Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Modal sosial dalam peningkatan kesejahteraan nelayan (Studi kasus kelompok nelayan Sikuyuh di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari) Amir, Fitriah; Haeruddin
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 9 No 4 (2024): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v9i4.125

Abstract

The purpose of this research is to discover how social capital is organised within a fishing community and analyse how social capital affects the well-being of fishermen in the Sikuyuh fishing community. The research variables include fishermen's household welfare, norms, networks, and trust levels. The influence of several components of social capital was analyzed using multiple regression techniques. Data were collected through interviews, questionnaire, observations, and documentation, while the research sample used census method. Variables were measured using a Likert scale and score-based assessments for each indicator. The study results reveal that the presence of social capital in the Sikuyuh fishing group encompasses norms that are implemented and upheld in the community. Social interactions within the group provide benefits to fishermen, such as collaboration in mutual aid activities, sharing information, and offering mutual support to sustain their livelihoods. High levels of trust among fishermen foster strong relationships and help prevent potential conflicts within the Sikuyuh fishing group. The multiple regression analysis produced the equation: Y = 1.247 + 0.126X₁ + 0.589X₂ + 0.329X₃. This equation shows that fishermen's household welfare (Y) is influenced by three variables: norms (X₁), networks (X₂), and trust (X₃). It reveals that the analyzed components of social capital significantly impact the welfare of fishermen's households. This finding emphasizes that the higher the social capital possessed by members of the Sikuyuh fishing group, the greater its positive impact on their household welfare.
Potensi Rhodophyta dari Perairan Tropis Indonesia sebagai Antioksidan Alami fatmawati, fatmawati; Larasati, Stefanie Jessica Henny; Aryanti, Chairun Annisa; Amir, Fitriah
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 8 No 1 (2025): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Edisi Mei 2025
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v8i1.4686

Abstract

Rumput laut merah (Rhodophyta) termasuk dalam kelompok sumber daya laut yang melimpah di perairan tropis Indonesia dan memiliki potensi yang tinggi sebagai agen antioksidan alami. Beragam kandungan senyawa bioktif seperti fenolik, flavonoid, karotenoid dan alkaloid telah banyak dilaporkan mampu menangkal radikal bebas dan menghambat proses stres oksidatif yang menjadi pemicu berbagai penyakit degeneratif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengulas potensi kandungan senyawa antioksidan yang dimiliki oleh berbagai spesies rumput laut merah yang tumbuh di wilayah pesisir Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Systematic literature review (SLR) dengan pendekatan kualitatif-deskriptif yang dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi, menelaah, dan menganalisis hasil-hasil penelitian yang sudah ada yang diperoleh secara daring melalui database ilmiah seperti Scopus, Google Scholar, SpringerLink, dan Science Direct. Hasil studi menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan sangat bervariasi antar spesies dan dipengaruhi oleh metode ekstraksi, jenis pelarut, dan lokasi pengambilan sampel. Gelidium sp. menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 3,9154 (DPPH) dan 9,1178 ppm (ABTS) yang dikategorikan sangat kuat, diikuti oleh Gracilaria sp. asal Serang Banten dengan nilai IC50 22,15 ppm dan Eucheuma spinosum dengan nilai IC50 42,010 ppm dengan kategori sangat kuat. Halymenia durvillei dan Hypnea sp. menunjukkan potensi antioksidan kategori sedang dengan nilai IC50 secara berturut-turut 101,22 ppm dan 138,42 ppm. Sementara itu,Acanthophora muscoides memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah dengan nilai IC50 325,47 ppm (ekstrak metanol) dan 351,27 ppm (ekstrak n-heksan). Acanthophora sp., Kappaphycus alvarezii, Eucheuma cottonii dan Gracilaria sp. asal Pantai Santolo Garut juga memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sangat lemah dengan nilai IC50 masing-masing adalah 367,473 ppm, 961,83 ppm, dan 2.521,2 ppm. Temuan ini mengindikasikan bahwa beberapa spesies rumput laut merah berpotensi menjadi sumber antioksidan alami  yang signifikan.
Pelatihan Kelompok Simpan Pinjam (KSP) Bagi Rumah Tangga Nelayan Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Amir, Fitriah; Budiyanto; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Riani, Irdam; Rosmawati; Wulan, Desi Sri; Afyudi, Bobby; Johan, Eko Aprianto
Jurnal Imiah Pengabdian Pada Masyarakat (JIPM) Vol 2 No 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata pencaharian warga masyarakat Desa Soru Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe adalah mayoritas sebagai nelayan. Kurangnya kesadaran pengelolan simpan pinjam tentang pentingnya pencatatan keuangan serta kurangnya keterampilan model pembukuan yang mudah diaplikasikan oleh rumah tangga nelayan di Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, sehingga kegiatan pelatihan dan pendampingan kelompok simpan pinjam bagi rumah tangga nelayan kecamatan Soropia kabupaten Konawe menjadi penting dan mendesak untuk dilakukan. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya manajemen simpan pinjam yang tepat, meningkatkan pengetahuan rumah tangga nelayan tentang cara pencatatan keuangan terkait penyimpanan dan peminjaman dana dengan sederhana dan efektif serta memberikan pengetahuan tentang penanganan terhadap pendapatan yang tidak stabil. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan keterampilan nelayan dalam mengelola keuangan, khususnya dalam hal pencatatan transaksi keuangan. Peserta menunjukkan perubahan pandangan yang semula menganggap pencatatan keuangan dan saving keuangan tidak penting, kini mulai menyadari perlunya melakukan pencatatan atas aktivitas keuangan mereka terutama yang berkaitan dengan kegiatan melaut. Selain itu, kesadaran akan saving keuangan untuk masa depan juga mulai meningkat.