Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PELATIHAN FARM RECORD DAN EVALUASI RESIKO USAHA TANI UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PETANI MANDIRI Nurliza; Eva Dolorosa; Dewi Kuniati; Joshua Hutajulu H.
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v3i1.2720

Abstract

The focus of PKM is the "Sumber Lestari" farmer group in Rasau Jaya Village, which is a transmigration area as the Integrated Integrated Zone. Still, farmers in farmer groups do not have farm record so that the difficulty in managing and making optimal farming decisions. This condition is caused by low performance of farmers' skills and risk of farming competencies. Furthermore, farmer groups are only intuitively emphasizing the cost of agricultural production inputs for the most effective farming decisions because of the absence of farm records. Therefore, PKM is tried to give knowledge and training of farm record and farming risk evaluation to achieve the optimal of farming management. The results are shown that the effectiveness ratio is quite effective so that there is still a gap between knowledge and skills that must be followed by the role of local government through continuous monitoring and guidance on the development of processed products to increase the income of surrounding farmers
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA DI KOTA SINGKAWANG Levi Santana; Eva Dolorosa; Dewi Kurniati
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3304

Abstract

This study aims to determine the priority strategy in developing agro-tourism in Singkawang City through an analysis of internal and external factors. The research was conducted in Singawang City, West Kalimantan, at Buyfresh Buyfarm Agrotourism, Bougenville Hill Park Agrotourism, and Camping Agrotourism. Research data were analyzed through descriptive analysis, SWOT analysis by analyzing internal and external factors (IFE and EFE matrices), SWOT matrix, and the strategic decision-making stage using the QSPM matrix. The results showed that the position of the Agro-tourism strategy in Singkawang City concerning the condition of internal factors was in moderate/average conditions (IFE Score 2.464), meanwhile. The part of the Agrotourism strategy in Singkawang City towards external conditions in response to opportunities and threats needs to be more robust (EFE Score 1.773). The system for developing agro-tourism in Singkawang City is in the Quadrant I (Strenght-Opportunities) position, namely supporting aggressive growth policies. Alternative strategies that can be used, namely (SO1) utilizing the beauty of natural panoramas and several existing tourist objects to attract investors to develop agro-tourism and become the most desirable tourism sector in Singkawang City; (SO2) utilizing Agrotourism, which is well-known for its characteristics and characteristics in becoming a local cultural development area in Singkawang City; and (SO3) using soil fertility as a planting medium for attractive local plants to be souvenirs and enjoyed by visitors. Keywords: Agrotourism, development strategy, QSPM, SWOTINTISARITujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan strategi prioritas dalam mengembangkan agrowisata di Kota Singkawang melalui analisis faktor internal dan eksternal. Penelitian dilaksanakan di Kota Singawang Kalimantan Barat, bertempat di Agrowisata Buyfresh Buyfarm, Agrowisata Taman Bukit Bougenville, dan Agrowisata Bisa Camping. Data hasil penelitian dianalisis melalui analisis deskriptif, analisis SWOT dengan menganalisis faktor internal dan eksternal (matriks IFE dan EFE), matriks SWOT, serta tahap pengambilan keputusan strategi menggunakan matriks QSPM. Hasil penelitian diperoleh bahwa posisi strategi Agrowisata di Kota Singkawang terhadap kondisi faktor-faktor internal berada pada kondisi sedang/rata-rata (Skor IFE 2,464), sedangkan. Posisi strategi Agrowisata di Kota Singkawang  terhadap kondisi eksternal dalam merespon peluang dan ancaman yang ada pada tingkatan lemah (Skor EFE 1,773). Strategi pengembangan Agrowisata di Kota Singkawang berada pada posisi Kuadran I (Strenght-Opportunities) yaitu mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. Dengan alternatif strategi yang dapat digunakan yaitu (SO1) memanfaatkan keindahan panorama alam dan beberapa objek wisata yang ada untuk menarik investor sebagai upaya mengembangkan Agrowisata dan menjadi sektor pariwisata yang paling diminati di Kota Singkawang; (SO2) memanfaatkan Agrowisata yang terkenal dengan ciri dan khasnya dalam  menjadi daerah pengembangan budaya lokal Kota Singkawang; dan (SO3) memanfaatkan kesuburan lahan sebagai media tanam bagi tanaman-tanam lokal yang menarik untuk dapat menjadi oleh-oleh dan dinikmati pengunjung.Kata Kunci: Agrowisata, QSPM, strategi pengembangan, SWOT
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI BAWANG MERAH (Allium cepa L) DI KABUPATEN KUBU RAYA Monica Swantika; Eva Dolorosa; Anita Suharyani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3543

Abstract

The aim of this research is to conduct a SWOT analysis and develop a shallot farming strategy in Kubu Raya Regency. Data collection was carried out through observation, interviews, and questionnaires. Research variables were determined using the Delphi method. The research results show that, in general, red onion farming has strengths in terms of production facilities and infrastructure. The weakness is farmers' limited capital to manage shallot farming. The opportunities faced are increasing consumer demand, developments in science and technology, assistance from the government, and support from accompanying staff. Threats consist of suboptimal production, tight marketing competition, and plants being attacked by disease. Based on the SWOT results, the recommended marketing strategy is to implement a defensive strategy because shallot farming is in quadrant IV. Alternative strategies recommended include solving pest and disease problems and carrying out farming outside the rainy season. Key-words: SWOT, Delphi method, shallotINTISARI Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis SWOT dan menyusun strategi usahatani bawang merah di Kabupaten Kubu Raya. Pengambilan data dilakukan melalui obervasi, wawancara, dan kuisioner. Variabel penelitian ditentukan dengan metode Delphi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum usahatani bwang merah memiliki kekuatan dalam hal sarana dan prasarana produksi. Kelemahan yang dimiliki adalah keterbatasan modal petani untuk mengelola usahatani bawang merah. Peluang yang dihadapi adalah permintaan konsumen yng meningkat, perkembangan IPTEK, bantuan dari pemerintah dan dukungan dari tenaga pendamping. Ancaman terdiri dari produksi tidak optimal, persaingan pemasaran yang ketat, dan tanaman terserang penyakit. Berdasarkan hasil SWOT tersebut maka strategi pemasaran yang direkomendasikan yaitu menjalan strategi defensif, karena usahatani bawang merah berada pada kuadran IV. Alternatif strategi yang direkomendasikan antara lain menyelesaikan permasalahan hama dan penyakit serta melakukan usahatani diluar musim penghujan. Kata kunci: SWOT, metode Delphi, bawang merah
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT DI LAHAN GAMBUT KABUPATEN KUBU RAYA Safitri Amanati; Eva Dolorosa; Maswadi Maswadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3290

Abstract

Horticultural farming is one of the commodities that can improve the welfare of farmers. Cayenne pepper is one of the priority horticultural crops. The centre of cayenne pepper in West Kalimantan is Kubu Raya Regency, where cayenne pepper is widely grown on peatlands and Rasau Jaya Sub-district is the most significant contributor to production so research was conducted in this area to know whether cayenne pepper farming is profitable or not by analysing farmers' income. This research used a survey method with descriptive quantitative analysis and was analysed using Microsoft Excel software. The respondents were 32 farmers who cultivated cayenne pepper on peatland. The results showed that farm income in Rasau Jaya Subdistrict obtained an average income of Rp.38,194,886 per hectare per growing season with receipts of Rp.65,050,353 per hectare per growing season and costs incurred of Rp.26,855,467 per hectare per growing season. Another analysis obtained, namely the R / C Ratio of 2.4, which means that the cost incurred by one unit of rupiah generates revenue of Rp.2.4 and the B / C Ratio of 1.4, which means that the cost incurred by one unit of rupiah generates a profit of Rp.1.4 and the production BEP of 691.93 kg and price BEP of Rp.15,914 so that the farming carried out by farmers is profitable because the production and selling price of cayenne pepper in the research area is greater than the break-even point (BEP).INTISARIUsahatani hortikultura salah satu komoditas yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Cabai rawit menjadi salah satu  tanaman prioritas hortikultura. Sentra cabai rawit di Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Kubu Raya dimana cabai rawit banyak ditanam di lahan gambut dan Kecamantan Rasau Jaya menjadi penyumbang produksi terbesar sehingga penelitian dilakukan di wilayah ini dengan tujuan untuk mengetahui usahatani cabai rawit menguntungkan atau tidak dengan menganalisis pendapatan petani. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis kuantitatif deskriptif dan dianalisis menggunakan software microsoft excel. Responden penelitian berjumlah 32 petani yang berbudidaya cabai rawit di lahan gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani di Kecamatan Rasau Jaya memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp.38.194.886 per hektar per musim tanam dengan penerimaan sebesar Rp.65.050.353 per hektar per musim tanam dan biaya-biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.26.855.467 per hektar per musim tanam. Analisis lain yang diperoleh, yaitu R/C Ratio sebesar 2,4 dimana berarti biaya yang dikeluarkan sebesar satu satuan rupiah menghasilkan penerimaan sebesar Rp.2,4 dan B/C Ratio sebesar 1,4 dimana berarti biaya yang dikeluarkan sebesar satu satuan rupiah menghasilkan keuntungan sebesar Rp.1,4 serta BEP produksi sebesar 691,93 kg dan BEP harga sebesar Rp.15.914 sehingga usahatani yang dilakukan petani mengalami keuntungan karena produksi dan harga jual cabai rawit di daerah penelitian lebih besar dari hasil titik impas (BEP).
Analisis Keuntungan Usaha Pembuatan Terasi Skala Rumah Tangga Di Dusun Sebangkau Desa Pemangkat Kota Kecamatan Pemangkat Eka Ayu Septiyani; ani muani; eva dolorosa
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.9160

Abstract

ABSTRAK   Terasi ialah bumbu masak yang terbuat dari olahan udang rebon melalui proses fermentasi. Usaha ini dilakukan ibu rumah tangga dalam mengatasi hasil panen udang rebon yang meningkat dan kurangnya permintaaan pasar akan udang rebon segar. Pengolahan udang rebon ini menjadi peluang usaha yang dilakukan dalam skala rumah tangga dengan teknologi dan sarana sederhana. Penelitian ini bertujuan menganalisis Pendapatan, Keuntungan, Volume Produksi, dan Efisiensi Usaha pembuatan terasi skala rumah tangga. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan lokasi penelitian ditentukan sengaja (pruporsive), yaitu di Dusun Sebangkau Desa Pemangkat Kota dengan pertimbangan daerah tersebut adalah daerah pesisir dan sentra pembuatan terasi di Kabupaten Sambas. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang melakukan usaha pembuatan terasi yaitu 29 orang responden. Menggunakan analisis Penerimaan, Keuntungan, Break Even Point dan R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukkan usaha pembuatan terasi skala rumah tangga denganrata–rata penerimaan Rp. 5.917.241 dan keuntungan sebesar Rp 3.846.197,- perbulan, Usaha Pembuatan Terasi di Desa Pemangkat mencapai titik impas (BEP) atas volume produksi (unit) sebesar 3.2 Kilogram, dengan penjulan sebesar      Rp 177.679,- Selanjutnya dengan menggunakan R/C Ratio untuk mengukur biaya dari suatu produksi dengan kriteria R/C Ratio > 1, R/C Ratio < 1 dan R/C Ratio = 1. Hasilnya ialah R/C Ratio memperoleh nilai 2.9 yang berarti usaha tersebut efisien dan dapat dikembangkan. Kata Kunci : Usaha Pengolahan  Udang Rebon, Keuntungan, BEP, R/C Ratio
STRATEGI PEMASARAN MINYAK GORENG KELAPA “NYIUR HIJAU” DI UKM BERINGIN PUTRI KOTA SINGKAWANG Juanda Juanda; Nurliza Nurliza; Eva Dolorosa
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i1.36652

Abstract

Minyak Goreng Kelapa “Nyiur Hijau” merupakan produk unggulan dari UKM Beringin Putri di Kota Singkawang yang memiliki potensi untuk di tingkatkan pemasarannya. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor lingkungan internal dan eskternal, merumuskan alternatif strategi serta menganalisis prioritas strategi yang dapat di jalankan UKM Beringin Putri Kota Singkawang. Jumlah sampel 23 responden yang terdiri dari 7 responden pakar dan 16 responden stakeholder. Hasil analisis SWOT menunjukan bahwa strategi yang sebaiknya diterapkan oleh UKM Beringin Putri ialah menggunakan strategi Weakness-Opportunity (strategi W-O), alternatif pilihan strategi ialah: meningkatkan promosi dengan penggunaan teknologi informasi, mengupayakan modal melalui kerjasama dengan pemerintah dan menerapkan sistem informasi manajemen.Kata Kunci: UKM Beringin Putri, minyak goreng kelapa, strategi pemasaran, Analisis SWOT.
Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap Nilai Produksi Usaha Kain Songket Sambas Di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas Septiana Septiana; Eva Dolorosa; Komariyati Komariyati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 2: Agustus 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i2.5890

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi terhadap nilai produksi usaha kain songket Sambas di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas. Penelitian ini menggunakan metode survey. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Proportionate Stratifield Random Sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai produksi usaha kain songket Sambas dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, benang emas, benang katun, benang sutera, pewarna tekstil, dan mesin tenun. Berdasarkan perhitungan secara simultan semua faktor produksi yang digunakan dalam penelitian berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi dengan F-hitung 25,159 > 2,373 F-tabel. Sedangkan secara parsial faktor produksi berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi adalah tenaga kerja, benang katun, benang emas, pewarna tekstil dan mesin tenun. Sedangkan benang sutera tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi.   Kata Kunci : Faktor-faktor Produksi, Nilai Produksi, Kain Songket Sambas
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK KERAJINAN TENUN IKAT DAYAK DESA ENSAID PANJANG KECAMATAN KELAM PERMAI KABUPATEN SINTANG Kuswanto -; Eva Dolorosa; Imelda -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 1, No 1: Desember 2012
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v1i1.492

Abstract

Perilaku konsumen mengenai baik atau tidak baik konsumen terhadap suatu produk dapat dianalisis melalui data tentang keyakinan yaitu tanggapan sebelum menggunakan, evaluasi yaitu tanggapan setelah menggunakan, keyakinan normatif yaitu harapan responden atas peran orang lain dalam turut serta mendorong untuk menggunakan produk dan motivasi yaitu kenyataan orang lain dalam memotivasi untuk menggunakan. Semua data diatas akan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli dan data tersebut berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk mempengaruhi perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana variabel, keyakinan membeli, evaluasi, keyakinan normatif, dan motivasi mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk kerajinan tenun ikat Dayak Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja yaitu di Desa Enasid Panjang dan kota Sintang dengan pertimbangan bahwa di Desa Ensaid Panjang merupakan sentra kerajinan tenun ikat Dayak dan koperasi jasa menenun mandiri terletak di kota Sintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah membeli kain tenun ikat dayak minimal sebanyak dua kali pembelian atau membeli lebih dari satu produk. Sumber dan teknik pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah pengujian validitas dan realibilitas serta analisis model multi atribut Fisbhein menurut Mowen dan Minor. Hasil analisis Model Multiatribut dari fishbein terhadap produk kerajinan tenun ikat dayak yang dianalisis melalui variabel keyakinan membeli, variabel evaluasi, variabel keyakinan normatif dan variabel motivasi menunjukan nilai sikap 118,368 yang berada pada kategori baik, oleh karena itu nilai perilaku konsumen atau B > 0, maka perilaku konsumen yang terbentuk terhadap produk kerajinan tenun ikat dayak adalah baik, artinya produk kerajinan tenun ikat dayak memenuhi kreteria konsumen dalam pembelian. Kata Kunci: Perilaku Konsumen, Tenun Ikat Dayak, Multiatribut dari Fishbein.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PERIKANAN TAMBAK POLIKULTUR SISTEM SILVOFISHERY DI DESA SARANG BURUNG DANAU KECAMATAN JAWAI KABUPATEN SAMBAS Lilin Paramita; Eva Dolorosa; Komariyati Komariyati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 3: Desember 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i3.4101

Abstract

Perikanan tambak polikultur sistem silvofishery merupakan kegiatan usaha pemeliharaan atau pembesaran ikan lebih dari satu jenis yang terdiri atas rangkaian kegiatan terpadu antara kegiatan budidaya ikan dan udang windu dengan kegiatan pemeliharaan, pengelolaan dan upaya pelestarian hutan mangrove yang terdapat di sekitar tambak. Jenis budidaya polikultur yang banyak dilakukan yaitu antara ikan bandeng dan udang windu, karena ikan bandeng dan udang windu merupakan komoditas potensial guna meningkatkan produktivitas tambak dan pendapatan petani tambak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha perikanan tambak polikultur sistem silvofishery di Desa Sarang Burung Danau Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Teknik penentuan sampel yang digunakan Simple Random Sampling (sampel acak sederhana). Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis kelayakan finansial yaitu NPV, Net B/C, IRR, Payback period dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPV sebesar Rp. 7.467.143, B/C net sebesar 1,77, IRR 33,01 %, Payback Period sebesar 4 tahun 9 bulan. Analisis sensitivitas dilakukan terhadap kenaikan biaya operasional sebesar 10 persen dan penurunan benefit sebesar 5 persen. Hasil analisis kelayakan finansial tersebut menunjukkan, bahwa usaha perikanan tambak polikultur sistem silvofishery di Desa Sarang Burung Danau Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas layak untuk diusahakan.
Social Independent Oil Palm Smallholder Credit Settlement Sarinda, Maria Elsanda Riva; Eva Dolorosa; Imelda
INDONESIAN JOURNAL OF SMALL SCALE FARMING Vol. 2 No. 1 (2026): Volume 2, Number 1, 2026 (in press)
Publisher : Faculty of Agriculture Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ijoss.2026.v02.i01.p01

Abstract

BACKGROUND AND OBJECTIVES KSU Jaya Bersatu in Guhung Village distributes loans to independent oil palm farmers, but in the last three years, there have been stagnant bad loans to 36 debtors worth Rp574 million, even though the number of credit recipients has increased. This condition shows serious problems that risk disrupting the sustainability of cooperatives, so research needs to be conducted to examine socio-economic factors that affect the smooth payment and provide a more appropriate basis for loan policies. METHODS The study uses a descriptive quantitative approach with binary logistic regression analysis. The respondents amounted to 95 independent oil palm farmers who were selected through purposive sampling. Data were collected using questionnaires and interviews, then analyzed by the HosmerLemeshow test, Pseudo R² value, Wald test, and odds ratio.  FINDINGS The results of the study showed that the value of the loan, education, number of dependents, and business experience had a significant effect on the smooth flow of credit, while income and land area had no real effect. Farmers with higher education, fewer dependents, and longer business experience tend to settle credit more smoothly.   CONCLUSION Cooperatives need to be more selective in determining the amount of loans and considering the educational background and business experience of members. Financial education needs to be improved, and loan limits should be adjusted to the ability to pay to reduce the risk of bad credit.