Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

STUDI MUTU KIMIA DAN DAYA TERIMA CHOCO MUFFIN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KULIT PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA L.) DAN TEPUNG DAUN SINGKONG (MANIHOT ESCULANTA CRANTZ) Afriyani, Herlina; Dewi, Zulfiana; Rahmani, Rahmani; Andrestian, Meilla Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31739

Abstract

Sebagai penyakit yang kurangnya gejala dan keluhan yang jelas, hipertensi telah mendapatkan julukan “Pembunuh Diam-Diam” di antara gangguan metabolisme. Produk pangan fungsional dengan kalium dan flavonoid dapat diberikan kepada masyarakat untuk membantu mencegah atau mengobati hipertensi. Salah satunya adalah dengan mensubstitusi sumber kalium dan flavonoid lain pada produk chocolate muffin yaitu dengan tepung kulit pisang kepok dan tepung daun singkong. Pada bulan Maret dan April 2024, peneliti mulai membandingkan efek penggunaan tepung kulit pisang kepok vs tepung daun singkong sebagai substitusi dalam mufin cokelat, dengan fokus pada penerimaan dan kualitas kimianya. Menggunakan desain true experimental, penelitian ini bersifat eksperimental. Natrium dan kalium diukur dengan SSA di Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banjarbaru, flavonoid dengan spektrofotometri uv-vis di Laboratorium FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, dan daya terima dengan skala hedonik di Laboratorium Organoleptik Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Analisis kualitas kimia menggunakan Independent Sample T-Test, sedangkan uji daya terima menggunakan metode Friedman. Terdapat perbedaan daya terima (warna, aroma, tekstur, dan rasa) choco muffin “Kulpisong” dengan choco muffin kontrol, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3 merupakan perlakuan yang terbaik. Choco muffin dengan perlakuan optimal (P3) memiliki kandungan natrium sebesar 59,696 mg/Kg, kandungan kalium sebesar 3152,785 mg/Kg, dan kandungan flavonoid sebesar 39,167 mg/ml berdasarkan hasil uji kimia. Sementara itu, chocolate muffin kontrol memiliki kandungan natrium sebesar 60,485 mg/Kg, kalium sebesar 1993,195 mg/Kg, dan flavonoid sebesar 3,917 mg/ml menurut hasil uji kimia. Berdasarkan hasil uji kimia, jumlah kalium dan flavonoid pada choco muffin “Kulpisong” berbeda dengan choco muffin kontrol, namun kadar natriumnya tidak berbeda.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN DAN SANTRI (STUDI DI ASRAMA PUTRA PONDOK PESANTREN UMMUL QURA AMUTAI) HELMINA, RISA; Dewi, Zulfiana; Yanti, Rusmini; Anwar, Rosihan
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47585

Abstract

Diare masih menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat, terutama di lingkungan pesantren yang memiliki kepadatan penghuni dan keterbatasan fasilitas sanitasi. Rendahnya perilaku higiene dan sanitasi pada penjamah makanan dan santri diduga berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku higiene dan sanitasi pada penjamah makanan dan santri di Asrama Putra Pondok Pesantren Ummul Qura Amuntai. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel terdiri dari 5 penjamah makanan yang diambil secara total sampling dan 58 santri melalui proportionate stratified random sampling. Variabel independen meliputi tingkat pengetahuan dan sikap, sedangkan variabel dependen adalah perilaku higiene dan sanitasi. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan lembar observasi. Data santri dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman, sedangkan data penjamah makanan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan (p = 0,000) dan sikap (p = 0,000) dengan perilaku higiene dan sanitasi pada santri (p < 0,05). Pada penjamah makanan, peningkatan pengetahuan berasosiasi dengan perilaku higiene dan sanitasi yang lebih baik, meskipun sikap yang cukup positif belum sepenuhnya diikuti oleh perilaku yang konsisten. Penelitian ini menegaskan bahwa pengetahuan dan sikap berpengaruh signifikan terhadap perilaku higiene dan sanitasi. Oleh karena itu, edukasi dan pelatihan berkelanjutan sangat penting untuk memperbaiki dan mempertahankan perilaku higiene dan sanitasi pada penjamah makanan dan santri guna mencegah diare di lingkungan pesantren.
FORMULASI ODENG DARI IKAN BANDENG (Chanos chanos) SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF TINGGI PROTEIN DAN KALSIUM UNTUK BALITA STUNTING Ilham, Verien Raodhatul; Dewi, Zulfiana; Andrestian, Meilla Dwi; Syainah, Ermina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49529

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak adekuat, terutama protein dan kalsium. Ikan bandeng (Chanos chanos) memiliki potensi sebagai sumber protein dan kalsium karena kandungan gizi pada daging dan tulangnya. Inovasi produk makanan seperti odeng berbahan dasar ikan bandeng dapat menjadi alternatif intervensi gizi bagi balita stunting. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain post-test only control group design. Terdapat tiga perlakuan (P1, P2, P3) dan satu kontrol (P0) dengan variasi proporsi ikan bandeng dan tepung tapioka. Uji organoleptik dilakukan terhadap semua formulasi untuk menentukan perlakuan terbaik menggunakan skala hedonik. Perlakuan terbaik dan kontrol diuji lebih lanjut kandungan protein (metode Kjeldahl) dan kalsium (metode AAS). Data dianalisis menggunakan uji Friedman dan uji t-test independen.Perlakuan P1 (75% ikan bandeng: 25% tepung tapioka) merupakan formulasi terbaik dengan nilai efektivitas 1,00 dan tingkat kesukaan panelis tertinggi (rata-rata rasa 3,97, tekstur 4,07). Kadar protein P1 sebesar 16,08%, lebih tinggi dibanding kontrol (12,28%). Kadar kalsium P1 mencapai 102,07 mg/kg, sedangkan kontrol hanya 18,89 mg/kg. Terdapat pengaruh signifikan (p<0,05) penambahan ikan bandeng terhadap kadar protein, kalsium, serta tingkat kesukaan panelis.