Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN, AUDIT ALADIN ALADIN
EKSISTANSI Vol. 2 No. 2 (2010): Jurnal Eksistansi
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1238.954 KB)

Abstract

Dalam masyarakat segala keputusan mengenai perekonomian didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu keputusan itu diambil. Informasi yang dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan itu haruslah dapat dipercaya. Informasi yang tidak dapat dipercaya akan menyebabkan tidak efisiennya pemakai sumber-sumber dana, sehingga merugikan masyarakat dan merugikan para pengambil keputusan itu sendiri. Cara yang lazim untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya adalah meminta bantuan orang yang independen untuk melaksanakan verifikasi (audit). Jasa auditing mencakup perolehan dan penilaian bukti yang mendasari laporan keuangan suatu entitas. Pemeriksaan yang dilaksanakan oleh profesi Akuntan Publik atas laporan keuangan histories disebut dengan istilah auditing dan Akuntan Publik yang menghasilkan jasa auditing di sebut dengan istilah auditor. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka pembahasan dalam tulisan ini dengan judul “Hakikat Pengendalian Intern dan Pentingnya Bagi Auditor”. Struktur pengendalian intern merupakan faktor menentukan kendala laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas. Oleh sebab itu, sebelum auditor melakukan audit atas laporan keuangan, standar pekerjaan lapangan kedua mengharuskan pemahaman atas struktur pengendalian intern yang berlaku dalam entitas. Hasil pemahaman atas struktur pengendalian tersebut dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan dapat atau tidaknya sistem tersebut dipercaya,  sebagai dasar guna menetapkan perencanaan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan, sehingga dapat memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan  disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
prilaku biaya, biaya tetap, biaya variabel. aladin aladin
EKSISTANSI Vol. 3 No. 3 (2011): Jurnal Eksistansi
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1493.892 KB)

Abstract

Artikel ini disusun dengan judul Pengaruh Analisis Prilaku Biaya Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana prilaku biaya dalam aktivitas perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan dalam pengambilan keputusan manajemen.   Pembahasan dalam tulisan ini dimulai dengan melihat kemungkinan-kemungkinan yang paling sederhana mengenai reaksi biaya terhadap perubahan output, biaya tetap, biaya variable dan biaya semi variable dan prilaku biaya umumnya dihubungkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suatu biaya. Selanjutnya pembahasan difokuskan pada ketiga faktor yang mempengaruhi biaya tersebut yaitu: pengaruh manajemen terhadap biaya, karakteristik biaya dihubungkan dengan keluarannya, pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya, metode-metode yang digunakan untuk mengelompokkan biaya serta mengambil suatu kesimpulan dari ketiga faktor yang mempengaruhi prilaku biaya tersebut.
PERAN AKUNTAN DALAM MENGAWAL DAN MENCEGAH KRISIS KEUANGAN RIza Wahyudi; Aladin Aladin
EKSISTANSI Vol. 1 No. 2 (2009): Jurnal Eksistansi
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4502.453 KB)

Abstract

Keberadaan akuntan yang tergabung dalam Ikatan Akuntansi Indonesia  (IAI) oleh masyarakat luas dinilai mempunyai fungsi dan peran strategis dalam meningkatkan kualitas SPI dan efesiensi perekonomian nasional secara makro maupun mikro. Melalui hasil-hasil kerja yang berkualitas bail sebagai akuntan auditor maupun akuntan manajemen, diharapkan mampu melakukan cegah dini sekaligus memberikan kontribusi proses perbaikan terhadap perilaku bisnis yang merugikan jalannya roda perekonomian dan prospek dunia usaha yang dapat berdampak terjadinya krisis ekonomi nasional. Sebuah pelajaran penting dari krisis keuangan global adalah perlunya penegakan etika dan nilai-nilai luhur dalam menjalankan roda pemerintahan dan organisasi bisnis melalui penguatan implementasi system pengendalian intern yang dikawal oleh akuntan professional dan berintegrasi tinggi.akuntan,mengawal dan mencegah,krisis keuangan
ANALISIS KEPUASAN CATIN TERHADAP PELAKSANAAN EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI PADA KONSELING PRANIKAH DI PUSKESMAS LAMPASI Zaqiah, Fara; Nursal , Dien Gusta Anggraini; Aladin, Aladin
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.715

Abstract

Latar Belakang: Konseling pranikah merupakan edukasi kesehatan reproduksi untuk catin. Berdasarkan studi pendahuluan di Kota Payakumbuh, kualitas edukasi kesehatan reproduksi pada konseling pranikah masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis kepuasan catin terhadap pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi pada konseling pranikah di Puskesmas Lampasi tahun 2020. Metode: Total sampel penelitian kuantitatif 53 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu  consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner servqual yang dimodifikasi. Penelitian kualitatif dilakukan dengan  indepth interview dan FGD.   Hasil: Berdasarkan 22 pertanyaan kuesioner servqual, terdapat 11 pertanyaan yang mendapat nilai kurang puas atau tidak puas dari catin. Berdasarkan penilaian gap, terdapat gap antara harapan dan persepsi pada semua pertanyaan kuesioner servqual. Pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi di Puskesmas Lampasi memiliki kekurangan berupa belum ada kebijakan ditingkat kota/ puskesmas, standar kompetensi dan pelatihan untuk SDM pelaksana belum ada, belum ada SOP dan standarisasi pelayanan, belum ada evaluasi untuk catin setelah kegiatan dilakukan. Kesimpulan: Terdapat penilaian kurang puas/ tidak puas pada dimensi pelayanan tangible, reliability, assurance, dan empathy. Kekurangan dalam pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi di Puskesmas Lampasi yaitu dari unsur kebijakan, SDM, SOP dan evaluasi pelayanan. Saran: : Dinas Kesehatan Kota bersama Puskesmas menyusun kebijakan tentang SOP, kriteria narasumber dan persyaratan mengikuti edukasi kesehatan reproduksi untuk calon pengantin. Puskesmas membuat SOP tentang prosedur, jangka waktu pelaksanaan kegiatan pelaksanaan serta metode evaluasi kegiatan edukasi kesehatan reproduksi untuk calon pengantin Kata Kunci : Konseling, KIE, kespro, catin, analisis kepuasan
KARAKTERISTIK GEJALA KLINIS IBU HAMIL DENGAN INFEKSI COVID-19 DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG Milano, Ryan Suheil; Defrin, Defrin; Firdawati, Firdawati; Aladin, Aladin; Russilawati, Russilawati; Revilla, Gusti
EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2025): EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Maret 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/empiris.v2i1.1018

Abstract

Background: The SARS-CoV-2 virus easily spreads globally in a short period. Pregnant women are one of the vulnerable groups who can be infected with COVID-19, they have a risk of complications during pregnancy Objective: This research aims to identify the traits of expectant mothers with COVID-19 infection at Dr. M. Djamil Padang. Methods: This form of research uses retrospective descriptive approach, utilizing a comprehensive sampling and relying on secondary data sources. The research was conducted at Dr. M. Djamil Padang Hospital by taking data on pregnant women with confirmed COVID-19 infection in 2020-2021. Samples that met the inclusion and exclusion criteria were 302 cases Result: The results of this study showed the most gestational age was 3rd trimester (96.0), no clinical symptoms (58.6%), with the highest pregnancy outcomes being mature (72.5%), the highest birth weight babies being 2500-4000 grams (81,1%) and the highest maternal and infant outcomes being live mothers and babies ( 87.7%). Conclusion: This study concludes is that most pregnant women with COVID-19 infection at Dr. M. Djamil Padang in 2020-2021 with characteristics of third trimester gestational age, no clinical symptoms, mature pregnancy outcome, weight normal birth and high maternal and infant survival rates
Relationship between Behavior, Occupation and Abuse of Psychotropic Drugs and Addictive Substances with Cases of Sexual Violence by Partners Against Women Recorded at the Women Crisis Center in Padang City Rasyid Putra, Muhammad Zaldy; Aladin, Aladin; Firdawati, Firdawati
Andalas Obstetrics And Gynecology Journal Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/aoj.7.1.225-233.2023

Abstract

Background : One of the main issues affecting reproductive health is sexual violence. Sexualviolence is the third most common form of violence against women (30%) of all cases. Basedon data from the Woman Crisis Center (WCC) in Padang, cases of sexual violence havecontinued to increase. There are four main determinants of sexual violence including thesocial environment, community, individual and relationship.Methods: A case-control study is designed to help determine if an determinants is associatedwith an outcome. This study was conducted on 66 samples, 33 of whom were female victimsof sexual violence by partners registered at the WCC. The B-SAFER questionnaire is used asan instrument to assess descriptions of sexual violence committed and psychosocialassessment of the factors underlying the occurrence of sexual violence. Chi-Square test andlogistic regression are used to analyze the relationship between variables.Results: There is no significant relationship between the abuse of psychotropic drugs and theincidence of sexual violence. However, there is a significant relationship between a history ofnegative behavior (p = 0.0001) and disruption of job stability (p = 0.0002) to incidents ofsexual violence. Between this two, negative behavior is the factor that most contributes to theincidence of sexual violence against women, but it is not statistically significant.Conclusion: Behavior is the most important factor in the occurrence of sexual violence, butstatistically it is not significant. There is no variable that determines sexual violence becausethe concept of sexual violence is a complex and polymorphic phenomenon. Further studiesare needed in determining the role of other factors that play a role.
Relationship of Determinant Factors to Severity Level of Caesarean Section Based on the INA-CBGs System at Dr. M. Djamil Padang Fauzi Ahmad Hasibuan; Aladin, Aladin; Yetti, Husna
Andalas Obstetrics And Gynecology Journal Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/aoj.9.1.23-29.2025

Abstract

Abstract Introduction: Cesarean deliveries are increasing worldwide and now account for one fifth (21%) of all deliveries. This has exceeded the standard for caesarean section operations by WHO by around 5-15%. In Indonesia cesarean delivery rate was 17.6% percent with the highest proportion in DKI Jakarta (31.1%), the lowest in Papua (3.3%). West Sumatra is ranked second highest with a caesarean section rate of 23.8%. Objective: To determine the relationship between age, education, employment, nutritional status, number of ANCs, underlying diseases, and the severity of caesarean section. Method: This research is an observational analytical design with a croseksio area approach. It aims to relate the relationship between age, education, employment, nutritional status, number of ANCs, and underlying diseases, and the severity of caesarean section. Results: This study had 400 research subjects who underwent caesarean section operations, with 16 research subjects experiencing caesarean sections with severe severity, 276 research subjects experiencing moderate severity, and 108 research subjects experiencing mild severity. Using the Chi-Square correlation test, there was significant relationship between a history of ANC and the history of underlying disease on the severity of caesarean section. There was no significant relationship between age, education, employment, or nutritional status on the severity of caesarean section. Conclusion: There was significant relationship between history of ANC and history of underlying disease on the severity of caesarean section. Keywords: Determinant Factors, Cesarean section, Level severity, INA-CBGs  
Profil Pasien Kanker Serviks yang Menjalani Radioterapi Tahun 2019-2022 Adriswan, Saffana Thara Qalbi; Ariani , Novita; Aladin, Aladin; Akhyar , Gardenia; Nofita , Eka; Fadila , Zurayya
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 6 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v6i2.1410

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks menempati urutan keempat terbanyak pada wanita diseluruh dunia, urutan kedua terbanyak di Indonesia dan Sumatera Barat. Kanker serviks pada awal stadium sering tidak bergejala sehingga lambat terdeteksi. Kanker serviks bersifat radiosensitif sehingga radiasi dipilih sebagai modalitas terapi. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien kanker serviks yang menjalani radioterapi di RSUP Dr. M. Djamil dan RS Unand. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif pendekatan retrospektif menggunakan data sekunder rekam medis pasien radioterapi kanker serviks di RSUP Dr. M. Djamil dan RS Unand tahun 2019-2022 dengan teknik proportional random sampling. Besar sampel minimal 50 pasien. Hasil: Hasil terbanyak di RSUP Dr. M. Djamil dan RS Unand adalah usia 36-55 tahun (73,3% dan 33,3%), asal daerah dari luar Kota Padang (60,0% dan 71,4%), tingkat pendidikan yang ditempuh sedang (SMP-SMA/sederajat) sebanyak 80,0% dan 62,0%, stadium IIIB (50,0% dan 33,3%). Tipe histopatologis karsinoma sel skuamosa (73,3% dan 90,5%). Pasien banyak tidak dibedah sebelum menjalani radioterapi (90,0% dan 76,2%), waktu tunggu radioterapi ditemukan ≥14 hari (46,7%) di RSUP Dr. M. Djamil dan <14 hari (76,2%) di RS Unand. Jenis radioterapi yang digunakan RSUP Dr. M. Djamil adalah radioterapi eksterna dan RS Unand kombinasi radioterapi eksterna dan brakiterapi. Gejala akut pascaradioterapi terbanyak adalah radiodermatitis (40,0% dan 61,9%). Kesimpulan: Usia paling banyak terdiagnosis adalah 36-55 tahun, berasal dari luar Kota Padang, tingkat pendidikan sedang dengan stadium IIIB, tipe histopatologis karsinoma sel skuamosa, pasien banyak tidak dibedah sebelum menjalani radioterapi. Waktu tunggu radioterapi RSUP Dr. M. Djamil lebih lama dan menggunakan jenis radioterapi yang berbeda. Gejala akut pascaradioterapi terbanyak radiodermatitis.
Evaluasi Pelaksanaan Program Antenatal Care (ANC) Terpadu di Kabupaten Kerinci Rizola, Clodeya; Firdawati, Firdawati; Aladin, Aladin; Sriyanti, Roza; Ramadani, Mery; Meinapuri, Malinda
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 9 (2025): Volume 5 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i9.22208

Abstract

ABSTRACT The Sustainable Development Goals (SDGs) emphasize the reduction of the maternal mortality rate (MMR) to 70 per 100,000 live births by 2030. Despite various efforts, the MMR in Indonesia, including in Kerinci Regency, remains high. Integrated Antenatal Care (ANC) has become a key strategy in reducing maternal mortality. This study aims to evaluate the implementation of integrated ANC services in Kerinci Regency and to explore the influencing factors, including aspects of policy, input, process, and output. This research employed a qualitative approach. Informants included the Regent, Head of the District Health Office, and health workers from community health centers (Puskesmas) with the highest and lowest ANC coverage, those contributing to maternal mortality cases, and those with no reported cases. Data were collected through interviews, observations, and document review. The findings revealed that there is no specific policy regarding integrated ANC services. Implementation is hindered by a shortage of trained medical personnel and the absence of dedicated funding. The service delivery process does not fully adhere to established Standard Operating Procedures (SOPs) and remains largely top-down in planning, although coordination among health workers is relatively strong. While pregnant women reported high levels of satisfaction, the coverage of key ANC indicators (K1 and K5) remains suboptimal. In conclusion, the implementation of integrated ANC services in Kerinci Regency remains suboptimal due to various constraints in policy, input, process, and output components. This study highlights the need for short- to long-term interventions and provides in-depth insights into the challenges of implementing integrated ANC in resource-limited settings.  Keywords: Antenatal Care, Health Policy, Maternal Mortality, Program Evaluation  ABSTRAK Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menekankan penurunan angka kematian ibu (AKI) 70/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Berbagai upaya telah dilakukan, AKI di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kerinci, masih tinggi. Antenatal Care (ANC) terpadu menjadi salah satu strategi penting dalam penurunan AKI. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pelayanan ANC terpadu di Kabupaten Kerinci serta mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhinya, termasuk kebijakan, input, proses, dan output. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informan terdiri dari Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, serta petugas dari Puskesmas dengan cakupan ANC tertinggi, terendah, penyumbang AKI, dan tanpa kasus AKI. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum terdapat kebijakan khusus mengenai ANC terpadu, dan implementasi masih terkendala keterbatasan tenaga medis terlatih serta ketiadaan pendanaan khusus. Proses pelaksanaan belum sepenuhnya sesuai SOP dan masih didominasi perencanaan top-down, meskipun koordinasi antar petugas sudah berjalan cukup baik. Capaian indikator K1 dan K5 belum optimal, meskipun kepuasan ibu hamil tergolong tinggi. Kesimpulan penelitian ini bahwa pelaksanaan pelayanan ANC terpadu di Kabupaten Kerinci belum optimal dan masih menghadapi berbagai hambatan pada aspek kebijakan, input, proses, maupun output. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan perlunya intervensi jangka pendek seperti rekrutmen, redistribusi dokter dan sosialisasi SOP, intervensi jangka menengah berupa pelatihan berjenjang dan penguatan pendanaan, serta intervensi jangka panjang melalui penguatan kebijakan daerah yang mendukung penurunan AKI Kata kunci: Antenatal Care Terpadu, Kebijakan Kesehatan, Angka Kematian Ibu, Evaluasi Program
Hubungan Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami dengan Penggunaan MKJP di Puskesmas Lubuk Kilangan Efandra, Rizky; Masrul, Masrul; Aprilia, Dinda; Aladin, Aladin; Elmatris, Elmatris; Silvia, Nelmi
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 6 No. 3 (2025): September 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v6i3.1367

Abstract

Latar Belakang: Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan metode untuk mencegah kehamilan lebih dari tiga tahun. Prevalensi MKJP nasional tahun 2022 sebesar 22,41 % dari target RPJMN 28,39% pada tahun 2024. Penggunaan kontrasepsi masih didominasi oleh non-MKJP.  Penggunaan MKJP di Kecamatan Lubuk Kilangan tahun 2022 sebesar 15,3%. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dan dukungan suami dengan penggunaan MKJP pada akseptor KB di Puskesmas Lubuk Kilangan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lubuk Kilangan dengan jumlah sampel 200 akseptor KB. Pengambilan sampel dengan consecutive sampling menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi square dan multivariat regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh ibu dengan usia tidak berisiko (51,0%) dan paritas tinggi (55,5%); sebagian besar ibu memiliki tingkat pendidikan tinggi (71,0%), pengetahuan baik (80,0%), dan mendapatkan dukungan suami (73,0%). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara karakteristik ibu (usia, paritas, dan pengetahuan) dan dukungan suami dengan penggunaan MKJP di Puskesmas Lubuk Kilangan. Faktor paling dominan mempengaruhi penggunaan MKJP adalah dukungan suami.