Made Diah Angendari
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 126 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS MODEL EXPLICIT INSTRUCTION MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN POLA BUSANA WANITA Utari, Ni Nyoman Ratih Diana; Budhyani, I Dewa Ayu Made; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v11i2.30538

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model explicit instruction menggunakan media video untuk meningkatkan hasil belajar pembuatan pola busana wanita kelas X Tata Busana SMK Negeri 1 Seririt. Adanya situasi pandemic Covid-19, proses pembelajaran dengan pengimplementasi model explicit instruction menggunakan media video dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi google meet. Jenis penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain one shot case study. Penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok sampel yang diberikan model explicit instruction menggunakan media video. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Tata Busana di SMK Negeri 1 Seririt tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 22 siswa. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan metode tes untuk mengetahui hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa dan metode observsi untuk mengetahui hasil belajar afektif siswa dan kuesioner/angket digunakan untuk mengetahui kelayakan media video dengan menggunakan model angket tertutup. Berdasarkan analisis dengan statistik deskriptif diperoleh hasil perhitungan dengan uji-t diperoleh bahwa thitung = 19,86 sedangkan ttabel dapat dilihat pada tabel statistik pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n-1 = 22 – 1 = 21, hasil dieroleh untuk ttabel sebesar 2,080. Ini berarti thitung  >  ttabel. dan hasil dalam menentukan efektivitas dari perlakuan (treatment) yaitu sebesar 4,17, termasuk kriteria efektivitas tinggi karena berada pada rentangan 0,8 < ES. Berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa model explicit instruction menggunakan media video efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembuatan pola busana wanita di SMK Negeri 1 Seririt. Kata kunci : Hasil Belajar, Model explicit instruction, Media video, Pola Busana. AbstractThis study aims to determine the effectiveness of applying the explicit instruction model using video media to improve the learning outcomes of making women's clothing patterns for class X SMK Negeri 1 Seririt, with a pandemic situation like this, in applying the explicit instruction model using video media the researcher uses the google application meet. This type of research is pre-experimental with a one shot case study design. This study only uses one sample group that is given an explicit instruction model using video media. The population in the study were all students of class X Fashion Design at SMK Negeri 1 Seririt in the academic year 2020/2021, totaling 22 students. Determination of the sample in this study using a saturated sample technique. The data collection in this study was the test method to determine the student's cognitive and psychomotor learning outcomes and the observation method to determine the student's affective learning outcomes and the questionnaire / questionnaire was used to determine the feasibility of video media using a questionnaire model. closed questionnaire. Based on the analysis with descriptive statistics, the results of the calculation with the t-test show that t = 19.86 while the t table can be seen in the statistical table at the 5% significance level with degrees of freedom (dk) = n-1 = 22 - 1 = 21, the results are obtained. for t table of 2.080. This means tcount> ttable. and the results in determining the effectiveness of the treatment (treatment) is 4.17, including the criteria for high effectiveness because it is in the range 0.8 <ES. It means that H0 is rejected and H1 is accepted, so it can be concluded that the explicit instruction model using video media is effectively used to improve student learning outcomes in making women's clothing patterns at SMK Negeri 1 Seririt. Keywords: Learning Outcomes, Explicit Instruction Model, Video Media, Clothing Patterns
PENGEMBANGAN BUSANA PESTA MALAM DENGAN SUMBER IDE DARI MITOLOGI KERAJAAN YUNANI Agustini, Agustini; Sudirtha, I Gede; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 9, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i3.22152

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil pengembangan busana pesta malam dengan sumber ide dari mitologi kerajaan Yunani. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development), menggunakan metode pengembangan Borg & Gall. Proses penelitian pengembangan busana pesta malam ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap pengumpulan data, perencanaan, pengembangan, validasi dan uji coba busana pesta malam. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode kuesioner/angket. Hasil pengembangan busana pesta malam dengan sumber ide dari mitologi kerajaan Yunani terdiri dari dua busana yaitu busana pesta malam I busana yang bersumber ide dari busana perang Dewi Athena terlihat pada bagian draperi selendang. Sedangkan busana pesta malam II busana bersumber ide dari Dewi Athena terlihat pada hiasan dibagian dada, warna busana pesta, dan aksesoris. Untuk uji ahli produk dengan hasil penilaian 89,41% yang termasuk dalam kualifikasi produk pengembangan busana pesta malam dengan sumber ide dari mitologi kerajaan Yunani dikatagorikan baik.Kata kunci : Busana pesta malam, Mitologi Kerajaan Yunani, Pengembangan, Sumber Ide.
STUDI TENTANG BUSANA PENGANTIN ADAT SUKU SASAK DI LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT ., Muniah; ., Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.11488

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bagian-bagian busana pengantin adat suku sasak; (2) makna simbolis busana pengantin adat suku sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan objek penelitian studi tentang busana pengantin adat suku sasak di Lombok Nusa Tenggara Barat. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yang menjelaskan dan mengungkapkan sesungguhnya hasil penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) bagian-bagian busana pengantin wanita yaitu; (a) tangkong nine; (b) songket; (c) tongkak; (d) selamben. Untuk bagian-bagian busana pengantin laki-laki yaitu: (a) kelambi pegon; (b)kereng kemati; (c) kelambi jamaq; (d) songket; (e)sapuq nganjeng. Aksesories busana pengantin wanita yaitu; (a) onggar-onggar; (b) mawar; (c)sengkang gigi due olas; (d) kancing rupiah emas; (e) kalong ringgit; (f) kedebong malang; (g) lenteran suku; (h) lenteran. Aksesoris dan milineris busana pengantin laki-laki yaitu; (a)gerantim; (b) keris jamaq; (c) sandal pengantin. (2) makna simbolis busana pengantin adat suku sasak yaitu; (a) sengkang gigi due olas maknanya seorang wanita harus memberikan keturunan pada keluarga; (b) kedebong malang maknanya ketetapan hati yang kokoh; (c) mawar maknanya keberanian seorang wanita memulai kehidupan; (d) kancing rupiah emas maknanya keindahan serta kelemah-lembutan seorang wanita; (e) tangkong nine, mame maknanya keanggunan, kearifan seorang pengantin; (f) songket memiliki makna kehormatan; (g) sapuq maknanya seorang pengantin akan berkembang setelah menikah; (h) sabuk emas mempunyai makna keberanian mengarungi bahtera rumah tangga Kata Kunci : Busana pengantin suku sasak, Makna busana, Bagian-bagian busana. This research aims to describe: (1) parts of traditional wedding dress of sasak tribe; (2) the symbolic meaning of traditional bridal clothing of sasak tribe in Lombok West Nusa Tenggara. This research is a descriptive research with object of study study about traditional bridal dress of tribe sasak in Lombok West Nusa Tenggara. Methods of data collection is using the method of observation and interview methods. The research instrument uses an observation sheet and an interview sheet. Methods of data analysis is using descriptive analysis that explains and reveals the actual results of research conducted. The results showed that, (1) parts of the bride's clothing are; (A) Tangkong nine; (B) songket; (C) tongkak; (D) sesamben. For the parts of the bridal men's clothing are: (a) kelambi pegon; (B) kereng kemati; (C) kelambi jamaq; (D) songket; (E) sapuq nganjeng. Fashion accessories of the bride are; (A) onggar-onggar; (B) mawar; (C) sengkang gigi due olas; (D) kancing rupiah emas; (E) kalung ringgit; (F) kedebong malang; (G) lenteran suku; (H) lenteran. Accessories and milineris men's fashion are; (A) gerantim; (B) kris jamaq; (C) sandal pengantin. (2) the symbolic meaning of traditional bridal clothing sasak tribe are; (A) the meaning of sengkang gigi due olas is woman have to give offspring to the family; (B) the meaning of kedebong malang is a solid resolve; (C) the meaning of mawar is the courage of a woman to starting life; (D) the meaning of kancing rupiah emas is beauty and softness of a woman; (E) the meaning of tangkong nine, mame is elegance and the wisdom of a bride; (F) songket has a meaning of honor; (G) the meaning of sapuq is a bride will develop after marriage; (H) the sabuk emas has meaning of courage to wade the ark of the household. keyword : Traditional wedding dress of sasak tribe, symbolic meaning, Fashion Parts.
BATIK BALI PADA INDUSTRI SARI AMERTA BATIK COLLECTION DI DESA BATUBULAN KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR Natalia, Dewa Ayu Widia Natalia; Budhyani, I Dewa Ayu Made; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v9i2.22127

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan teknik pembuatan kain Batik Bali (2) mendeskripsikan proses pembuatan kain Batik Bali, (3) mendeskripsikan motif batik Bali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Instrumen penelitian ini antara lain lembar observasi dan lembar wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) teknik membuat kain batik Bali antara lain teknik tulis yang dipadukan dengan teknik colet atau lukis, dan teknik cap yang dipadukan dengan teknik remekan. (2) proses pembuatan Batik Bali yaitu persiapan, pelaksanaan (berbeda setiap teknik), dan penyelesaian(3) motif Batik Bali di Sari Amerta Batik Collection Kabupaten Gianyar dibuat berdasarkan dari ungkapan ekspresi dan kreatifitas para pengrajin batiknya, dengan ciri khas Bali dari segi budaya, flora dan faunanya. Motif batik yang diciptakan antara lain, motif flora yaitu motif bunga kembang sepatu, motif fauna yaitu motif ikan dan naga, motif manusia yaitu motif penari Bali, dan motif benda mati yaitu motif Barong Bali, dan rumah adat.Kata Kunci: Batik Bali, Motif Batik, Teknik Membatik, Proses Membatik.
Perkembangan Tata Rias Pengantin Bali Madya Gaya Badung Dewi, Cok Istri Sri Pradnya; Angendari, Made Diah; Widiartini, Ni Ketut
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v11i3.32289

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan tata rias pengantin Bali Madya gaya Badung di tinjau dari (1) tata rias wajah, (2) penataan rambut, (3 )busana, dan (4) aksesoris. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan lembar wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasil ini menunjukkan (1) bahwa telah terjadi perkembangan pada tata rias pengantin Bali Madya gaya Badung terkait, tata rias wajah, (2) penataan rambut, (3) busana, dan (4) aksesoris. Perubahan terjadi dikarenakan ketersediaan bahan yang terbatas dan penyesuaian hiasan kepala dengan busana. Pada penataan rambutnya yaitu semi tidak dibentuk menggunakan malem karena sulitnya mencari bahan tersebut. Busana pengantin Bali Madya tidak mengalami perubahan yang signifikan hanya terdapat perkembangan pada motif dan warna. Pada hiasan kepala pria dahulu menggunakan songket dan sekarang menggunakan prada disesuaikan dengan busana yang digunakan tanpa mengubah teknik melipat agar tidak menghilangkan makna yang terkandung di dalamnya.
TINJAUAN TENTANG TENUN TRADISIONAL DUSUN SADE DESA RAMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH ., Trisna Nurmeisarah; ., I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v3i1.4854

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui proses pembuatan kain tenun di Dusun Sade. 2) mengetahui ragam hias serta makna masing-masing ragam hias tenun Dusun Sade. 3) mengetahui perkembangan ragam hias tenun Dusun Sade.Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sade Desa Rambitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Subjek penelitian adalah pengerajin tenun Dusun Sade sebanyak 6 orang dan informan kunci 1 orang yaitu Kepala Dusun Sade. Objek penelitian adalah proses pembuatan, ragam hias tenun beserta maknanya dan perkembangan tenun. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan pencatatan dokumen. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proses pembuatan tenun adalah: a) Proses Pemintalan Benang, b) Pewarnaan Pada Benang, c) Penenunan. 2) Ragam Hias tenun Dusun Sade antara lain a) Ragam Hias Selolot, b) Ragam Hias Kelungkung, c) Ragam Hias Tapok Kemalo, d) Ragam Hias Batang Empat, e) Ragam Hias Ragi Genep, f) Ragam Hias Kembang Komak, g) Ragam Hias Berang, h) Ragam Hias bebesak, i) Ragam Hias Tuntang Balik, j) Ragam Hias Sabuk Antang, k) Ragam Hias Umbak. 3) Perkembangan ragam hias tenun Dusun Sade antara lain dalam segi perkembangan motif, perkembangan warna, serta proses pembuatan kain tenun.Kata Kunci : Ragam Hias, Perkembangan, Tenun Sade This research has: 1) To know, how to make the woven product at Sade village. 2) to know, various kind adorned and also each meaning from woven cloths at Sade village. 3) to kow the progress the woven products cloths at Sade village.This research has done at Sade, Rambitan Village Pujut resort at Central Lombok. The subject this reseach were 6 people of sade village be weavers and one of them be key informan. the object this reseach were how to made many kinds of woven product and also meaning and it progress. Collecting data by interview ,observation, and document reports. The analsis metode by deskriptif. The result of this research show as follow : 1) The woven cloths proses as : a) spinning of yarn process. b) coloration of yarn. c) woving. 2) Many kinds of woven cloths at sade village namely : a) selolot woven cloths. b) kelungkung woven cloths. c) Tapok kemalo woven cloths. d) batang empat woven cloths.e) ragi genep woven cloths. f) kembang komak woven cloths g) berang woven cloths. h) bebesak woven cloths. i) tuntang balik woven cloths. j) sabuk antang woven cloths. k) umbak woven cloths. 3) the progress of this woven product at sade village that we can see on motif , color and also how to make the woven products.keyword : many kind of various adorned, the progress, the woven products at Sade
PERKEMBANGAN TENUN SONGKET DI DESA BERATAN KABUPATEN BULELENG ., Linda Lestari; ., Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani,M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 2 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v5i2.8374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perkembangan ragam hias tenun songket di Desa Beratan (2) perkembangan bahan yang digunakan dalam pembuatan tenun songket di Desa Beratan (3) fungsi kain tenun songket di Desa Beratan. Penelitian ini dilakukan di Desa Beratan Kabupaten Buleleng Provisi Bali. Sumber informan kunci dalam penelitian ini ialah kepala desa, pemilik butik Poetri colletion serta pengrajin tenun songket di Desa Beratan Kabupaten Buleleng. Objek penelitian adalah perkembangan ragam hias, perkembangan bahan dan fungsi kain tenun songket, Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara, Instrumen penelitian adalah lembar observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) perkembangan ragam hias meliputi: ragam hias geometris, wayang, tumbuhan, binatang dan campuran ragam hias ini memiliki perubahan dari berbagai bentuk ragam hias dan memiliki ciri khas (2) Perkembangan bahan yang digunakan yaitu menggunakan bahan benang sutra, beju mas dan beju perak (3) dan fungsi kain tenun songket berkembang sebagai pelengkap busana dibuat sebagai tas pesta dan dompet. Kata Kunci : Tenun songket, ragam hias, bahan dan fungsi. This study aims to determine (1) the development of decorative songket in beratan village, (2) the development of materials used in the manufactuere of songket in the beratan village, (3) function songket in the beratan village. This research was conducted in the Beratan Village Buleleng Regency, Province Of Bali. Sources of key informants in this study ae the head of the Village as well as a boutique owner lestari collection and also songket weavers in the Beratan, Village Buleleng Regency. The objects of research are the development of the ornament, the development of material and functions of songket. Data collection technique used observation and interview. The research instruments are observation and interview sheets. Analysis of data using qualitative data analysis. The results showed that: (1) the development of decorative songket in Beratan Villge includes decorative geometric, puppets, plants, animals and this mix ornament has`a change and various forms of decoration and has a characteristic, (2) the development of the matrials used songket in the Beratan Village by using silk thread, beju gold and beju silver (3) and the function of songket in the Beratan Village is developing as a complemenry fashion created as a party bag and wallet. keyword : songket, decoation mateials and functions.
PENERAPAN GUIDED INQUIRY PADA MATA PELAJARAN RIAS WAJAH KHUSUS DAN KREATIF SMKN 2 SINGARAJA ., Dewa Ayu Dwitya p; ., Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani,M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 3 (2016):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v6i3.8988

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) meningkatkan hasil belajar, 2) meningkatkan aktivitas siswa, 3) mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran guided inquiry pada mata pelajaran rias wajah khusus dan kreatif kelas XI tata kecantikan kulit SMK Negeri 2 Singaraja. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes untuk hasil belajar ranah kognitif, lembar observasi untuk hasil belajar ranah afektif, psikomotor dan aktivitas belajar siswa, serta angket untuk respon siswa. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) ketuntasan klasikal untuk hasil belajar ketiga ranah (kognitif, afektif dan psikomotor) mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 28,3%. Ketuntasan klasikal pada tiap ranah terjadi peningkatan yaitu hasil belajar ranah kognitif dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 30%, pada hasil belajar ranah afektif dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 27,5%, pada hasil belajar ranah psikomotor dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 27,5%. 2) aktivitas belajar siswa pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 15,32%. 3) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran guided inquiry dalam kategori sangat positif dengan rata-rata kelas sebesar 85,73. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, Guided Inquiry, Respon The aims of this research are to 1) improve learning outcomes, 2) inproving student activities, 3) knowing the student responses to guided inquiry learning model on the subjects of special and creattive make up grade XI skin care procedures in SMK Negeri 2 Singaraja. The subject of this research were students grade XI skin care procedures in SMK Negeri 2 Singarajain the academic year 2015/2016 which is up to 40 students. The data collection techiques used were a rest for cognitive learning outcomes, observation sheet for effective learning outcomes, psychomotor, and learning activities of student as well as a questionnaire for students respons. The research was classroom action research. The research has showh that 1) the classical completenessfor all three aspect of learning outcomes (cognitive, affective, and psychomotor) has increased from cycle I to cycle II of 28,33%. Classical completeness in every aspect, namely an increase in cognitive learning outcomes of the cycle I to cycle II increased by 30%, the affective learning result from cycle I to cycle II has increased by 27,5%, the result of learning psychomotor from cycle I to cycle II has increased by 27,5%. 2)student learning activities from cycle I to cycle II has increased by 15,32%. 3) students’ response to the application of guided inquiry learning model in the category of very positive with an average grade 85,73. keyword : Activity, Learning Outcomes, Guided Inquiry, Response
TATA RIAS PENGANTIN KABUPATEN KLUNGKUNG ., Ni Putu Putri Astuti; ., Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd., M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.12445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagian-bagian (2) makna dan fungsi dari tata rias pengantin Kabupaten Klungkung. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara kepada LKP Salon Rahayu, puri Klungkung dan pakar tata rias. Teknik analisis data adalah teknik deskriptif. Hasil Penelitian ini adalah: (1) Tata rias pengantin Kabupaten Klungkung dibagi menjadi 4 bagian yaitu (a) tata rias wajah yaitu serinata, alis-alis, hiasan mata, hidung, perona pipi, dan hiasan bibir, (b) tata rias rambut yaitu semi lilit/gulung¸ bunga sari konta, bunga mawar, cempaka putih kuning, sandat, bunga reog emas, bunga kompyong, cucuk emas, sanggul kletek mandel, (c) busana pengantin, busana wanita yaitu tapih prada/songket, wastra prada/songket, sabuk prada, selendang prada/songket, busana pria wastra lanang melelancingan, saput prada/songket, umpal, destar, (d) aksesoris, aksesoris wanita sabuk bebekeng, subeng, gelang, cincin, tapel pelengan, aksesoris pria keris, bunga pucuk emas. (2) makna dan fungsi tata rias pengantin Kabupaten Klungkung, serinata makna yaitu menandakan seseorang telah dewasa, fungsi serinata sebagai hiasan pada dahi, bunga mawar merah makna yaitu melambangkan kekuatan hati seorang wanita, fungsi bunga mawar merah sebagai hiasan, selendang songket makna sebagai simbol kegembiraan dan keanggunan, fungsi selendang menutupi bagian dada seorang wanita, umpal memiliki makna sebagai simbol Dewa Wisnu, fungsi umpal menguatkan iktan wastra, sabuk bebekeng makna mampu mengekang hawa nafsu, fungsi sabuk bebekeng sebagai hiasan pada pinggang, keris makna melambangkan purusa dan pradana, fungsi keris menambah kegagahan seorang pria.Kata Kunci : aksesoris, busana, tata rias, pengantin Kabupaten Klungkung. This study aims to determine (1) the parts (2) the meaning and function of bridal makeup Klungkung regency. The research is descriptive research. Methods of data collection by way of observation and interviews to LKP Salon Rahayu, Klungkung castle and makeup experts. Data analysis technique is descriptive technique. The results of this study are: (1) Bridal makeup Klungkung regency is divided into 4 parts, namely (a) makeup of the serinata, eyebrows, eye decoration, nose, blush, and lip makeup, (b) semi wound / flower buds, rose, white yellow cempaka, sandat, golden reog flowers, compound flowers, golden cucuk, mandarin kletek bun, (c) bridal dress, ladies prada / songket, wastra prada / songket , belt prada, prada / songket shawl, wastra lanang melelancingan clothing, prada / songket, pendal, destar, (d) accessories, women's accessories belt bebekeng, subeng, bracelet, ring, tapel pelengan, keris man accessories, golden shoots . (2) the meaning and function of bridal make-up of Klungkung Regency, serinata meaning that signifies someone has grown, serinata function as decoration on forehead, red rose meaning meaning symbolize woman's heart power, function of red rose as decoration, scarf songket meaning as symbol excitement and elegance, the function of the scarf covers the chest of a woman, eg has a meaning as a symbol of the god Vishnu, the function of basting the iktan wastra, the belt bebekeng meaning can curb lust, the function of belt bebekeng as decoration at the waist, kris meaning symbolizes purusa and pradana, kris adds to the valor of a man.keyword : accessories, clothing, cosmetology, bride Klungkung regency.
PERKEMBANGAN TATA RIAS PENGANTIN MUPUS BRAEN BLAMBANGAN ., Kiki Agus Winarsih; ., Dr. Ni Ketut Widiartini, S.Pd.,M.Pd; ., Made Diah Angendari, S.Pd., M.Pd.
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 8, No 2 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v8i2.15343

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata rias pengantin Mupus Braen Blambangan di tinjau dari (1) perkembangan tata rias wajah, rambut, busana dan aksesoris, (2) makna dan fungsi tata rias. Penentuan informan menggunakan teknik Snowball Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) bahwa telah terjadi perubahan pada tata rias Mupus Braen Blambangan terkait, tata rias wajah, rambut, busana dan aksesoris. Perubahan yang terjadi mengacu pada sejarah dan tradisi Banyuwangi. (2) tata rias pengantin Mupus Braen Blambangan memiliki makna yang tidak boleh dihilangkan, karena dilambangkan sebagai doa yang diharapkan berdampak baik bagi pengantin, fungsi untuk memberi gambaran kepada penata rias dalam mengaplikasikan tata rias Mupus Braen Blambangan.Kata Kunci : Banyuwangi, Blambangan, Paes, Pengantin Mupus Braen Blambangan     This study aims to find out the bridal makeup of Mupus Braen Blambangan in review of (1) the development of face and hair makeup, clothing and accessories, (2) the meaning and function of bridal makeup. Determination of informants using Snowball Sampling technique. Data collection techniques used observation and interview methods. The research instrument uses an observation sheet and interview guide. Data analysis used is descriptive technique. The results of this study show (1) that there has been some changes in Mupus Braen Blambangan related face and hair makeup, clothing and accessories. Changes that occur refers to the history and traditions of Banyuwangi. (2) bridal makeup Mupus Braen Blambangan has a meaning that should not be removed, because it is symbolized as a prayer that is expected to have a good impact on the bride, a function to give illustrated to the makeup artist in applying makeup Mupus Braen Blambangan.keyword : Banyuwangi, Blambangan, Bride Mupus Braen Blambangan, Paes
Co-Authors . SURYANI ., Alfi Lailatul Badriy ., Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari ., Dewa Ayu Dwitya p ., Dewa Ayu Widia Natalia ., Dwi Sekrita Rizki ., I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti ., Kadek Megayanti ., Kadek Mirayanti ., Kiki Agus Winarsih ., Linda Lestari ., Luh Ade Haryawati ., Made Yunitari ., Muniah ., Ni Kadek Asri Cahyani ., Ni Luh Ayu Utami ., NI LUH DESI ARIATI ., Ni Nyoman Dina Triana Dewi ., Ni Putu Putri Astuti ., Nilam Sari ., Putu Ayu Laksmidevi ., Rizki Ari Safitri Agustini . Agustini Agustini Agustini Agustini, Agustini Alfi Lailatul Badriy . Amalia, Nuratul Anastasia Bita . Anggirihin Kusuma . apriliasari, ikka Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari . Budhyani, I Dewa Ayu Cahyani, Ni Putu Riska Cok Istri Sri Pradnya Dewi Cokorda Istri Raka Marsiti Dewa Ayu Dwitya p . Dewa Ayu Widia Natalia . Dewa Ayu Widia Natalia Natalia Dewi, Cok Istri Sri Pradnya Dika Ayu Fitriana Dwi Sekrita Rizki . Espandiah, Putri Kristi gera suartini vera Gusti Ayu Putu Ari Andini . Gusti ayu, Dindayanti Haryawati, I Luh Ade Hermayani, Kadek I Dewa Ayu Made Budhyani I Dewa Ayu Made Budhyani I Gede Sudirtha I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti . I Luh Ade Haryawati Ika Mayani . ikka apriliasari Kadek Hermayani Kadek Hermayani . Kadek Megayanti . Kadek Mirayanti . Karisnayani, Made Kiki Agus Winarsih . KOMANG WIDIASTARI . Kurnia Dwi Prayani . Lestari, Ayu Putu Rahayu Pertiwi Linda Lestari . Lisanti Zeftiatul Ana Luh Ade Haryawati . Luh Maharani Tanaya Luh Masdarini Made Yunitari Made Yunitari . Maria Dapa Talu . Maria Ellysabeth Waha Mare . Maylina Sari, Putri MIFTAHUL JANNAH Muniah . Natalia, Dewa Ayu Widia Natalia Ni Kadek Asri Cahyani . Ni Kadek Budi Adnyani Ni Kadek Lina Wiartini . Ni Kadek Lina Wiartini ., Ni Kadek Lina Wiartini Ni Ketut Widiartini Ni Komang Angreni . Ni Luh Ayu Utami . Ni Luh Desi Ariati NI LUH DESI ARIATI . Ni Luh Putri Laranangis . Ni Made Sari Rezeki . Ni Nyoman Dina Triana Dewi . Ni Nyoman Ratih Diana Utari Ni Putu Dewi Sri w . Ni Putu Putri Astuti . Ni Putu Sisnutari d . Ni Putu Sisnutari d ., Ni Putu Sisnutari d Ni Putu Wulan Hartawati Ni Wayan Sukerti Ni Wayan Widya Sami . Nilam Sari . Nuratul Amalia Putri Kristi Espandiah Putu Agus Mayuni Putu Ayu Dinda Deviyanti Putu Ayu Laksmidevi . Rizki Ari Safitri . Ruhama&#039;Ul Magfirah . Sapta Utami . Siti Nur Kholifah . Suryani Suryani Tanaya, Luh Maharani Trisna Nurmeisarah . Utari, Ni Nyoman Ratih Diana vera, gera suartini warsaditha aprila arista dita Windi Ayu Lestari Yunitari, Made