Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Membangun Keprofesian Guru Melalui Manajemen Pemberdayaan Kelompok Kerja Guru (KKG) Yang Efektif Dan Berkelanjutan Miftahusyai'an, Mohammad; Mulyoto, Galih Puji; Lestantyo, Prayudi; Munir, Misbah
J-MPI (Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) J-MPI Vol. 9, No. 2, Desember 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jmpi.v9i2.29569

Abstract

The purpose of this study is first, to find the formulation of KKG empowerment strategy in the development of sustainable professionalism for Islamic Religious Education (PAI) Teachers and to find the impact and obstacles of effective empowerment of Teacher Working Groups (KKG) in the development of sustainable professionalism. This study uses the Participatory Action Research (PAR) research method. The subjects of the study include the administrators of KKG PAI Teachers. Data collection techniques use documentation, interviews and observations. Data analysis techniques use interactive analysis techniques (interactive analysis model). The results of the study indicate that in formulating a KKG empowerment strategy in the development of sustainable professionalism for PAI Teachers, it is carried out through PAR steps using the term KUPAR (to Know, to Understand, to Plan, to Action and to Reflection). The use of PAR steps in empowering KKG is able to compile programs in the development of effective sustainable professionalism for PAI Teachers. The follow-up to the results of this study is the creation of a PKB program for PAI Teachers consisting of self-development, scientific publications and innovative works implemented in several ways. This can be a reference for related parties in implementing the empowerment model through KKG for the development of sustainable professionalism for Islamic Religious Education Teachers.
PKM Pengembangan Keterampilan Literasi Kelas Awal Melalui Pelatihan Media Literasi Guru Sekolah Dasar di Desa Tumpang Talun Blitar Miftahusyai'an, Mohammad; Lestantyo, Prayudi; Faslah, Romi; Nuzulia, Nuril; Handayani, Tuti; Marudin, Marudin
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aebh3s02

Abstract

Literasi menjadi salah satu kecakapan abad 21 yang harus diedukasi kepada siswa sejak dini. Tanpa penguasaan literasi yang baik maka akan menghambat proses pembelajaran siswa di tahap selanjutnya(Ibda & Rahmadi, 2018). Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta tentang macam-macam media literasi untuk kelas awal dan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada peserta untuk mengembangkan media literasi yang dapat dimanfaatkan di kelas awal. Pelatihan ini menggunakan metode service learning. Adapun yang menjadi sasaran dalam pelatihan adalah guru-guru kelas awal yang ada di sekolah dasar di desa Tumpang Talun Blitar. Pelatihan ini dilakukan dalam dua tahap yaitu persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan mempersiapkan bahan dan alat, tahap pelaksanaan membuat alat media literasi, presentasi dan demonstrasi baik secara mandiri maupun berkelompok. Dalam pelatihan, peserta akan dibantu mulai dari merancang pembuatan media sampai cara penggunaannya. Evaluasi dari kegiatan pengabdian yang dilakukan nantinya adalah simulasi media literasi media tulis, media brainstorming worship, media kotak elkonin, media fonologis. Kegiatan kemitraan PKM ini diperlukan keberlanjutan yang tidak hanya sebatas pada literasi kelas  bawah. Diperlukan pula pelatihan literasi pada kelas atas, literasi digital ataupun literasi lainnya sehingga ke depan sekolah dapat menjadi salah  satu sekolah yang unggul dalam literasi.
Developing Religious Culture through Integrative Religious Practice in Indonesian State Islamic University Ali, Nur; Miftahusyai'an, Mohammad; Prasetyo, Angga Teguh; Muttaqin, Muhammad Imamul
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 22, No 1 (2020): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/el.v22i1.8726

Abstract

Higher education has been accused as an environment which has less moral and religious values. The negative stereotype became more evident when some higher education institutions involved in some disputes such as brawl among students, and riots in Ramadhan and at the time of sahur. There is also State Islamic Higher Education Institution (PTKIN) among the campuses. However, some SIHEIs have constructed religious culture through Integrative Religious Practices (IRP). The paper aims at evaluating the IRP as a strategy in building campus religious culture. Interview, participant observation, and data analysis lead to the finding that IRP development was formally done in class and was informally and ceremonially applied outside the class through ma’had, students’ organizations, cooperation with religious institutions, and relation across region and professions can build campus religious culture. Moreover, it also improves students’ ethical behavior, empathy, and tolerant. The study suggests that religious subject in higher education and schools is developed using IRP and involves relevant units and religious organizations outside campus to improve the understanding on the socio-religious value to establish ethical, tolerant, empathy, and cooperative behavior. Perguruan Tinggi telah dituduh sebagai lingkungan yang kurang mencerminkan nilai-nilai moral dan religius. Stereotip buruk ini makin diperkuat dengan keterlibatan PT dalam beberapa kericuhan seperti tawuran mahasiswa serta tawuran di bulan Ramadhan dan di waktu sahur. Di antara perguruan tinggi tersebut terdapat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Namun ada juga PTKIN yang telah membangun budaya religius melalui Praktik Keagamaan Integratif (PKI). Tulisan ini mengevaluasi PKI sebagai strategi dalam membangun budaya religius di kampus. Wawancara, observasi partisipan, dan analisis data yang dilakukan menghasilkan temuan bahwa pengembangan PKI yang dilakukan secara formal di kelas dan diaplikasikan nonformal dan seremonial di luar kelas melalui ma’had, organisasi kemahasiswaan, kerjasama dengan lembaga keagamaan, dan pergaulan lintas daerah dan profesi dapat membangun budaya religius di kampus. Selain itu, hal itu juga dapat menumbuhkan sikap etis, empati, dan toleran di kalangan mahasiswa. Tulisan ini menyarankan agar materi keagamaan di PT dan sekolah dikembangkan dengan praktik keagamaan integratif dan melibatkan berbagai unit terkait dan organisasi keagamaan di luar kampus untuk meningkatkan pemahaman nilai-nilai sosial-keagamaan sehingga menumbuhkan perilaku agamis, toleran, empati, dan sikap saling menghargai.