Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Dampak Kehamilan Tidak Diinginkan terhadap Perawatan Kehamilan dan Bayi (Studi Fenomenologi) di Kota Bogor Nawati, Nawati; Nurhayati, Farial
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.994 KB) | DOI: 10.26630/jk.v9i1.729

Abstract

Unwanted pregnancy was a global social and health challenge. Worldwide 38% of pregnancies were undesirable pregnancies of 80 million pregnancies per year (WHO, 2013). The number of unintended pregnancies in Indonesia was difficult to know and has never been studied in depth either the reason or the attempts made to end the pregnancy. An unwanted pregnancy would have an impact on pregnancy and baby care. Purposes of the study were to determine the effect of unwanted pregnancy on the treatment of pregnancy and infant. The dependent variable of this research was pregnancy and infant care, whereas unwanted pregnancy was an independent variable. This study was a qualitative type of phenomenological study. Data collection used in-depth interview techniques with a reason to get more in-depth information about something that was related to the impact of unwanted pregnancy. The number of respondents based on adequacy and suitability of data. Data analysis techniques were used core analysis. The number of informants in this study was 8 people. The impact of unwanted pregnancy on pregnancy care in this study identified three themes: Themes 1. Psychosocial Problems The Impact of Unwanted Pregnancy, Theme 2 Rejection of Pregnancy and theme 3 Lack of Pregnancy Treatment. While the impact of unwanted pregnancy on infant care identified 1 theme: Need Time to Receive Baby. Hospitals/ Public Health Centres should conduct intensive counseling on mothers with unwanted pregnancies, that is a Family support coaching program.
KECANDUAN INTERNET BERHUBUNGAN DENGAN INTERAKSI SOSIAL REMAJA Utami, Tantri Widyarti; Nurhayati, Farial
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : PPNI JAWA TENGAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.189 KB) | DOI: 10.26714/jkj.7.1.2019.33-38

Abstract

Kebutuhan akan pentingnya penggunaan internet dalam semua aspek saat ini membawa kepada konsekuensi meningkatnya kecanduan terhadap internet atau yang dikenal dengan istilah internet addiction. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kecanduan internet  dengan interaksi sosial remaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode simple random sampling yang melibatkan 266 siswa SMA . Instrumen yang digunakan adalah  Internet addiction test (IAT) yang berisi 20 poin pertanyaan, kuesioner social interaction scale berisi 20 item  pertanyaan. Sample menggunakan simple random sampling dengan kriteria inklusi remaja usia 15-17 tahun, kelas X dan XI dan ada ditempat saat pengambilan data. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kecanduan internet dengan interaksi sosial remaja (p value= 0,001). Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan jiwa penanganan kecanduan internet dan upaya meningkatkan interaksi sosial remaja. Kata kunci: Kecanduan internet, interaksi sosial, remaja. INTERNET ADDICTION IS RELATED TO SOCIAL INTERACTION IN ADOLESCENT ABSTRACTThe important need of internet usage in all  aspects leads to the consequences of increasing addiction to the internet known as internet addiction The aim of t e study was to determine the relationship between internet addiction and adolescent social interaction. This study used a cross sectional study design with a simple random sampling method involving 266 high school students. the instrument used is the Internet Addiction test (IAT) which contains 20 question, a social interaction scale questionnaire containing 20 question. Sample technique used simple random sampling with the inclusion criteria of adolescents aged 15-17 years, class X and XI and is there when taking data.Data analyis  used the chi square test . Results showed there was an association between internet addiction and adolescent social interaction (p value = 0.001). This research is expected to be useful to develop mental nursing science in handling internet addiction and efforts to improve adolescent social interaction. Keywords: internet addiction, social interaction, adolescent
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS MELALUI TEHNIK KONSERVASI ENERGI Ratianingsih, Nieniek; Nurhayati, Farial
Media Informasi Vol 13, No 1 (2017): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.405 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehnik konservasi energi terhadap kualitas hidup pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Teknik konservasi energi dapat diberikan pada pasien PPOK dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas pernafasan, mengurangi kecemasan dan stress dan kualitas hidup dapat meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metoda kuasi eksperimental dengan pendekatan pre test – post test control group design. Responden penelitian ini berjumlah 60 orang, untuk kelompok intervensi 30 orang untuk kelompok kontrol 30 orang responden. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,014 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara  kualitas hidup kelompok intervensi dengan kualitas hidup kelompok kontrol setelah dilakukan penerapan teknik konservasi energy. Dengan melaksanakan 6 prinsip dalam tehnik konservasi energi maka pasien dapat melaksanakan aktifitas dengan lebih terencana dan usaha minimal sehingga energi yang digunakan lebih efisien. Perawat agar menerapkan tehnik konservasi energi sebagai suatu program terstruktur dari intervensi keperawatan bagi pasien PPOK.
PENGALAMAN ORANG YANG HIDUP DENGAN HIV/AIDS (ODHA) YANG MASIH AKTIF MENGGUNAKAN NAPZA DI RSKO JAKARTA Nurhayati, Farial
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.86 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v12i1.65

Abstract

ODHA yang masih aktif menggunakan NAPZA membutuhkan perawatan khusus oleh tenaga kesehatan profesional yang berkompeten dalam bidang HIV/AIDS dan NAPZA. Perawat sebagai bagian pelayanan kesehatan berperan penting dalam upaya promotif dan preventif. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengalaman ODHA yang aktif menggunakan NAPZA. Desain penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian berjumlah 6 orang pasien yang sedang dirawat di RSKO Jakarta. Teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam. Tema yang dihasilkan penelitian ini adalah : (1) Ketidakefektian pola penyelesaian masalah, (2) Kenyamanan psikologis dan biologis  menggunakan NAPZA (3) Depresi sampai percobaan bunuh diri, (4) Ketidakefektifan peran sosial, (5) Perilaku asosial untuk memenuhi kebutuhan NAPZA, (6) Ketidakpuasan terhadap akomodasi perawatan , (7) Harapan pelayanan bebas biaya, (8) Perbaikan prosedur birokrasi dalam pemberian ARV, (9) Dukungan bersyarat dari keluarga, (10) Gangguan interaksi dalam keluarga dan (11) Upaya menjaga kepatuhan terhadap terapi ARV. Manfaat penelitian ini untuk meningkatkan peran perawat sebagai edukator dan advokator bagi pasien HIV/AIDS yang menggunakan NAPZA dan keluarga.
Hubungan kecemasan dan depresi pada pekerja anak Farial Nurhayati; Tantri Widyarti Utami
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 6 No 1 (2018): April 2018
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.744 KB)

Abstract

Pekerja anak adalah anak yang yang terlibat pada pekerjaan ringan maupun pekerjaan yang membahayakan secara mental, fisik, sosial dan moral serta dapat menyakiti mereka. Penelitian bertujuan untuk diketahuinya hubungan kecemasan dan depresi pada pekerja anak. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi. Cara pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 67 pekerja anak di Bogor. Kuesioner menggunakan kuesioner Taylors Manifest Anxiety Scale (TMAS), dan Children Depression Inventory (CDI). Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan pekerja anak yang mengalami kecemasan sebanyak 72% dan depresi sebanyak 50,7 %. Terdapat hubungan signifikan antara kecemasan dengan depresi pada pekerja anak (p value = 0.008). Data ini menunjukkan bahwa tingginya angka kecemasan dan depresi pada pekerja anak. Dari hasil penelitian ini diharapkan pelayanan kesehatan dapat berperan aktif dalam mengatasi kecemasan dan depresi pada pekerja anak. Kata Kunci : pekerja anak, kecemasan, depresi ABSTRACT The relationship between anxiety and depression in child labor. Child labor is a child who is involved in light work or work that is mentally, physically, socially and morally dangerous and can hurt them. The study aimed to find out the relationship between anxiety and depression in child labor in the City of Bogor. The research design is descriptive correlation. How to take samples with purposive sampling technique. The number of samples is 67 respondents are child labours in Bogor. The questionnaire used the Taylors Manifest Anxiety Scale (TMAS) questionnaire, and the Children Depression Inventory (CDI). Data analysis used is univariate and bivariate analysis with chi square. The results of this study shown that child laborers who experienced anxiety 72%, and depressed 50.7%. There is a significant relationship between anxiety and depression in child labor (p value = 0.008). These data indicate that high rates of anxiety and depression in child labor. From the results of this study it is expected that health services can play an active role in overcoming anxiety and depression in child labor. Keywords: child labor, anxiety, depression
KECANDUAN INTERNET BERHUBUNGAN DENGAN INTERAKSI SOSIAL REMAJA Tantri Widyarti Utami; Farial Nurhayati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.189 KB) | DOI: 10.26714/jkj.7.1.2019.33-38

Abstract

Kebutuhan akan pentingnya penggunaan internet dalam semua aspek saat ini membawa kepada konsekuensi meningkatnya kecanduan terhadap internet atau yang dikenal dengan istilah internet addiction. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kecanduan internet  dengan interaksi sosial remaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode simple random sampling yang melibatkan 266 siswa SMA . Instrumen yang digunakan adalah  Internet addiction test (IAT) yang berisi 20 poin pertanyaan, kuesioner social interaction scale berisi 20 item  pertanyaan. Sample menggunakan simple random sampling dengan kriteria inklusi remaja usia 15-17 tahun, kelas X dan XI dan ada ditempat saat pengambilan data. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kecanduan internet dengan interaksi sosial remaja (p value= 0,001). Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan jiwa penanganan kecanduan internet dan upaya meningkatkan interaksi sosial remaja. Kata kunci: Kecanduan internet, interaksi sosial, remaja. INTERNET ADDICTION IS RELATED TO SOCIAL INTERACTION IN ADOLESCENT ABSTRACTThe important need of internet usage in all  aspects leads to the consequences of increasing addiction to the internet known as internet addiction The aim of t e study was to determine the relationship between internet addiction and adolescent social interaction. This study used a cross sectional study design with a simple random sampling method involving 266 high school students. the instrument used is the Internet Addiction test (IAT) which contains 20 question, a social interaction scale questionnaire containing 20 question. Sample technique used simple random sampling with the inclusion criteria of adolescents aged 15-17 years, class X and XI and is there when taking data.Data analyis  used the chi square test . Results showed there was an association between internet addiction and adolescent social interaction (p value = 0.001). This research is expected to be useful to develop mental nursing science in handling internet addiction and efforts to improve adolescent social interaction. Keywords: internet addiction, social interaction, adolescent
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS MELALUI TEHNIK KONSERVASI ENERGI Nieniek Ratianingsih; Farial Nurhayati
Media Informasi Vol 13, No 1 (2017): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.405 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v13i1.74

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehnik konservasi energi terhadap kualitas hidup pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Teknik konservasi energi dapat diberikan pada pasien PPOK dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas pernafasan, mengurangi kecemasan dan stress dan kualitas hidup dapat meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metoda kuasi eksperimental dengan pendekatan pre test – post test control group design. Responden penelitian ini berjumlah 60 orang, untuk kelompok intervensi 30 orang untuk kelompok kontrol 30 orang responden. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,014 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara  kualitas hidup kelompok intervensi dengan kualitas hidup kelompok kontrol setelah dilakukan penerapan teknik konservasi energy. Dengan melaksanakan 6 prinsip dalam tehnik konservasi energi maka pasien dapat melaksanakan aktifitas dengan lebih terencana dan usaha minimal sehingga energi yang digunakan lebih efisien. Perawat agar menerapkan tehnik konservasi energi sebagai suatu program terstruktur dari intervensi keperawatan bagi pasien PPOK.
Hubungan Status Paritas dengan Tingkat Kemandirian Ibu Post Partum Spontan dalam Perawatan Diri Dan Bayi di RS PMI Bogor Nawati Nawati; Farial Nurhayati
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 3 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.578 KB) | DOI: 10.26630/jk.v7i3.216

Abstract

Rawat gabung adalah perawatan ibu nifas yang ditempatkan bersama bayi dalam satu ruangan dan berdampingan selama 24 jam dalam sehari. Faktor yang mempengaruhi kemandirian ibu adalah usia, pendidikan, tipe persalinan serta pengalaman masa lalu ibu seperti jumlah kelahiran. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, untuk diketahuinya hubungan status paritas dengan tingkat kemandirian ibu post partum spontan tentang perawatan diri dan bayi dalam pelaksanaan rawat gabung. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan non random sampling dengan teknik convenience sampling. Sampel  adalah ibu post partum spontan yang berada di Rumah Sakit PMI Bogor. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara status paritas dengan  tingkat kemandirian ibu post partum. Perawat diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan dengan penyuluhan kesehatan mengenai cara perawatan diri dan bayi kepada ibu post partum.
Harapan Orang Tua terhadap Peran Perawat pada Anak dengan Hospitalisasi (Studi Fenomenologi) Yuliastati Yuliastati; Farial Nurhayati; Bram Burmana Jaya
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 3 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.712 KB) | DOI: 10.26630/jk.v10i3.1522

Abstract

Hospitalization for children and parents is a very traumatic and stressful experience. Changes in the role, lack of sleep, feelings of pain, immobilization, unable to control yourself, a strange environment and changing daily habits are situations that are often felt by children that can trigger stress. For parents, stress occurs because of anxiety and fear resulting from the seriousness of the disease, procedures performed, treatment, the impact on the future of the child, frustration due to lack of information on procedures and treatment and unfamiliar hospital rules. Parental stress can be further increased when the health team shows an attitude of lack of empathy for them, limited information about caring for their children because of communication that is not well established with the health team, especially nurses and the involvement of parents in caring for their children. This study aims to identify what parents expect from the role of nurses when they care for their children in the hospital in this study. There are 5 themes: 1. Parental satisfaction over the improvement of the patient's condition, 2. Parental anxiety when the child is treated, 3. Adequate support for child care facilities 4. Communication barriers between patient-family nurses and 5. More attention is needed for pediatric patients from a nurse. This study is expected to improve the role of nurses, especially child nurses in carrying out nursing care according to the needs of patients and families.
Pola Asuh Orang Tua terhadap Sosioemosional Anak Tunarungu Usia Sekolah Farial Nurhayati; Ningning Sri Ningsih
Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.376 KB) | DOI: 10.26630/jk.v8i1.387

Abstract

WHO said the number of children with special needs in Indonesia was around 7% of the total number of children aged 0-18 years, or amounting to 6.23 million, in 2007. The delay in the development of language skills were resulted in low academic achievement. Parenting is interaction between children and parents in terms of educating, guiding, and discipline, also protecting the child to reach maturity in accordance with the norms that exist in society. This study was to determine the relationship between parenting style with deaf children’s socioemotional. It was cross sectional research methods with 42 respondents. Respondents were parents of deaf children at extraordinary school in the city of Bogor. Statistical test results were obtained by p-value=0.183, it can be concluded there was no significant association between parenting style with socioemotional deaf children. Arman et all (2008) said socioemotional factors that affected a child were the following individual risk factors, such as child temperament, age, gender, developmental delays, serious health problems, family factors and environmental factors.