Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Mining Insight

Perancangan Sequence Triwulan Ketiga Penambangan Batubara pada PT Garda Tujuh Buana Tbk Provinsi Kalimantan Utara Febrianto Wajar, Kurniawan; Thamsi, Alam Budiman; Chalik, Citra Aulian
Jurnal of Mining Insight Vol 1 No 3 (2023): Journal of Mining Insight
Publisher : CV Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58227/jmi.v1i3.214

Abstract

Mine design facilitates the achievement of the desired production target and provides an overview of the mining progress plan for a period of time. The purpose of this study is to determine the mining sequence design and production scheduling obtained by using data processing software and mine planning software, namely minescape software used for pit design design. The pit design is based on the results of geometric analysis, assuming that the mine is theoretically free from landslides with a slope height of 10 m, a slope width of 5 m, and a slope inclination of 45°. The area of the pit design in the third quarter is 26.76 hectares and the total coal amounted to 866,887.38 tons. For the third quarter production scheduling, for coal loading, 4 digging tools will be operated serving 43 loading tools with a total production of 284,939.12 tons with total working hours of 305.65 hours. So the estimated plan for 4 digging tools and 43 loading tools can meet the production target of the sequence design that has been made.
Karakteristik Geokimia Mata Air Panas Daerah Kaongkeongkea Kecamatan Pasar Wajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara Chalik, Citra Aulian; Wakila, Muhamad Hardin
Jurnal of Mining Insight Vol 3 No 3 (2025): Journal of Mining Insight
Publisher : CV Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58227/jmi.v3i3.304

Abstract

Manifestasi mata air panas di wilayah ini merupakan indikasi adanya sistem panas bumi bertemperatur rendah akibat aktivitas tektonik. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel air secara langsung di lapangan untuk dianalisis sifat fisika dan kimianya. Parameter fisik yang diukur meliputi suhu, pH, warna, bau, rasa, TDS, dan debit air, sedangkan analisis kimia dilakukan menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mata air panas Kaongkeongkea memiliki suhu 35,6°C, pH 1,59, TDS sebesar 793 ppm, tidak berwarna, berbau sulfur, dan tidak berasa. Kandungan ion utama yang terdeteksi meliputi Cl⁻ (923 mg/L), HCO₃⁻ (187,2 mg/L), dan SO₄²⁻ (17,26 mg/L). Berdasarkan perbandingan ketiga ion utama tersebut, air panas daerah Kaongkeongkea diklasifikasikan ke dalam tipe klorida (mature water) yang menandakan asal fluida dari reservoir dalam pada sistem panas bumi aktif. Hasil perhitungan geotermometer silika menunjukkan suhu reservoir bawah permukaan sekitar 144°C, yang mengindikasikan sistem panas bumi bertemperatur menengah. Ciri geokimia tersebut memperlihatkan bahwa fluida panas di Kaongkeongkea terbentuk melalui interaksi antara air meteorik dan batuan penyusun sedimen serta dipengaruhi oleh aktivitas struktur tektonik. Kajian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami potensi energi panas bumi di Pulau Buton dan mendukung pengembangan pemanfaatan sumber daya panas bumi secara berkelanjutan di wilayah Indonesia bagian timur.