Claim Missing Document
Check
Articles

ENTERPRISE ARCHITECTURE FOR BANKING IN THE INDUSTRIAL REVOLUTION ERA 4.0 Firman Pradana Rachman; Eko Indrajid; Erick Dazki
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 6, No 2 (2022): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v6i2.5394

Abstract

The banking industry must keep up with the latest technological developments. If not, the banking industry will start to be abandoned by customers. This study presents enterprise architecture recommendations for the banking industry in the era of the industrial revolution 4.0. The architecture contained in this research consists of business architecture, information systems architecture, application architecture and technology architecture. The hope is that with the recommended architecture, we can adopt the latest technology and the banking industry can still compete in the midst of change.
Desain Enterprise Architecture untuk Taman Hiburan di Indonesia dengan Archimate Viktor Gunawan; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi Vol 7 No 2 (2021): SATIN - Sains dan Teknologi Informasi
Publisher : STMIK Amik Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.369 KB) | DOI: 10.33372/stn.v7i2.742

Abstract

Taman hiburan perlu untuk mereview kembali strategi bisnisnya untuk dapat beradaptasi di masa new normal ini, dengan cara mengexplore kembali core business perusahaan, memperkuat kerjasama dengan business partner dan supplier, memperluas segmentasi market, dan mengeksplorasi teknologi untuk dapat memberikan layanan baru. Penelitian ini merupakan desain Enterprise Architect pada bisnis taman hiburan yang berisi arsitektur bisnis yang digambarkan dengan business model canvas, desain arsitektur informasi, aplikasi dan teknologi. Metodologi penelitian kualitatif dilakukan dengan cara studi literature terhadap data sekunder, dan Archimate digunakan untuk memvisualisasi desain. Penggambaran Enterprise Architecture taman hiburan dengan menggunakan archimate menjelaskan dengan terstruktur bagaimana strategi bisnis yang tertuang didalam arsitektur bisnis , ke layer – layer lainnya. Sehingga tujuan perusahaan misalnya dalam meningkatkan pendapatan atau layanan kepada pengunjung, dapat divisualisasikan kedalam proses bisnisnya seperti proses yang terkait dengan pembelian tiket, pembelian merchandise, hotel dan akomodasi, dapat divisualiassikan dengan jelas kedalam arsitektur aplikasi, arsitektur data dan arsitektur teknologinya. Hal ini akan mempermudah setiap bagian di perusahaan untuk memahami bagaimana mencapai tujuan – tujuan dari perusahaan.
Perancangan Digital Enterprise Architect Smart course Pada Industri Pendidikan R Arif Firmansah; Richardus Eko Indrajir; Erick Dazki
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi Vol 8 No 2 (2022): SATIN - Sains dan Teknologi Informasi
Publisher : STMIK Amik Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.995 KB) | DOI: 10.33372/stn.v8i2.876

Abstract

Smart course merupakan program pengembangan karier yang diimplementasikan dalam suatu program kursus. Di era transformasi digital, sangat dimungkinkan adanya infrastruktur teknologi untuk mencocokkan antara talenta siswa dan bidang ilmu yang sesuai, didukung dengan alur proses pembelajaran yang mendukung lingkungan pengembangan karier yang diadopsi dari dunia kerja nyata, sehingga produk talenta yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja. Tujuan dari pengembangan bisnis ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta kursus untuk menemukan talenta yang sesuai dengan dirinya dan menjadi profesional, sehingga dapat mengisi kebutuhan perusahaan akan keterampilan yang profesional. Implementasi Digital Enterprise Architecture ini menggunakan TOGAF Framework dan ArchiMate Modeling Language (the open group) meliputi desain arsitektur bisnis, arsitektur informasi/data, arsitektur teknologi.
Pengaruh Komponen Ekosistem E-commerce dan Data Privacy Awareness Terhadap Pengguna E-marketplace Viktor Gunawan; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi Vol 9 No 1 (2023): SATIN - Sains dan Teknologi Informasi
Publisher : STMIK Amik Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.587 KB) | DOI: 10.33372/stn.v9i1.944

Abstract

Perkembangan ekosistem ecommerce di Indonesia yang pesat menjadi daya tarik bagi pengusaha – pengusaha startup untuk terus berinovasi mengembangkan businessnya di tanah air. Penelitian sebelumnya pada e-marketplace yang menuliskan bahwa berbagai komponen ekosistem e-commerce, seperti logistics, payment, supplier, marketing, dan lain lain, semuanya memainkan peran penting dalam memfasilitasi transaksi e-marketplace. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari komponen ekosistem e-commerce terhadap emarketplace, penulis melakukan survey kepada pengguna e-marketplace. Untuk memahami daya tarik ini, penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara komponen ekosistem ecommerce dengan salah satu bisnis ecommerce, yaitu emarketplace. Hasil peneltian menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara komponen ekosistem ecommerce yang terdiri dari marketing, communication, shipping/logistics dan payment juga data privacy awareness terhadap pengguna emarketplace di Indonesia.
Arsitektur Perusahaan Untuk Mro Pesawat Di Indonesia Menggunakan Business Model Canvas Glenny Chudra; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi Vol 9 No 1 (2023): SATIN - Sains dan Teknologi Informasi
Publisher : STMIK Amik Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.484 KB) | DOI: 10.33372/stn.v9i1.968

Abstract

Setelah pandemi COVID-19 mereda, industri penerbangan di Indonesia mengalami lonjakan permintaan yang signifikan, sehingga industri MRO (Maintenance, Repair, dan Overhaul) juga mengalami peningkatan permintaan yang pesat. Namun, seiring dengan pemulihan tersebut, perusahaan MRO menghadapi tantangan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan MRO ini membutuhkan kunci untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka, dan salah satu solusinya adalah dengan menciptakan Enterprise Architecture (EA) berdasarkan business model canvas (BMC). BMC digunakan sebagai panduan untuk merencanakan model bisnis, teknologi, dan informasi yang akan membentuk enterprise architecture. Dengan menggunakan skema ArchiMate, tiga sumber pendapatan utama perusahaan MRO akan digambarkan secara jelas. Hal ini memungkinkan pemangku kepentingan dan proses bisnis terkait dapat dengan mudah memahami bagaimana aplikasi, database, dan teknologi berperan dalam mendukung bisnis tersebut. Melalui implementasi EA yang didasarkan pada BMC dan digambarkan dengan skema ArchiMate, perusahaan-perusahaan MRO dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang seluruh ekosistem bisnis mereka. Hal ini akan membantu mereka dalam menjalankan proses bisnis dengan lebih efisien, meningkatkan produktivitas, dan memastikan bahwa semua aktor terlibat memiliki pemahaman yang jelas tentang peran mereka. Dengan demikian, EA menjadi alat yang berharga dalam membantu perusahaan MRO mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih baik.
Effect of E-Service Quality, Brand Image and E-Security Seals on TOKOPEDIA E-Customer Satisfaction (Case Study on Tokopedia Customers) Dimas Prawira; Rido Kurniawan; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
Jurnal Informasi dan Teknologi 2023, Vol. 5, No. 1
Publisher : SEULANGA SYSTEM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37034/jidt.v5i1.276

Abstract

This study aims to determine the effect of E-Security Service, E service quality and customer transaction security on TOKOPEDIA's Customer Satisfaction Level. The method used in this study is explanatory research (explanation) with a quantitative approach where the data source is primary and secondary data in the form of E-Commerce user data. Data were collected through questionnaires and analyzed using multiple linear regression with classical assumptions, namely the Normality Test, Multicollinearity Test, and Heteroscedasticity Test. Capital feasibility test is the coefficient of determination, F test and t test. Based on the results of the classic assumption test, it shows that E-Security Service, E service quality and customer transaction security simultaneously (together) have a significant effect on the dependent variable Tokopedia's Customer Satisfaction Level. Using a multiple regression analysis system, the results show that E-Security Service, E-service quality and customer transaction security have a partial effect on TOKOPEDIA's Customer Satisfaction Level with the E-Security Service variable value tcount 2.207 > ttable 1.675 and sig. the E-Security Service variable is 0.032 <0.05 meaning that there is a positive and significant influence between the E-Security Service variable on TOKOPEDIA's Customer Satisfaction Level, the value of the variable tcount E service quality tcount 6.897 > ttable 1.675 sig. the E-Security Service variable is 0.00 <0.05 meaning that there is a positive and significant effect between the E service quality variable on TOKOPEDIA's Customer Satisfaction Level, and the tcount E service quality variable value tcount 3.869 > ttable 1.675 sig. the E service quality variable is 0.00 <0.05 meaning that there is a positive and significant effect between the E service quality variable on TOKOPEDIA's Customer Satisfaction Level. Thus the better the E-Security Service, the E service quality and the existing customer transaction security, the higher the TOKOPEDIA Customer Satisfaction Level, conversely the worse the E-Security Service, E service quality and existing customer transaction security, the lower the Customer Satisfaction. TOKOPEDIA level
ARSITEKTUR PENGEMBANGAN SISTEM ROBOTIC PROCESS AUTOMATION (RPA) PADA DEPARTEMEN IT SECURITY Bagus Prasetyo Budiono; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Edisi April 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Informatika, Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/jukanti.v5i1.442

Abstract

Seiring berkembangnya teknologi informasi akan diikuti pula dengan kebutuhan akan keamanan sebuah teknologi itu sendiri. Seperti halnya yang terjadi pada departemen IT Security, dimana pada departemen tersebut terdapat aktivitas approval ticket guna mengakses layanan server yang telah disediakan. Proses approval akses ke dalam server sendiri saat ini masih dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia, padahal dalam waktu 24 jam pengguna yang melakukan permintaan akses untuk masuk kedalam server dapat mencapai seribu bahkan bisa lebih ketika terjadi sebuah insiden. Hal tersebut membuat proses approval terkadang kurang optimal, karena kondisi fisik pegawai yang melakukan approval harus tetap terjaga selama 24x7 setiap minggunya. Dengan adanya teknologi robotic process automation ini nantinya proses review persetujuan akses untuk masuk kedalam server dapat diakomodir oleh robot yang seharusnya mampu bekerja secara optimal selama 24x7.
KOMPARASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DENGAN WEIGHTED PRODUCT (WP) UNTUK PENILAIAN TENAGA KERJA INDONESIA Jovanica; Erick Dazki
Jurnal Sistem Informasi Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jsii.v9i2.5066

Abstract

Muara Mas Global merupakan salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja profesional. Untuk memudahkan kegiatan perusahaan yang ada serta dalam pengambilan keputusan, perlu dibantu dengan Sistem Penunjang Keputusan (SPK). Tujuan dari SPK yakni untuk menentukan penilaian tenaga kerja dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan juga Weighted Product (WP). Dua metode tersebut dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah kualitas pekerja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai bobot pada setiap pekerja dengan beberapa kriteria yaitu umur, jenis pengalaman kerja, jangka waktu pengalaman kerja, Pendidikan terakhir serta keahlian Bahasa yang dimiliki. Dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa metode WP lebih sesuai digunakan dibandingkan dengan metode SAW karena hasil yang diperoleh hampir mirip dengan data yang dimiliki oleh narasumber. Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, TKI, SAW, WP
Perancangan Arsitektur Perusahaan Industri Fintech Untuk Customer UMKM Setiawan, Eko; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi Vol 9 No 2 (2023): SATIN - Sains dan Teknologi Informasi
Publisher : STMIK Amik Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33372/stn.v9i2.995

Abstract

Dalam perkembangan industri FinTech, desain Enterprise Architecture (EA) menjadi acuan penting. EA mengintegrasikan proses bisnis, aplikasi, data, dan teknologi dalam industri tersebut. Dengan menggunakan aplikasi ArchiMate, penyelarasan antara aspek bisnis keuangan dengan teknologi, data, dan aplikasi dapat lebih mudah dipahami oleh semua pemangku kepentingan. Proses bisnis meliputi pengelolaan transaksi keuangan, pengolahan pembayaran, analisis risiko, dan manajemen portofolio. Aplikasi seperti platform pembayaran elektronik dan aplikasi perbankan digital mendukung proses bisnis tersebut. Data seperti informasi pelanggan, transaksi keuangan, dan data keamanan dikelola dengan baik. Infrastruktur teknologi seperti server, komputer, dan perangkat lunak sistem basis data serta keamanan menjadi pondasi operasional industri FinTech. Dengan desain EA yang jelas dan menggunakan notasi ArchiMate, para pemangku kepentingan dapat memahami, berinteraksi, dan berkolaborasi dengan mudah. Hal ini memungkinkan industri FinTech untuk mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan layanan, memperkuat keamanan data, dan mengadopsi teknologi yang tepat, menuju keberhasilan dalam transformasi keuangan berbasis teknologi.
Arsitektur Perusahaan Untuk Infrastuktur Telekomunikasi Di Daerah Pedalaman Indonesia Manaek, Roy; Richardus Eko Indrajit; Erick Dazki
SATIN - Sains dan Teknologi Informasi Vol 9 No 2 (2023): SATIN - Sains dan Teknologi Informasi
Publisher : STMIK Amik Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33372/stn.v9i2.1000

Abstract

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) mengemban tugas untuk melakukan transformasi digital berupa pembangunan infrastruktur TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) khususnya di daerah pedalaman Indonesia atau disebut Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T). Terdapat beberapa jenis infrastruktur yang sudah dan akan terus dibangun sesuai yang sudah direncanakan, yaitu jaringan kabel serat optik, BTS (base transfer station) dan Satelit. Adapun sasaran utama pengguana sarana telekomunikasi ini adalah, sekolah, kantor Kepala Desa, pukesmas dan Pos Keamanan Daerah. Sasaran selanjutnya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional bagi pengusaha kecil dan menengah (UMKM). Di samping itu juga KOMINFO memberikan pelatihan kepada setiap kalangan dalam program yang disebut Literasi Digital, salah satunya dengan mengenalkan cara membuat website untuk menunjang dan mengembangkan produk dan karya mereka. Dalam menjalankan program pembangunan ini, tentunya tidak dapat tercapai tanpa keiikut sertaan Kementrian dan Lembaga Pemerintah lainnya, pemerintah daerah (pemda), TNI-POLRI dan para Mitra Swasta, semua bersatu padu demi suksesnya program ini. Tantangan terbesar dalam proses pembangunan adalah medan geografis yang sangat sulit untuk dicapai sehingga memakan waktu dan biaya yang besar. Selain itu juga cuaca yang tidak menentu serta tantangan di tengah masa Pandemi Covid 19 yang mana kondisi ini menjadi tujuan utama Pemerinta Indonesia dalam transformasi TIK agar setiap lapisan masyarakat tidak terkendala oleh jarinangan telekomunikasi dikarenakan harus bekerja atau belajar di rumah. Tantangan ini memerlukan suatu pernecanaan dan salah satu perencanaan dalam pengembangan yang terbaik adalah menggunakan ArchiMate. ArchiMate digunakan sebagai acuan untuk merencanakan proses bisnis yang melibatkan aspek aplikasi, bisnis, dan teknologi.