Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Stunting Pada Balita Di Posyandu Seroja Kelurahan Antasan Kecil Timur Kota Banjarmasin Wilayah Kerja Puskesmas Kayu Tangi Rahmah, Annisa; Wasi’ah, Rizkatun; Dewi, Zulfiana
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis dan menjadi salah satu masalah terpenting yang harus ditangani pemerintah di dunia maupun di Indonesia untuk memperoleh generasi yang baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting antara lain faktor maternal, faktor lingkungan rumah, kualitas makanan yang rendah, pemberian makan yang kurang, keamanan makanan dan minuman, pemberian ASI (fase menyusui), infeksi, ekonomi politik, kesehatan dan pelayanan 3 kesehatan, pendidikan, sosial dan budaya, system pertanian dan pangan, air, sanitasi dan lingkungan. Pengetahuan seorang ibu akan mempengaruhi status pertumbuhan dan perkembangan anak dan sangat diperlukan untuk mendukung dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Stunting Pada Balita Di Posyandu Seroja Kelurahan Antasan Kecil Timur Kota Banjarmasin Wilayah Kerja Puskesmas Kayu Tangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif. Hasil penelitian menujukkanan ibu pada penelitian 0% berusia <20 tahun, 75% berusia 20-25 tahun dan 25% berusia >35 tahun. Sebagian ibu juga memiliki pekerjaan pada penelitian ini 90% bekerja sebagai IRT, 5% bekerja sebagai PNS dan 5% bekerja sebagai Swasta. Karakteristik ibu balita berdasarkan pengetahuan 10% baik, 65% cukup dan 25% kurang. Populasi adalah seluruh ibu balita yang hadir ke Posyandu Seroja di Wilayah Kerja Puskesmas Kayu Tangi Kota Banjarmasin yang berjumlah 20 orang. Pengambilan data pengetahuan ibu dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian menunjukkan ada gambaran tingkat pengetahuan ibu terhadap stunting pada balita.
Gambaran Pendidikan Ibu, Dukungan Keluarga Dan Keaktifan Ibu Membawa Balita Ke Posyandu Di Posyandu Anggrek Dan Melati Khairunnisa, Khairunnisa; Rahayu, Sri; Dewi, Zulfiana
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya misalnya dengan membawa anak ke posyandu. Keteraturan ibu dalam mengunjungi posyandu dan menimbangkan balitanya ke posyandu akan sangat bermanfaat sebagai monitoring tumbuh kembang dan status gizi. Keaktifan ibu membawa anak ke posyandu dapat dilihat dari indikator D/S (indikator yang menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan di posyandu). D/S di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah pada tahun 2023 untuk kelurahan Alalak Utara yaitu untuk Bayi 6-11 bulan sebesar 78,42%, D/S balita 12-23 bulan sebesar 73,76% dan D/S balita 24-59 bulan sebesar 73,20%. Target untuk D/S yaitu 80%, yang berarti D/S di Kelurahan Alalak Utara belum mencapai target. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pendidikan ibu dan dukungan keluarga dengan keaktifan ibu membawa balita ke posyandu. Jenis penelitian ini observasional deskriptif di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengamati dan mendeskripsikan fenomena atau keadaan objektif tentang dukungan keluarga dan pendidikan ibu terhadap keaktifan ibu membawa anak ke posyandu. Hasil penelitian ini adalah pendidikan ibu sebagian besar berpendidikan SMP yaitu sebesar 41,8%, sebagian besar ibu mendapat dukungan dari keluarga yaitu sebesar 69,04%, sebagian besar ibu tidak aktif dalam membawa balita ke posyandu yaitu sebesar 58,1%. Lebih dari setengah ibu balita tidak aktif dalam membawa anaknya ke posyandu, maka dari itu perlu adanya tindakan lanjutan dari puskesmas seperti misalnya mengadakan penyuluhan tentang pentingnya membawa anak ke posyandu.