Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kasus Argumen Inti Verba Bahasa Muna di Sulawesi Tenggara Alu, La; Sarmadan, Sarmadan
GERAM: Gerakan Aktif Menulis Vol. 11 No. 1 (2023): GERAM: Gerakan Aktif Menulis
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/geram.2023.vol11(1).13101

Abstract

The Muna language serves as both a social language and a means of communication within the Muna sociocultural area, actively used and mastered by its speakers. The objective of this study is to uncover linguistic facts, specifically those related to the core argument cases of verbs in the Muna language. The research employs a descriptive method aimed at providing an accurate description of the data, characteristics, and relationships of the phenomena under investigation. The research findings reveal various verb core argument cases in the Muna language, including: (a) Stative verb core argument cases, which encompass (i) basic stative verb core argument cases, (ii) stative experiential verb core argument cases, (iii) stative verb core argument cases involving ownership, and (iv) core argument cases of locative stative verbs. (b) Core argument cases for process verbs, which consist of (i) basic process verb core argument cases, (ii) process experience verb core argument cases, (iii) process verb core argument cases involving ownership, and (iv) core argument cases of locative process verbs. (c) Action verb core argument cases, which include (i) basic action verb core argument cases, (ii) action experience verb core argument cases, (iii) action verb core argument cases involving possession, and (iv) core argument cases of locative action verbs.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdiferensiasi Berbasis Kearifan Lokal Sarmadan; Alu, La; Saadillah, Andi
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.641

Abstract

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang dicanangkan pemerintah untuk menjawab tantangan dunia pendidikan saat ini yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan kesadaran terhadap budaya lokal dalam konteks pembelajaran di Indonesia. Dalam rangka mendukung implementasi kurikulum ini, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan modul pembelajaran Bahasa Indonesia berdiferensiasi dan berbasis kearifan lokal. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan siswa dalam memahami dan mengapresiasi pembelajaran bahasa Indonesia, sambil memperkuat pengenalan terhadap budaya lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data meliputi kuesioner, FGD, wawancara, dan analisis dokumen untuk mengevaluasi kebutuhan siswa dari berbagai latar belakang karakteristik budaya, potensi, bakat dan minat. Dengan mengintegrasikan keragaman tersebut, modul pembelajaran bahasa Indonesia berdiferensiasi dapat dikembangkan dengan memperhatikan kearifan lokal sebagai landasan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa membutuhkan modul pembelajaran yang disajikan dengan bahasa yang sederhana dan contoh konkret melalui integrasi dengan konteks budaya dimana hal tersebut dapat meningkatkan relevansi dan minat, pemahaman materi, dan kebanggaan akan warisan budaya mereka.
Gamifikasi Berbicara: Pemanfaatan Spin Wheel Digital untuk Mengurangi Kecemasan Berbicara Mahasiswa Calon Guru Bahasa Indonesia Saadillah, Andi; Kadirun, Kadirun; Alu, La; Samsuddin, Samsuddin; Haeniah, Nurul
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2025:PROSIDING EDISI 4
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kecemasan berbicara merupakan salah satu hambatan utama yang dialami mahasiswa calon guru Bahasa Indonesia dalam mengembangkan keterampilan komunikasi lisan. Kondisi ini dapat mengurangi kepercayaan diri dan efektivitas mahasiswa sebagai calon pendidik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan berbicara mahasiswa melalui pemanfaatan gamifikasi berbasis spin wheel digital sebagai media latihan berbicara. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pendekatan partisipatif melalui workshop. Tahapan kegiatan meliputi penyampaian materi tentang kecemasan berbicara, simulasi berbicara dengan spin wheel digital, serta evaluasi pra–pasca kegiatan menggunakan angket sederhana. Peserta kegiatan adalah mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Indonesia yang terlibat secara aktif dalam latihan berbicara spontan berdasarkan topik acak dari roda digital. Hasil kegiatan menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan berbicara pada aspek rasa gugup, takut salah, dan kurang percaya diri. Sebaliknya, terjadi peningkatan signifikan pada antusiasme dan keberanian berbicara mahasiswa. Respon peserta terhadap penggunaan spin wheel digital sangat positif karena dinilai sederhana, menarik, dan efektif menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan gamifikasi berbicara melalui spin wheel digital efektif membantu mengurangi kecemasan berbicara sekaligus meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa calon guru Bahasa Indonesia. Kegiatan ini berpotensi dikembangkan lebih lanjut dengan topik yang lebih beragam serta penerapan berkelanjutan sebagai bagian dari strategi peningkatan keterampilan komunikasi calon pendidik di era digital. Kata kunci: kecemasan berbicara, gamifikasi, spin wheel digital, mahasiswa calon guru, pengabdian masyarakat