Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Identifikasi Clay Bands Pada Endapan Batubara Berdasarkan Data Well Logging Di Daerah Nunukan Provinsi Kalimantan Utara Muhammad Idris Juradi; Sri Widodo; Anshariah Anshariah; Alfian Nawir; Emi Prasetyawati Umar; Andi Fahdli Heriansyah; Agus A Budiman; Firdaus F; Alam Budiman Thamsi
Jurnal Geomine Vol 9, No 1 (2021): Edisi April 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i1.812

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas batubara adalah adanya keberadaan clay bands pada lapisan endapan batubara. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memahami mekanisme kerja Well Logging dalam eksplorasi geofisika khususnya clay bands pada lapisan batubara sesuai dengan hasil well logging sedangkan tujuannya untuk mengetahui kedalaman dan ketebalan clay bands pada lapisan batubara sesuai dengan data log secara vertikal. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode induktif yang menggunakan pendekatan kombinasi antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, dengan memadukan hasil-hasil kajian pustaka, data lapangan yang keseluruhannya dikaji, dianalisis, dan disintesis secara komprehensif untuk menyimpulkan rangkaian penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kedalaman (posisi) clay bands pada sumur logging PDH41 seam 1 dijumpai pada kedalaman 30,40 - 31,40 meter dengan ketebalan 1 meter, clay bands pada seam 2 dijumpai pada kedalaman 34,80 - 35,80 meter dengan ketebalan 1 meter, sumur logging PDH34 dijumpai clay bands pada kedalaman 71,20 - 71,80 meter dengan ketebalan 0,60 meter, sumur logging PDH37 dijumapi clay bands pada kedalaman 12,20 - 13,50 meter dengan ketebalan 1,3 meter. Dari 9 sumur logging 3 sumur diantaranya terdeteksi adanya clay bands sedangkan 6 sumur logging tidak terdeteksi adanya clay bands.
Karakteristik Mineraloid Opal Limbong, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan Alam Budiman Thamsi; Muhammad Aswadi; Habibie Anwar; Hasbi Bakri; Muhamad Hardin Wakila; Andi Fahdli Heriansyah
Jurnal Geomine Vol 8, No 3 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v8i3.735

Abstract

Opal is classified as gems that are scattered in several places in the world and specifically in Indonesia is located in Banten, West Java Province and in Limbong, South Sulawesi Province. Opal in Limbong, North Luwu Regency, South Sulawesi Province has never been conducted research, so researchers are interested in conducting research. This research aims to determine the classification of opal mineraloids, host rock, and know the opal mineraloid paragenesis in the Limbong area, Luwu Regency North, South Sulawesi Province. The research method is carried out sampling in the field—laboratory analysis using Petrographic analysis and XRD analysis. The results of the study in the laboratory are then processed to answer the research objectives. The results obtained by opal mineraloid carrier rocks are andesite rocks with a mineral composition consisting of plagioclase, k-feldspar, biotite, muscovite, and quartz. The microscopically visible textures are euhedral, myrmekite, radiated, colloform, and banded. Based on XRD data, the main peak is at 2 Ø: 21.62 with a price of d: 4.0626; the second peak at 2 Ø: 25.16 with a value of d: 3.5147. Another peak with low intensity and bias at 2 Ø: 65.08, with a value of d: 1.4247, is classified as opal-C.
Paragenesis Prospek Endapan Bijih Besi Daerah Tanjung Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Hasbi Bakri; Harwan Harwan; Alam Budiman Thamsi; Irzal Nur; Firdaus F; Andi Fahdli Heriansyah
Jurnal Geomine Vol 9, No 2 (2021): Edisi Agustus 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i2.971

Abstract

Iron ore is the second most abundant metal on earth. The characteristics of this iron ore usually consist of iron ore carrier minerals associated with other minerals. One area that has iron ore prospects is the Tanjung area, Bontocani District, Bone Regency. The purpose of this study was to determine the types of iron ore carrier minerals and their associations, mineralization characteristics and paragenesis of iron ore carrier minerals. The data collection technique is carried out directly in the field by taking random samples in the field according to field conditions. Laboratory analysis uses mineragraphic analysis to determine iron ore carrier minerals and their associated minerals and X-Ray Diffraction analysis to determine iron ore carrier minerals that are not identified by mineragraphic analysis. From the results of the study found iron ore carrier minerals magnetite, goethite and hematite and their associated minerals in the form of sulfide minerals in the form of pyrite, covelite and braunite. The iron ore textures found are replacement and intergrowth textures. Paragenesis of mineral deposits formed successively are magnetite, hematite, pyrite, cuprite, braunite and goethite.
Penentuan Tingkat Kematangan Batubara dengan Metode Reflektansi Vitrinit pada PT Bhumi Rantau Energi Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan Annisa Annisa; Romla Noor Hakim; Devky Nawalludin; Muhamad Hardin Wakila; Andi Fahdli Heriansyah
Jurnal Geomine Vol 7, No 3 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1095.295 KB) | DOI: 10.33536/jg.v7i3.395

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan analisis proksimat, analisis nilai kalori dan analisis petrografi batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter dan korelasi antara beberapa hasil analisis proksimat, analisis nilai kalori dan analisis petrografi batubara pada tingkat kematangan (rank) batubara, mengetahui komposisi maseral dari pada tiap sampel batubara dan penentuan tingkat kematangan (rank) batubara dari hasil analisis reflektansi vitrinit.  Metode penelitian ini adalah dengan analisis dari metode analisis proksimat, nilai kalori dengan standar analisis American Standard For Testing Material (ASTM) dan analisis petrografi batubara sesuai dengan Coal Maceral Analysis, The Standart Association of Australian Standart House, 1986. Kegiatan yang dilakukan adalah sampling pada 2 seam yang ada pada lokasi penelitian yaitu seam O dan seam P, dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai maksimum reflektansi vitrinit berada antara 0.35 % - 0.55 %, dengan nilai maksimum reflektansi vitrinit tersebut dapat ditentukan bahwa tingkat kematangan (rank) batubara berada pada rank Lignit - Sub-bituminous.
Analisis Karakteristik Penetralan Fly Ash Batubara Terhadap Air Asam Dengan Metode Acid Buffer Characteristic Curve Mubdiana Arifin; Mohammad salman said; Firman Nullah Yusuf; Harwan Harwan; Citra Aulian Chalik; Sitti Ratmi Nurhawaisyah; Nurliah Jafar; Nur Asmiani; Andi Fahdli Heriansyah; Ansariah Ansariah; Agus A Budiman
Jurnal Geomine Vol 9, No 3 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i3.980

Abstract

Fly ash atau abu terbang batubara yang dihasilkan oleh sisa pembakaran batubara hanya dianggap sebagai limbah B3 dan sangat kurang dari segi pemanfaatan, pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa fly ash ternyata memiliki sifat alkalinitas yang dapat menetralkan air asam tambang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik penetralan  fly ash batubara terhadap air asam . Untuk menganalisis karakteristik penetralan fly ash digunakan metode Acid Buffer Characteristic Curve (ABCC), metode ini menggunakan system titrasi asam HCl dan H2SO4 (0.5 Molar) kedalam sampel dengan jumlah 0,4 ml setiap satu kali titrasi dan titrasi akan terus dilakukan sampai dengan pH 2. Kandungan fly ash dominan terdiri dari silaka (SiO2) 40.13%, Alumunium oksida Al2O3) 13,71%, Kalsium oksida (CaO) 12.50%, Besi Oksida (FeO) 20%. Hasil uji static nilai Acid Neutralizing Capacity dari fly ash adalah 337,88 kgH2SO4/ton dan nilai NAPP -326 kgH2SO4/ton ini mengindikasikan sifat alkalinitas yang tinggi dari fly ash. Grafik ABCC menunjukan karakteristik penetealan pada fly ash kurang maksimal pada pH diatas netral karena kandungan CaO yang tidak terlalu besar sehingga kapasitas buffer pada range pH tersebut tidak maksimal berbeda dengan karakteristik penetralan pada  pH dibawah netral (6-3) fly ash sangat baik pada range pH tersebut karena kandungan gypsum, magnesium, dan alumunium oksida yang bereaksi pada range pH tersebut. Dari hasil pengujian ABCC mendeskripsikan bahwa karakteristik penetralan pada fly ash cukup baik tetapi memiliki kapasitas penyangga (buffer capacity) yang kecil pada pH 7-10.
Karakteristik Endapan Bijih Besi Daerah Pakke Desa Langi Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Harwan Baharuddin; Irzal Nur; Adi Maulana; Nurliah Jafar; Firdaus F; Andi Fahdli Heriansyah
Jurnal Geomine Vol 8, No 3 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v8i3.631

Abstract

Bijih besi di daerah Pakke ditemukan berupa bongkah-bongkah bijih besi magnetit dan hematit yang berasosiasi dengan intrusi granodiorit dan pegmatit granodiorit (Utoyo, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, jenis batuan dan mineral pembawa bijih besi, serta karakteristik endapan bijih besi daerah penelitian. Tahapan pengambilan data berupa Pengamatan Singkapan. Pengambilan sampel litologi, menggunakan metode Rock Sampling. Metode analisis yang digunakan untuk menentukan karakatersitik endapan bijih besi yaitu analisis petrografi untuk mengetahui jenis litologi, analisis mineragrafi untuk mengetahui mineral pembawa bijih dan analisis XRD (X-Ray Diffraction) untuk mengetahui mineral alterasi dan mineral bijih. Berdasarkan tipe alterasi dan mineralisasi diketahui bahwa tipe endapan bijih besi pada daerah penelitian yaitu endapan skarn. Dimana endapan skarn ini terbentuk proses metamorfisme kontak yang bertemperatur tinggi. Magma yang kaya akan silika menginstrusi batuan sedimen yang kaya akan karbonat seperti batugamping. Jenis batuan pada daerah penelitian yaitu batuan beku berupa basal yang diindikasikan sebagai source rock dan batuan karbonat berupa wackstone yang diindikasikan sebagai host rock atau batuan penyimpan bijih besi dimana mineral pembawa bijih besi yaitu magnetit, hematit dan goetit.
Identifikasi Sebaran Batugamping Menggunakan Data Citra Landsat 8 Di Pulau Buton Bagian Selatan Andi Fahdli Heriyansyah; Citra Aulian Chalik; Muhamad Hardin Wakila; Harwan Harwan; Jamal Rauf Husain; Firdaus F
Jurnal Geomine Vol 10, No 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v10i4.985

Abstract

Indonesia memiliki potensi bahan galian industri cukup besar dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Pulau Buton yang terletak di salah satu lengan Sulawesi bagian tenggara adalah salah satu wilayah Indonesia yang memiliki potensi batugamping cukup besar, batugamping terumbu tersebut telah mengalami proses geologi hingga terangkat 700 m ke permukaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sebaran batugamping dengan menggunakan data Citra Landsat 8 OLI (Operational Land Imager). Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data Citra Landsat 8 kemudian dianalisis dan dilakukan beberapa metode interpretasi sehingga sebaran batugamping dapat teridentifikasi dengan baik. Metode interpretasi yang digunakan pada Citra Landsat 8 adalah metode composite band RGB (Red Green Blue), band ratios, dan band spectral. Pada data Citra Landsat 8, metode interpretasi yang dilakukan didapatkan dua klasifikasi sebaran batugamping yaitu sebaran batugamping potensi tinggi dan sebaran batugamping potensi rendah. Setelah pengolahan data Citra Landsat 8, penelitian ini juga melakukan pengecekan langsung di lapangan untuk mendukung keberhasilan dari hasil interpretasi yang dilakukan. Penelitian ini memiliki implikasi yang cukup besar untuk memanfaatkan data Citra Landsat 8 untuk tujuan eksplorasi lebih lanjut.
Studi Potensi Bahaya Dan Pengendalian Risiko Pada Area Penambangan Bijih Nikel Menggunakan Metode Hirarc di PT Vale Indonesian Tbk Mila Lestari; Firdaus Firdaus; Andi Fahdli Heriansyah
Indonesian Journal of Multidisciplinary on Social and Technology Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5605.465 KB) | DOI: 10.31004/ijmst.v1i2.118

Abstract

Perusahaan pertambangan sudah membekali tingkat keamanan yang terkait dengan K3, namun masih terjadi kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, ledakan, longsoran, dan pencemaran lingkungan. Penyebab kecelakaan kerja disebabkan oleh tindakan orang yang tidak mematuhi keselamatan kerja (unsafe action) dan keadaan lingkungan atau kondisi tidak aman (unsafe condition). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi bahaya pada kegiatan penambangan dan mengetahui pengendalian resiko pada kegiatan penambangan. Penelitian ini dilaksanakan di PT Vale Indonesia Tbk yang berada di Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control). Pengambilan data mengenai identifikasi bahaya dan pengendalian resiko dengan analisis semi kuantitatif. Pengambilan data mengenai identifikasi bahaya dan pengendalian resiko dengan analisis semi kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 14 potensi bahaya dan 2 kecelakaan. Pengendalian resiko dilakukan dengan pengendalian hirarki yang terdiri atas metode eliminasi, subtitusi, rekayasa, administratif, dan APD.
Analisis Karakteristik Geokimia Batuan Potensi Pembentuk Air Asam Tambang Daerah Tanjung Kabupaten Bone Firman Nullah Yusuf; Andi Fahdli Heriansyah; Arif Nurwaskito; Suriyanto Bakri; Mubdiana Arifin
Jurnal Geomine Vol 11, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v11i1.1705

Abstract

Mining materials can be in the form of material (over-burden) and potentially contain sulfide minerals, the research location is a former iron ore mining, it is known that iron ore is an acid mine drainage forming material. This characterization test of acid mine drainage forming samples can be used as a consideration in environmental management design to minimize unwanted environmental impacts. This study aims to analyze the mineralogical content of rocks, the potential of rocks as acid mine drainage formers, and determine management methods if the potential for acid mine drainage is indicated. The samples used were 5 rock samples in the pit and disposal, using petrography, mineragraphy, and XRD mineralogy analysis to determine the mineral composition contained, and kinetic testing to determine the reaction rate of acid mine drainage formation. The results of the analysis obtained the composition of metal minerals contained in samples 4 and 5, namely pyrite, hematite, magnetite, and geotite. Whereas in samples 1, 2, and 3 not enough metal minerals were detected. The results of the kinetic test analysis produce accurate data for samples 4 and 5 which have low or acidic pH values 6. So it can be concluded that the potential for the formation of acid mine drainage is found in samples in the disposal, namely iron ore with a low pH value 6 (acidic), methods that can be used in the process of preventing and controlling acid mine drainage can be done passively by using NAF material to stockpile polluted PAF material.
Landslide Susceptibility Mapping using Geographic Information System (GIS) and Remote Sensing Data in North Luwu, South Sulawesi Province, Indonesia Chalik, Citra Aulian; Wakila, Muhamad Hardin; Jafar, Nurliah; Nurhawaisyah, Sitti Ratmi; Firdaus; Heriansyah, Andi Fahdli
Journal of Geology and Exploration Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Geology and Exploration, December 2023
Publisher : CV Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58227/jge.v2i2.115

Abstract

Climate, topography, and rock conditions in Indonesia are relatively diverse, both physical and chemical, these conditions can cause adverse consequences such as floods, landslides, forest fires, and droughts. The Information from Volcanology and Geological Disaster Mitigation on Monday, July 13, 2020, flash floods and flow of debris due to landslides have occurred in Masamba and Baebunta, North Luwu, South Sulawesi Province. The purpose of this paper is to map the distribution of landslide susceptibility area using remote sensing and GIS data. The Method used to analyze the landslide susceptibility estimation model refers to the Indonesian Center for Agricultural Land Resources Research and Development (ICALRD). The parameters used in this model are rainfall, soil type, rock type, slope, land use, and land movement. The ICALRD Landslide Susceptibility Estimation Model in study area shows that there are three classes of landslide susceptibility, such as low, medium, and high susceptibilities. There are six subdistricts which are in medium to high landslide susceptibility, and the others are low to medium landslide susceptibility. The locations of landslides and flash floods that occurred in Masamba and Baebunta indicate areas with medium to high landslide susceptibility.