Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Framework of National Cancer Control Program in Indonesia Aditama, Tjandra Yoga
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 5 (2008): Workshop 2008
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Framework of National Cancer Control Program in Indonesia full text: http://www.scribd.com/doc/45152743/Framework-of-National-Cancer-Control-Program-in-Indonesia
Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Karyani L, Shefia; Aditama, Tjandra Yoga; Heriyanto, Toto; Qomqriyah
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 5 (2024): Januari 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i5.4038

Abstract

KATA KUNCI Kebiasaan Merokok, Konsentrasi Belajar, Mahasiswa ABSTRAK Pendahuluan: Perokok adalah mereka yang merokok setiap hari untuk jangka waktu minimal 6 bulan selama hidupnya. Kebiasaan merokok merupakan hasil dari perubahan berbagai faktor internal dan eksternal (lingkungan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan merokok dapat mempengaruhi daya konsentrasi pada mahasiswa. Metodologi: Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif secara observasi analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif yang berasal dari universitas di Jakarta. Teknik pengambilan sampel dengan Consecutive sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 334 orang. Data dikumpulkan melalui Google Form. Uji statistik memakai uji Chi-Square. Hasil: Pada penelitian ini terdapat 103 orang (76,9%) yang termasuk kategori perokok ringan memiliki konsentrasi kurang. Sedangkan menggunakan Grid Consentration Test didapatkan hasil 106 orang (79,1%) yang termasuk kategori perokok ringan memiliki konsentrasi kurang. Hasil analisa uji Chi-Square didapatkan p-value <0,001 kurang dari 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan konsentrasi belajar.
Peran Melanocortin Receptor (MCR) Tipe 3 Sebagai Faktor Protektif Pada Pneumonia Geriatri : Studi Literatur Wahyudi, Dicky; Mukhtar, Diniwati; Aditama, Tjandra Yoga; Marsiati, Himmi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 12 (2024): Volume 11 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i12.17608

Abstract

Usia lanjut menjadi salah satu faktor risiko paling penting untuk pneumonia. Pada kelompok lanjut usia yang menderita pneumonia, tanda-tanda klinis seringkali tidak khas, dan terdapat risiko lebih besar untuk mengalami kegagalan organ (pernapasan, ginjal atau jantung), kehilangan fungsi yang lebih besar dan, akibatnya, prognosis yang lebih buruk. Hal ini didasari oleh adanya mikroaspirasi patogen yang akan menginduksi pertahanan host. Sejumlah modulator peradangan endogen termasuk melanokortin terbukti dapat menghambat proses inflamasi dan membantu mencegah kerusakan jaringan. Peptida melanokortin telah terbukti menurunkan regulasi aktivasi nukleus faktor-kappa beta dan akibatnya sintesis sitokin pada fase awal akan menginduksi protein anti-inflamasi. Diketahui keberadaan reseptor MC3R pada makrofag alveolar menunjukkan aktif secara fungsional. MC3R terutama terlibat dalam efek imunomodulator. Aktivasi MC3R tidak hanya mengurangi produksi mediator pro-inflamasi, namun dapat mengatur diferensiasi sel serta kemotaksis leukosit. Melanokortin saat ini dapat ditambahkan ke sebagian besar mediator pro-resolusi melalui kemampuannya untuk meningkatkan fagositosis dan eferositosis. Namun, sejauh ini belum ada data terkait MC3R pada pasien pneumonia geriatri. Diperkirakan sifat MC3R akan menentukan fungsi lain/sifat biologis melanokortin dalam aspek resolusi inflamasi pada kasus pneumonia geriatrik
Alpha Klotho: Peran Biomolekuler dan Potensinya Sebagai Biomarker Luaran Klinis Dalam Pneumonia Geriatri Wahyudi, Dicky; Mukhtar, Diniwati; Aditama, Tjandra Yoga; Marsiati, Himmi
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 4 (2024): Volume 8 Nomor 4
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i4.18882

Abstract

Pada populasi geriatri, pneumonia menjadi lebih berisiko karena dikaitkan dengan perubahan fisiologis yang mengakibatkan penurunan fungsi paru, berkurangnya regenerasi, remodeling saluran napas, melemahnya respons imun bawaan dan adaptif, peningkatan kerentanan hingga adanya kemungkinan komorbid yang mempersulit pemulihan. Salah satu protein sitoprotektif yang esensial dalam mencegah kerusakan paru adalah α-klotho. α-Klotho utamanya diproduksi pada ginjal merupakan salah satu hormon endokrin yang sangat penting untuk pemeliharaan dan perlindungan jaringan. α-Klotho berperan dalam mencegah penuaan, memperlambat tingkat degenerasi multi-organ prematur, menurunkan stres oksidatif, dan menekan kerusakan jaringan yang diperantarai oleh inflamasi. Efek tersebut diperoleh melaui inhibisi pada jalur transforming growth factor β (TGF-β), insulin-like growth factor 1 (IGF-1), Wnt dan NF-κB. Ekspresi α-klotho menurun seiring bertambahnya usia. Penurunan ekspresi α-klotho pada paru dikaitkan dengan peningkatan stres oksidatif, inflamasi, dan apoptosis serta penurunan fungsi pembersihan mukosiliar dan peningkatan laju pelebaran alveolus. Hingga saat ini belum ada penelitian khusus yang meneliti ekspresi ɑ-klotho pada pneumonia geriatri. Namun, penelitian terbaru mengungkap potensi protein ini sebagai biomarker. Ditemukan bahwa kadar ɑ-klotho memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap berbagai biomarker inflamasi akut yang merupakan komponen penting dalam patogenesis pneumonia. Potensi α-klotho sebagai modulator respon inflamasi menunjukkan kemungkinan untuk digunakan sebagai biomarker yang mewakili kondisi pneumonia pada populasi lanjut usia dalam memprediksi luaran klinis.
Profil Asma pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI farrah fadillah, ara; Aditama, Tjandra Yoga; Gunawan, Andri; Qomqriyah
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 1 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i1.4316

Abstract

asma merupakan penyakit paru kronis yang ditandai dengan obstruksi reversible saluran nafas yang menyempit dan adanya sekresi bronkial sehingga menyebabkan sesak nafas. Berbagai macam faktor resiko dan faktor pencetus yang dapat menyebabkan terjadinya asma, faktor tersebut dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal (host factor) dan faktor eksternal (environmental factor). Faktor internal yang dapat menyebabkan asma antara lain genetika, jenis kelamin, usia, aktivitas fisik, dan faktor psikologis. Pada faktor eksternal antara lain iritasi karena pekerjaan, infeksi saluran pernafasan, alergi, asap rokok, polusi udara, obat obatan, perubahan suhu yang berhubungan dengan perubahan musim.
Evaluation of Mortality Risk Factors of COVID-19 in Jakarta Tertiary Hospital During Peak of Second Wave and Predictive Utility of Community RT-PCR Low CT Values Putra, Andika Chandra; Burhan, Erlina; Aufa, Akhdan; Bur, Rika; Pangestu, Hendri; Bahri, Syukrini; Souvriyanti, Elsye; Muchtiar, Mulyadi; Erlina, Andi; Aditama, Tjandra Yoga; Yuliwulandari, Rika; Kusuma, Indra; Suciati, Yulia; Rifqatussaadah, Rifqatussaadah; Jalal, Fasli; Gusnanto, Arief; Utomo, Ahmad Rusdan H
Respiratory Science Vol. 4 No. 2 (2024): Respiratory Science
Publisher : Indonesian Society of Respirology (ISR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36497/respirsci.v4i2.133

Abstract

Background: The Delta variant of SARS-CoV-2 led to a surge in COVID-19 cases in Indonesia. This study aimed to assess the demographic profile and mortality rates of hospitalized COVID-19 patients in YARSI referral hospital, Jakarta, comparing pre-Delta and Delta wave periods. The study also investigated whether low CT values in RT-PCR tests indicated heightened viral transmission before the Delta wave surge. Method: A retrospective analysis was conducted on 1,457 COVID-19 patients hospitalized at YARSI (January-August 2021) and 25,279 RT-PCR test results from walk-in patients (April-August 17, 2021). Differences were evaluated using Chi-square or Fisher’s Exact Tests while binary logistic regression was used to assess mortality risk factors. Results: There were increased proportions of pregnant women, patients aged 20-29 and those with coronary artery disease during the Delta wave. This period also showed a significant increase in mortality rates, with the highest seen in patients >60 years old or those with multiple comorbidities. Notably, most of the deceased patients (131 of 139) were unvaccinated. Analysis of RT-PCR data showed rising percentages of positive results with low CT values (below 21 or 15) from April to June. Conclusion: The Delta wave saw a higher risk of hospitalization among young individuals and pregnant women, despite their low mortality risk. The unvaccinated and those with multiple comorbidities faced higher mortality risks. Increases in RT-PCR positivity with low CT values preceded the July COVID-19 case surge.