Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH PEDESAAN SISTEM GRAVITASI MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.0 Wigati, Restu; Maddeppungeng, Andi; Krisnanto, Irvan
Konstruksia Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini sebagian wilayah di desa Taman Sari belum mendapatkan air bersih walaupun terdapat sumber mata air yang dapat dipergunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Masalah yang ada yaitu sistem distribusi untuk menyalurkan air dari sumber mata air sampai ke tempat yang mudah di jangkau oleh masyarakat. Sistem jaringan air bersih direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah studi sampai tahun 2033. Kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk yang pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisa regresi. Dari hasil perhitungan analisis kebutuhan air bersih di desa Taman Sari pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 3875 jiwa mencapai 3,245 liter/detik. Sistem distribusi menggunakan sistem gravitasi, dengan hasil perhitungan manual didapat  diameter pipa distribusi bervariasi dari 2 inch sampai 4 inch, sedangkan perhitungan Epanet 2.0 didapat 25 mm, 50 mm, 75 mm dan 100 mm. Untuk mendesain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0.Kata Kunci : air bersih, gravitasi, Epanet 2.0
ANALISIS PARAMETER STATISTIK BUTIRAN SEDIMEN DASAR PADA SUNGAI ALAMIAH (STUDI KASUS SUNGAI KRASAK YOGYAKARTA) Junaidi, Junaidi; wigati, Restu
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2011): WAHANA Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v16i2.102

Abstract

Natural rivers are characterized by a meandering channel with multiple grain-size bed and unsteady flow. Among some of the properties of the sediment grains, the size of the sediment is one of nature's most important and widely used in sedimentation engineering. Grain size greatly affects the easy presence and extent of sediment transported. To study the characteristics of bed material on the sediment transport, various studies have been conducted. This paper examines statistical parameters of grain on the sediment transport from a natural river (River Krasak, Yogyakarta). Variables studied include the classification of grain size, mean (average), standard deviation (sorting), skewness, and kurtosis. Based on the statistical parameters of grain size, the results from three stations showed that bed materials of Krasak 1 are characterized by gravel mode, very poorly sorted, and distributed platikurtic negative skewness. Types of samples are polymodal. Bed materials of Krasak 2 are characterized by the mode of sand, and poorly sorted, and distributed platikurtic very positive skewness. Type of samples are bimodal. While the bed material of Krasak 3 are characterized by sand mode and poorly sorted, and distributed platikurtic very positive skewness. Types of samples are polymodal
Analisis Banjir Sub DAS Cilemer HM 0+00 – HM 53+00 Restu Wigati; Faiz Syafaat Arifin; Martia Dwi Lestari
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 17 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.12.2.388

Abstract

Rivers as natural water sources provide benefits for human life, flora, and fauna. The river is also a natural drainage channel to prevent flooding if it is managed properly. Most of the rainwater that falls to the land surface, flows to lower places due to gravity and eventually overflows into lakes or the sea. Along with changing conditions in the river basin, changes in land use and population growth have made the river not function optimally as it should have, causing flood disasters. A flood is an event of river water overflowing beyond the riverbed or standing water that occurs in low and non-drainable areas (SNI 2415: 2016). The purpose of this study was to determine the areas affected by the flood of the Cilemer River in Pandeglang Regency at HM 00 + 00 to HM 53 + 00, which can then produce policy recommendations in flood prevention so that the objectives are maximally achieved. Research supporting data was obtained from the Banten Province Water Resources Management Center. The analysis was carried out with several tests and the MAF method (Mean Annual Flood), process data using HEC-RAS 5.0.3, and ArcGIS 10.2.2 software. The results showed that the Cilemer River area HM 35 + 00 to HM 53 + 00 experienced flooding because the existing reservoir could not accommodate the planned discharge of 210.617 m3/s in Pagelaran and Patia areas, Pandeglang Regency.
IMPLEMENTASI PEMANENAN AIR HUJAN (RAINWATER HARVESTING) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA SERANG Restu Wigati; Enden Mina; Rama Indera Kusuma; Hendrian Budi Bagus Kuncoro; Woelandari Fathonah; Nyi Raden Ruyani
Dharmakarya Vol 11, No 1 (2022): Maret, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i1.37903

Abstract

Ketersediaan air bersih berkelanjutan adalah bagian upaya mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pandemi menyadarkan kita perlunya aspek perilaku hidup bersih dan sehat untuk meminimalisir potensi penyebarluasan Covid-19. Berdasarkan data Survei Indonesia Water Institute tahun 2021, tingkat konsumsi air bersih sebelum dan selama pandemi Covid-19 khusus untuk cuci tangan meningkat secara signifikan hampir 3 kali lipat. Jumlah air yang tinggi pada musim penghujan tidak sebanding dengan kesempatan penyerapan air ke dalam tanah. Air hujan yang mengalir di permukaan tanah yang tidak terkendali berpotensi menyebabkan bencana sehingga dibutuhkan manajemen air yang terpadu agar tercipta keseimbangan dalam pemanfaatan air. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan menerapkan konsep panen air hujan (rainwater harvesting) yang dilaksanakan bersama masyarakat di mushola Baiturrahman Kelurahan Tegalsari Kecamatan Walantaka Kota Serang. Sosialisai kegiatan melalui pendekatan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Hasil kegiatan pengabdian diantaranya 1) pembuatan alat pemanenan air hujan untuk alternatif kebutuhan air bersih cuci tangan dan desain alat yang direkomendasikan 2) implementasi teknologi rainwater harvesting 3) publikasi media massa 4) hak cipta. Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang strategi pembangunan kota berkelanjutan dengan daur ulang air hujan menjadi air baku (water circulating complex) dan ikut berperan langsung dalam memasyarakatkan gerakan nasional kemitraan penyelamatan air (GNKPA).
Integrasi HEC-RAS dan GIS dalam floodplain mapping Sungai Cilemer HM 53+00 – HM 105+00 Restu Wigati; Martia Dwi Lestari; Faiz Syafaat Arifin
Jurnal Teknika Vol 16, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v16i2.9134

Abstract

Sungai difungsikan sebagai kelengkapan sempurnanya lingkungan hidup, sebagai ekosistem yang dapat menjadikan kehidupan terus berjalan secara baik. Seiring perubahan serta peningkatan penduduk di Indonesia dapat mempengaruhi kondisi topografi dan keadaan sosial masyarakat. Perubahan tata guna lahan untuk tempat tinggal yang kian bertambah tanpa adanya pengendalian aliran permukaan memberikan dampak semakin sempitnya batasan sempadan sungai. Perubahan pola perilaku masyarakatdalam pemeliharaan aliran sungai juga menjadi salah satu penyebab sungai tidak dapat berfungsi semestinya. Banjir sebagai bencana alam yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat dapat mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis khususnya masyarakat di sekitar sungai. Belum maksimalnya informasi mitigasi bencana banjir yang terintegrasi menyebabkan pengendalian banjir tidak optimal dan bersifat parsial. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui daerah yang berdampak banjir di alur Sungai Cilemer HM 53+00 sampai dengan HM 105+00 di Kabupaten Pandeglang serta membandingkan daerah banjir yang sudah dipetakan dalam peta banjir di Provinsi Banten. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan software HEC-GeoRAS terintegrasi dengan ArcGIS dan HEC-RAS. Hasil simulasi menunjukkan bahwa daerah yang berdampak banjir paling berbahaya adalah Kecamatan Patia dimana genangan banjir terjadi di semua segmenpenampang melintang. Analisis debit rencana berdasarkan SNI 2415:2016 periode ulang 50 tahun menggunakan metode peaks over threshold (POT) diperoleh Q50 sebesar 196,058 m/s. Penelitian ini menunjukan bahwa pemodelan terintegrasi HEC-RAS dan GIS memilki peranan sangat penting dalam dalam upaya mitigasi serta pengendalian banjir dalam bentuk peta banjir. The river functions as a perfect complement to the environment, as an ecosystem makes life to keep continue to goes live well. As population changes and increases in Indonesia, it can affect topographical conditions and social conditions. The changes in land use for housing that are increasing without control of surface flow have the effect of narrowing river boundaries. The changes in community behavior patterns in maintaining river flow are also one of the causes of rivers not functioning properly. Floods as a natural disaster that threatens and disrupts people's lives and livelihoods can result in casualties, environmental damage, property losses, and psychological impacts, especially for communities live around the rivers. The inadequate information on integrated flood disaster mitigation has resulted in partial and inadequate flood control. This study aims to determine the areas that have the impact of flooding in the Cilemer River channel HM 53 + 00 to HM 105 + 00 in the Pandeglang Regency and to compare to the flood areas that have been mapped in the flood map mapping in Banten Province. Modeling is done using HEC-GeoRAS software integrated with ArcGIS and HEC-RAS. The simulation results show that the area with the most dangerous flooding impact was Patia Subdistrict and occurred in all cross-sectional segments. Analysis of the planned discharge based on SNI 2415: 2016 for the 50-year return period using the Peaks Over Threshold (POT) method obtained a Q50 of 412.203 m3/s. This study shows that HEC-RAS and GIS integrated modeling plays a very important role in mitigating and controlling floods in the form of flood maps.
Rainwater harvesting system planning and design (Case study: Female dormitory building, Campus E Untirta Sindangsari) Restu Wigati; Rama Indera Kusuma; Fahrus Sabri
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.12406

Abstract

The female dormitory building on the campus E Sindangsari Untirta, which has 161 inhabitants, needs a relatively large amount of clean water. The need is a potential application of rainwater harvesting systems (RWHS) to save water usage. Moreover, in the rainy season, the excess volume of water causes runoff to increase, while there is a lack of water in the dry season. Thus, planning this system is necessary to collect water so that rainwater is not wasted and can be used in the dry season. This study uses area calculation data with arithmetic methods and uses 90% reliable rainfall data with the F.J. method. Mock, then regarding the intensity of rain, the Mononobe theory is used. In planning the volume and design of the ground reservoir, the standard provisions of the Minister of Public Works concerning the Implementation of Non-Piping Network SPAM Development are used. 01/PRT/M2009. This study indicates that the volume of rainwater supply that can be harvested is 3124.447 m3/year, and the total water requirement of the dormitory building is 7051.8 m3/year. The RWHS in the Women's Dormitory Building consists of a ground reservoir with a capacity of 324 m3, a circle gutter with a diameter of 250 mm on the roof of the building, and a 100 mm PVC standpipe and 150 mm diameter PVC flat pipe. Based on this plan, water can be saved by an average of 41.12% per month. The calculation of the RAB of this system obtained a value of Rp. 288,471,000. Gedung asrama putri di kampus E Sindangsari Untirta yang berpenghuni 161 jiwa membutuhkan air bersih yang relatif cukup banyak. Hal ini menjadi suatu potensi penerapan rainwater harvesting system (RWHS) untuk menghemat penggunan air. Terlebih lagi, pada musim penghujan volume air berlebih menyebabkan limpasan air permukaan meningkat sedangkan pada musim kemarau terjadi kekurangan air. Dengan demikian, merencanakan sistem ini sangat diperlukan untuk menampung air sehingga air hujan tidak terbuang sia-sia dan dapat digunakan pada musim kemarau. Penelitian ini menggunakan data perhitungan kawasan dengan metode aritmatika serta menggunakan data curah hujan andalan 90% dengan metode F. J. Mock, kemudian mengenai intensitas hujan digunakan teori Mononobe. Dalam perencanaan volume dan desain ground reservoir digunakan standar ketentuan dari Permen PU Tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan No. 01/PRT/M2009. Hasil penelitian ini menunjukan volume suplai air hujan dapat dipanen sebesar 3124,447 m3/tahun, dan total kebutuhan air gedung asrama sebesar 7051,8 m3/tahun. RWHS pada gedung asrama putri ini terdiri dari ground reservoir berkapasitas 324 m3, talang ½ lingkaran berdiameter 250 mm pada atap gedung, dan pipa tegak PVC 100 mm serta pipa datar PVC berdiameter 150 mm. Berdasarkan perencanaan ini, penggunaan air dapat dihemat rata-rata sebesari 41,12% per bulan. Perhitungan RAB sistem ini didapatkan nilai sebesar Rp. 288.471.000.
Analisis Kekeringan Menggunakan Metode Theory of Run (Studi Kasus DAS Ciujung) Restu Wigati; Sulastri Oktaviani; Soedarsono Soedarsono
Journal Industrial Servicess Vol 1, No 2 (2016): Maret 2016
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.682 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v1i2.1547

Abstract

Letak geografis diantara dua benua dan dua samudera serta terletak di sekitar garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan di Indonesia. Kekeringan merupakan parameter yang seharusnya dapat diukur seperti halnya banjir, terutama kekeringan meteorologi yang sepenuhnya berasal dari hujan. Studi ini bertujuan untuk melakukan analisis untuk mengetahui tingkat kekeringan, durasi kekeringan dan karakteristik kekeringan yang dapat terjadi di suatu daerah, sehingga bisa dijadikan sebagai peringatan awal adanya kekeringan yang lebih jauh. Data yang digunakan adalah data hujan bulanan selama 17 tahun di 6 stasiun hujan di DAS Ciujung, diantaranya stasiun Bojongmanik, Pamarayan, Pipitan, Cibeureum, Pasir Ona, dan Sampang Peundeuy. Metode yang di gunakan adalah Theory of Run, dengan perhitungan indeks kekeringan berupa durasi kekeringan terpanjang dan jumlah kekeringan terbesar dengan periode ulang tertentu di suatu wilayah. Hasil penelitian menunjukkan dari keenam stasiun hujan, Stasiun Bojongmanik memiliki durasi dan defisit hujan yang paling besar, yaitu pada kala ulang 20 tahun dengan defisit 1574 mm, sedangkan stasiun Cibeureum memiliki durasi dan defisit hujan yang paling kecil, yaitu pada kala ulang 20 tahun dengan defisit 468 mm. Dan dari hasil perhitungan klasifikasi tingkat kekeringan dapat disimpulkan bahwa DAS Ciujung memiliki kondisi normal basah.
Program Aplikasi Analisis Frekuensi Menggunakan Visual Basic 2010 Restu Wigati; Soelarso Soelarso; Metadilisa Habi
Journal Industrial Servicess Vol 1, No 1 (2015): Oktober 2015
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v1i1.315

Abstract

Analisis frekuensi merupakan salah satu cara untuk menentukan besaran hujan atau debit rancangan kala ulang tertentu dalam perencanaan dan perancangan bangunan air. Perhitungan analisis frekuensi biasanya hanya ditentukan berdasarkan perhitungan manual dan memerlukan waktu yang cukup lama. Program aplikasi analisis frekuensi ini menggunakan program bantuan Visual Basic 2010. Program aplikasi ini menampilkan hasil tanpa perhitungan jenis sebaran serta tidak menampilkan grafik dari masing- masing distribusi (Normal, Log-Normal, Gumbel dan Log-Pearson III). Berdasarkan hasil analisis frekuensi dalam menentukan hujan rencana menggunakan data hujan pada stasiun Cilegon tahun 2001 sampai 2010, dengan kala ulang 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun untuk perhitungan manual dengan distribusi terpilih Log- Pearson III menghasilkan hujan rencana sebesar 80,975 mm; 121,063 mm; 147,247 mm; 179,365 mm; 202, 294 mm; 225, 301 mm. Sedangkan untuk perhitungan mengunakan program mendapatkan hasil 80,962 mm; 121,053 mm; 147, 235 mm; 179,473 mm; 202, 786 mm; 225, 474 mm. 
ANALISIS BANJIR SUNGAI CISADANE (Studi Kasus Ruas Sungai Jalan Tol Jakarta – Merak KM 19 sampai dengan Bendung Pasar Baru) Restu Wigati; Amatullah Radhiyah
Jurnal Fondasi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.949 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i2.1627

Abstract

DAS Cisadane merupakan salah satu DAS di Provinsi Banten dan Jawa Barat dengan daerah tangkapan seluas 1.411 km2. Daerah tangkapan yang luas dan konversi lahan yang tinggi menyebabkan potensi banjir di wilayah DAS Cisadane.Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi terjadinya banjir pada ruas sungai jalan tol Jakarta – Merak km 19 sampai dengan bendung Pasar Baru terhadap debit banjir rencana Q50 dan Q100 serta memberikan usulan penanganannya. Penelitian ini menggunakan data hujan yang diperoleh selama 16 tahun, peta DAS Cisadane, gambar penampang melintang dan memanjang sungai Cisadane. Analisis debit banjir rencana menggunakan Metode Hasper, Melchior, HSS Nakayasu, dan HSS Snyder. Perhitungan debit rencana tersebut digunakan untuk menganalisis banjir menggunakan program HEC-RAS di 20 titik tinjauan.Hasil penelitian menunjukkan debit banjir Q50 sebesar 2529,235 m3/det dan Q100 sebesar 2740,577 m3/det dimana pada semua lokasi titik tinjauan mengalami banjir. Upaya penanganan banjir yang dapat dilakukan untuk jangka pendek yaitu dengan melakukan normalisasi alur sungai dan pembangunan tanggul, untuk jangka panjang perlu dilakukan upaya konservasi lahan pada daerah aliran sungai, eko – hidraulik, regulasi, beserta pemeliharaannya.
Analisis Potensi Kekeringan DAS Ciujung Provinsi Banten Restu Wigati; Soedarsono Soedarsono; Ahmad Faqih Irsyad; Sulastri Oktaviani; Rahmad Permadi
Jurnal Fondasi Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jft.v9i1.7632

Abstract

Letak geografis diantara dua benua dan dua samudra serta letak di sekitar garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan di Indonesia. Posisi geografis ini menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim El Nino Southern Oscillation (ENSO) penyebab terjadinya kekeringan. Kurangnya informasi mengenai awal, akhir dan besarnya kekeringan dijadikan dasar perkiraan terhadap dampak yang mungkin terjadi sehingga upaya mitigasi dapat dilakukan secepat mungkin jauh sebelum dampak terjadi. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung 1.987 km2 dengan Sungai Ciujung sebagai sungai terbesar di Provinsi Banten fungsi utamanya adalah sebagai daerah irigasi sangat erat kaitannya dengan kekeringan, karena dapat berpengaruh pada kestabilan ekonomi khususnya pada bidang pertanian. Untuk itu perlu dilakukan observasi dengan menganalisis kekeringan meteorologi yang merupakan besaran curah hujan yang terjadi dibawah kondisi normal pada suatu musim. Pada kajian penelitian ini metode Standardized Precipitation Index (SPI) digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kekeringan untuk durasi 1; 3; 6 dan 12 bulan. Berdasarkan historis hujan tahun 1998-2014 menunjukan kekeringan terparah untuk SPI-1 terjadi pada September 2006 dengan indeks -3,79; SPI-3 terjadi pada November 2006 degan indeks -3,68; SPI-6 terjadi pada Juli 2003 dengan indeks -3,26 dan SPI-12 terjadi pada Juni 2003 dengan indeks -3,81.  Pola kekeringan terjadi pada pertengahan tahun di bulan Juni-September dengan jumlah defisit terbesar terjadi di bulan Juli – Agustus dengan tingkat kekeringan normal berdasarkan rata-rata bulanan.
Co-Authors Abdurohim Abdurohim Abdurohim Abdurohim Abdurohim Abdurohim, Abdurohim Adianti, Feni Adinda Tiaranni Haryono Aditya Widiastomo Ahmad Faqih Irsyad Ai Nur Azizah Alfian Faris Amalia, Risty Amatullah Radhiyah Andi Cahya Setiawan Andi Maddeppungeng Anisa Ulfa Aprilia Maharani Arief Budiman Bambang Adhi Priyambodho Bambang Adhi Priyambodho Bella Dwi Pratiwi Bobby Kurniawan Budiman, Arief Dewandha Mas Agatya Dwi Esti Intari Dwi Esti Intari Dyah Lintang Trenggonowati Ellya Susilowati Enden Mina, Enden Evi Febianti Fahrus Sabri Fahrus Sabri Faiz Syafaat Arifin Faiz Syafaat Arifin Fathonah, Woelandari Firyaal Nabila Graciela Febriyanti Zulfa Gunawan, Akbar Hendrian Budi Bagus Kuncoro Hendrian Budi Bagus Kuncoro Hendrian Budi Bagus Kuncoro Hendrian Budi Bagus Kuncoro Heri Mulyono Intan Afiah Rakhmatika Irma Suryani Irvan Krisnanto Irvan Krisnanto, Irvan Ivandhika Rizal Ardiansyah Jannah, Dahlia Raudothul Jenfatika Chandra Junaidi Junaidi Kiki Tri Prihatini kulsum kulsum Kulsum Kulsum Kulsum Kulsum, Kulsum Kuncoro, Hendrian Budi Bagus Lia Muliawaty Listia Lailita Lutfiah, Qonita Martia Dwi Lestari Martia Dwi Lestari Maulana, Yovi Metadilisa Habi Mita Nivalia Muhammad Yusril Nasheh Nada Shafa Soraya Gandakusumah Nasuha, Cecep Nana Ngakan Putu Purnaditya Ngakan Putu Purnaditya NR.Ruyani Nufus Sulthonah Nyi Raden Ruyani Pinem, Mekro Permana Priyambodho, Bambang Adhi Putu Purnaditya, Ngakan Rahmad Permadi Rahmania, Bunga Raissa, Azarine Vashti Alpha Rama Indera Kusuma Resma Kusumaningrum Rifky Ujianto Rifky Ujianto Rifky Ujianto Rindu Twidi Bethary, Rindu Twidi Rizki Ichwan Saharani, Reza Nurul Sarrobi Kamal Shandi Irfani Sasmita Soedarsono . Soedarsono Soedarsono Soedarsono Soedarsono Soedarsono Soedarsono Soedarsono Soedarsono Soelarso Soelarso Subekti . Subekti Subekti Subekti Subekti Subekti, Subekti Sulastri Oktaviani Sulastri Oktaviani Susilawati Syahid, Mush'ab Abdu Asy Syahid, Mushab Abdu Asy Wahyudin . Yanuar Sutanto Yulistian Yusi Ananda Zulfa, Graciela Febriyanti Zulmahdi Darwis