Transformasi global dalam governance dan administrasi publik mendorong adopsi pendekatan yang lebih dinamis dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Penelitian ini menganalisis penerapan Dynamic Governance dalam penyelenggaraan pelayanan paspor di kantor imigrasi Indonesia menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus instrumental. Lokasi penelitian ditetapkan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Jakarta Pusat dan Soekarno-Hatta dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Temuan penelitian menunjukkan bahwa implementasi Dynamic Governance telah mentransformasi sistem governance tradisional menuju pendekatan yang lebih adaptif dan responsif. Ketiga dimensi utama Dynamic Governance yakni thinking ahead, thinking again, dan thinking across telah terintegrasi dalam operasional pelayanan paspor. Kapabilitas adaptif organisasi berkembang melalui mekanisme adaptasi struktural dan prosedural, sementara proses pembelajaran organisasi difasilitasi oleh infrastruktur pembelajaran yang sistematis. Kolaborasi stakeholder menciptakan ekosistem pelayanan terintegrasi dengan jaringan multi-dimensional. Evaluasi efektivitas mengindikasikan peningkatan signifikan dalam service quality dengan perbaikan pada dimensi responsiveness, reliability, assurance, empathy, dan tangibles. Faktor determinan keberhasilan meliputi kepemimpinan transformasional, budaya organisasi inovatif, kapasitas SDM, dukungan teknologi, dan regulasi fleksibel. Model optimalisasi yang dikembangkan mengintegrasikan strategic alignment, adaptive infrastructure, learning ecosystem, collaborative network, dan performance monitoring untuk memastikan sustainabilitas dan continuous improvement pelayanan paspor berkualitas.