Made Diah Angendari
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 126 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KUALITAS PENGELOLAAN RUANG PRAKTIK BUSANA SMK DI PROVINSI BALI UNTUK MENINGKATKAN PELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF Angendari, Made Diah
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 9, No 2 (2012): Edisi Juli 2012
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.476 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v9i2.2868

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan (1) kualitas perencanaan  ruang praktik busana SMK di Provinsi Bali untuk meningkatkan pelajaran program produktif, (2) kualitas pengorganisasian  ruang praktik busana SMK di Provinsi Bali untuk meningkatkan pelajaran program produktif , (3) kualitas pengawasan  ruang praktik busana SMK di Provinsi Bali untuk meningkatkan pelajaran program produktif. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan obyek semua SMK yang memiliki program Keahlian Tata Busana di Provinsi Bali yang berjumlah 6 SMK. Instrumen penelitian yang digunakan berupa  dokumentasi dan  lembar observasi. Data penelitian yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh Permendiknas no 40 tahun 2008 dan dianalisis statistik deskriptif untuk menentukan kategori kualitas yaitu, sangat kurang baik, kurang baik, cukup baik, baik, dan sangat baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kualitas perencanaan  ruang praktik  busana Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Bali adalah sangat baik. (2) Kualitas pengorganisasian   ruang praktik  busana Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Bali adalah sangat baik. (3) Kualitas pengawasan   ruang praktik  busana Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Bali adalah sangat baik.   Kata-kata Kunci: Pengelolaan, Ruang Praktik Busana, Provinsi Bali
Penerapan Hiasan Payet Pada Busana Pesta Berbahan Batik Motif Merak Abyorhokokai vera, gera suartini; Sudirtha, I Gede; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 12, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v12i3.37470

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses pembuatan busana pesta bahan Batik Motif Merak Abyorhokokai dengan variasi hiasan Payet berdasarkan langkah penelitian pengembangan PPE (2) mengetahui bagaimana hasil pembuatan busana pesta berbahan Batik Motif Merak Abyorhokokai dengan variasi Payet. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan PPE. Proses pengembangan dengan model PPE ini terdiri dari tiga tahapan yaitu: Perencanaan (Planning), Produksi (Production), dan Evaluasi (Evaluation).Metode yang digunakan ialah metode kuisioner instrument  pengumpulan data yang digunakan ialah kuisioner dari ahli busana.Tahapan pengembangan PPEmelalui beberapa proses yaitu: Pertama (Planning) ialah perencanaan pengembangan produk meliputi analisis MotifBatik Merak Abyorhokokai dengan payet yang akan dikembangkan menjadi busana pesta. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan rancangan desain busana pesta dan rancangan bahan.Setelah menyelesaikan proses perencanaan dilanjutkan pada tahap produksi (production) meliputi proses pemotongan bahan, menjahit bagian busana hingga proses penyelesaian akhir. Kemudiantahap akhir evaluasi (evaluation) kualitas hasil produk busana pesta dengan uji produk melalui penilaian oleh dua orang ahli busana. Hasil pengembangan busana pesta berbahan Batik BaliMotif merak abyorhokokai dengan variasi Payet terdiri dari satu busana pesta yang menggunakan kain Batik BaliMotifMerak Abyorhokokai yang terfokus pada ciri khusus dari MotifBatiklalu divariasikan dengan Payet untuk mempertegas dan memperindah dari Motif tersebut. Berdasarkan hasil uji produk busana pesta dari ahli busana I mendapatkan 97,5% dan ahli busana II mendapatkan 90% berdasarkan perhitungan mendapatkan rerata hasil dengan presentase 93,75%. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan busana pesta memiliki tingkat pencapaian yaitu sangat baikKata Kunci : Busana Pesta, Batik Motif Merak Abyorhokokai, Payet
Perkembangan Motif Kain Tenun Bima di Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima Amalia, Nuratul; Sudirtha, I Gede; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 12, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v12i3.37282

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan terkait perkembangan (1) jenis motif kain tenun Bima sejak dahulu hingga sekarang, dan (2) fungsi  dari kain tenun Bima di Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data tersebut diperoleh dengan cara observasi dan wawancara yang didukung oleh dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti dan dibantu dengan instrumen pendukung berupa lembar observasi dan lembar wawancara. Sumber informan sebanyak 11 orang termasuk informan kunci. Dalam proses analisis data digunakan analisis deskriptif kualititatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jenis motif kain tenun Bima sejak dahulu hingga sekarang di Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima sudah mengalami perkembangan. Perkembangannya dimulai sejak zaman sebelum Kesultanan, yaitu pada zaman Kerajaan Bima (pada abad ke 15 Masehi). Motif yang ada saat itu ialah motif Bali Mpida dan Bali Lomba. Setelah Kerajaan Bima digantikan menjadi Kesultanan Bima, motif  yang terdapat pada kain tenun Bima mengalami perubahan, diantaranya terdapat motif Wunta Satako, Wunta Samobo, Wunta Aruna, Kakando, Gari, Pado Tolu, Nggusu Upa, Pato Waji, Nggusu Waru, Uma Lengge, Zig-Zag, Mada Sahe, Coma Kapi, dan Galomba Moti To’i. (2) fungsi  dari kain tenun Bima di Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima pun sudah mengalami perkembangan sehingga tidak tertinggal oleh kemajuan zaman, serta tanpa meninggalkan fungsi awal yang telah ada. Perkembangannya dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal, diantaranya aspek adat istiadat, aspek sosial, aspek estetika, dan aspek ekonomi.Kata kunci: Kain tenun Bima, jenis motif, fungsi kain tenun Bima. 
APLIKASI EYESHADOW 3D PADA TATA RIAS PENGANTIN BALI AGUNG MODIFIKASI DI SALON TUTDE WEDDING Espandiah, Putri Kristi; Mayuni, Putu Agus; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 12, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v12i3.40484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Aplikasi eyeshadow 3D untuk bentuk mata sipit, (2) Aplikasi eyeshadow 3D untuk bentuk mata menurun, (3) Aplikasi eyeshadow 3D untuk bentuk mata menyudut.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Lokasi penelitian bertempat di Salon Tutde Wedding.Sumber informan adalah pemilik salon Tutde Wedding sekaligus LKP Tutde adalah Bapak I Ketut Suarna.Variable penelitian yaitu Aplikasi Eyeshadow 3D. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. Hasil penelitian (1) Aplikasi eyeshadow 3D pada mata sipit: komposisi warna eyeshadow 3D dengan warna terang (gold dan kuning) lebih dominan pada kelopak mata agar mata yang sipit seperti memiliki kelopak mata, (2) aplikasi eyeshadow 3D pada mata menurun: komposisi warna eyeshadow 3D dengan warna gelap pada ujung mata dan warna terang pada tulang mata lebih dominan untuk agar mata yang turun terlihat naik (3) aplikasi eyeshadow 3D pada mata menyudut: komposisi warna gelap pada ujung mata dan liner bawah mata lebih dominan untuk mengkoreksi mata menyudut sehingga bentuk mata menjadi ideal. Kata Kunci: Koreksi Mata, Bentuk Mata, Eyeshadow 3D
PERKEMBANGAN KAIN TENUN ENDEK KOLOK DI DESA BENGKALA Suryani, .; Widiartini, Ni Ketut; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v13i1.45051

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) perkembangan motif kain tenun endek kolok, dan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motif kain tenun endek kolok di Desa Bengkala. Metode deskriptif kualitatif ialah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.  cara yang digunakan pada pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi kepada pengrajin dan ketua KEM (Kawasan Ekonomi Masyarakat) Kajanan. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi dan lembar wawancara, sumber informan sebanyak 2 orang. Hasil dalam penelitian ini menunjukan (1) perkembangan motif kain tenun endek kolok pada desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng mengalami perkembangan dari segi motif. Mulai dari terciptanya kain tenun endek tanpa motif, kemudian mulai menciptakan kain tenun endek yang bermotif namun motif yang diciptakan masih motif endek pada umumnya. Seiring berjalannya waktu KEM Kajanan di  Desa Bengkala mulai membuat kain yang menciri khaskan desa Bengkala yaitu motif kolok. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motif kain tenun endek kolok di Desa Bengkala terbagi menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal, dimana faktor internal yaitu: kemauan, dan pengetahuan Sedangkan faktor eksternal ada faktor budaya, ekonomi, lingkungan, hubungan sosial, dan teknologi. Kata Kunci: Endek, Kolok, Perkembangan Motif
PENGEMBANGAN MEDIA MOODBOARD PADA MATA PELAJARAN DESAIN BUSANA UNTUK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SERIRIT Tanaya, Luh Maharani; Mayuni, Putu Agus; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v13i1.43786

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji dan menganalisis terkait proses Pengembangan serta menguji kelayakan media Moodboard pada mata pelajaran Desain Busana untuk siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Seririt. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian dan Pengembangan (Research and Development atau R & D). Pengembangan produk ini menggunakan model ADDIE yang terdiri dari: (analysis, design, development, implementation, and evaluation). Angket digunakan sebagai lembar penilaian produk. Hasil penilaian pada uji ahli materi dalam penelitian ini mendapat presentase sebanyak 97% sehingga produk dikatakan “sangat baik” dan tidak perlu direvisi. Hasil penilaian pada uji ahli media dalam penelitian ini berada pada rerata presentasi 88% sehingga produk berupa media moodboard dikatakan “baik” dan tidak perlu direvisi. Pada tahap terakhir yakni implementasi, tahap ini produk di uji cobakan kepada 6 orang siswa dan mendapatkan hasil rerata presentase sebanyak 90% sehingga media moodboard mendapat kualifikasi “sangat baik”. Kata Kunci: Media, Moodboard, Desain Busana, Model ADDIE.
Penerapan Teknik Painting dan Teknik Sulam Pada Motif Hias Busana Pesta Siang apriliasari, ikka; Widiartini, Ni Ketut; Angendari, Made Diah
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppkk.v13i1.44344

Abstract

 PeneIitian jenis eksperimen ini bertujuan untuk mendeskripsikan kuaIitas motif hias dengan teknik painting dan teknik suIam pada busana busana pesta siang berdasarkan prinsip-prinsip desain yaitu keseIarasan, keseimbangan, irama, dan kesatuan. Metode pengumpuIan data yang digunakan daIam peneIitian ini yaitu metode kuesioner. DaIam peneIitian ini diIibatkan dua orang ahIi isi untuk menguji instrumen dan dua orang ahIi busana dan ahIi painting untuk menguji kuaIitas produk yang dihasiIkan. SeteIah instrumen dinyatakan vaIid, instrumen akan digunakan untuk uji produk. PeniIaian produk diniIai berdasarkan 4 aspek kuaIitas yaitu keseIarasan, keseimbangan, irama, dan kesatuan, dengan tingkat pencapaian sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Data uji kuaIitas dianaIisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Berdasarkan uji produk yang teIah diIakukan oIeh para ahIi busana mendapatkan hasiI 95,23% dari penguji 1, dan 95,23% oIeh penguji ke 2, rata-rata presentase yang menunjukkan hasiI bahwa penerapan teknik painting dan teknik suIam pada motif hias busana pesta siang memiIiki kuaIifikasi yang sangat baik dengan rata-rata 95,23%.Kata Kunci : motif hias, painting, suIam, busana pesta.This type of experimentaI research aims to describe the quaIity of decorative motifs with techniques painting and embroidery techniques on afternoon party dresses based on design principIes, nameIy harmony, baIance, rhythm, and unity. The data coIIection method used in this research is the questionnaire method. In this study, two content experts were invoIved to test the instrument and two fashion experts andexperts were invoIved painting to test the quaIity of the resuIting product. After the instrument is decIared vaIid, the instrument wiII be used for product testing. Product assessment is assessed based on 4 aspects of quaIity, nameIy harmony, baIance, rhythm, and unity, with the IeveI of achievement in accordance with the specified criteria. QuaIity test data were anaIyzed using quantitative descriptive techniques. Based on product test conducted by experts fashion to get the 95.23% of the testers 1, and 95.23% by the examiner to 2, the average percentage of which showed that the appIication of the techniques of painting and embroidery techniques on decorative motif during the party dress have very good quaIifications with an average of 95.23%.Keywords : decorative motifs, painting, embroidery, party dress.DAFTAR PUSTAKAAli, M. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Angkasa.Alsa, A. (2004). Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. pustaka pelajar.Hadi, S. (1985). Metodologi Research Jilid 4. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.Hery Suhersono. (2004). Desain Motif. Puspa Terampil.Kotler, P. and A. (2012). Principles of Marketing (N. Jersey (ed.); 14 ed.). Pearson : Prentice Hall.Malik, Y. (2014). Karya Ilmiah Remaja Trend Mode Pada Remaja. http://yhulianayuli.blogspot.com/2014/02/karya-ilmiah-remaja-trend-mode-pada.htmlNetty Juiana. (2013). Desain Tekstil. http://nettyjuliana14.blogspot.com/2013/09/bab-i-arti-kriya-tekstil-keragaman-seni.htmlPebrianti, R. (2017). “Penerapan Motif Hias pada Kain Jadi dengan Menggunakan Kombinasi Teknik Painting dan Bordir.” Undiksha, 8.Prapti Karomah; Sicilia Sawitri. (1998). Pengetahuan Busana. IKIP Yogyakarta.Schumpeter, J. (1934). The Theory of Economic Development. Harvard University Press.Simbolon, A. (2016). Analisis Kemampuan Membuat Hiasan pada Rok dengan Teknik Sulaman Tiongkok Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Laguboti. Universitas Negeri Medan.Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.Tegeh, Dkk. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Graha Ilmu.Tiara Arliani,.dkk,. (2016). “Pengembangan Motif Kerawang Gayo pada Busana Pesta Wanita di Aceh Tengah.” Undiksha, 1.
TENUN IKAT TRADISIONAL PADA KELOMPOK TENUN KAPO KALE DESA MANULONDO KECAMATAN NDONA KABUPATEN ENDE NTT Maria Dapa Talu .; I Gede Sudirtha, S.Pd, M.Pd .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v2i1.2442

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Jenis ragam hias tenun ikat tradisional; (2) Proses pembuatan tenun ikat tradisional dengan menggunakan pewarna alami; (3) Makna ragam hias dan fungsi tenun ikat.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Manulondo Kecamatan Ndona. Subyek penelitian yaitu pengrajin tenun ikat.Obyek penelitian adalah ragam hias tenun ikat tradisional, proses pembuatan serta makna ragam hias dan fungsi tenun ikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,1) ragam hias yang ada di Desa Manulondo terdapat 16 ragam hias yaitu: Ragam Hias Jara Nggaja, Nggaja Sedetu, Nggaja Manu, Jara, Mata Karara, Soke Mata Ria, Soke Mata Lo’oSoke Mata Modhe, Soke Belle Kale, Pea Kanga, Rote Rego, Rote Koba, Rote Kopo, Mangga, One Mesadan Semba, 2) Proses pembuatan tenun ikat di Desa Manulondo hampir sama dengan daerah lain di Indonesia yakni menggunakan alat tenun sederhana dan pewarna alami. Proses pembuatan tenun ikat secara tradisional yaitu: Woe Lelu/menggulung benang, Dao Go’a/merentangkan benang lungsi, Meka Pette/ mengikat benang, Podo Ngili/pencelupan benang, Redu Perru/mencabut tali gebang, Pusi Mina/perminyakan, Kekku Toro/pencelupan warna merah, Dao Go’a/merentangkan benang, Pili Perru/mengatur benang Ae Ti/memberi kanji, dan Seda/menenun, 3) Makna ragam hias biasanya dikaitkan dengan penggunaan dalam upacara adat yang ada. Jenis ragam hias Nggaja dimaknai sebagai lambang kendaraan para dewa, ragam hias Jara dimaknai sebagai lambang kendaraan para arwah dan ragam hias semba dimaknai sebagai lambang kebesaran para Mosalaki dan Atalaki. Fungsi tenun ikat memliki dua fungsi yaitu fungsi pasif sebagai hiasan dan fungsi aktif dapat dilihat dari beberapa aspek kehidupan masyarakat seperti aspek sosial dikenakan saat upacara adat, aspek religi dikenakan pada saat upacara keagamaan, aspek ekonomi sebagai sumber penghasilan keluarga dan aspek estetika memiliki nilai yang tinggi dilihat melalui proses pembuatannya yang rumit. Kata Kunci : Kata Kunci: Ragam Hias, Tenun Ikat Tradisional, Pewarna Alami Abstract This research aims at finding out: (1) Kinds of decorated variations of traditional strung woven; (2) Process of producing natural coloring based of traditional strung woven; (3) Meaning of decorated variations and function of strung woven. This study is conducted in Manulondo Village, Ndona Subdistrict. The subject of this research are weaver of strung woven and the object is decorated variation of traditional strung woven, the production process, and the function of strung woven. This study results that 1) There are 16 kinds of decorated variations in Manulondo Village which are Jara Nggaja, Nggaja Sedetu, Nggaja Manu, Jara, Mata Karara, Soke Mata Ria, Soke Mata Lo’oSoke Mata Modhe, Soke Belle Kale, Pea Kanga, Rote Rego, Rote Koba, Rote Kopo, Mangga, One MesaandSemba, 2) The production process of strung woven in Manulondo Village is nearly the same as other places in Indonesia which uses simple weaving machine and natural coloring process. The processes of producing strung woven in traditional way, namely, Woe Lelu/rolling up string, Dao Go’a/flinging out lungsi string, Meka Pette/ tying up the string, Podo Ngili/dying the string, Redu Perru/lifting out gebang rope, Pusi Mina/oiling, Kekku Toro/dying red color, Dao Go’a/flinging out string, Pili Perru/arranging stringAe Ti/giving starch, and the last isSeda/weaving. 3) The meaning of decorated variation is commonly related with its usage to tradition ceremony. The kinds of decorated variations of Nggaja is defined as the symbol of the vehicles of Gods, Jara decorated variation symbolizes as the souls’ vehicles, and Semba decorated variation means as the greatness symbol of MosalakiandAtalaki. The functions of strung woven can be divided into two, namely, passive function as it is seen as decoration and active function as it is established in life aspects, such as social aspect as it is used in tradition ceremony, religious aspect as people wear it for attending religious ceremony, economical aspect as it is beneficial for family finances, and estetical aspect which is high valuable as it is seen from the complexity of the production process. keyword : Key words: Decorative, Traditional Weaving, Natural Dyes
Perkembangan Tenun Rangrang Di Desa Tanglad Kecamatan Nusa Penida Ni Komang Angreni .; Putu Agus Mayuni, S.Pd, M. Si. .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v2i1.2523

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) identifikasi tenun rangrang ditinjau dari motif, warna dan fungsi penggunaannya di Desa Tanglad Kecamatan Nusa Penida. 2) perkembangan tenun rangrang ditinjau dari motif, warna dan fungsi penggunaannya di Desa Tanglad Kecamatan Nusa Penida. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanglad Kecamatan Nusa Penida. Sumber informan sebanyak 6 orang termasuk informan kunci. Dengan objek penelitian identifikasi dan perkembangan tenun rangrang. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan pedoman wawancara. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yang menjelaskan dan mengungkapkan sesungguhnya hasil penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Identifikasi tenun rangrang ditinjau dari motif terdapat motif geometris berupa motif cucuk pusuh, motif wajik, motif bianglala dan motif candi. Warna tenun rangrang menggunakan bahan alam dari tumbuh-tumbuhan dan warna sintetis, tenun rangrang digunakan untuk tengkuluk, kamben, senteng dan saput; (2) Motif cucuk pusuh berkembang menjadi motif wajik, bianglala dan candi serta perpaduan antara motif tersebut. Warna pada tenun rangrang mengalami perkembangan dari bahan alam menjadi bahan sintetis. Tenun rangrang yang awalnya digunakan sebagai tengkuluk kini telah digunakan sebagai kamben, senteng dan saput yang diminati oleh kaum remaja.Kata Kunci : identifikasi, perkembangan, tenun rangrang The objectives of this study are to 1) identify the types of Tenun Rangrang based on its patterns, colors and usage in the Village of Tanglad, Nusa Penida and 2) to know the development of Tenun Rangrang in terms of its patterns, colors and usage in the Village of Tanglad, Nusa Penida. This research was carried out in the Village of Tanglad, Nusa Penida. Sources informants as many as 6 people including key informant. Objects of the research were the identification and development of Tenun Rangrang. The research instruments are observation forms and interview guidance. The method of analyzing data was descriptive. The results shows that 1) The type of Tenun Rangrang based on its pattern is called Cucuk Pusuh, wajik, bianglala and candi. based on its colors, Tenun Rangrang using natural ingredients made of plants and synthetic colors,Tenun Rangrang nowadays is used as kamben (sarong), senteng (slash) and saput (outer sarong), 2) The development of Tenun Rangrang in terms of its patterns can be divided into several types including wajik – diamond patterns, bianglala - rainbow patterns, candi – temple patterns as well as the combinations of these patterns. The colors of Tenun Rangrang also develop using synthetic colors to produce brighter and more interesting colors. Tenun Rangrang originally used as tengkuluk, nowadays is used as kamben (sarong), senteng (slash) and saput (outer sarong) which are young people’s favorites.keyword : identification, development, tenun rangrang
PENERAPAN RAGAM HIAS PADA TEKSTIL DENGAN PERPADUAN TEKNIK IKAT CELUP (JUMPUTAN) DAN TEKNIK BATIK. Ni Luh Putri Laranangis .; Putu Agus Mayuni, S.Pd, M. Si. .; Made Diah Angendari, S.Pd. .
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpkk.v2i1.3496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Proses penerapan ragam hias pada tekstil dengan perpaduan teknik ikatcelup (jumputan) dan teknik batik, (2) Kendala yang ditemukan dalam proses penerapan ragam hias pada tekstil dengan perpaduan teknik ikatcelup (jumputan) dan teknik batik serta cara penanggulangannya, (3) hasil dari penerapan ragam hias pada tekstil dengan perpaduan teknik ikatcelup (jumputan) dan teknik batik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment menggunakan metode pengambilan data observasi. Proses penilaian dilakukan oleh 15 orang panelis atau expert dan hasilnya menggunakan Acuan Patokan Skala 5. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa (1) proses penerapan ragam hias terdiri dari, tahap pertama merupakan tahap pra produksi yang terdiri dari persiapan alat, persiapan bahan, pencucian kain, perendaman kain dan pengeringan. Tahap kedua merupakan tahap produksi, terdiri dari proses pembuatan ragam hias atau motif dengan teknik ikat celup dan dilanjutkan dengan menerapkan ragam hias motif dengan teknik batik, (2) Kendala-kendala yang ditemukan yaitu dari segi desain, perendaman kain, proses ikat, proses membuka ikatan, proses luntur, proses pencelupan batik, dan proses pelorodan. (3) Hasil dari penerapan ragam hias menunjukan persentase 86,66% tergolong “Sangat Baik”. Sedangkan ditinjau dari segi warna menunjukan persentase 90% dalam tergolong “Sangat Baik”.Kata Kunci : Ragam hias, teknik ikat celup, jumputan, dan teknik batik. The observation aimed at knowing: (1) Implementation process of decoration style in textile with tie dye and batik technique combination, (2) Obstacle that was found in implementation process of decoration style in textile with tie dye and batik technique in overcoming, (3) Result of implementation process of decoration style in textile with tie dye and batik technique. Method was used in implementation process of decoration style in textile with tie dye and batik technique was an observation method with type of observation that was observed from its way to be experimented. The evaluation was conducted by 15 panelists or expert and the result agreed with reference of 5 scale standard. The result of observation showed, implementing decoration style in textile after passing through some processes; the first phase was pre-production phase. In this step, consisted of five steps;. The second phase, was production phase, where it consisted of two processes; making of decoration style or motif with tie dye and continued with implementing decoration style of batik technique. Regarding to the data had been obtained from observation result data on panelist’s evaluation; found that the result of decoration style implementation with tie dye and batik technique combination was observed from decoration style aspect was 86.66% “Very Good”. Whereas, the result of decoration style implementation in textile with tie dye and batik technique was observed from colors aspect was 90% “Very Good”. keyword : Decoration Style, Ikat Celup Technique, Tie Dye and Batik Technique.
Co-Authors . SURYANI ., Alfi Lailatul Badriy ., Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari ., Dewa Ayu Dwitya p ., Dewa Ayu Widia Natalia ., Dwi Sekrita Rizki ., I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti ., Kadek Megayanti ., Kadek Mirayanti ., Kiki Agus Winarsih ., Linda Lestari ., Luh Ade Haryawati ., Made Yunitari ., Muniah ., Ni Kadek Asri Cahyani ., Ni Luh Ayu Utami ., NI LUH DESI ARIATI ., Ni Nyoman Dina Triana Dewi ., Ni Putu Putri Astuti ., Nilam Sari ., Putu Ayu Laksmidevi ., Rizki Ari Safitri Agustini . Agustini Agustini Agustini Agustini, Agustini Alfi Lailatul Badriy . Amalia, Nuratul Anastasia Bita . Anggirihin Kusuma . apriliasari, ikka Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari Ayu Putu Rahayu Pertiwi Lestari . Budhyani, I Dewa Ayu Cahyani, Ni Putu Riska Cok Istri Sri Pradnya Dewi Cokorda Istri Raka Marsiti Dewa Ayu Dwitya p . Dewa Ayu Widia Natalia . Dewa Ayu Widia Natalia Natalia Dewi, Cok Istri Sri Pradnya Dika Ayu Fitriana Dwi Sekrita Rizki . Espandiah, Putri Kristi gera suartini vera Gusti Ayu Putu Ari Andini . Gusti ayu, Dindayanti Haryawati, I Luh Ade Hermayani, Kadek I Dewa Ayu Made Budhyani I Dewa Ayu Made Budhyani I Gede Sudirtha I Gusti Ayu Dwi Mirah Jayanti . I Luh Ade Haryawati Ika Mayani . ikka apriliasari Kadek Hermayani Kadek Hermayani . Kadek Megayanti . Kadek Mirayanti . Karisnayani, Made Kiki Agus Winarsih . KOMANG WIDIASTARI . Kurnia Dwi Prayani . Lestari, Ayu Putu Rahayu Pertiwi Linda Lestari . Lisanti Zeftiatul Ana Luh Ade Haryawati . Luh Maharani Tanaya Luh Masdarini Made Yunitari Made Yunitari . Maria Dapa Talu . Maria Ellysabeth Waha Mare . Maylina Sari, Putri MIFTAHUL JANNAH Muniah . Natalia, Dewa Ayu Widia Natalia Ni Kadek Asri Cahyani . Ni Kadek Budi Adnyani Ni Kadek Lina Wiartini . Ni Kadek Lina Wiartini ., Ni Kadek Lina Wiartini Ni Ketut Widiartini Ni Komang Angreni . Ni Luh Ayu Utami . Ni Luh Desi Ariati NI LUH DESI ARIATI . Ni Luh Putri Laranangis . Ni Made Sari Rezeki . Ni Nyoman Dina Triana Dewi . Ni Nyoman Ratih Diana Utari Ni Putu Dewi Sri w . Ni Putu Putri Astuti . Ni Putu Sisnutari d . Ni Putu Sisnutari d ., Ni Putu Sisnutari d Ni Putu Wulan Hartawati Ni Wayan Sukerti Ni Wayan Widya Sami . Nilam Sari . Nuratul Amalia Putri Kristi Espandiah Putu Agus Mayuni Putu Ayu Dinda Deviyanti Putu Ayu Laksmidevi . Rizki Ari Safitri . Ruhama'Ul Magfirah . Sapta Utami . Siti Nur Kholifah . Suryani Suryani Tanaya, Luh Maharani Trisna Nurmeisarah . Utari, Ni Nyoman Ratih Diana vera, gera suartini warsaditha aprila arista dita Windi Ayu Lestari Yunitari, Made