Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ners

Pengaruh Edukasi Pelaksanaan Diabetes Mellitus Terhadap Perubahan Pengetahuan Sikap dan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Bajoe Kabupaten Bone Ilham, Radiah; Bintang, Andi; Rinawati, Desy; Satriana, Andi
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.28301

Abstract

Teh Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Pada Klien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Srondol Kota Semarang Ilham, Radiah; Sudirman, Sudirman; Widigdo, Dwi Ari Murti
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.44853

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang memiliki tanda yang khas berupa peningkatan kadar gula darah melebihi rentang normal Prevalensi diabetes mellitus semakin meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Saat ini, pengelolaan diet, olahraga dan penggunaan terapi farmakologi menjadi pilihan dalam manajemen diabetes mellitus. Selain terapi tersebut terdapat terapi komplementer seperti pemberian teh lidah buaya (aloevera). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh teh lidah buaya (aloevera) terhadap kadar gula darah puasa klien diabetes mellitus tipe II. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan rancangan non randomized control group pre-test post-test design. Penelitian ini memiliki 48 responden yang terbagi menjadi 3 kelompok dan diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling, setiap kelompok diberikan intervensi selama 14 hari, yaitu teh lidah buaya (aloevera) 2x2 gr/hari, dan kelompok kontrol dengan perlakuan obat anti hiperglikemia yang diminum sesuai resep dokter. Penelitian dilakukan pada 12 Maret 2022 – 31 April 2022. Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada semua kelompok (p = 0,001), baik pada kelompok dengan perlakuan the lidah buaya (aloevera), maupun perlakuan standar berupa obat anti hiperglikemia. Hasil uji statistik juga menunjukan bahwa teh lidah buaya (aloevera) menjadi perlakuan yang paling baik dalam menurunkan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II (p<0,05) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Terapi komplementer berupa teh lidah buaya (aloevera) menjadi perlakuan yang paling baik serta efektif dalam menurunkan kadar gula darah klien dengan diabetes mellitus tipe II. Terapi komplementer berupa teh lidah buaya (aloevera) dapat digunakan menjadi terapi komplementer untuk menurunkan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II
Perbandingan Buerger Allen Exercise (BAE) dan Diabetic Foot Exercises (DFE) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Ilham, Radiah; Bintang, Andi; Mulia, Nadia
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.50587

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas Buerger Allen Exercise (BAE) dan Diabetic Foot Exercises (DFE) terhadap kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes melitus (DM) tipe 2. Penelitian ini mendesain studi kuasi-eksperimental dengan kelompok kontrol nonekuivalen. Sebanyak 80 pra-lansia penderita DM tipe 2 berusia 45-59 tahun dari Puskesmas Bajoe, Kabupaten Bone, dibagi menjadi dua kelompok intervensi, masing-masing 40 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua jenis latihan fisik tersebut signifikan dalam menurunkan kadar glukosa darah secara statistik (p < 0,05). Namun, Diabetic Foot Exercises menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang jauh lebih besar dan signifikan secara klinis (penurunan rata-rata ≈ 107,8 mg/dl) dibandingkan dengan Buerger Allen Exercise (penurunan rata-rata ≈ 33,7 mg/dl). Dengan demikian, DFE dianggap lebih efektif untuk tujuan penurunan glukosa darah jangka pendek, sementara BAE lebih unggul untuk pencegahan komplikasi vaskular jangka panjang.