Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IMPLEMENTASI MATERI STANDAR KECAKAPAN UBUDIYAH DAN AKHLAKUL KARIMAH (SKUA) DALAM MEMBENTUK SPIRITUAL QUOTIENT PESERTA DIDIK ABD. HAMID
JURNAL KEISLAMAN TERATEKS Vol 4 No 2 (2019): OKTOBER
Publisher : STAI MIFTAHUL ULUM TARATE PANDIAN SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan materi tambahan dari Kemenag Kanwil Jawa timur yang dikemas dalam Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah (SKUA) dan proses implementasinya dalam pembentukan spiritual quotient peserta didik di Madrasah Aliyah Nurul Islam Kab. Sumenep. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan yang bersifat deskriptif-kualitatif dengan pendekatan naturalistik dan studi kasus. Analisis datanya menggunakan analisis model interaktif yang digagas oleh Miles dan Huberman yaitu: reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten materi SKUA ini sesuai dengan konten materi yang ada dalam rumpun mata pelajaran PAI. Pada proses implementasinya, SKUA di MA Nurul Islam sudah melalui tahapan ideal implementasi kurikulum, dimulai dari perencanaan kemudian pelaksanaan dan diakhiri dengan evaluasi. Kondisi spiritual quotient peserta didik ada pada kategori baik dengan implementasi SKUA.
The Effect of Micro, Small and Medium Enterprises on Economic Growth Sri Juminawati; Abd. Hamid; Euis Amalia; M. Arief Mufraini; Ade Sopyan Mulazid
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2368

Abstract

Micro, small and medium enterprises (MSMEs) are declared very capable of playing a crucial role for a region, specifically as one of the drivers of regional economic growth. Micro, small and medium enterprises (MSMEs) are defined as a means to introduce regional creative products and provide business opportunities for enterprise actors in the regions. In addition, the role of micro, small and medium enterprises (MSMEs) actors is considered very vital in order to increase per capita income and improve the economy of a region. Consequently, micro, small and medium enterprises (MSMEs) are required to actively participate in developing the country’s economy. The results of the study showed that 90.1% of MSMEs provided significant effects on the rate of economic growth.
PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KPK DAN FPB SISWA KELAS VI SD INPRES PETOBO Mari Yanti Rahman; Akina Akina; Abd. Hamid
Jurnal Dikdas Vol 3, No 3 (2015): JURNAL DIKDAS
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mariyati. 2015. Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk   Meningkatkan Hasil Belajar KPK dan FPB Siswa Kelas VI SD Inpres Petobo. Skripsi Jurusan Imu Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan  dan  Ilmu  Pendidikan, Universitas  Tadulako,  Pembimbing: (I). Drs. Abd Hamid, M.Pd. (II). Dra. Hj. Akina, M.Pd. Permasalahan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi KPK dan FPB masih rendah.Hal ini karena siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Penggunaan metode ceramah yang dilakukan guru, belum mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Kondisi pembelajaran yang demikian,memerlukan  perubahan  pendekatan pembelajaran Matematika yang dilakukan guru agar mampu meningkatkan aktifitas  dan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan KPK dan FPB, di SD Inpres Petobo”? Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan pemecahan masalah yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan KPK dan FPB mata pelajaran Matematika di SD Inpres Petobo. Dari penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus: menunjukkan bahwa pada siklus I, rata-rata hasil belajar siswa 61,46 dengan ketuntasan belajar klasikal 73,17%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebesar 66,38% dengan kriteria tinggi,dan nilai perfomansi guru 76,16 (B). Pada siklus II, rata-rata nilai hasil belajar siswa 67,32 dengan ketuntasan belajar klasikal 90,24%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 76,85% dengan kriteria sangat tinggi,dan nilai perfomansi guru 95,35 (A). Hasil tersebut menunjukan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.Berdasarkan hasil yang diperoleh,dapat diambil kesimpulan bahwa  penerapan pendekatan pemecahan masalah matematika terbukti dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar KPK dan FPB siswa kelas VI SD Inpres Petobo.
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen di Cafe Nuara Kota Parepare (Analisis Ekonomi Syariah) Jumrah Tahir; Rusnaena Rusnaena; Musmulyadi Musmulyadi; St. Nurhayati; Abd. Hamid
YUME : Journal of Management Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/yum.v4i2.2327

Abstract

Abstrak Penelitian ini menggunakan metode kuantitatf deskriptif. Lokasi penelitian berada di Cafe Nuara Kota Parepare dan waktu penelitian 31 hari. Instrumen pengumpulan data dilakukakan dengan kuesioner. Sampel penelitian sebanyak 91 orang dari 1000 jumlah populasi. Teknik analisis datanya menggunakan uji one sampel t-test, uji korelasi pearson product moment, uji regresi linear sederhana dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan uji hipotesis bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Cafe Nuara Kota Parepare. Hasil uji korelasi pearson product moment diperoleh 0,800 menandakan bahwa terdapat hubungan kuat antara kualitas produk dengan loyalitas konsumendi Cafe Nuara Kota Parepare. Diketahui r tabel 0,206 maka pearson correlation penelitian ini bersifat positif dan nilai signifkansi 0,00 < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan, maka kualitas produk dengan loyalitas konsumen di Cafe Nuara Kota Parepare terdapat hubungan yang positif dan signifikan.  Hasil uji regresi linear sederhana diketahui angka koefisien regresi nilainya sebesar 0.600. maka setiap penambahan 1% menggunakan kualitas produk (X), maka loyalitas konsumen (Y) akan meningkat sebesar 0,600. Hasil uji koefisien determinasi bahwa R square diperoleh 0,639 dengan tingkat hubungan baik, memiliki arti bahwa 63,9% loyalitas konsumen (Y) dipengaruhi kualitas produk (X) dan 36,1% dipengaruhi variabel yang lain. Kata Kunci : Kualitas Produk, Loyalitas Konsumen
Konsep Guru Menurut Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali (Imam Al-Ghazali) Abd. Hamid
Aktualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 12 No 1 (2022): Aktualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAI An-Nadwah Kuala Tungkal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54459/aktualita.v12i1.391

Abstract

Guru dalam konteks kependidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal maupun informal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan, tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali atau yang lebih dikenal dengan Imam Al-Ghazali merupakan seorang ulama sufi yang banyak mengulas masalah keguruan, serta menempatkan posisi guru sebagai profesi yang sangat mulia. Ini berawal dari perhatiannya yang sangat mendalam tentang ilmu dan pendidikan. Ia mempunyai keyakinan yang kuat bahwa pendidikan yang baik itu merupakan suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ada beberapa kitab karangan Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali atau Imam Al-Ghazali yang membahas tentang guru yang terdalam dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Mizan Al-Amal dan kitab-kitab lainnya.
Pengembangan Sistem Digital Pengabdian “Solusi Inovatif Dalam Mendukung Program Pengabdian Masyarakat” kpi, Hayana; Abd. hamid; musmulyadi; safrida; Sundari Rahman
Makkareso: Riset Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2024): Makkareso Journal: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IAIN Parepare
Publisher : Jurnal Makkareso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/makkareso.v2i2.12925

Abstract

Pengembangan sistem digital pengabdian masyarakat menjadi kebutuhan penting dalam mendukung transformasi pelaksanaan program pengabdian di perguruan tinggi. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi sistem digital pengabdian melalui platform kkn.iainpare.org di IAIN Parepare. Metode pelaksanaan meliputi empat tahapan utama: perencanaan (analisis kebutuhan, studi kelayakan, desain sistem), pengembangan (pembangunan prototipe, pengujian, integrasi), implementasi (pelatihan pengguna, peluncuran sistem, dukungan teknis), serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan efisiensi signifikan dalam pengelolaan program, dengan pengurangan waktu pemrosesan administratif sebesar 60%, peningkatan kepatuhan pelaporan mahasiswa dari 60% menjadi 85%, dan pengurangan penggunaan kertas hingga 85%. Sistem ini juga meningkatkan efektivitas monitoring dengan tingkat ketersediaan sistem mencapai 99,5% dan tingkat kepuasan pengguna 87%. Kendala utama dalam implementasi meliputi keterbatasan infrastruktur internet di daerah terpencil dan resistensi pengguna terhadap perubahan sistem, yang diatasi melalui pengembangan fitur offline mode dan program pelatihan intensif. Implementasi sistem digital ini telah berhasil mentransformasi pengelolaan program pengabdian menjadi lebih efisien, transparan, dan terukur, serta dapat menjadi model pengembangan sistem serupa di institusi pendidikan tinggi lainnya.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENARIKAN KESIMPULAN LOGIKA MATEMATIKA DI KELAS X SMA GPID PALU Roni Dudung Paembonan; Abd. Hamid; Sutji Rochaminah
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan Penelitian ini ialah untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk menigkatkan hasil belajar siswa pada materi penarikan kesimpulan logika matematika di kelas X SMA GPID Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang desainnya mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penarikan kesimpulan logika matematika dengan mengikuti fase-fase sebagai berikut: (1) fase penyampaian tujuan dan pemotivasian siswa, (2) fase penyajian informasi, (3) fase pengorganisasian kelompok belajar dan penomoran, (4) fase pengajuan pertanyaan/masalah, (5) fase berpikir bersama, (6) fase menjawab. Kata kunci: Numbered Heads Together; Hasil Belajar; Logika Matematika. Abstract: The Objective of this research was to obtain the description about application of cooperative learning of Numbered Heads Together (NHT) to improve student’s learning outcomes on inference of mathematic logic in class X SMA GPID Palu. This research was class action research, that refered to the research design of Kemmis and Mc. Taggart. The results of this research indicating that cooperative learning of NHT can improve student’s learning outcomes on inference of mathematic logic, by following the phases, those are: (1) phase convey the purpose and motivating student, (2) phase presentation of information, (3) phase organizing study groups and numbering, (4) phase questioning, (5) phase heads together, (6) phase answering. Keywords: Numbered Heads Together; Learning Outcomes; Mathematic Logic.
Efforts To Overcome Training Burnout Among Badminton Athletes: A Quantitative Analysis Muhammad Rizky Putra Hadi; Rahmadi; Abd. Hamid
Bravo's: Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 12 No 3 (2024): Bravo's: Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Publisher : Physical Education Departement of University PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v12i3/56

Abstract

This study aims to examine the efforts to address training burnout among badminton athletes at PB Berkat Abadi in Banjar Regency. Utilizing a descriptive quantitative approach with a survey method, this research analyzes the intrinsic and extrinsic factors contributing to the efforts to overcome training burnout among badminton athletes. The study involved 38 athletes, selected through total sampling. Data collection was conducted using a questionnaire adapted from previous research on levels of effort to overcome training burnout, assessing various indicators including determination, awareness, discipline, psychological aspects, variation, communication, facilities, rewards, and individual training planning. The results reveal that intrinsic factors contribute 45% to the overcoming burnout efforts, with psychological/mental aspects showing the highest individual contribution (11.48%), followed by determination and inner strength (15.39%), discipline (9.09%), and awareness of the importance of training (9.04%). Extrinsic factors account for 39.02% of the total effort, with the highest contribution from facilities and infrastructure (9.21%), followed by training variation (8.48%), individual-based training planning (8.27%), rewards (7.24%), and communication (5.82%). All indicators were categorized as "Very Low" in their contribution to overcoming burnout. The study emphasizes the need for interventions targeting intrinsic and extrinsic factors to improve burnout overcome efforts among badminton athletes.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PANJANG GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA LINGKARAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 PALU Widya Santi Warouw; Ibni Hadjar; Abd. Hamid
Aksioma Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v5i2.133

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran di kelas VIII SMP Negeri 6 Palu. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Desain penelitian mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart, yang terdiri atas empat komponen yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 6 Palu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 29 siswa. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas guru dan siswa melalui lembar observasi, hasil wawancara dan hasil catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe MURDER dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan langkah-langkah, yaitu: 1) mood, 2) understand, 3) recall, 4) detect, 5) elaborate dan 6) review. Kata kunci: pembelajaran kooperatif, MURDER, hasil belajar, panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Abstract: The aim of this reseacrh is to describe the application of cooperative learning of MURDER type to improve students learning outcomes in length of tangent line segment of two circles in grade VIII SMP Negeri 6 Palu. This research was a classroom action research which design refered to Kemmis and Mc. Taggart Model. Which consists of four components, namely: 1) planning, 2) action, 3) observation and 4) reflection. This research was conducted in two cycles. This research was located at SMP Negeri 6 Palu. The research subyek were students of grade VIII which the number of Twenty nine students were. Data was collected by teacher and student activity sheets through observation, interviews and field notes. The result showed that the application of cooperative learning of MURDER type can improve student learning outcomes, by following steps, that was: 1) mood, 2) understand, 3) recal, 4) detect, 5) elaborate and 6) review. Keywords: cooperative learning, MURDER, learning outcame, length of tangent line segment of two circles.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSEORANGAN DAN KELOMPOK KECIL (PPKK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A MTs NEGERI I TOLITOLI PADA MATERI PERSENTASE UNTUNG DAN RUGI Susanti; I Nyoman Murdiana; Abd. Hamid
Aksioma Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v7i2.189

Abstract

Abstrak: Tujuan utama dari Penerapan Model Pembelajaran Perseorangan dan Kelompok Kecil (PPKK) ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIA MTs Negeri I Tolitoli pada materi persentase untung dan rugi. Rancangan penelitian mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart, yang terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Data yang dikumpulkan berupa data aktivitas guru dan siswa melalui lembar observasi, hasil wawancara, hasil catatan lapangan dan tes akhir tindakan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran perseorangan dan kelompok kecil (PPKK) dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: : (1) pembukaan, (2) aktivitas perseorangan, (3) aktivitas kelompok, (4) kuis evaluasi (tes akhir tindakan) dan, (5) penutup. Dari hasil analisis tes akhir tindakan siklus I dan siklus II yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VII A yang berjumlah 25 orang menunjukkan bahwa pada siklus I siswa masih kurang memahami materi persentase untung dan rugi sehingga ketuntasan klasikalnya mencapai 80%, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan dengan ketuntasan klasikalnya mencapai 92%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II yang telah berhasil mencapai persentase ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 70%. Pada aktivitas guru dan siswa pada siklus I berada dalam ketegori baik, sedangkan pada siklus II berada dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada aktivitas guru dan siswa dari siklus I ke siklus II yang telah berhasil mencapai kategori yang diharapkan yaitu dari baik ke sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Perseorangan dan Kelompok Kecil (PPKK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi persentase untung dan rugi di Kelas VII A MTs Negeri I Tolitoli. Kata Kunci: Model Pembelajaran Perseorangan dan Kelompok Kecil (PPKK), Hasil Belajar, Persentase Untung dan Rugi. Abstract: The main purpose of the Implementation of Individual and Small-Scale Learning Model (PPKK) is to improve students' learning outcomes at grade VIIA MTs Negeri I Tolitoli on percentage material profit and loss. The study design refers to the Kemmis and Mc model. Taggart, which consists of four components, namely: (1) planning, (2) implementation of action, (3) observation and (4) reflection. Data collected were teacher and student activity data through observation sheet, interview result, field note result and final test of action. The study was conducted using individual and small group learning model (PPKK) by following steps: (1) opening, (2) individual activity, (3) group activity, (4) quiz evaluation (final test of action) and, (5) cover. From result of analysis of final test of action of cycle I and cycle II that followed by all student of class VII A which amounted to 25 people indicate that in cycle I student still less comprehend material percentage of profit and loss so that its classical completeness reach 80%, then in cycle II have improvement with classical completeness reaching 92%. This shows that there is an increase of learning outcomes from cycle I to cycle II which has succeeded to reach the expected percentage of classical thoroughness that is ≥ 70%. In the activity of teachers and students in cycle I are in good category, while in cycle II is in very good category. This indicates that there is an increase in the activity of teachers and students from cycle I to cycle II who have successfully achieved the expected category that is from good to very good. Based on these results, it can be concluded that the application of Individual and Small-group Learning Model (PPKK) can improve student learning outcomes on the material percentage of profit and loss in Class VII A MTs Negeri I Tolitoli. Keywords: Individual and Small Group Learning Model (PPKK), Learning Outcomes, Profit and Loss Percentage.