Gastrodiplomasi sebagai jembatan budaya antarbangsa, sudah lama dilakukan diaspora sebagai pelaku usaha restoran yang menghidangkan makanan tradisional Indonesia. Sayangnya mereka masih menghadapi berbagai kendala. Selain itu, kearifan lokal dan teknik memasak ramah lingkungan yang menjadi dasar gastrodiplomasi diaspora Indonesia di Tokyo belum banyak dieksplorasi para peneliti. Berdasarkan fakta yang telah disajikan, tujuan penelitian ini adalah mengkaji upaya diaspora dalam memoderasi bisnis gastronomi sebagai alat gastrodiplomasi "Nusantara" untuk meningkatkan citra pariwisata global Indonesia yang lebih baik berdasarkan teknik yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Tokyo dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Wawancara mendalam kepada para pemangku kepentingan. Setelah itu data diproses, dianalisis, dan ditarik kesimpulan. Hasilnya memperlihatkan bahwa diaspora di Tokyo Jepang sebagai jembatan antar bangsa, berupaya meningkatkan citra Indonesia melalui gastrodiplomasi hijau untuk mempererat persahabatan diplomatik dan pariwisata global, dengan memoderasi warisan budaya non bendawi berupa makanan tradisional enak Nusantara. Teknik berperilaku agar ramah lingkungan merupakan dasar diaspora dalam memoderasi atau memperkuat gastrodiplomasi hijau "Nusantara" di Tokyo, Jepang. Masakan yang disajikan secara etis dengan menjaga kelestarian lingkungan akan memperkuat peran gastrodiplomasi para diaspora untuk mengenalkan budaya Indonesia secara global.