Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pemanfaatan Susu Kambing menjadi Sabun Mandi pada Masyarakat Kuranji Dalang Kecamatan Labu Api Kabupaten Lombok Barat: Kambing etawa; Susu kambing; Sabun. Baiq Rani Dewi Wulandani; Djoko Kisworo; Haryanto; Bulkaini; Sukirno
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.66 KB)

Abstract

Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan sebagai media penyebaran suatu teknologi sederhana didalam pengolahan susu kambing menjadi sabun agar dapat diadopsi oleh masyarakat sehingga keberadaannya memberikan manfaat optimal bagi masyarakat/ mitra. Kegiatan pengabdian ini mengambil lokasi di Dusun Mapak Dasan, Desa Kuranji Dalang, Kecamatan Labu Api, Kabupaten Lombok Barat Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengenalkan dan memberi keterampilan kepada masyarakat tentang cara pembuatan produk olahan susu kambing sebagai sabun mandi, khususnya bagi ibu-ibu dan remaja putri di Dusun Mapak Dasan, Adapun metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan (in class) dan praktik langsung pada proses pembuatans sabun dengan memanfaatkan susu kambing sebagai bahan baku utama dalam proses pembuatan sabun. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan kemampuan ibu ibu dan remaja putri Dusun Mapak Dasan dalam mempelajari dan memahami arti penting pengolahan susu kambing menjadi produk yang lebih bernilai guna yaitu sabun susu kambing. Mitra sangat tertarik untuk membentuk usaha mandiri maupun kelompok usaha bersama (KUBe) untuk produk sabun susu kambing. Adapun kesimpulan yang dihasilkan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilanmitra dalam mengolag susu kambing menjadi sabun. Namun demikian, keberlanjutan pemanfaatan susu kambing mejadi produk sabun susu kambing masih membutuhkan pendampingan dan bimbingan teknis lebih lanjut dari Fakultas Peternakan-Universitas Mataram terutama dalam inisiasi terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUBe) sabun susu berbasis susu kambing.
PENGARUH RASIO SUSU FULL CREAM DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) TERHADAP NILAI GIZI, SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM Kharisma Dayanti Putri; M. Abbas Zaini; Djoko Kisworo
Pro Food Vol. 1 No. 1 (2015): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.211 KB)

Abstract

The aimed of this research was to determine the effects of full cream and sweet corn (Zea mays saccharata) ratio on the nutrition, physical characteristic and organoleptic of ice cream.. The design used in this research was Randomized Block Design (CBD) with single factor and it was repeated three times. The treatments were P1 (100% full cream without sweet corn), P2 (75% full cream: 25% sweet corn), P3 (50% full cream: 50% sweet corn), P4 (25% full cream: 75% sweet corn) and P5 (100% sweet corn, without full cream). The observed parameters were moisture, fat and β-carotene contents, overrun, melting time, color, aroma, texture and taste. Data was analyzed using Co-Stat software with 5% and 1% significance differences. The treatments that were significantly and different was then analyzed using Honestly Significance Difference (HSD). Results indicated that full cream and sweet corn ratio were very significantly different on moisture and β-carotene contents, melting time, overrun, hedonic and scoring texture, scoring color, scoring aroma and scoring taste, but they were not significantly different on fat content, hedonic color, hedonic aroma and hedonic taste of ice cream. Ice cream made of 75% full cream and 25% sweet corn ratio gave the best result on maintaining the nutrition, physical characteristic and still acceptable according to the panelists. Keywords: full cream, sweet corn, ice cream. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio susu full cream dengan jagung manis (Zea mays saccharata) terhadap sifat fisik, nilai gizi dan organoleptik es krim. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal dan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan terdiri atas P1 (susu full cream 100% : jagung manis 0%), P2 (susu full cream 75% : jagung manis 25%), P3 (susu full cream 50% : jagung manis 50%), P4 (susu full cream 25% : jagung manis75%) dan P5 (susu full cream 0% : jagung manis 100%). Parameter yang diamati meliputi kadar air, lemak, β-karoten, overrun, resistensi dan organoleptik warna, aroma, tekstur dan rasa. Data hasil pengamatan diuji dengan analisis keragaman pada taraf nyata 5% dan 1% menggunakan software Co-Stat. Perlakuan yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio susu full cream dengan jagung manis (Zea mays saccharata) memberikan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap kadar air, kadar β-karoten, pengaruh yang nyata terhadap overrun, resistensi, tekstur hedonik dan warna, aroma, tekstur serta rasa skoring, namun memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap warna, aroma dan rasa hedonik es krim. Rasio susu full cream 75% dan jagung manis 25% memberikan hasil yang terbaik dan dapat diterima oleh panelis. Kata kunci: susu full cream, jagung manis, es krim.
KAJIAN MUTU DAN DAYA SIMPAN KEJU MOZZARELLA PROBIOTIK DARI SUSU KERBAU Siti Nuzulan Nur; Satrijo Saloko; Djoko Kisworo
Pro Food Vol. 1 No. 1 (2015): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.331 KB)

Abstract

This study aims to determine the best probiotic concentration andshelf life by adding the probiotic bacteria which were compared by using two types of probiotic bacteria in order to improve the quality and shelf life of Mozzarella cheese from buffalo milk. Fresh raw buffalo milk from Sumbawa and starte rcultures of Lactobacillus casei and Lactobacillus bulgaricus were used from Pusat Studi Pangan dan Gizi, Gadjah Mada University.The coagulants were calfmicrobialrennet (Mucor miehei) and citrit acid derived by Husbandry Laboratoriumof Mataram University. The study was designed through using complete two factorial randomized design with treatment concentration of each types of probiotics are 10% until 15% and storage time for 0, 7, and 14 days. The results of the research showed that the probiotic concentration and the storage time influence on chemical, organoleptic and microbiological quality ofMozzarella cheesein which containing L. caseiand L. bulgaricus. Based on the organoleptic quality, panelists preferred the Mozzarella cheese with poured of 10% L. bulgaricus. The pouring of probiotics with the storage time for 14 days can suppress microbes growth until safe for consumption with total microbe <2,8 x 105 CFU/ml. The pouring treatment of cultural bactery L. bulgaricus is 10 % recommended asthebest treatment that approximatethesimilar results with generallyMozzarella cheese characteristics. Keywords: Probiotic Bacteria, Mozzarella Cheese, ConsumptionSafety,Shelf Life ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi probiotik dan lama penyimpanan yang terbaik, dengan menggunakan dua jenis bakteri probiotikguna meningkatkan mutu dan daya simpan keju Mozzarella dari susu kerbau. Susu kerbau segar diperoleh dari Sumbawa Barat, Sedangkan kultur murni Lactobacillus casei dan Lactobacillus bulgaricus dari Pusat Studi Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada. Koagulan yang digunakan yaitu enzim rennet (Mucor miehei) dan asam sitrat yang disediakan di Laboratorium Peternakan, Universitas Mataram. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap dua faktorial dengan perlakuan konsentrasi adalah 10% sampai 15% dan lama penyimpanan selama 0, 7, dan 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dan lama penyimpanan memberikan pengaruh terhadap sebagian besar komponen mutu kimia, organoleptik, dan mikrobiologi keju Mozzarella yang mengandung L. casei dan L. Bulgaricus pada masing-masing perlakuan. Berdasarkan mutu organoleptik, panelis lebih menyukai keju Mozzarella dengan penambahan L.bulgaricus 10%. Dengan penyimpanan selama 14 hari dapat menekan pertumbuhan mikroba sehingga aman untuk dikonsumsi dengan total mikroba <2,8 x 105 CFU/ml. Perlakuan penambahan kultur bakteri L. bulgaricus 10% direkomendasikan sebagai perlakuan terbaik yang mendekati hasil sama dengan karakteristik keju Mozzarella umumnya. Kata Kunci: Bakteri Probiotik, Keju Mozzarella, Keamanan Konsumsi, Lama Penyimpanan.
PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK (Lactobacillus casei) DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT KIMIA KEJU MOZARELLA DARI SUSU KERBAU SUMBAWA Baiq Mahraini Yulia; M. Abbas Zaini; Djoko Kisworo
Pro Food Vol. 1 No. 1 (2015): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.653 KB)

Abstract

Mozzarella cheese is one of the Italian cheese that has a high nutrition contant. In the manufacturing process of the cheese is enriched with probiotic. Probiotics is known that have functional benefits, such as: reducing cholesterol and over blood-triglserida can cause heart attack and blood vessel disorders. One of the probiotics types used in processing of milk is Lactobacillus casei (Lc). The purpose of this study was to determine the effect of probiotic (Lactobacillus casei) addition and shift life toward the content of nutritional Mozzarella cheese from Sumbawa buffalo’s milk at 20ºC storage temperature. This study was conducted in experimental design based on a completely randomized design, with two factors such as concentration of probiotic (0%, 10%, 15%)and storage period of (0,7, and 14 days).Then it had been continued with advanced test by HSD test (Honestly Significant Difference) at 5% significance level. Based on the results, the concentration of probiotic and storage period significantly affect to the parameters of pH, ash content, protein content and fat content. Interaction of storage period and concentration affect the parameters of pH, ash content, and fatt content, but they were not affect to the protein content. In the concentration of 15% probiotic Lc with 14 days storage period, it was obtained pH was 4.93, ash content was 3.63%, protein content was 32.87% and 8.47% of fat content. Keywords: mozzarella cheese, probiotic concentration, storage period, chemical components. ABSTRAK Keju Mozarella salah satu keju khas Italia yang memiliki kandungan gizi tinggi. Di dalam proses pembuatannya keju ini diperkaya dengan probiotik. Probiotik diketahui memiliki manfaat fungsional antara lain, menurunkan kolesterol dan triglserida darah yang berlebihan yang bisa menyebabkan serangan jantung dan gangguan pembuluh darah. Salah satu jenis probiotik yang banyak digunakan dalam pengolahan susu adalah Lactobacillus casei (Lc). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik (Lactobacillus casei) dan lama penyimpanan terhadap kandungan gizi keju Mozzarella dari susu kerbau Sumbawa pada suhu 20ºC. Penelitian ini didasarkan pada eksperimental yang menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor faktor konsentrasi probiotik (0%, 10% dan 15%) dengan lama penyimpanan (0, 7 dan 14 hari) kemudian diuji lanjut dengan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf nyata 5%. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor konsentrasi dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap parameter pH, kadar abu, kadar protein dan kadar lemak. Interaksi lama penyimpanan dan konsentrasi berpengaruh terhadap parameter pH, kadar abu, kadar lemak akan tetapi tidak berpengaruh pada kadar protein. Pada konsentrasi 15% probiotik Lc dengan lama penyimpanan 14 hari diperoleh pH sebesar 4,93, kadar abu sebesar 3,63%, kadar protein sebesar 32,87% dengan kadar lemak sebesar 8,47%. Kata kunci: keju mozarella, konsentrasi probiotik, lama penyimpanan, komponen kimia.
Performance, Physical and Chemical Characteristics of Local Goat Meat Feed on Fermented Cocoa Peel (Theobroma cacao L) Bulkaini Bulkaini; Djoko Kisworo; Mastur Mastur
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI)
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.288 KB) | DOI: 10.29303/jitpi.v5i1.57

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan kulit buah kakao (KBK) sebagai pakan ternak kambing dalam rangka meningkatkan kualitas daging. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan di Laboratorium TeachingFarmFakultas Peternakan Universitas Mataram. Materi yang digunakan adalah 9 ekor kambing lokal jantan umur 9-12 bulan dengan berat rata-rata 18,67±1,53 kg. Kambing dibagi secara acak menjadi 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan P1: 30% KBK fermentasi tanpa fermentor, jerami jagung dan dedak (KBKFTF); P2= 30% KBK fermentasi dengan fermentor Bioplus, jerami jagung dan dedak (KBKFbioplus) dan P3=30% KBK fermentasi dengan souseburger pakan, jerami jagung dan dedak (KBKFSBP). Hasil Analisa Varian menunjukkan bahwa jenis fermentor berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan harian (PBBh), konsumsi pakan dan keempukan daging kambing, sedangkan terhadap daya ikat air (DIA), susut masak, pH dan komposisi kimia daging tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Kambing pada P2 memberikan PBBh sebesar 58,67±21,590 g/ekor/hari dan berbeda nyata (P>0,05) dengan PBBh kambingpada P1(49,75±18,557 g/ekor/hari) dan P3 (50,35±19,606 g/ekor/hari). Keempukan daging pada P2 (2,04±0,50 kg/cm2) berbeda nyata (P<0.05) dengan keempukan daging pada P1(1,97±0,58 kg/cm2) dan P3(1,74±1,26kg/cm2), sedangkan komposisi kimia daging tidak berbeda nyata (P>0,05) diantara semua perlakuan.
Nutritional Quality of Chicken Sausage with Addition of Tapioca Flour Bulkaini Bulkaini; Djoko Kisworo; Sukirno Sukirno; Rani Wulandani; Maskur Maskur
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI)
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.466 KB) | DOI: 10.29303/jitpi.v5i2.62

Abstract

The study was aimed to determine the effect of tapioca flour addition atvarious levels on the quality of chicken sausage. The research was design based on a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatment of tapioca flour addition level were: 0%, 10%, 20% and 30%. Data ofsausage quality were analyzed using Analysis of Variance and continued with Duncan's Multiple Range Test. The results showed that the addition of tapioca flour in the process of chicken sausage making were significantly affect (P <0.05) moisture and protein content, while the fat and ash content were not significantly effected (P> 0.05) by the treatment. The addition of 10% tapioca flour obtained the highest nutritional value of protein (17.67 ± 0.93) % as compared to the other levels.
PENGARUH KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-Nb-Si Heri Hardiyanti; Futichah .; Djoko Kisworo; Slamet Pribadi
Jurnal Teknologi Bahan Nuklir Vol 2, No 1 (2006): Januari 2006
Publisher : PTBN - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.439 KB)

Abstract

ABSTRAK PENGARUH KANDUNGAN SI TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT PADUAN Zr–Nb–Si. Tujuan penelitian ini ialah melihat pengaruh kandungan Si terhadap mikrostruktur dan kekerasan ingot Zr–Nb–Si. Ada 15 sampel yang diteliti. Kandungan silikon dalam masing-masing sampel divariasikan sebagai berikut: 0,1; 0,2 dan 0,25%. Sampel dianil pada suhu 400 °C dan 800 °C selama 4 jam dan 6 jam. Setelah dianil, sampel tersebut disiapkan untuk pemeriksaan metalografi dengan di-mounting, digerinda, dipoles dan dietsa. Selanjutnya dilakukan pengamatan mikrostruktur dengan mikroskop optik dan uji kekerasan dengan alat kekerasan mikro Vickers. Hasil uji kekerasan dan pengamatan mikrostruktur menunjukkan bahwa penambahan kandungan Si akan menghasilkan butiran yang lebih halus. Namun, butiran yang semakin halus tidak menaikkan kekerasan paduan. Pada kenyataannya kekerasan tidak berbanding terbalik dengan ukuran butir. Hal ini berarti bahwa kekerasan dipengaruhi oleh parameter larutan padat. Semakin banyak kandungan Si, semakin lunak paduan tersebut. KATA KUNCI: Mikrostruktur, Kekerasan, Paduan Zr-Nb-Si, Larutan padat ABSTRACT EFFECTS OF SILICON CONTENT ON THE MICROSTRUCTURE AND HARDNESS OF Zr-Nb-Si ALLOY INGOT. The objective of this research is to observe the effects of Si content on the microstructure and hardness of Zr–Nb–Si alloy ingot. There are 15 samples to be evaluated. The silicon content is varied in each sample as follows: 0.1, 0.2 and 0.25%. The samples are annealed at 400 °C and 800 °C for 4 hours and 6 hours. After being annealed, the samples are prepared for metallographic observation by being mounted, grinded, polished, and etched. The microstructure of each prepared sample is observed using optical microscope and the hardness is tested using Vickers microhardness. From the results of hardness testing and microstructure observation, it is shown that an addition of Si content would result in finer grains. However, the finer grains do not increase the alloy hardness. In fact, the hardness is not reciprocal to the grain size. It means that the hardness is controlled by the parameter of solid solution. The more Si content there is, the softer the alloy becomes. FREE TERMS: Microstructure, Hardness, Zr-Nb-Si alloy, Solid solution
PENGARUH TEKANAN PENGOMPAKAN, KOMPOSISI Er2O3 DAN PENYINTERAN PADA TEMPERATUR RENDAH TERHADAP KUALITAS PELET UO2 + Er2O3 Abdul Latief; Tata Terbit Saputra; Djoko Kisworo; Slamet Pribadi; Arief Sasongko Adhi
Jurnal Teknologi Bahan Nuklir Vol 1, No 2 (2005): Juni 2005
Publisher : PTBN - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.671 KB)

Abstract

ABSTRAK PENGARUH TEKANAN PENGOMPAKAN, KOMPOSISI Er2O3 DAN PENYINTERAN PADA TEMPERATUR RENDAH TERHADAP KUALITAS PELET UO2 + Er2O3. Telah dilakukan percobaan pengaruh tekanan pengompakan, komposisi Er2O3 dan sintering pada temperatur rendah terhadap densitas, mikrostruktur, kekerasan dan rasio O/U dari pelet UO2 + Er2O3 dengan tujuan untuk mengetahui tekanan pengompakan, komposisi Er2O3 dan temperatur sinter yang relatif baik agar dapat memberikan kualitas pelet yang memenuhi persyaratan. Sejumlah serbuk UO2 <150 ìm dicampur dengan Er2O3 yang divariasi dari 0 – 1% dan seng stearat 0,4% kemudian dikompakkan dengan tekanan antara 2,93 – 5,23 ton/cm2. Pelet yang terbentuk disinter pada temperatur 1000, 1100 dan 1200 °C, dengan laju pemanasan 250 °C/jam, waktu penahanan 3 jam dalam lingkungan gas argon. Pelet hasil sinter ditentukan densitasnya, diamati mikrostrukturnya dengan mikroskop optik dan diuji kekerasannya dengan alat uji kekerasan Vickers serta dihitung rasio O/U-nya dengan metode gravimetri. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tekanan pengompakan antara 2,93 – 4,68 ton/cm2 terhadap pelet UO2 + Er2O3 dengan komposisi Er2O3 0 – 1,0% dapat meningkatkan densitas pelet mentah dari kisaran 45,45 – 51,68% DT (Densitas Teoritis), sedangkan naiknya temperatur sinter antara 1000 – 1200 °C dapat meningkatkan densitas pelet sinter sampai 95,66% DT. Densitas pelet sinter yang memenuhi spesifikasi (92 – 95% DT) diperoleh pada temperatur sinter 1200 °C, tekanan pengompakan 4,10 – 4,68 ton/cm2 untuk komposisi Er2O3 antara 0 – 1,0%. Pada temperatur sinter 1000 °C dan 1100 °C hanya diperoleh densitas pelet sinter dibawah 92% DT. Pengamatan mikrostruktur dilakukan terhadap sampel UO2 + Er2O3 dengan komposisi Er2O3 0 – 1,0% yang dikompakkan pada tekanan 4,68 ton/cm2 dan temperatur sinter 1200 °C mempunyai butir bentuk ekuiaksial (equiaxial). Perubahan komposisi Er2O3 memberikan perbedaan ukuran butir dan kekerasan. Semakin besar komposisi Er2O3 maka butir pelet sinter akan semakin besar yaitu sebesar 8 ìm dan kekerasan akan semakin turun. Kenaikan komposisi Er2O3 pada penyinteran temperatur 1200 °C menyebabkan kenaikan rasio O/U sampai 2,12. KATA KUNCI: Racun dapat bakar, Komposisi Er2O3, Pelet UO2 + Er2O3, Pengompakan, Sintering temperatur rendah, Densitas, Mikrostruktur, Kekerasan, Rasio O/U ABSTRACT INFLUENCE OF COMPACTING PRESSURE, Er2O3 COMPOSITION AND LOW-TEMPERATURE SINTERING ON UO2 + Er2O3 PELLET QUALITY. The influence of compacting pressure, Er2O3 composition and low-temperature sintering on the density, microstructure, hardness and O/U ratio of UO2 + Er2O3 pellets was investigated to determine the optimum condition of compacting pressure, Er2O3 composition and sintering temperature to obtain good quality pellets. UO2 powder of <150ìm in size was mixed with Er2O3 of 1 - 1.0% and zinc stearat of 0.4% and then compacted at pressures of 2.9 – 5.23 ton/cm2. The green pellets were sintered at temperatures of 1000, 1100 and 1200 °C with a heating rate of 250 °C/hour and soaking time of 3 hours in argon atmosphere. The density of the pellets was determined, also the microstructure using optical microscope, hardness using Vickers hardness tester and O/U ratio using gravimetric method. The results showed that compacting pressure of 2.93 – 4.68 ton/cm2 on UO2 + Er2O3 pellets with Er2O3 composition of 0 – 1.0% could enhance green pellet density in the order of 45.45 – 51.68% TD (Theoretical Density), while increasing sintering temperature between 1000 – 1200 °C enhanced sintered pellet density to 95.66% TD. Sintered pellet density of 92 – 95% TD which conform to the specification was obtained at sintering temperature of 1200 °C, compacting pressure of 4.10 – 4.68 ton/cm2, and Er2O3 composition of 0 – 1.0%. At temperature of 1000 and 1100 °C the density of the pellets obtained was <92% TD. The microstructure observation which was done on UO2 + Er2O3 samples with Er2O3 composition of 0 – 1.0%, compacting pressure of 4.68 ton/cm2 and sintering temperature of 1200 °C showed the presence of equiaxial grains. Changes in Er2O3 composition resulted in different grain sizes and hardness. Higher Er2O3 composition increased the size of sintered pellet grain to 8 ìm and decreased its hardness. Increasing Er2O3 composition at sintering temperature of 1200 °C enhanced the O/U ratio up to 2.12.FREE TERMS: Burnable poison, Er2O3 composition, UO2 + Er2O3 pellet, Compacting pressure, Low-temperature sintering, Density, Microstructure, Hardness, O/U ratio<!-- /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} -->
Diseminasi Teknologi Pembuatan Abon yang Berbasis Daging Ayam Petelur Afkir Bulkaini Bulkaini; B.R.D. Wulandari; Djoko Kisworo; Sukirno Sukirno; Wahid Yulianto
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.582 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.516

Abstract

Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah terkenal dimasyarakat dengan tingkat penerimaan yang tinggi. Bahan baku utama pembuatan abon adalah daging sapi dan berbagai jenis daging lainya misalnya daging ayam petelur afkir. Daging ayam petelur afkir tergolong daging yang alot, sehingga untuk meningkatkan keempukannya perlu dilakukan pengolahan menjadi bentuk lain misalnya diolah menjadi abon. Kegiatan pengabdian dilakukan di Desa Bajur Kecamatan Labuapi Lombok Barat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK Desa Bajur dalam membuat abon daging serta menumbuhkan jiwa enterpreneur dalam usaha pembuatan abon. Tingkat pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK yang masih rendah serta belum terbentuknya jiwa enterpreneur yang dianggap sebagai permasalahan selama ini dapat diatasi melalui kegiatan pelatihan pembuatan abon dengan Metode action reseach, metode pendampingan dan diseminasi teknologi yang dilaksanakan secara persuasive. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan suatu produk berupa abon yang berbasis daging ayam petelur afkir dengan kandungan nilai gizi yang telah memenuhi ketentuan SNI:  kadar air 14,33%, protein 20,34%, lemak 28,98%, dan abu  5,17% dengan nilai protein terlarut 0,11 %, sedangkan menurut  SNI nilai gizi abon daging sapi dan daging jenis lainnya yaitu kadar air sebesar 7%, protein  15%,  lemak 30%, dan kadar abu sebesar 7%. Secara keseluruhan hasil capaian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah tingkat pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam membuat abon meningkat sebesar 90%.
Inovasi Pembuatan Kerupuk Ceker Ayam Berbasis Limbah Rumah Potong Ayam (RPA) Bulkaini; Djoko Kisworo; Wahid Yulianto; BRD. Wulandani; Haryanto; Akhyar Sutaryono; I Ketut Sumadi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 2 (2023): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i2.4034

Abstract

Kelurahan Sayang-sayang Kecamatan Cakranegara merupakan salah satu Kelurahan penghasil Limbah pemotongan Ayam berupa ceker ayam. Salah satu startegi untuk meningkatkan nilai jual ceker ayam yaitu diolah menjadi kerupuk ceker ayam. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan nilai jual ceker ayam yang selama ini hanya dimanfaatkan dalam pembuatan soup dan bahan untuk menambah cita rasa bakso. Metode yang digunakan dalam melaksanakan program adalah metode Participatory Research Appraisal (PRA) yaitu bentuk metode yang melibatkan semua anggota mitra sasaran dalam melakukan melakukan program kerja. Dari program yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa sekitar 21-28% anggota kelompok ibu-ibu PKK Kelurahan Sayang-sayang siap untuk mengolah ceker ayam menjadi kerupuk ceker bernilai ekonomis. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa inovasi pembuatan kerupuk ceker ayam menjadi barang yang bernilai ekonomis secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan ibu-ibu PKK.