Cokorda Istri Raka Marsiti
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 130 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

UJI KUALITAS TEPUNG PISANG MAS ( Musa Acuminata ) Budi Utomo; Cokorda Istri Raka Marsiti; Damiati Damiati
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 9 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i3.22146

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses pembuatan tepung pisang mas (2) zat gizi pada tepung pisang mas (3) kualitas tepung pisang mas dari aspek warna, aroma dan tekstur. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode ini yang digunakan untuk mendapatkan data adalah metode observasi dan laboratorium. Tepung pisang mas dilihat dari aspek warna, aroma dan tekstur yang diuji oleh 5 panelis terbatas dengan menggunakan instrument berupa lembar uji organoleptik dengan 3 tingkatan yaitu baik, cukup, buruk. Kemudian dianalisis melalui analisis deskriptif kuantitatif. Hasil menunjukkan (1) proses pembuatan tepung pisang mas melalui tahap: penyotiran, pengupasan kulit, perendaman, pemotongan, pencucian, pengeringan, penggilingan dan pengayakan. (2) kandungan gizi pada tepung pisang mas, karbohidrat 80,39%, protein 5,44%, lemak 1,24%, abu 2,80%, air 10,39% (3) kualitas tepung pisang mas dari aspek warna berada dalam kategori baik dengan skor (2,80), aroma berada dalam katagori baik dengan skor (3,00), tekstur berada dalam katagori baik dengan skor (3,00).Kata kunci : Kualitas, Tepung, Pisang Mas
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN LAYANAN PORTER SISWA KELAS XI AKOMODASI PERHOTELAN 1 SMK PARIWISATA TRIATMAJAYA SINGARAJA Kadek Meli Anggarsari; Ni Desak Made Sri Adnyawati; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 9 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i1.22156

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan penerapan metode pembelajaran role playing untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran layanan porter siswa kelas XI AP1 SMK Pariwisata Triatma Jaya Singaraja; (2) mendeskripsikan respon siswa kelas XI AP1 terhadap metode pembelajaran role playing dalam pembelajaran layanan porter. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk hasil belajar pada ranah kognitif menggunakan tes tulis, ranah afektif menggunakan lembar observasi, dan ranah psikomotor menggunakan tes kinerja. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk respon siswa adalah angket tertutup. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) terjadi peningkatan hasil belajar dilihat dari analisis data pada siklus I yaitu rata-rata hasil belajar 83,6 dan ketuntasan hasil belajar 62,5%. Pada siklus II yaitu rata-rata hasil belajar 87,0 dan ketuntasan hasil belajar 87,5%. (2) respon siswa terhadap pembelajaran layanan porter dengan metode role playing pada siklus I sebesar 58,03 dan siklus II sebesar 64,18 yang terkategori positif.Kata Kunci: hasil belajar, layanan porter, role playing
PENGGUNAAN TEPUNG AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI DALAM PEMBUATAN KERUPUK Agnesita Purwanto .; Cokorda Istri Raka Marsiti, S.Pd., M.Pd. .; Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 9 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i1.24869

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) resep baku dari kerupuk subtitusi tepung ampas tahu, (2) mengetahui kualitas yang dilihat dari aspek tekstur, warna, rasa, dan pengembangan. Jenis penelitian menggunakan penelitian eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dengan menggunakan lembar uji kualitas sebagai instrumen. Panelis dalam penelitian ini adalah panelis terlatih yang terdiri dari 15 orang guru jasa boga. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) resep baku kerupuk subtitusi tepung ampas tahu yaitu 250gr tepung tapioka, 250 gr tepung ampas tahu, 2 butir telur, 10 gr garam, 10 gr merica, 10 gr gula pasir, 10 gr bawang putih bubuk, dan 150 ml air, (2) kualitas kerupuk dilihat dari aspek tekstur berada dalam kategori baik dengan nilai 3,00, kualitas kerupuk dilihat dari aspek warna termasuk dalam kategori baik dengan nilai 2,93, kualitas kerupuk dilihat dari aspek rasa termasuk dalam kategori cukup dengan nilai 2,3, kualitas kerupuk dilihat dari aspek pengembangan termasuk dalam kategori baik dengan nilai 2,6. Kata Kunci : Tepung ampas tahu, kerupuk, kualitas This research aims to determine (1) basic ingredients for crackers subtitute made from tofu waste (2) the quality as seen from texture, colour, taste and expansion. The type of research used is experimental research. The data shown are collected using the observation method with a quality test sheets as the instrument. The panelist used consist of 15 trained panelist from culinary service. Data analysis technique used is quatitative descriptive analysis. The results of this research shows that (1) basic ingredients for crackers subtitute made from tofu waste are 250 gr of tapioca flour, 250 gr of tofu waste flour, 2 pc of eggs, 10 gr of salt, 10 gr of pepper, 10 gr of sugar, 10 gr of garlic powder, and 150 ml of water (2) the quality as seen from texture is in good quality with a value of 3.00, the quality as seen from colour is in good quality with a value of 2,93, the quality as seen from taste is in fair quality with a value of 2,3, the quality as seen from expansion is in good quality with a value of 2,6. keyword : Tofu waste flour, crackers, quality
Identifikasi Pengembangan Desa Wisata Sambangan Ditinjau Dari Unsur Attraction Trisna Dewi Komang; Cokorda Istri Raka Marsiti; Luh Masdarini
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 12 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v11i2.27309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan aktivitas masyarakat Desa Sambangan untuk menunjang pengembangan Desa Wisata dari unsur attraction ditinjau dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik minat khusus, (2) mendeskripsikan pengembangan Desa Wisata Sambangan dari unsur attraction ditinjau dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik minat khusus, (3)medeskripsikan kendala dalam pengembangan Desa Wisata Sambangan dari unsur attraction ditinjau dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik minat khusus. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini, antara lain (1) aktivitas masyarakat Desa Sambangan yang sudah berkembang antara lain : adanya pemandu wisata (guide), penyediaan fasilitas untuk sliding jumping, swimming dan camping¸ upacara pitra yadnya dan dewa yadnya, kerajinan tangan dari kayu jati dan cempaka serta menjaga kebersihan lingkungan di air terjun, sawah dan hutan. Sedangkan aktivitas masyarakat yang akan dikembangkan antara lain : menyediakan fasilitas untuk rocklimbing dan mini rafting di air terjun, mengelola kembali sawah menjadi kegiatan bertani yang tradisional, mengelola hutan menjadi wisata petik buah, membuka wisata seni dan paket budaya, membuka daya tarik minat khusus cycling dan canyoning, (2) pengembangan Desa Wisata Sambangan dari unsur attraction berkembang dengan pesat dan baik terbukti dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi dan masyarakat Desa Sambangan, akses jalan menuju desa sudah cukup baik, masyarakat semakin sadar terhadap kebersihan lingkungan dan banyak yang mengetahui Desa Sambangan, (3) kendala dalam pengembangan Desa Wisata Sambangan antara lain : letak geografis lebih ke pegunungan, sumber daya manusia yang kurang memadai, teknologi kurang canggih, kebudayaan yang berbeda, pemodalan dalam pengembangan wisata baru dan promosi wisata Kata-kata kunci : desa wisata sambangan, aktivitas masyarakat, unsur attraction This study aims at (1) describing the activities of the Sambangan Village community to support the development of the Tourism Village from the attraction element in terms of natural tourist attraction, cultural tourist appeal and special interest attraction, (2) describing the development of the Sambangan Tourist Village from the attraction element in terms of natural attraction, cultural attraction and special interest attraction, (3) describing the constraints in the development of the Sambangan Tourism Village from the element of attraction in terms of natural attraction, cultural attraction and special interest attraction. The type of research used is descriptive qualitative. The instruments used is this study were interview guidelines, observation sheets and documentations. The results of this study, include (1) the activities of Sambangan Village society that have developed include : the existence of a tour guide, the provision of facilities for sliding jumping, swimming and camping, the ceremony of Pitra Yadnya and Dewa Yadnya, handicraft made of teak wood and cempaka and maintain the cleanliness of the environment in waterfalls, rice fields and forest. While community activities that will be developed include : providing facilities for rockclimbing and mini rafting at waterfalls, re-managing rice fields into traditional farming activities, managing forest into fruit tours, opening art tours and cultural packages, opening up special attractions for cycling and canyoning, (2) the development of the Sambangan Tourism Village from the attraction element to develop rapidly and well as evidenced welfare of Sambangan Village, the access road to the village is good enough, the community is increasingly aware of environmental cleanliness and many people know about Sambangan Village, (3) obstacles in the development of Sambangan Tourism Village include : more geographical location to the mountains, inadequate human resources, less sophisticated technology, different cultures, the capital in the development of new tourism and tourism promotion. Key words : Sambangan tourism village, community activities, attraction elementsDAFTAR RUJUKANDinas Komunikasi,Informatika dan Persandian. 2018. Pesona Wisata Desa Sambangan. Dalam http://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pesona-wisata-desa-sambangan-55. Diakses Senin, 13 Mei 2019 Pukul 14.43 WITA)Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertahanan. 2018. Kabupaten Buleleng. Dalam http://bulelengkab.go.id/detail/artikel/kabupaten-buleleng-69. Diakses Senin, 13 Mei 2019 Pukul 14.00 WITAGunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Teori&Praktik. Cetakan ketiga. PT Bumi AksaraPrastowo, Andi. 2016. Memahami Metode-Metode Penelitian: Suatu Tinjauan Teoritid dan Praktis. Jogjakarta: Ar-Ruzz MediaSudirtha, Gede, Ketut Widiartini, dan Made Suriani. 2019. Program Evaluation: Implementation of Tourism Village Development. International Journal of Social Sciences and Humanities, Vol. 3 No. 3, December 2019, pages: 99~108. Diakses Jum’at, 8 Mei 2020 pukul 19:21 WITASugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&B. Bandung:AlfabetaSugiyono. 2017. METODE PENELITIAN KUALITATIF. Cetakan kesatu. AlfabetaSupariarta, I Nyoman. 2012. Wisata Alam Desa Sambangan. Dalam http://supriarta.blogspot.com/2012/05/wisata-alam-desa-sambangan.html. Diakses Kamis, 20 Juni 2019 pukul 09:14 WITASuwena, I Ketut, dan I Gst Ngr Widyatmaja. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Cetakan Edisi Revisi. Pustaka Larasan 
Identifikasi Potensi Subak Sambangan Sebagai Daya Tarik Ekowisata Di Desa Sambangan Muh. Febrianto; Cokorda Istri Raka Marsiti; . Damiati
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 12 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v12i3.40526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  potensi yang ada  di Subak Sambangan sebagai daya tarik ekowisata. Antara lain potensi yang ada  di Subak Sambangan, analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang ada di Subak Sambangan. Penulis melakukan penelitian  di Desa Sambangan, Kecematan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Dengan informan yang berasal dari Desa Sambangan yaitu klian Subak Sambangan. Penelitian ini menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan dokumentasi yang digunakan sebagai  metode pengambilan data yang selanjutnya dipaparkan secara deskriptif kualitatif. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat adalah lembar observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Subak Sambangan memiliki potensi alam, Subak Sambangan memiliki luas 91 hektar, dan memiliki potensi buatan seperti Palowan Hidroponik dan Krisna Adventure. Selain itu Subak Sambangan memiliki wisata kebudayaan yaitu upacara yang dilakukan di Subak Sambangan agar diberikan keberkahan pada saat proses panen padi, baik subaknya maupun warganya. Kekuatan (Strenght) yang ada di Subak Sambangan memiliki lanskep view yang menarik dan sangat indah, serta Awig-Awig yang kuat sebagai norma. Kelemahan (Weaknesses) yang terdapat di Subak Sambangan, kurangnya promosi, dan kurangnya fasilitas pendukung atraksi wisata. Kesempatan (Opportunities) yang ada di Subak Sambangan adalah sebagai salah satu tempat wisata berbasis ekowisata, yang terbukanya lapangan pekerjaan sehingga mampu menambah perekonomian masyarakat Desa Sambangan. Ancaman (Threat) yang dapat mencemarkan lingkungan disekitar Subak Sambangan  berupa masih banyak sampah plastik, sehingga merusak sistem irigasi air di Subak Sambangan.Kata kunci: Subak Sambangan, potensi, daya tarik ekowisata.
STRATEGI PENGEMBANGAN MAKANAN TRADISIONAL BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN SENI KULINER BALI Cokorda Istri Raka Marsiti; Ni Made Suriani; Ni Wayan Sukerti
Jurnal IKA Vol. 17 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v17i2.19844

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (a) melakukan penelusuran literatur dan menggali pengalaman tim peneliti terkait  jenis-jenis hidangan tradisional khas Bali, (b) melakukan uji coba resep-resep sehingga diperoleh resep-resep baku, dan (c) membuat situs Website tentang hidangan tradisional khas Bali dilanjutkan dengan mengunggah semua resep.            Penelitian ini penelitian survey dilanjutkan dengan eksperimen dengan metode pengumpulan data melalui observasi dan uji panelis untuk menilai kualitas produk, sesuai klasifikasinya yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, jajanan, dan minuman. Responden dalam penelitian ini adalah  dosen Jurusan PKK.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian terhadap resep-resep yang telah teridentifikasi pada penelitian menghasilkan resep-resep baku hidangan tradisional Bali.Selanjutnya,hasil uji panelis   sebagai berikut. (1)Kualitas makanan pokok khas Bali, dengan kategori baik meliputi: nasi tulen putih, nasi tulen merah, nasi kuning Bali, nasi moran sele bun, moran keladi, moransele sawi, moran biu, bubuh moreng, mengguh, ketupat, belayag, entil dan pesor; (2) Kualitas lauk-pauk  dengan kategori baik meliputi: urutan be celeng, lawar merah, lawar putih, tum ayam, pesan cakep, gerangasem, ayam betutu, tum be celeng, sate empol;(3) Kualitas hidangan sayuran dengan kategori baik meliputi:jukut ares, jukut balung nangka, jukut plecing gonda, plecing kangkung, kalas kacang panjang,urab paku, serombotan; (4) Kualitasjajanan khas Bali  dengan kategori baik meliputi: jaja bantal, jaja sumping waluh, klepon;(5)Kualitas minuman  khas Bali  dengan kategori baik meliputi: es rujak kuud, es daluman, rujak uyah sera tabya,dan rujak manis.Selanjutnya semua resep yang telah dihasilkan ini diunggah ke website dengan akun: http://cokistrirakamarisiti.com.
Uji Kualitas Red Velvet Cake Dengan Menggunakan Ekstrak Umbi Bit (Beta Vulgaris) Sebagai Bahan Pewarna Ni Putu Yulita Astira Eka Putri; Damiati Damiati; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32811

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas cake red velvet dengan menggunakan ektrak  umbi bit sebagai bahan pewarna dilihat dari aspek warna, tekstur, dan rasa. Panelis dalam penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari guru tata boga, chef, dan dosen tata boga. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi kemudian melakukan uji organoleptik pada panelis dengan menggunakan 3 tingkatan yaitu baik, cukup, dan tidak baik. Data analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini meliputi (1) dari segi rasa cake baik yang menggunakan 100%, 75%, dan 50% ekstrak umbi bit memiliki rasa yang manis. (2) dari segi warna cake dengan menggunakan 100% ekstrak umbi bit memiliki warna coklat,  cake dengan menggunakan 75% ekstrak umbi bit memiliki warna merah pucat, cake dengan menggunakan 50% ekstrak umbi bit memiliki warna merah cerah. (3) dari segi tekstur cake dengan menggunakan 100%, 75%, dan 50% ekstrak umbi bit memiliki tekstur yang lembut, padat, dan tidak berongga.  Dari ketiga eksperimen dengan menggunakan ekstrak umbi bit dilihat dari segi warna yang mendekati dari control yaitu produk cake dengan menggunakan 50% ekstrak umbi bit.Kata kunci: Uji Kualitas, Cake Red Velvet, Ekstrak Umbi Bit, Warna, Tekstur, Rasa The purpose of this study was to determine the quality of red velvet cake using beet root extract as a coloring agent in terms of color, texture, and taste. The panelists in this study were 25 people consisting of culinary teachers, chefs, and culinary lecturers. The data collection method used in this study was observation through organoleptic tests on panelists using 3 levels, namely good, adequate, and insufficient. Data analysis was carried out using quantitative descriptive techniques. The results of this study include (1) in terms of good cake taste using 100%, 75%, and 50% beet root extract has a sweet taste. (2) In terms of color, the cake using 100% beet root extract has a brown color, cake using 75% beetroot extract has a pale red color, cake using 50% beet root extract has a bright red color. (3) in terms of cake texture using 100%, 75% and 50% beet root extract has a soft, dense, and not hollow texture. From the three experiments using beet root extract, it was seen in terms of color that was closer to the control, namely the cake product using 50% beet root extract. Keywords: quality test, red velvet cake, beet root extract, colour, texture, taste 
Identifikasi Tradisi Megibung Pada Piodalan Dewa Yadnya Di Desa Besakih Dan Pengenalannya Melalui Media Youtube Ni Ketut Susilawati; Cokorda Istri Raka Marsiti; Damiati Damiati
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32828

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan serangkaian tradisi megibung mulai dari tahap persiapan, pengolahan hidangan, penyajian hidangan dan pelaksanaan megibung Di Desa Besakih, (2) memperkenalkan tradisi megibung di Desa Besakih melalui youtube. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,  wawancara, dan  dokumentasi. Instrumen penelitian mengunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Tradisi megibung di Desa Besakih terdiri dari tahap persiapan, pengolahan hidangan, penyajian hidangan dan pelaksanaan megibung yang dilaksanakan dengan asas kekeluargaan dan gotong royong. Tahap persiapan meliputi persiapan bahan dan alat. Tahap pengolahan merupakan proses mengolah bahan makanan menjadi hidangan megibung. Hidangan yang disajikan terdiri dari nasi, olahan lawar yang meliputi lawar gecok, anyang, lawar belimbing, lawar jeruk dan lawar nangka, sate gede serta kuah trengtengan. Tahap penyajian terdiri dari gibungan yang diletakkan ditengah sele serta olahan lawar diletakkan disisi kanan dan kiri gibungan. Tahap pelaksanaan megibung, peserta duduk melingkar dengan etika tangan kanan mengadap ke gibungan dan berkhirnya acara setelah semua makanan selesai dinikmati. (2) Pengenalan tradisi megibung di Desa Besakih melaui youtube yaitu mendokumentasikan serangkaian acara megibung dengan menampilkan realita yang ada. Penggunaan teknologi menjadi fokus utama media pengenalan yaitu youtube popular  youtube untuk mengunggah video via online, sehingga dapat memberikan dampak edukasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai tradisi megibung yang perlu dijaga dan dilestarikan. Kata Kunci: identifikasi, tradisi megibung, youtube. This study aimed to: (1) describe a series of megibung traditions, starting from its preparations, its process, its presentation and its implementation in Besakih Village and (2) introducing the megibung tradition in Besakih Village through online media. This study type was a qualitative descriptive study. The data collection were conducted through observation,  interviews, and documention,  using observation sheet and interview guidelines. Data analysis were done through qualitative descriptive analysis techniques. There were several results obtained. First, megibung tradition in Besakih Village consisted of the preparation, processing, presentation and implementation was carried out with the principles of kinship and mutual cooperation. The preparation stage of “megibung” included the preparation of materials and tools. The processing stage or “mebat” was the process of processing food ingredients. The dishes served in that processing stage consisted of rice, five kinds of lawar (lawar gecok, lawar anyang, lawar belimbing, lawar jeruk  and lawar nangka), satay gede, and trengtengan soup. The presentation stage consisted of  “gibungan” which was placed in the middle of a group of people and kinds of “lawar” which were placed on the right and left sides of the “gibungan”. In the implementation stage, the participants sitting in a circle with right hand etiquette looking at the crowd. Megibung ended after all the food had been enjoyed. Second, the of megibung tradition in Besakih Village was conducted through online media by documenting a series of megibung. The documentation video was uploaded through YouTube, so that it could help  spread new knowledge for many people. Keywords: identification, megibung  tradition, youtube.
Identifikasi Tradisi Megibung Sebagai Wisata Budaya Di Desa Nongan Kabupaten Karangasem Ni Made Novia Kritina Dewi; Luh Masdarini; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32836

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan pelaksanaan tradisi megibung mulai dari tahap persiapan, tahap pengolahan, tahap penyajian dan penyelesaian megibung di Desa Nongan Kabupaten Karangasem, (2) mendeskripsikan etika makan dalam tradisi megibung di Desa Nongan Kabupaten Karangasem. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi dan wawancara dengan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) Pelaksanaan tradisi megibung di Desa Nongan pada tahap persiapan terdiri dari persiapan untuk megibung dan persiapan untuk hidangan megibung yang dilakukan oleh penyelenggara acara beserta kerabatnya dengan dipimpin oleh juru patus. Pada tahap pengolahan, olahan megibung yang dibuat meliputi nasi putih, olahan lawar yaitu lawar penyon, lawar barak, lawar belimbing, dan lawar padumara, olahan sate yang meliputi sate panggul, sate lembat, sate kasem, sate banteng/bantengan, dan sate urutan, serta ares dan balung. Pada tahap penyajian, hidangan megibung terdiri dari gibungan yang diletakkan ditengah dan karangan (lauk pauk) yang diletakkan di sisi kanan dan kiri gibungan dan penyelesaian megibung diakhiri dengan pembersihan area megibung oleh penyelenggara acara dan memberikan walesan sok (paice) kepada tamu undangan. (2) Etika makan dalam tradisi megibung di Desa Nongan terdiri dari aturan umum yang ditunjukkan untuk seluruh peserta megibung dan aturan khusus yang ditunjukkan untuk masing-masing individu peserta megibung yang semua aturan tersebut harus dapat disepakati, ditaati, dan dilaksanakan oleh seluruh peserta megibung karena mengandung nilai agama, nilai moral, dan nilai budaya yang tinggi. Kata Kunci : identifikasi, tradisi megibung, etika makan The aims of this reseach are: (1) describe the implementation megibung  tradition begin from preperation step, procesing , serving , and settlement of megibung in Nongan village, Karangasem regency. (2). Describe eating ethical at megibung tradition in Nongan village, Karangasem regency. The type of this research is descriptive qualitative. Data collection technique in this research using observation and interview with obeservation sheet dan interview guidelines as research instrument. The result of this research showed : (1). Implementation megibung tradition in Nongan Village at preperation step consist of preperation for megibung and preperation for the megibung meal that done by the host with their entire family led by juru patus. At procesing step, megibung meal are made consist from kinds of lawar that is lawar penyon, lawar barak, lawar blimbing, and lawar padumara. Kinds of sate that is sate panggul, sate lembat, sate asem, sate banteng/bantengan, dan sate urutan, also with ares and balung.  In meal serving step megibung  consist of gibungan that placed in center and karangan (side dishes) that palced in left and right side of gibungan. And the end of megibung is ended by cleaning the the megibung area by the host and giving walesan sok (paice) to those invited guest. (2). Eating ethical in megibung tradition at Nongan village consist of a general rule which is aimed to all megibung participants and distinctive rule that aimed to each person of megibung participants, where all that rules must be agreed, adhered to and implemented by all megibung participants because consist of high value from relegion, moral dan culture. Keys Words : identification, tradition, megibung, eatring ethical 
Identifikasi Pola Makan Tradisi Megibung di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Ida Ayu Kade Daranindra Cintia Dewi; Luh Masdarini; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i1.32924

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola makan tradisi Megibung di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan metode observasi dan wawancara dengan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan pola makan tradisi megibung di Desa Sibetan di bagi menjadi 4 tahapan yaitu yang pertama penyampaian aturan-aturan yang harus dapat disepakati, ditaati, dan dilaksanakan oleh seluruh peserta megibung karena mengandung nilai agama, nilai moral, dan nilai budaya yang tinggi. Lalu selanjutnya pembukaan pelaksanaan tradisi megibung ini di pimpin oleh ketua panitia pelaksana maupun kelurga tertua yang melaksanakan upacara agama yang biasanya di sebut juru bicara. Lalu tahap pelaksanaan tradisi megibung yang akan di mulai dengan pelaksanan mias hidangan. Terakhir penutup pelaksanaan tradisi megibung yang diakhiri dengan menyajikan tuak dan pembersihan tempat pelaksanaan megibung. Kata Kunci : identifikasi, pola makan, tradisi megibung
Co-Authors ., Agnesita Purwanto ., Agus Very Frengky ., DESAK PUTU NITA APSARI ., Dewa Gede Maha Wijaya Putra ., Dzikri Hidayat ., Gusti Ayu Dwi Indrasari ., Hanifa Firdaus ., I Dewa Ayu Nyoman Prajna Paramita ., Ida Bagus Komang Krisnanda w ., Irham Sani ., Kadek Arianti ., Kadek Meli Anggarsari ., Luh Putu Budiartini ., Ni Kadek Sri Wahyuni ., Ni Luh Sri Lestari ., Ni Made Ayu Arisna ., NI MADE EVA YULIANA ., Ni Made Sri Arsani ., Ni Wayan Sugi Astika Dewi ., PUTU ADI PERIAWAN ., Putu Dedo Hendrawan ., Putu Dika Indrawan ., Putu Ellis Octaviyani ., YULI ANITIAS Agnesita Purwanto . Agus Very Frengky . Anggarsari, Kadek Meli Apsari, Desak Putu Nita Budi Utomo Budi Utomo BUDI UTOMO . Budi Utomo ., Budi Utomo Budiartini, Luh Putu Damiati - Desak Nyoman Kartika Dewi Desak Nyoman Kartika Dewi . Desak Putu Nita Apsari DESAK PUTU NITA APSARI . Dewa Gede Maha Wijaya Putra . Dewi, Desak Nyoman Kartika Dzikri Hidayat . Febrianto, Muh. Feliatra Gst Ayu Purwaningsih . Gusti Ayu Dwi Indrasari . Gusti Ketut Arianti . Hanifa Firdaus . I Dewa Ayu Nyoman Prajna Paramita . I Komang Murtiasa I Nyoman Sujana I Wayan Aris Styadi Putra . Ida Ayu Kade Daranindra Cintia Dewi Ida Ayu Putu Hemy Ekayani Ida Bagus Komang Krisnanda W Ida Bagus Komang Krisnanda w . Iga Garnish . Iga Garnish ., Iga Garnish Inten Ihromi May INTEN IHROMI MAY . Irham Sani Irham Sani . Ishak, Ahmad Saphari Kadek Arianti . Kadek Dewi Kariani . Kadek Dewi Kariani ., Kadek Dewi Kariani Kadek Dian Utami Dewi . Kadek Harumini . Kadek Harumini ., Kadek Harumini Kadek Meli Anggarsari Kadek Meli Anggarsari . Ketut Pande Triana d . Komang Ratna Dewi . Komang Ratna Dewi ., Komang Ratna Dewi Komang, Trisna Dewi Krisnanda W, Ida Bagus Komang Lestari, Ni Luh Sri Luh Masdarini Luh Putu Budiartini Luh Putu Budiartini . Luh Putu Desy Yusanti . Luh Santiasih Made Riki Ponga Kusyanda May, Inten Ihromi Muh. Febrianto Ni Desak Made Sri Adnyawati Ni Kadek Ayu Handayani . Ni Kadek Sri Wahyuni . Ni Ketut Susilawati Ni Luh Debiani . Ni Luh Meliawati . Ni Luh Meliawati ., Ni Luh Meliawati Ni Luh Sri Lestari Ni Luh Sri Lestari . Ni Luh Vera Dwiyani Ni Made Ayu Arisna . NI MADE EVA YULIANA . Ni Made Novia Kritina Dewi Ni Made Ritasari . Ni Made Sri Arsani . Ni Made Suriani Ni Nyoman Yudiantari . Ni Nyoman Yudiantari ., Ni Nyoman Yudiantari Ni Putu Yulita Astira Eka Putri Ni Wayan Sugi Astika Dewi . Ni Wayan Sukerti Periawan, Putu Adi Putu Adi Periawan PUTU ADI PERIAWAN . Putu Dedo Hendrawan Putu Dedo Hendrawan . Putu Desinatalia . Putu Dika Indrawan . Putu Eka Suriawan . Putu Eka Suriawan ., Putu Eka Suriawan Putu Ellis Octaviyani . Qiftijah . Qiftijah ., Qiftijah Rahayu Arinta, Fenty Risa Panti Ariani Rismayani, Kadek Suprapto . Suprapto . Trisna Dewi Komang Tsani Hartani Suprapto YULI ANITIAS . Yulianitias Yulianitias Yulianitias, Yulianitias Yusuf, Karman