Made Diah Angendari
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 126 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN TATA RIAS FANTASI DENGAN SUMBER IDE MITOLOGI CHINA Made Yunitari; I Gede Sudirtha; Made Diah Angendari
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 9 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i3.22144

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan proses pengembangan tata rias fantasi; (2) menerangkan hasil akhir dari pengembangan tata rias fantasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development dengan model ADDIE. Subyek dari penelitian ini yaitu 2 orang ahli isi instrumen dan 2 orang ahli produk yang akan menilai hasil produk tata rias fantasi dengan sumber ide mitologi China. Penelitian menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh meliputi (1) Proses pengembangan tata rias fantasi dengan sumber ide mitologi China dimulai dari tahap analisis, desain, pengembangan terdiri dari persiapan dan pelaksanaan, implementasi dan evaluasi berupa saran para ahli produk (2) Hasil akhir berupa tata rias fantasi meliputi tata rias wajah, penataan rambut dan body painting yang dikembangkan dari sumber ide mitologi China. Hasil penilaian yang didapatkan dari para ahli produk yakni tingkat pencapaian dari validitas produk adalah 94.99% dengan kualifikasi produk dapat dikatakan sangat baik.Kata kunci : Mitologi China, Pengembangan, Sumber Ide , Tata Rias Fantasi
PENGEMBANGAN BUSANA PESTA MALAM DENGAN SUMBER IDE BUSANA RATU ELIZABETH KERAJAAN INGGRIS Ni Luh Desi Ariati; I Gede Sudirtha; Made Diah Angendari
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 9 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i3.22147

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendefinisikan proses pengembangan busana pesta malam; (2)menerangkan hasil pengembangan produk pengembangan busana pesta malam dengan sumber ide busana Ratu Elizabeth Kerajaan Inggris. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE. Model ADDIE terdiri dari 5 langkah yaitu; analyze (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), evaluation (evaluasi). Subyek dari penelitian ini adalah 2 orang ahli isi dan 2 orang ahli produk. Validasi dari ahli isi akan digunakan untuk menguji produk dengan menggunakan lembar kuisioner yang sudah valid. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa, (1) penelitian ini menggunakan proses pengembangan model ADDIE. Adapun langkah-langkah penelitian ADDIE yaitu: (a) analisis, pada proses ini peneliti menganalisis sumber ide dalam pengembangan busana pesta malam; (b) tahap kedua yaitu perancangan, pada tahap ini peneliti membuat desain busana pesta yang akan dikembangkan sesuai dengan sumber ide yang digunakan yaitu busana pesta Ratu Elizabeth Kerajaan Inggris; (c) pengembangan, pada tahap pengembangan peneliti melakukan pengembangan terhadap desain yang telah dibuat menggunakan model pengembangan ADDIE; (d) tahap selanjutnya yaitu implementasi, pada tahap ini dilakukan uji produk terhadap hasil pengembangan busan pesta malam; (e) tahap yang terakhir yaitu evaluasi, pda tahp ii dilakukan evaluasi dari keseluruha proses pengembangan. Evaluasi didapat dari hasil uji produk oleh ahli busana. (2) penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa busana pesta malam dengan sumber ide busana Ratu Elizabeth Kerajaan Inggris. Berdasarkan uji produk ahli busana menunjukkan bahwa bahwa pengembanga busana pesta malam dengan sumber ide busana Ratu Elizabeth Kerajaan Inggris memiliki tingkat pencapaian sangat baik dengan presentase 90,52%.Kata kunci: Busana Pesta Malam, Pengembangan, Sumber Ide.
PENGEMBANGAN BUSANA FANTASI DENGAN SUMBER IDE KEKAISARAN JEPANG Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari; I Gede Sudirtha; Made Diah Angendari
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 9 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i3.22149

Abstract

AbstrakTujuan Penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan proses pengembangan busana fantasi 2) mengetahui hasil pengembangan pembuatan busana fantasi dengan sumber ide Kekaisaran Jepang. Dalam penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan dengan model ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation) pada setiap tahapannya. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar kuisoner diberikan kepada Expert Judgment untuk menguji instrument sebelum diberikan ke ahli produk dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan 1) Proses penelitian pengembangan busana fantasi dengan sumber ide kekaisaran Jepang menggunakan model ADDIE terdiri dari beberapa langkah-langkahnya, a) analisis busana b) mendesain busana, c) pengembangan busana d) mengimplementasikan busana e) mengevaluasi busana. 2) Hasil pengembangan busana fantasi dengan sumber ide Kekaisaran Jepang, dari hasil iuji oleh dua orang ahli produk, mendapatkan nilai 77,27% dengan hasil kualifikasi baik. Sehingga bisa dijadikan acuan dalam mengembangkan sebuah produk selanjutnya.Kata Kunci : ADDIE, Busana Fantasi, Kekaisaran Jepang, Pengembangan
PEMBUATAN BUSANA FANTASI DENGAN SUMBER IDE DRAMATARI CALONARANG I Luh Ade Haryawati; I Gede Sudirtha; Made Diah Angendari
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 10 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v10i3.22151

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses pembuatan busana fantasi dengan sumber ide Dramatari Calonarang; (2) mendeskripsikan hasil dari pembuatan busana fantasi dengan sumber ide Dramatari Calonarang. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development), menggunakan model pengembangan PPE. Proses penelitian pengembangan busana ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu yang terdiri dari 3 tahap yaitu: Perencanaan (planning), produksi (production), evaluasi (evaluation). (1) Pengumpulan data yang digunakan dalam pengembangan ini adalah angket. Proses dari pembuatan buasana fantasi melalui beberapa tahap yakni tahap perencanaan hal pertama yang dilakukan adalah menganalisis terhadap sumber ide yang dikembangkan menjadi busana. Kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan atau desain. Pada proses ini peneliti membuat desain busana berdasarkan analisis. Setelah proses perencanaan, kemudian tahap selanjutnya yaitu produksi. Pada proses pengembangan terdiri dari dua langkah yaitu, persiapan dan pelaksanaan. Tahap evaluasi dilakukan uji produk terhadap hasil dari pengembangan busana. (2) Hasil pembuatan busana fantasi dengan sumber ide Dramatari Calonarang terdiri dari dua busana dengan siluet A dan I yang bersumber ide dari tokoh busana penari Matah Gede. Berdasarkan hasil uji produk busana fantasi dari ahli busana I dan ahli II mendapatkan hasil 98,5%. Hal menunjukan bahwa pembuatan busana fantasi dengan sumber ide Dramatari Calonarang memiliki tingkat pencapaian sangat baik. Kata Kunci: Busana Fantasi, Dramatari Calonarang, Sumber Ide. Abstract This study aims to (1) describe the process of making fantasy fashion with the source of Dramatari Calonarang's ideas; (2) describe the results of making a fantasy outfit with the source of Dramatari Calonarang's ideas. This research is a research and development, using PPE development model. The clothing development research process is carried out through several stages, consisting of 3 stages: planning, production, evaluation. (1) Data collection used in this development is a questionnaire. The process of making fantasy atmosphere through several stages namely the planning stage the first thing to do is to analyze the source of ideas developed into clothing. Then proceed with the design process. In this process the researcher makes a fashion design based on analysis. After the planning process, then the next stage is production. In the development process consists of two steps, namely, preparation and implementation. The product evaluation phase is tested on the results of clothing development. (2) The results of making a fantasy outfit with the source of ideas Dramatari Calonarang consists of two outfits with silhouettes A and I sourced from the fashion figure of the dancer Matah Gede. Based on the test results of fantasy fashion products from fashion experts I and experts II get 98.5% results. This shows that the making of fantasy fashion with the source of ideas from Dramatari Calonarang has a very good level of achievement. Keywords: Fantasy Clothing, Development, Idea Source.
PENGEMBANGAN BUSANA PESTA MALAM DENGAN SUMBER IDE DARI MITOLOGI KERAJAAN YUNANI Agustini Agustini; I Gede Sudirtha; Made Diah Angendari
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 9 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i3.22152

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil pengembangan busana pesta malam dengan sumber ide dari mitologi kerajaan Yunani. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development), menggunakan metode pengembangan Borg & Gall. Proses penelitian pengembangan busana pesta malam ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap pengumpulan data, perencanaan, pengembangan, validasi dan uji coba busana pesta malam. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode kuesioner/angket. Hasil pengembangan busana pesta malam dengan sumber ide dari mitologi kerajaan Yunani terdiri dari dua busana yaitu busana pesta malam I busana yang bersumber ide dari busana perang Dewi Athena terlihat pada bagian draperi selendang. Sedangkan busana pesta malam II busana bersumber ide dari Dewi Athena terlihat pada hiasan dibagian dada, warna busana pesta, dan aksesoris. Untuk uji ahli produk dengan hasil penilaian 89,41% yang termasuk dalam kualifikasi produk pengembangan busana pesta malam dengan sumber ide dari mitologi kerajaan Yunani dikatagorikan baik.Kata kunci : Busana pesta malam, Mitologi Kerajaan Yunani, Pengembangan, Sumber Ide.
MODIFIKASI BUSANA ADAT PERNIKAHAN DAERAH BELU DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI BORDIR Anastasia Bita .; Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani, M.Pd. .; Made Diah Angendari, S.Pd., M.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 9 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i1.23907

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Proses modifikasi busana adat pernikahan daerah Belu dengan menggunakan aplikasi bordir. (2) Hasil pengembangan modifikasi busana adat pernikahan daerah Belu dengan menggunakan aplikasi bordir. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development (R & D) atau penelitian dan pengembangan dengan model Borg & Gall (research and information collecting, planning, delelop preliminary form of product, preliminary field testing). Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu instrumen berupa lembaran observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan teknik analisis deskripsi kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Proses penelitian pengembangan busana adat pernikahan daerah Belu dengan menggunakan aplikasi bordir ini dikembangkan melalui beberapa langkah yaitu (a) tahap pengumpulan data sebagai sumber ide yang digunakan dalam merancang sebuah desain produk. (b) tahap perencanaan untuk merencanakan langkah selanjutnya untuk menentukan sebuah desain.(c) tahap pengembnagan produk untuk mewujudkan desain menjadi hasil. (d) tahap validasi dan uji coba dari produk ini dievaluasi melalui tahap validasi dan uji coba oleh ahli desain dan ahli busana. (2) Hasil pengembangan busana adat pernikahan daerah Belu dengan menggunakan aplikasi bordir berdasarkan hasil uji dua Expert judgment dengan nilai 100% maka instrumen penilaian pengembangan busana adat pernikahan dikatakan validitas sangat tinggi. Kemudian berdasarkan hasil uji produk oleh dua orang ahli produk pada bidang busana memperoleh nilai sebesar 100% termasuk dalam kualifikasi produk pengembangan modifikasi busana adat pernikahan daerah Belu dengan menggunakan aplikasi bordir dikategorikan sangat baik. Kata Kunci : Modifikasi, busana adat nikah, motif, aplikasi bordir, The purpose of this research is to describe: (1) Region Belu’s wedding customary modification process using embroidery application. (2) The resulting development of Region Belu’s wedding customary modification process using embroidery application. This research seems to be the Research and Development (R & D) or the research and development with Borg and Gall model (research and information collecting, planning, developing preliminary form, by product, preliminary field testing). The instrument used in collecting data is evaluation sheet instrument. Then, the data collected is analysed using quantitative and qualitative description analysis technic. The result of this research shows that (1) the research development process of Region Belu’s wedding customary modification process using embroidery application is developed using some steps such as: (a) collecting data as the source of idea to be used in planning a product design; (b) the planning for the next step is to determine a design; (c) the development of product to make the design becomes the resulting product; (d) then the validation and trial of this product is evaluated using validation and trial level by design expert and customary expert. (2) the development result of Region Belu’s wedding customary using embroidery application basing on two expert judgments with the valuation of 100% so then the this wedding customary development judging instrument is said to have a very good validity. Then, based on this product judging result by two experts of customary field has given 100% validity including in the qualification of development result of Region Belu’s wedding customary using embroidery application is categorised very go keyword : Modification, wedding customary, motive, embroidery application.
EFEKTIVITAS MODEL EXPLICIT INSTRUCTION MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN POLA BUSANA WANITA Ni Nyoman Ratih Diana Utari; I Dewa Ayu Made Budhyani; Made Diah Angendari
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 11 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v11i2.30538

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model explicit instruction menggunakan media video untuk meningkatkan hasil belajar pembuatan pola busana wanita kelas X Tata Busana SMK Negeri 1 Seririt. Adanya situasi pandemic Covid-19, proses pembelajaran dengan pengimplementasi model explicit instruction menggunakan media video dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi google meet. Jenis penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain one shot case study. Penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok sampel yang diberikan model explicit instruction menggunakan media video. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Tata Busana di SMK Negeri 1 Seririt tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 22 siswa. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan metode tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa dan metode observsi untuk mengetahui hasil belajar afektif siswa dan kuesioner/angket digunakan untuk mengetahui kelayakan media video dengan menggunakan model angket tertutup. Berdasarkan analisis dengan statistik deskriptif diperoleh hasil perhitungan dengan uji-t diperoleh bahwa thitung = 19,86 sedangkan ttabel dapat dilihat pada tabel statistik pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n-1 = 22 – 1 = 21, hasil dieroleh untuk ttabel sebesar 2,080. Ini berarti thitung  >  ttabel. dan hasil dalam menentukan efektivitas dari perlakuan (treatment) yaitu sebesar 4,17, termasuk kriteria efektivitas tinggi karena berada pada rentangan 0,8 < ES. Berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa model explicit instruction menggunakan media video efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembuatan pola busana wanita di SMK Negeri 1 Seririt. Kata kunci : Hasil Belajar, Model explicit instruction, Media video, Pola Busana. AbstractThis study aims to determine the effectiveness of applying the explicit instruction model using video media to improve the learning outcomes of making women's clothing patterns for class X SMK Negeri 1 Seririt, with a pandemic situation like this, in applying the explicit instruction model using video media the researcher uses the google application meet. This type of research is pre-experimental with a one shot case study design. This study only uses one sample group that is given an explicit instruction model using video media. The population in the study were all students of class X Fashion Design at SMK Negeri 1 Seririt in the academic year 2020/2021, totaling 22 students. Determination of the sample in this study using a saturated sample technique. The data collection in this study was the test method to determine the student's cognitive and psychomotor learning outcomes and the observation method to determine the student's affective learning outcomes and the questionnaire / questionnaire was used to determine the feasibility of video media using a questionnaire model. closed questionnaire. Based on the analysis with descriptive statistics, the results of the calculation with the t-test show that t = 19.86 while the t table can be seen in the statistical table at the 5% significance level with degrees of freedom (dk) = n-1 = 22 - 1 = 21, the results are obtained. for t table of 2.080. This means tcount> ttable. and the results in determining the effectiveness of the treatment (treatment) is 4.17, including the criteria for high effectiveness because it is in the range 0.8 <ES. It means that H0 is rejected and H1 is accepted, so it can be concluded that the explicit instruction model using video media is effectively used to improve student learning outcomes in making women's clothing patterns at SMK Negeri 1 Seririt. Keywords: Learning Outcomes, Explicit Instruction Model, Video Media, Clothing Patterns
Perkembangan Tata Rias Pengantin Bali Madya Gaya Badung Cok Istri Sri Pradnya Dewi; Made Diah Angendari; Ni Ketut Widiartini
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 12 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v11i3.32289

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan tata rias pengantin Bali Madya gaya Badung di tinjau dari (1) tata rias wajah, (2) penataan rambut, (3 )busana, dan (4) aksesoris. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasil ini menunjukkan (1) bahwa telah terjadi perkembangan pada tata rias pengantin Bali Madya gaya Badung terkait, tata rias wajah, (2) penataan rambut, (3) busana, dan (4) aksesoris. Perubahan terjadi dikarenakan ketersediaan bahan yang terbatas dan penyesuaian hiasan kepala dengan busana. Pada penataan rambutnya yaitu semi tidak dibentuk menggunakan malem karena sulitnya mencari bahan tersebut. Busana pengantin Bali Madya tidak mengalami perubahan yang signifikan hanya terdapat perkembangan pada motif dan warna. Pada hiasan kepala pria dahulu menggunakan songket dan sekarang menggunakan prada disesuaikan dengan busana yang digunakan tanpa mengubah teknik melipat agar tidak menghilangkan makna yang terkandung di dalamnya.
Perkembangan Motif Kain Tenun Bima di Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima Nuratul Amalia; I Gede Sudirtha; Made Diah Angendari
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 12 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v12i3.37282

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan terkait perkembangan (1) jenis motif kain tenun Bima sejak dahulu hingga sekarang, dan (2) fungsi  dari kain tenun Bima di Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data tersebut diperoleh dengan cara observasi dan wawancara yang didukung oleh dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti dan dibantu dengan instrumen pendukung berupa lembar observasi dan lembar wawancara. Sumber informan sebanyak 11 orang termasuk informan kunci. Dalam proses analisis data digunakan analisis deskriptif kualititatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jenis motif kain tenun Bima sejak dahulu hingga sekarang di Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima sudah mengalami perkembangan. Perkembangannya dimulai sejak zaman sebelum Kesultanan, yaitu pada zaman Kerajaan Bima (pada abad ke 15 Masehi). Motif yang ada saat itu ialah motif Bali Mpida dan Bali Lomba. Setelah Kerajaan Bima digantikan menjadi Kesultanan Bima, motif  yang terdapat pada kain tenun Bima mengalami perubahan, diantaranya terdapat motif Wunta Satako, Wunta Samobo, Wunta Aruna, Kakando, Gari, Pado Tolu, Nggusu Upa, Pato Waji, Nggusu Waru, Uma Lengge, Zig-Zag, Mada Sahe, Coma Kapi, dan Galomba Moti To’i. (2) fungsi  dari kain tenun Bima di Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima pun sudah mengalami perkembangan sehingga tidak tertinggal oleh kemajuan zaman, serta tanpa meninggalkan fungsi awal yang telah ada. Perkembangannya dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal, diantaranya aspek adat istiadat, aspek sosial, aspek estetika, dan aspek ekonomi.Kata kunci: Kain tenun Bima, jenis motif, fungsi kain tenun Bima. 
Penerapan Hiasan Payet Pada Busana Pesta Berbahan Batik Motif Merak Abyorhokokai gera suartini vera; I Gede Sudirtha; Made Diah Angendari
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 12 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v12i3.37470

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses pembuatan busana pesta bahan Batik Motif Merak Abyorhokokai dengan variasi hiasan Payet berdasarkan langkah penelitian pengembangan PPE (2) mengetahui bagaimana hasil pembuatan busana pesta berbahan Batik Motif Merak Abyorhokokai dengan variasi Payet. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan PPE. Proses pengembangan dengan model PPE ini terdiri dari tiga tahapan yaitu: Perencanaan (Planning), Produksi (Production), dan Evaluasi (Evaluation).Metode yang digunakan ialah metode kuisioner instrument  pengumpulan data yang digunakan ialah kuisioner dari ahli busana.Tahapan pengembangan PPEmelalui beberapa proses yaitu: Pertama (Planning) ialah perencanaan pengembangan produk meliputi analisis MotifBatik Merak Abyorhokokai dengan payet yang akan dikembangkan menjadi busana pesta. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan rancangan desain busana pesta dan rancangan bahan.Setelah menyelesaikan proses perencanaan dilanjutkan pada tahap produksi (production) meliputi proses pemotongan bahan, menjahit bagian busana hingga proses penyelesaian akhir. Kemudiantahap akhir evaluasi (evaluation) kualitas hasil produk busana pesta dengan uji produk melalui penilaian oleh dua orang ahli busana. Hasil pengembangan busana pesta berbahan Batik BaliMotif merak abyorhokokai dengan variasi Payet terdiri dari satu busana pesta yang menggunakan kain Batik BaliMotifMerak Abyorhokokai yang terfokus pada ciri khusus dari MotifBatiklalu divariasikan dengan Payet untuk mempertegas dan memperindah dari Motif tersebut. Berdasarkan hasil uji produk busana pesta dari ahli busana I mendapatkan 97,5% dan ahli busana II mendapatkan 90% berdasarkan perhitungan mendapatkan rerata hasil dengan presentase 93,75%. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan busana pesta memiliki tingkat pencapaian yaitu sangat baikKata Kunci : Busana Pesta, Batik Motif Merak Abyorhokokai, Payet
Co-Authors . SURYANI ., Alfi Lailatul Badriy ., Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari ., Dewa Ayu Dwitya p ., Dewa Ayu Widia Natalia ., Dwi Sekrita Rizki ., I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti ., Kadek Megayanti ., Kadek Mirayanti ., Kiki Agus Winarsih ., Linda Lestari ., Luh Ade Haryawati ., Made Yunitari ., Muniah ., Ni Kadek Asri Cahyani ., Ni Luh Ayu Utami ., NI LUH DESI ARIATI ., Ni Nyoman Dina Triana Dewi ., Ni Putu Putri Astuti ., Nilam Sari ., Putu Ayu Laksmidevi ., Rizki Ari Safitri Agustini . Agustini Agustini Agustini Agustini, Agustini Alfi Lailatul Badriy . Amalia, Nuratul Anastasia Bita . Anggirihin Kusuma . apriliasari, ikka Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari . Budhyani, I Dewa Ayu Cahyani, Ni Putu Riska Cok Istri Sri Pradnya Dewi Cokorda Istri Raka Marsiti Dewa Ayu Dwitya p . Dewa Ayu Widia Natalia . Dewa Ayu Widia Natalia Natalia Dewi, Cok Istri Sri Pradnya Dika Ayu Fitriana Dwi Sekrita Rizki . Espandiah, Putri Kristi gera suartini vera Gusti Ayu Putu Ari Andini . Gusti ayu, Dindayanti Haryawati, I Luh Ade Hermayani, Kadek I Dewa Ayu Made Budhyani I Dewa Ayu Made Budhyani I Gede Sudirtha I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti . I Luh Ade Haryawati Ika Mayani . ikka apriliasari Kadek Hermayani Kadek Hermayani . Kadek Megayanti . Kadek Mirayanti . Karisnayani, Made Kiki Agus Winarsih . KOMANG WIDIASTARI . Kurnia Dwi Prayani . Lestari, Ayu Putu Rahayu Pertiwi Linda Lestari . Lisanti Zeftiatul Ana Luh Ade Haryawati . Luh Maharani Tanaya Luh Masdarini Made Yunitari Made Yunitari . Maria Dapa Talu . Maria Ellysabeth Waha Mare . Maylina Sari, Putri MIFTAHUL JANNAH Muniah . Natalia, Dewa Ayu Widia Natalia Ni Kadek Asri Cahyani . Ni Kadek Budi Adnyani Ni Kadek Lina Wiartini . Ni Kadek Lina Wiartini ., Ni Kadek Lina Wiartini Ni Ketut Widiartini Ni Komang Angreni . Ni Luh Ayu Utami . Ni Luh Desi Ariati NI LUH DESI ARIATI . Ni Luh Putri Laranangis . Ni Made Sari Rezeki . Ni Nyoman Dina Triana Dewi . Ni Nyoman Ratih Diana Utari Ni Putu Dewi Sri w . Ni Putu Putri Astuti . Ni Putu Sisnutari d . Ni Putu Sisnutari d ., Ni Putu Sisnutari d Ni Putu Wulan Hartawati Ni Wayan Sukerti Ni Wayan Widya Sami . Nilam Sari . Nuratul Amalia Putri Kristi Espandiah Putu Agus Mayuni Putu Ayu Dinda Deviyanti Putu Ayu Laksmidevi . Rizki Ari Safitri . Ruhama&#039;Ul Magfirah . Sapta Utami . Siti Nur Kholifah . Suryani Suryani Tanaya, Luh Maharani Trisna Nurmeisarah . Utari, Ni Nyoman Ratih Diana vera, gera suartini warsaditha aprila arista dita Windi Ayu Lestari Yunitari, Made