Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

PENINGKATAN KOMPETENSI DIGITAL MELALUI KOMUNITAS BELAJAR: INTEGRASI ARTICULATE STORYLINE DALAM PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MENDALAM Susanti, Atika; Kurniawati, Ike; Sari, Ratna; Dalifa, Dalifa; Trisabilla, Kanaya; Darmansyah, Ady
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 11 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i11.4382-4397

Abstract

Tingginya kebutuhan akan peningkatan kompetensi digital guru menjadi dasar pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. Melalui pelatihan dan pendampingan berbasis komunitas belajar, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital guru sekolah dasar dengan fokus pada integrasi Articulate Storyline dalam pengembangan multimedia interaktif guna mendukung terciptanya pembelajaran yang mendalam dan bermakna di lingkungan sekolah dasar. Pengabdian telah dilaksanakan di SD Negeri 66 Kota Bengkulu dengan melibatkan 22 guru sebagai peserta. Metode pelaksanaan meliputi empat tahap, yaitu: analisis peserta, pelatihan dan pendampingan langsung, sharing session, dan evaluasi. Kegiatan evaluasi menggunakan pretest dan posttest. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada kompetensi digital peserta, yang mencakup empat pilar literasi digital: digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture. Nilai rata-rata pretest sebesar 56,63 meningkat menjadi 81,72 pada posttest, dengan gain score rata-rata 0,58 yang termasuk dalam kategori sedang. Selain peningkatan nilai, seluruh peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan keterlibatan aktif dalam setiap sesi pelatihan. Kegiatan ini membuktikan bahwa penguatan komunitas belajar guru yang terstruktur dan berbasis kebutuhan nyata dapat menjadi strategi efektif dalam mendorong transformasi digital di sekolah dasar. Untuk menjaga keberlanjutan dan memperkuat hasil pelatihan, disarankan agar kegiatan serupa dilaksanakan secara berkesinambungan melalui pola pendampingan jangka panjang berbasis komunitas belajar. Dukungan dari pihak sekolah dan pemangku kebijakan juga diperlukan, terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana digital seperti perangkat komputer, jaringan internet, serta lisensi aplikasi edukatif
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI TEACHING AT THE RIGHT LEVEL DAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING KURIKULUM MERDEKA PADA GURU SEKOLAH DASAR Febri Ariffiando, Nady; Susanti, Atika; Dalifa, Dalifa; Darmansyah, Ady
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 4 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i4.1529-1539

Abstract

Guru SDN 59 Kota Bengkulu menghadapi kesulitan mengembangkan perangkat pembelajaran secara mandiri yang sesuai dengan level berpikir dan mengintegrasikan budaya siswa. Kesulitan ini menyebabkan guru lebih cenderung menggunakan perangkat pembelajaran yang telah disediakan oleh pemerintah, tanpa banyak penyesuaian terhadap kebutuhan spesifik siswa dan konteks lokal. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berdiferensiasi TARL dan CRT Kurikulum Merdeka. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan langsung. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pretest dan posttest. Hasil pretest menunjukkan tingkat pemahaman awal guru tentang pengembangan perangkat pembelajaran berbasis TaRL dan CRT yang masih rendah, sedangkan hasil posttest setelah pendampingan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan guru. Setelah pelatihan dan pendampingan, terdapat peningkatan signifikan dalam kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berdiferensiasi TaRL dan CRT. Guru-guru berhasil mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan level berpikir siswa dan latar belakang budaya siswa.