Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER UNTUK MENGURANGI NYERI PADA PERSALINAN LISMASARI, DEVI; Anggriani, Yunita; Febriyanti, Hellen
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43696

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Data WHO 2019 mencatat 295.000 kematian ibu global, dengan AKI Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya menekan AKI dan AKB adalah melalui pelayanan kebidanan berkesinambungan (Continuity of Care) yang mencakup asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta konseling keluarga berencana (KB). Tujuan asuhan kebidanan ini yaitu asuhan kebidanan berkelanjutan mulai dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, KB dengan intervensi komplementer gym ball untuk mengurangi nyeri punggung dan aromaterapi lavender untuk mengurangi nyeri persalinan. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dalam rangkaian asuhan kebidanan berkelanjutan yang dilakukan di PMB Masna Dewi, S.Tr.Keb. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi rekam medis. Hasil asuhan kebidanan ini menunjukkan bahwa gymball efektif dalam mengurangi nyeri punggung yang dialami oleh Ny. Y dilihat dari skor penilaian nyeri menggunakan NRS saat pretest 5 dan saat posttest 3. Selain itu, aromaterapi lavender juga memiliki pengaruh terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif dilihat dari skor nyeri sebelum diberikan intervensi adalah 6 dan setelah diberikan intervensi menurun menjadi 3. Disarankan hasil laporan asuhan kebidanan Contenuity Of Care (COC) ini dapat menambah pemberian asuhan kebidanan komplementer guna mengatasi permasalahan dengan masing-masing orang secara berkelanjutan terutama masalah nyeri punggung dan nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE TERHADAP BALITA USIA 7-59 BULAN DI DESA PEKONDOH KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN Komalasari, Komalasari; Anggriani, Yunita; Sagita, Yona Desni
HUMAN CARE JOURNAL Vol 10, No 2 (2025): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v10i2.3424

Abstract

WHO merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Di negara berkembang, bayi yang tidak ASI eksklusif pada usia 0-5 bulan dan tidak mendapatkan ASI pada usia 6-23 bulan dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas karena diare. Kasus diare yang ditemukan di Indonesia tahun 2021 mencapai 3.690.984 balita. Tujuan penelitian untuk diketahui Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Diare Terhadap Balita Usia 7-59 Bulan Di Desa Pekondoh Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan teknik proporsional random sampling terhadap balita di Desa Pekondoh Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 126 balita dengan sampel 56 balita. Data dianalisis menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI ekslusif dengan kejadian diare di Desa Pekondoh Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran diperoleh nilai ρ value = 0,000. Disarankan kepada tenaga kesehatan di desa Pekondoh untuk meningkatkan lagi dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI ekslusif kepada masyarakat, khususnya kepada ibu-ibu balita didesa Pekondoh.
Edukasi Kesehatan Mental Pada Remaja Putri, Nopi Anggista; Riyadi, Selianita Rahma; Juliani, Deta; Rahmawati, Nira; Sari, Eva Yulita; Yuyun, Yuyun; Hoerunnisa, Hoerunnisa; Sari, Feti Yulia; Siskarina, Aulia; Dewi, Terresia Novita; Wulandari, Septi; Yana, Putri Sheilla Septi Erda; Anggriani, Yunita; Putriani, Olif Delfia
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 8 (2025): Juni
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/x1jr7352

Abstract

Masalah kesehatan mental yang terjadi pada remaja dapat diakibatkan oleh berbagai faktor. Perubahan biologi, psikologi dan sosial dapat menjadi faktor risiko atau menjadi faktor protektif terhadap munculnya masalah kesehatan mental pada remaja. Maka, deteksi terhadap masalah kesehatan jiwa menjadi sangat penting, sehingga sedini mungkin dapat dilakukan upaya untuk mencegah munculnya masalah kesehatan mental yang dapat berdampak terhadap kualitas hidup remaja. Berdasarkan hasil penelitian (Malfasari et al., 2020) diperoleh bahwa kondisi mental emosional remaja sebanyak 78 orang (36,1%) remaja mengalami kondisi mental emosional kategori abnormal, sebanyak 76 orang (35,2%) remaja dengan kondisi mental emosional kategori normal, dan sebanyak 62 orang (28,7%) remaja mengalami kondisi mental emosional kategori borderline. Kesehatan mental remaja dibentuk oleh interaksi kompleks dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental secara positif atau negatif. Faktor-faktor ini dapat dikategorikan secara luas ke dalam faktor individu, sosial, lingkungan, dan struktural. Faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang terhadap, akses ke sumber daya seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan aktivitas rekreasi mempengaruhi kesehatan mental, penggunaan smartphone dan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Pengalaman masa lalu seperti perundungan, kekerasan, atau pelecehan dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mental remaja, serta peran orang tua dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional remaja,baik melalui pengaruh langsung maupun tidak langsung (Mustamu et al., 2020)(WHO, 2021).