Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENTINGNYA MEMBANGUN KARAKTER POSITIF PESERTA DIDIK MELALUI BIMBINGAN DAN KONSELING Aminudin, Djoni
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2024): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.823259

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep strategis bimbingan dan konseling dalam mendukung pengembangan karakter positif peserta didik melalui pendekatan studi literatur. Karakter positif menjadi aspek fundamental dalam pembentukan kepribadian siswa, yang mencakup nilai-nilai seperti tanggung jawab, disiplin, empati, dan integritas. Peran bimbingan dan konseling dipandang strategis dalam membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai ini melalui berbagai pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Melalui kajian pustaka, penelitian ini mengeksplorasi teori-teori dan model bimbingan dan konseling yang relevan dalam pendidikan karakter, seperti teori konseling perkembangan, konseling realitas, dan konseling berbasis kekuatan. Penelitian juga mengidentifikasi praktik terbaik dalam bimbingan yang efektif, di antaranya melalui program konseling individu, kelompok, serta pendekatan kolaboratif antara guru, konselor, dan orang tua. Hasil kajian menunjukkan bahwa strategi bimbingan dan konseling yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah serta berbasis pada kebutuhan perkembangan peserta didik mampu memfasilitasi pertumbuhan karakter positif. Implikasi praktis dari penelitian ini meliputi pentingnya pelatihan berkelanjutan bagi konselor dan pengembangan modul bimbingan yang adaptif terhadap kebutuhan siswa dalam era modern yang penuh tantangan.
Gambaran Kecenderungan-Kecenderungan Penyimpangan Perilaku Seksual Homoseksual (GAY) Saputra, Muhamad Disra; Aminudin, Djoni; Andriani, Wiwin
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 7, No 3 (2024): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.732705

Abstract

Kecenderungan penyimpangan perilaku seksual pada remaja bisa disebabkan dari faktor internal dan eksternal. Fenomena penyimpangan seksua ditandai dengan adanya siswa yang bergaya dan berjalan tidak sesuai dengan fitrahnya. Lelaki berbicara kemayu, dan berjalan layaknya perempuan. Hal ini lebih lanjut  kecenderung kepada perilaku pacaran yang berlebihan seperti berciuman, serta mengarah pada perilaku hubungan seks bebas. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan studi awal kecenderungan-kecenderungan penyimpangan perilaku seksual pada siswa laki-laki. penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif  dengan sampel 116 siswa dengan fokus kepada siswa laki-laki yang berjumlah 56 siswa. Selanjutnya  metode pengambilan sampel mengunakan Stratified random sampling. Hasil penelitian hasil penelitian secara keseluruhan kecenderungan penyimpangan perilaku homoseksual pada siswa laki-laki memiliki kategori sangat rendah dengan persentase 91,1%. Artinya ada sekitar 8,9% yang berada dikategori yang lain.
Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa melalui teknik scaling Tusmiati, Tusmiati; Aminudin, Djoni; Ilahi, Fauzi Nur
Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ocim.v3i2.10401

Abstract

the study aims to analyze and test the correctness of hypotheses regarding Improvement between career decisions with scaling techniques. This research is a preexperimental design research with the type of one group pretest-posttest design. Samples were taken by purposive sampling technique. The population is grade XI students of SMK Negeri 9 Bekasi City with a sample of 72 students. The research instrument used was a career decision questionnaire of 30 items that had been tested for normality with a magnitude of 0.523 > 0.05. and homogeneity test with GIS 0.010, > 0.05. The results of hypothesis testing obtained the following conclusion: tcalculate > ttable (- 23.556 > -1.666) or sig. 0,000 < 0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted. Ha accepted means that there is an increase in students' career decision making ability at SMK Negeri 9 Bekasi City.
Komitmen terhadap Sekolah: Perspektif Usia dalam Profesi Guru SD Solihatun; Aminudin, Djoni; Dachmiati, Sabrina; Wati, Dian Eka
Journal Of Education Research and Inovative Vol. 1 No. 2 (2025): JERI Agust 2025
Publisher : CERDAS AKADEMIKA NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64624/jeri.v1i2.61

Abstract

Komitmen guru terhadap sekolah merupakan salah satu faktor kunci dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang stabil dan berkualitas. Di tengah tuntutan profesionalisme dan dinamika dunia pendidikan, penting untuk memahami sejauh mana guru memiliki keterikatan emosional, loyalitas, dan tanggung jawab terhadap institusi tempat mereka mengabdi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat komitmen guru terhadap sekolah di SD Pesona Palad, Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat. Komitmen guru dianalisis melalui tiga dimensi utama, yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif dengan menggunakan instrument angket adapun Pengujian realibilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan Tools SPSS IBM 26. Instrumen dinyatakan reliabel jika koefisien alpha ≥ 0,70. Hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,984 dengan demikian instrumen dapat digunakan untuk melakukan pengukuran variabel Komitmen Terhadap Organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui angket yang dianalisis menggunakan Microsoft Excel dengan menampilkan hasil boxplot dengan menggambarkan komitmen afektif, komitmen kontinuan dan komitmen normative guru di SD Pesona Palad Klapanunggal Bogor Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif adapun hasil nya menunjukkan adanya variasi dalam ketiga dimensi komitmen tersebut. Sebanyak 50% dari total responden memiliki tingkat komitmen yang sangat tinggi terhadap sekolah. Temuan ini mengindikasikan bahwa setengah dari guru di sekolah tersebut memiliki rasa memiliki yang kuat, keterikatan emosional, loyalitas yang tinggi, serta kecenderungan untuk tetap berada dalam institusi sekolah. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pihak sekolah dalam merancang program pengembangan profesionalisme guru yang berkelanjutan guna mempertahankan dan meningkatkan komitmen terhadap institusi pendidikan.