independence in worship. The findings highlight that effective learning management not only enhances students' understanding of religious practices but also fosters sustainable religious discipline. Conclusion: The study suggests that other Islamic educational institutions could benefit from adopting a similar structured approach
PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK DAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR Sukarma, Momo; Dekawati, Ipong; Yudaningsih, Nunik; Tamam, Badrud; Supriadi, Andri; Ruhita, Ruhita
Edum Journal Vol. 8 No. 1 (2025): Edum Journal
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/edumjournal.v8i1.315

Abstract

Abstrak- Keberadaan sekolah dasar memiliki peran penting sebagaimana diterangkan di atas. Oleh karenanya, sekolah dasar senantiasa harus berbenah diri agar dapat memberikan pelayanan kependidikan sesuai harapan penggunanya. Pemerintah telah memanjakan pendidikan dasar melalui pengembangan kurikulum, ketersediaan berbagai sarana prasarana. Ketika sekolah-sekolah tersebut memiliki kurikulum dan sarana yang memadai, maka pelayanan pendidikan menjadi faktor penentu menjadi dasar pilihan para orangtua untuk menyekolahkan anaknya. Banyak faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan pendidikan, di antaranya manajemen konlik dan pengembangan diri guru. Dalam penelitian ini ingin mengetahui dan menganalisis besaran pengaruh manajemen konflik dan pengembangan diri guru terhadap mutu pelayanan pendidikan baik secara parsial maupun simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket skala Likert, terhadap 50 orang guru. Pengolahan hasil penelitian menggunakan teknik analisis regresi. Uji signifikansi menggunakan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan manajemen konflik terhadap mutu pelayanan pendidikan. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengembangan diri guru terhadap mutu pelayanan pendidikan. (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan manajemen konflik dan pengembangan diri guru secara simultan terhadap mutu pelayanan pendidikan. Beranjak dari kondisi tersebut, penulis menyarankan: (1) Dalam rangka memperbaiki kondisi kedua dimensi yang masih mendapat skor rendah tersebut, untuk memperbaiki suasana toleransi dapat dilakukan dengan cara memberikan pencerahan kepada para guru untuk lebih fleksibel dalam menerima perbedaan pendapat, nilai, atau pandangan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan kerja sama meskipun adanya perbedaan. Guna lebih kompromistik, Ketika terjadi konflik hendaknya melibatkan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk mencapai kesepakatan di mana setiap pihak memberikan atau menahan sebagian dari keinginan atau tuntutannya. Kompromi diterapkan untuk mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. (2) Bagi guru pengembangan diri melalui pelatihan merupakan suatu keniscayaan, karena ilmu pengetahuan terus berkembang seiring dengan tuntutan kemajuan dari masyarakatpun meningkat. Untuk mengimbangi dinamika kemajuan tersebut pelatihan bagi guru menjadi penting. Guna memaksimalkan hasil dari pengembangan diri melalui pelatihan dimaksud hendaknya pelatihan disesuaikan dengan melihat gap atau kesenjangan antara kemampuan yang harus dimiliki dengan kemampuan yang dimiliki saat ini. Metodenya yang terkenal dengan istilah SGTNA atau skill gap training need analysis. Melalui analisis tersebut dapat diketahui training apa yang sebaiknya diberikan kepada guru.