Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Prosidia Widya Saintek

MENJAGA WARISAN LELUHUR: ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM ADAT DI INDONESIA DAN TANTANGAN KEBIJAKAN Hakim, Lukman; Negara, Purnawan Dwikora; Rusyad, Zahir
Prosidia Widya Saintek Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini fokus menganalisis arah kebijakan hukum nasional bagi perlindungan hukum rakyat jelata di Indonesia berdasarkan UUD 1945. Masyarakat hukum adat seringkali menghadapi tantangan dalam melindungi haknya atas wilayah dan sumber daya alam karena adanya konflik kepentingan dengan negara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Dokumen-dokumen seperti UUD 1945, peraturan perundang-undangan terkait serta literatur diperiksa untuk pengumpulan data. Tujuan analisis adalah menelusuri sejarah kebijakan dan peraturan hukum terkait komunitas hukum adat di Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa pengakuan konstitusi terhadap hak-hak masyarakat mengalami pasang surut sejak tahun 1960, dan politik cenderung mengutamakan kepentingan ekonomi negara. Meskipun masa reformasi setelah tahun 1998 membawa perubahan positif dengan peraturan yang lebih inklusif, masih terdapat permasalahan dalam implementasi kebijakan. Perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat juga telah mendapat perhatian internasional melalui Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat, namun implementasinya di Indonesia memerlukan upaya lebih lanjut. Oleh karena itu, kerjasama antara organisasi adat seperti AMAN dan Sekretariat Nasional MHA sangat penting untuk memajukan dan melindungi hak-hak masyarakat adat. Kajian ini merekomendasikan kebijakan khusus dan partisipasi aktif masyarakat adat dalam pembuatan undang-undang tersebut.
MENGHIDUPKAN KEMBALI WARISAN BUDAYA: PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN SENI MALANGAN DI KABUPATEN MALANG Hakim, Lukman; Negara, Purnawan Dwikora; Rusyad, Zahir
Prosidia Widya Saintek Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan "Seni Malangan," kesenian tradisional di Kabupaten Malang, yang mencakup Wayang Topeng, Wayang Kulit, Ludruk, dan Tayub Malangan. Seni Malangan menghadapi ancaman dari modernisasi dan globalisasi yang mengurangi minat generasi muda terhadap seni tradisional. Program ini mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai bentuk seni Malangan serta merancang instrumen pengelolaan dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang relevan. Edukasi dan penyuluhan menggunakan media E-Katalog/E-Brosur dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan minat generasi muda terhadap seni ini. Program juga fokus pada pengembangan manajemen usaha dan pemasaran produk seni, termasuk penggunaan teknologi untuk produksi dan promosi. Partisipasi dalam event kesenian dan penggunaan media sosial membantu meningkatkan eksposur produk dan memperluas jaringan. Perlindungan HKI memastikan karya seni terlindungi secara hukum, mendukung inovasi dan pengembangan ekonomi kreatif. Hasilnya, program ini berhasil memberikan solusi konkret untuk pelestarian dan pengembangan Seni Malangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal melalui sektor pariwisata dan industri kreatif.
NILAI-NILAI DAN BUDAYA HUKUM ATAS TANAH DI RANU PANI TENGGER Negara, Purnawan Dwikora; Hakim, Lukman; Rusyad, Zahir
Prosidia Widya Saintek Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Tengger di Desa Ranu Pani masih bertahan dengan identitas ketenggerannya. nilai-nilai mereka atas tanah masih terjaga, di mana tanah Tengger hanya diperuntukkan bagi orang Tengger. Dalam pandangan mereka tanah merupakan pusat eksistensi masyarakat Tengger, gangguan terhadap tanah berpengaruh pada eksistensi mereka. Ditengah arus perubahan sosial yang begitu kuat menimbulkan potensi perubahan konsepsi kepemilikan atas tanah, perubahan ini membawa perubahan pada perilaku hukum atas tanah, yang akhirnya berujung pada terganggunya eksistensi mereka.