Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .
Unknown Affiliation

Published : 50 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Match Mine Terhadap Partisipasi Belajar dan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP Ni Made Nur Widowati Rustiana .; Drs.I Made Sugiarta,M.Si .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4005

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan partisipasi belajar dan kemampuan penalaran matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe match mine dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan “Post Test Only Control Group Design”. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas VIII Non-unggulan semester genap SMP Negeri 4 Singaraja tahun ajaran 2013/2014, yaitu sebanyak 235 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik simple random sampling dan diperoleh Kelas VIII B1 dan Kelas VIII B6 sebagai sampel. Kelas VIII B1 sebagai kelompok eksperimen dan Kelas VIII B6 sebagai kelompok kontrol. Hipotesis satu dan dua diuji dengan menggunakan uji-t sedangkan hipotesis ketiga diuji dengan uji MANOVA. Diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan partisipasi belajar dan kemampuan penalaran matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe match mine dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.Kata Kunci : model pembelajaran kooperatif tipe match mine, partisipasi belajar, kemampuan penalaran matematika This research aimed at to know whether there is any difference of learning participation and mathematics reasoning ability between students who were learned using cooperative learning model match mine type and students who were learned using conventional learning model. This research is quasi experiment research with Post-test Only Control Group Design. The population in this research were all non-leading eighth grade students of SMP Negeri 4 Singaraja in the academic year 2013/2014, as many as 235 students. The sample was selected using simple random samply technique and the result was B1 class and B6 class as the sample. The B1 class as experimental group and the B6 class as control group. First and second hypothesis were tested using t-test, meanwhile, the third hypothesis was tested using MANOVA test. The result is there are difference learning participation and mathematics reasoning ability between students who learned by cooperative learning model match mine type with students who learned by conventional learning model.keyword : cooperative learning model match mine type, learning participation, mathematics reasoning ability
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TSOI (TRANSLATING SCULPTING OPERATIONALIZING INTEGRATING) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA Ni Made Mariyati .; Dra. Gst. Ayu Mahayukti,M.Si .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TSOI (Translating, Scupting, Operatinalizing, Integrating) lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test Only Control Group Design. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII non unggulan SMP Negeri 4 Singaraja tahun ajaran 2013/2014, yaitu sebanyak 235 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive random sampling. Data pemahaman konsep matematika siswa dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep matematika yang berbentuk soal uraian dengan jumlah butir soal sebanyak enam butir. Data hasil tes pemahaman konsep matematika dianalisis menggunakan Uji-t satu ekor. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung=2,1206 dan nilai ttabel = 1,6747. Apabila dibandingkan nilai thitung > ttabel. Ini berarti bahwa siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran TSOI mempunyai pemahaman konsep matematika lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Kata Kunci : TSOI, konvensional, pemahaman konsep matematika This research is aimed to know whether mathematical concepts understanding between the students are learned with TSOI (Translating, Sculpting, Operationalizing, Integrating) learning model better than the students which are learned with conventional learning model. The research design used in this research is the Post-test Only Control Group Design. The population in this research was all regular eighth grade students of SMP Negeri 4 Singaraja in the academic year 2013/2014, as many as 235 people. The process of selecting the sample was done by a purposive random sampling technique. The data of mathematical concepts understanding were collected by six items of mathematical concept understanding test. The data of mathematical concept understanding were analyzed by using t-test one tail. The results showed that t0 observed=2,1206 and table = 1,6747. Therefore to observed is greater than table. So it can be concluded that the students who learned with the TSOI learning model have mathematical concepts understanding better than students who learned with conventional learning model, keyword : TSOI, conventional, mathematical concepts understanding
IMPLEMENTASI STRATEGI RTE BERBANTUAN KARTU KERJA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA Agus Ari Gunawan .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .; Drs. Sariyasa,M.Sc., Ph.D .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4029

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatan pemahaman konsep matematika, serta mendeskripsikan tanggapan siswa Kelas VIII SMP Mutiara Singaraja yang dicapai melalui implementasi strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange berbantuan kartu kerja. Subjek penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Mutiara Singaraja pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014, sebanyak 41 orang. Dalam penelitian ini data pemahaman konsep diukur menggunakan tes uraian, serta tanggapan siswa dengan angket. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep mengalami peningkatan dari 56,33 pada tes awal dengan kategori cukup menjadi 59,60 pada siklus I dengan kategori cukup. Pada siklus II mengalami peningkatan dari 59,60 pada siklus I menjadi 65,02 dengan kategori tinggi. Tanggapan siswa terhadap implementasi strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange berbantuan kartu kerja adalah 46,83 dalam kategori positif.Kata Kunci : kartu kerja, strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange, pemahaman konsep matematika This classroom action research was aimed at finding out the improvement of student’sunderstanding of mathematical concept, and the student’s responses toward the implementation of cooperative instructional srategyRotating Trio Exchange. The subjects of this research were 41 student’s of class VIII in SMP Mutiara Singaraja on the 1st semester in academic year 2013/2014. In this research, the test was applied to collect the data of understanding of mathematical concepts. The student’s response was obtained by using quisioner. The data were analyzed descriptively. The understanding of mathematical concepts in the first cycle increased from 56,33 (medium) in first test to 59,60 ( medium). There was improvement again in second cycle from 59,60 to 65,02 (high). Based on student’s research which was 46,83, the student’s responses were positive.keyword : work sheet, Rotating Trio Exchange learning strategies, understanding of mathematical concept.
KONSTRUKSI BARISAN HITUNG SERAGAM SEIMBANG BERBASIS BARISAN TRANSISI KODE GRAY Ni Luh Dewi Sintiari .; Prof. Dr.I Nengah Suparta,M.Si .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v2i1.4034

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konstruksi barisan hitung seragam seimbang φ(n,t) untuk beberapa pasangan terurut (n,t) dimana n > t, t ganjil, dan faktor persekutuan terbesar dari n dan t, yang dilambangkan dengan FPB(n,t) lebih dari 1. Barisan hitung seragam φ(n,t) adalah barisan hitung n-bit dimana banyaknya perubahan bit diantara setiap dua katakode berurutan adalah t. Barisan hitung seragam dibutuhkan dalam menguji sirkuit-sirkuit listrik dan sistem informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan, dengan mencermati dan menelaah pengetahuan dalam berbagai sumber pustaka yang menunjang penelitian ini. Selain itu juga digunakan kerja laboratorium dengan menggunakan perangkat lunak Excel. Untuk mencari konstruksi barisan hitung seragam, langkah pertama adalah menentukan matriks sirkulan biner nonsingular. Langkah kedua adalah mentransformasi barisan transisi kode Gray n-bit menjadi barisan transisi dari barisan hitung seragam φ(n,t) dengan menggunakan matriks sirkulan biner nonsingular. Langkah ketiga adalah menganalisis distribusi barisan transisi dari φ(n,t) apakah dapat menghasilkan barisan hitung seragam seimbang. Hasil penelitian ini adalah beberapa konstruksi barisan hitung seragam dengan karakteristik yang tertentu yang unik. Barisan yang ditemukan antara lain barisan hitung φ(n,t) dengan FPB(y,t)=1, dan y=n/FPB(n,t) , barisan hitung φ(2^m t,t), dengan m∈N, dan barisan hitung φ(2t,t), yang dikonstruksi berdasarkan matriks sirkulan biner nonsingular yang berbeda. Beberapa konstruksi tersebut merupakan barisan hitung seragam seimbang. Kata Kunci : kode Gray, matriks sirkulan biner, barisan hitung seragam, barisan hitung seragam seimbang This research aimed to find some constructions of balanced uniform counting sequence φ(n,t) for some ordered pairs (n,t) where n > t, for odd number t, and the greatest common divisor of n and t, which is denoted by gcd(n,t) is greater than 1. A uniform counting sequence φ(n,t) is an n-bit counting sequence where the number of bit changes between any two successive codewords in the sequence is equal to t. Uniform counting sequence is used in testing the electricity circuits and the information system. The method used in this research was literature review by observing and analyzing the content of various literatures which support the current research. It also used laboratory work by using software Excel. In order to construct a uniform counting sequence, the first step is determining the binary nonsingular circulant matrices. The second step is transforming the transition sequence of n-bit Gray code into transition sequence of uniform counting sequence φ(n,t) by using the binary nonsingular circulant matrix. The third step is analyzing the transition count distribution of φ(n,t) whether it possible to build balanced uniform counting sequence. The results of the research were constructions of uniform counting sequences that have certain properties. The uniform counting sequence founded were uniform counting sequence φ(n,t) where gcd(y,t)=1, and y=n/FPB(n,t) , uniform ccounting sequence φ(2^m t,t), where m∈N, and uniform counting sequence φ(2t,t), which were constructed based on different nonsingular binary circulant matrices. Some of these constructions are balanced uniform counting sequences.keyword : Gray code, binary circulant matrices, uniform counting sequence, balanced uniform counting sequence
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY-INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 SUKASADA I Putu Hendra Widiartana .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .; Drs.I Putu Wisna Ariawan,M.Si .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v3i1.4975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan penalaran matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Guided Discovery-Inquiry lebih baik daripada kemampuan penalaran matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) yang menggunakan rancangan penelitian post-test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VII SMPN 1 Sukasada tahun pelajaran 2014/2015 dengan populasi Kelas VII yang berjumlah 262 siswa yang tersebar kedalam 8 kelas. Setelah dilakukan uji kesetaraan maka dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian dengan teknik random sampling. Data kemampuan penalaran matematika siswa dikumpulkan dengan tes kemampuan penalaran matematika berupa tes uraian yang telah valid dan reliabel setelah diujicobakan. Setelah dilakukan analisis data diperoleh bahwa ttest=3,464 dan ttable=1,670 sehingga berdasarkan kriteria pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Guided Discovery-Inquiry lebih baik daripada kemampuan penalaran matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional.Kata Kunci : Model Pembelajaran Guided Discovery-Inquiry, Kemampuan Penalaran Matematika This research was aimed to investigate the students’ competence on mathematical reasoning which implemented Guided Discovery-Inquiry teaching Model better than students’ competence on mathematical reasoning with conventional teaching Model. This research was quasi experimental research that used post-test only control group design it was conducted in VII class of SMPN 1 Sukasada in academic year 2014/2015. The population was 262 students in eight classes. The sample of this research is chosen by random sampling. The data of students’ mathematical reasoning competence was collected used comprehension test in form of essay which already valid and reliable and had been tried out. The data had been analysed and gain that ttest=3,464 and ttable=1,670, and then according to the criteria of hypothesis testing can be concluded that the students’ competence of mathematical reasoning on students who were taught using Guided Discovery-Inquiry Model was better than students’ competence of mathematical reasoning who were taught using conventional Model.keyword : Guided Discovery-Inquiry teaching Model, competence on mathematical reasoning
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIPA SMAN 1 AMLAPURA I Wayan Sentana Putra .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .; Dra.Ni Nyoman Parwati,M.Pd .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v3i1.4978

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi Quick on The Drawlebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test Only Control Group Design.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI MIPA SMAN 1 Amlapura tahun ajaran 2014/2015, yaitu sebanyak 169 orang.Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI MIPA 1 sebanyak 33 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa Kelas XI MIPA 2 sebanyak 35 siswa sebagai kelas kontrol.Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling.Data pemahaman konsep matematika siswa dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep matematika yang berbentuk soal uraian dengan soal sebanyak tujuh butir.Data hasil tes pemahaman konsep matematika dianalisis menggunakan Uji-t satu ekor. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung= 2,750 lebih besar dari ttabel = 1,668. Berdasarkan hal ini, siswa yang dibelajarkan denganstrategi Quick On The Draw mempunyai pemahaman konsep matematika lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Ini berarti strategi pembelajaran Quick on The Draw berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Kata Kunci : Quick on The Draw, konvensional, pemahaman konsep matematika. This research is aimed to know whether mathematical concepts understanding of the students who learned with Quick On The Draw strategy better than the students which are learned with conventional learning. The research design used in this research is the Post-test Only Control Group Design. The population in this study were all students of XI MIPA in SMAN1 Amlapura in the academic year 2014/2015, as many as 169 people. Samples are XI MIPA 1 class with 33 students as experiment class and XI MIPA 2 class with 35 students as control class. Samples selected using random sampling technique. Data of mathematical concepts understanding were collected by seven items of mathematical concept understanding test. Data of mathematical concept understanding were analyzed by using t-test one tail. The results showed that tobserved=2,750 is greater than ttable = 1,668. So it can be concluded that the students who learned with the Quick on The Draw strategy have mathematical concepts understanding better than students who learned with conventional learning. This means that Quick on The Draw learning strategy have an influence to mathematical concepts understanding. keyword : Quick on The Draw, conventional, mathematical concepts understanding
PENGARUH PENERAPAN BLENDED LEARNING BERBASIS WHITEBOARD ANIMATION VIDEO TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII NON UNGGULAN SMP NEGERI 1 SINGARAJA Ni Putu Ika Astri Utami .; Prof. Dr. Phill.I Gst. Putu Sudiarta, .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v3i1.5578

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis whiteboard animation video lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian Post Test Only Control Group Design. Adapun populasi penelitian ini adalah siswa Kelas VIII Non Unggulan SMP Negeri 1 Singaraja Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII A.6 dan VIII A.4 yang diambil menggunakan teknik pemilihan sampel rumpun secara random. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan pemecahan masalah matematika yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tes uraian dan diberikan di akhir penelitian. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji-t satu ekor dengan taraf signifikansi 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t_hitung=4,669 > ttabel = 2,0048. Akibatnya H_0 harus ditolak. Hal ini berarti bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis whiteboard animation video lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Lebih lanjut didapatkan bahwa rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis whiteboard animation video lebih dari rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hal ini beralasan karena dukung oleh fakta-fakta empiris bahwa siswa yang mengikuti blended learning berbasis whiteboard animation video lebih aktif, memiliki rasa ingin tahu lebih tinggi, dan lebih bersemangat dalam memecahkan masalah matematika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.Kata Kunci : Blended Learning, Whiteboard Animation Video, Pemecahan Masalah Mate This study aimed at finding out whether the mathematical problem solving ability of students who took the blended learning based on whiteboard animation video is better than those who took the conventional learning. This study was a quasi experiment and used a Post Test Only Control Group Research Design. The population of this research was the non seed of grade 8 of SMP N 1 in Singaraja. The selected sample was the class VIII A.6 and VIII A.4, which were taken by using cluster random sampling technique. The data of this research was the mathematical problem solving ability, which was gathered by essay test and analyzed using one tail independent t-test with the 5% of significance level. The result indicated that the tscore = 4,669 is greater than ttable = 2,0048. It can be concluded that the null hypothesis must be rejected. It consequently means that the mathematical problem solving ability of students who took the blended learning based on whiteboard animation video is better than those who took the conventional learning. Furthermore, it is shown that the average score of the mathematical problem solving ability of students who took the blended learning based on whiteboard animation video is better than those who took the conventional learning. This result was strengthen by the fact that the students who took the blended learning based on whiteboard animation video were more active, more curious, and more enthusiastic in solving mathematical problems than those who took the conventional learning.keyword : Blended Learning, WhiteboardAnimation Video, Mathematical Problem Solving
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUNDTABLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SINGARAJA Gusti Ayu Ari Primandani .; Drs.I Made Sugiarta,M.Si .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v3i1.5584

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe roundtable lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah post-test only control group design. Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Singaraja tahun ajaran 2014/2015. Pengambilan sampel ditentukan dengan teknik random sampling. Data prestasi belajar matematika siswa diperoleh melalui tes uraian yang diberikan di akhir penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Hasil post-test menunjukkan bahwa rata-rata skor prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe roundtable adalah 45,16, sedangkan rata-rata skor prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional adalah 34,97. Dari hasil analisis data, diperoleh t_hitung=3,589 dan t_tabel=2,000. Jika dibandingkan nilai t_hitung>t_tabel sehingga H_0 ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe roundtable lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe roundtable, pembelajaran konvensional, prestasi belajar matematika. This research was aimed to investigate whether learning achievement mathematics of the students who learned with roundtable cooperative learning model better than the students who learned with conventional learning. The research design used in this research was the post-test only control group design. The population in this study were all students of Class VIII SMP Negeri 5 Singaraja in academic year 2014/2015. Sample was choosen by using random sampling technique. Data of learning achievement mathematics were obtained from essay test that given to students at the end of the study. Data were obtained then analyzed by using t test. The result of post-test showed that the mean scores of students’ learning achievement that learned with roundtable cooperative learning model is 45,16, while the mean scores of students’ learning achievement that learned with conventional learning model is 34,97. From the data analyzed, obtained t_observed=3,589 dan t_(critical value)=2,000. Then, t_observed>t_(critical value) so that H_0 was rejected. Therefore, it concluded that the learning achievement of students who learned with roundtable cooperative learning model better than students who learned with the conventional learning.keyword : roundtable cooperative learning model, conventional learning model, learning achievement mathematics.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN TUTOR SEBAYA VARIASI ONE TO ONE PLUS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 3 SINGARAJA Putu Sadu Wirawan .; Prof. Dr.I Made Ardana,M.Pd .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v3i1.5983

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) yang menggunakan rancangan penelitian post-test only control group design yang dilakukan di SMA Negeri 3 Singaraja. Populasi dari penelitian ini adalah siswa Kelas XI MIA yang berjumlah 94 siswa yang tersebar kedalam 4 kelas. Kemudian dipilih 2 kelas sebagai sampel dengan teknik cluster random sampling. Sebelum sampel ditentukan terlebih dahulu dilakukan uji kesetaraan terhadap populasi dengan Anava satu jalur menggunakan nilai ulangan tengah semester. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran discovery learning dengan tutor sebaya variasi one to one plus lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan konvensional. Data prestasi belajar matematika siswa diperoleh dari hasil tes matematika yang berupa tes uraian. Tes yang digunakan adalah tes yang sudah diujicobakan dan dinyatakan valid serta reliabel. Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh 1,9279 dan 1,6749 yang berarti dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran discovery learning dengan tutor sebaya variasi one to one plus lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar matematika siswa yang dibelajarkan konvensional.Kata Kunci : model pembelajaran Discovery Learning, tutor sebaya variasi one to one plus, Prestasi Belajar Matematika This research aimed to identify whether the mathematic learning achievement of the students which were learned using Discovery Learning with one to one plus peer teaching model was better than the students’ mathematic learning achievement using conventional teaching model. The design of this current research was quasi experiment which post-test only control group design, which was conducted in XI MIA class of SMAN 3 Singaraja. The population of this research was 94 students of XI MIA that were distributed into four classes. Two classes were choosen as the sample by using cluster random sampling technique. Before the treatment was conducted, the researcher used one way ANOVAs of students’ summative score to determine the normality and homogeneity. The data of students’ mathematic learning achievement was obtained from the result of the mathematic test by using essay test. The researcher used posttest which was already tried out to determine its validity and reliability. Based on the data analysis, the result showed that 1,9279 and 1,6749. Therefore, it can be concluded that the students’ mathematic learning achievement who learned by using Discovery Learning with one to one plus peer teaching model was better than the students’ mathematic learning achievement using conventional teaching model. keyword : Discovery Learning, one to one plus peer teaching, mathematic learning achievement
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSOI Ni Nengah Mardiani .; Prof. Dr.I Gusti Putu Suharta,M.Si .; Drs.Djoko Waluyo,M.Sc .
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v3i1.5993

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika, serta mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran TSOI. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang melibatkan subjek sebanyak 38 orang siswa Kelas VIII 14 SMP Negeri 2 Singaraja pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi serta refleksi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan tes. Keseluruhan data ini selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan aktivitas belajar matematika siswa meningkat. Rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada refleksi awal yaitu 38,33 pada siklus I rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematika meningkat menjadi 48,65 meningkat lagi menjadi 65,2 pada siklus II dan meningkat menjadi 78,2 pada siklus III. Rata-rata skor 41,73 meningkat lagi menjadi 49,43 pada siklus II dan meningkat menjadi 64,46 pada siklus III. Peningkatan tercapai setelah siswa melalui tahapan-tahapan pembelajaran dari penerapan model pembelajaran TSOI dengan beberapa penyemprunaan pada tindakan pembelajaran.Kata Kunci : model pembelajaran TSOI, kemampuan pemecahan masalah, aktivitas belajar matematika This study aimed at knowing students’ achievement of mathematics solving problem skill and learning activity through the implementation of TSOI learning model. This study is classroom action research which involving 38 students of class VIII 14 SMP Negeri 2 Singaraja in even semester in the academic year 2014/2015 as subject. This study was done in three cycles, in which each cycle consisted of planning, acting, observing, and reflecting. The data were collected by using interview, observation and test. Then, the data were analyzed descriptively. The results of the study show that the students’ achievement of mathematics solving problem skill and learning activity increase. The average of students’ mathematics solving problem score in the beginning reflection was 38,33. In the first cycle, the average of students’ mathematics solving problem score increased to 48,65. Then, in the second cycle, the average of students’ mathematics solving problem score increased to 65,2. Finally in the third cycle, the average of students’ mathematics solving problem score increased to 78,2. However, the average of students’ mathematics learning activity score in the beginning reflection was 28,81. In the first cycle, the average of students’ mathematics learning activity score increased to 41,73. Then, in the second cycle, the average of students’ mathematics learning activity score increased to 49,43. Finally in the third cycle, the average of students’ mathematics learning activity score increased to 64,46. The improvement achieved after the students passed the learning steps of TSOI with some perfections in the action learning. keyword : TSOI Learning Model, Solving Problem Skill, Mathematics learning Activity
Co-Authors ., Agus Ari Gunawan ., Desak Putu Novia Dewi ., Dian Rahayu Zelly Yuniati ., I Dewa Putu Putra Wira Dharma ., I Gede Karya Danu Palguna ., I Gede Suparjana Yasa ., I Made Adi Wira Nata Putra ., I Nyoman Mei Adi Shantiyana ., Ni Made Mariyati ., Ni Made Nur Widowati Rustiana ., Ni Putu Eka Widiantari ., Ni Putu Kersiana Apsari ., Ni Putu Lisa Sadwi Prawerti ., Putu Novita Santika Dewi A.A. I Ngurah Maya Pradnyani . Agus Ari Gunawan . Desak Putu Novia Dewi . Dian Rahayu Zelly Yuniati . Dr. I Made Sugiarta, M.Si. . Dr.I Wayan Sadra,M.Ed . Gede Suweken Gusti Ayu Ari Primandani . Gusti Ayu Ari Primandani ., Gusti Ayu Ari Primandani Gusti Ayu Mahayukti I Dewa Putu Putra Wira Dharma . I Gede Karya Danu Palguna . I Gede Suparjana Yasa . I Gst Putu Sudiarta I Gusti Ngurah Pujawan I Gusti Putu Suharta I Komang Wahyu Wiguna I Made Adi Wira Nata Putra . I Made Ardana I Made Candiasa I Nyoman Mei Adi Shantiyana . I Putu Hendra Widiartana . I Putu Wisna Ariawan I Wayan Puja Astawa I Wayan Sentana Putra . Komang Yuni Astini . Ni Komang Wira Andriati . Ni Komang Wira Andriati ., Ni Komang Wira Andriati Ni Luh Dewi Sintiari Ni Made Mariyati . Ni Made Nur Widowati Rustiana . Ni Made Sri Mertasari Ni Nengah Mardiani . Ni Nengah Mardiani ., Ni Nengah Mardiani Ni Nyoman Parwati Ni Putu Eka Widiantari . Ni Putu Ika Astri Utami . Ni Putu Ika Astri Utami ., Ni Putu Ika Astri Utami Ni Putu Kersiana Apsari . Ni Putu Lisa Sadwi Prawerti . Prof. Dr.I Nengah Suparta,M.Si . Putu Novita Santika Dewi . Putu Sadu Wirawan . Putu Sadu Wirawan ., Putu Sadu Wirawan Sariyasa .