Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISA KUAT TEKAN BETON Fc’25 MPa DENGAN PENAMBAHAN ABU BATU DAN SEMEN MORTAR UTAMA TYPE 400 Asrullah, Asrullah; Diawarman, Diawarman; Anggrainy, Rita; Afif, Kamal
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.096 KB) | DOI: 10.36546/tekniksipil.v11i2.517

Abstract

Secara sederhana, beton dibentuk oleh pengerasan campuran antara semen, air, agregat halus (pasir), dan agregat kasar (batu pecah atau kerikil). Kadang-kadang ditambah bahan lain untuk memperbaiki kualitas beton. Perkembangan sekarang ini, beton merupakan bahan yang paling banyak dipakai pada pembangunan dalam bidang teknik sipil, baik pada bangunan gedung, jembatan, bendung, maupun konstruksi lain. Sifat dari bahan beton, yaitu sangat kuat untuk menahan tekan, tetapi tidak kuat (lemah) untuk menahan tarik. Metode yang digunakan dala desain campuran beton menggunakan SNI 03-2834-2000. Penelitian ini dilakukan eksperimen di laboratorium. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai kuat tekan beton normal, nilai kuat tekan beton dengan penambahan abu batu, penambahan semen mortar utama type 400 dan kombinasi penambahan abu batu dan semen mortar utama type 400. Nilai kuat tekan beton direncanakan standar 25 MPa. Kesimpulan yang dihasilkan adalah nilai kuat tekan beton normal sebesar 25,16 MPa, kuat tekan beton terbesar dengan penambahan abu batu 6 % sebesar 26,49 MPa, kuat tekan beton terbesar dengan penambahan semen mortar utama type 400 6% sebesar 27,57 MPa dan kuat tekan beton dengan kombinasi penambahan abu batu dan semen mortar utama type 400 6% sebesar 27,97 MPa. Sedangkan model hubungan regresi linier sederhana mempunyai hubungan yang kaut antara variabel bebas (X) dengan variaber erikat (Y) dengan koefisien determinasinya (R) lebih besar dari 0,950 untuk seluruh nilai kuat tekan. In simple terms, concrete is formed by hardening a mixture of cement, water, fine aggregate (sand), and coarse aggregate (crushed stone or gravel). Sometimes other ingredients are added to improve the quality of the concrete. Current developments, concrete is the most widely used material in construction in the field of civil engineering, both in buildings, bridges, weirs, and other constructions. The nature of the concrete material, which is very strong to withstand compression, but not strong (weak) to withstand tension. The method used in the design of concrete mix using SNI 03-2834-2000. This research was conducted experimentally in the laboratory. The purpose of this study was to determine the value of the compressive strength of normal concrete, the value of the compressive strength of concrete with the addition of stone ash, the addition of the main cement mortar type 400 and the combination of adding stone ash and the main cement mortar type 400. The compressive strength value of the concrete is planned to be 25 MPa standard. The conclusion is that the compressive strength of normal concrete is 25.16 MPa, the greatest compressive strength of concrete with the addition of 6% stone ash is 26.49 MPa, the greatest compressive strength of concrete with the addition of cement mortar type 400 6% is 27.57 MPa and The compressive strength of concrete with a combination of the addition of stone ash and the main cement mortar type 400 6% is 27.97 MPa. While the simple linear regression model has a strong relationship between the independent variable (X) and the bound variable (Y) with the coefficient of determination (R2) greater than 0.950 for all compressive strength values.
DEVELOPMENT MIND MAP LEARNING MEDIA FOR APPLICATION-ASSISTED ENGLISH COURSES Juita, Nelya; Sunarhati, Marliyus; Anggrainy, Rita; Zulaikah
Jurnal Ilmiah Spectral Vol. 10 No. 1 (2024): Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Spectral
Publisher : LPPM STBA Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47255/5tsm3004

Abstract

In classroom learning activities, the presence of media is essential to pay attention to. If selected and used according to class conditions, various alternative uses of learning media will provide optimal results. This research aims to develop learning media using the Freemind application in English courses to produce learning media that is valid, practical, and has potential effects. The results obtained from the development stages carried out by researchers showed that the mind map media with the developed Freemind application was declared to have proven its practicality. The score of learning outcomes for English courses in the medium category determined the effectiveness of the mind map media with the Freemind application. This was based on The results of calculating the N gain value in material 1, which was 0.4708 (effective in the medium category), and the calculation of N gain was 0.4882 in material 2 (effective in the medium category), so the average score was 0.4795. However, the basic comparisons used as research material in this study were only obtained from 2 materials.
TINJAUAN KARAKTERISTIK TANAH DASAR SEBAGAI FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN BTS. KOTA PALEMBANG/BTS. KAB.BANYUASIN – TJ. API-API STA 6+000 – 8+000) Sebastian, Ligal; Anggrainy, Rita; Yulianto, Wawan
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v13i2.1085

Abstract

Jalan Bts. Kota Palembang / Bts. Kab. Banyuasin - Tanjung Api-Api yang terletak di Kabupaten Banyuasin merupakan jalan arteri primer yang berstatus jalan nasional penghubung antara kota Palembang menuju pelabuhan Tanjung Api-Api. Jalan tersebut terdapat kerusakan pada beberapa titik yang berada di STA 6+600, STA 6+800, STA 7+400 dengan kerusakan sedang, Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sifat fisik dan sifat mekanis tanah dasar pada ruas jalan (Bts. Kota Palembang / Bts. Kab. Banyuasin – Tj. Api-Api STA 6+000 – STA 8+000). Metode penelitan menggunakan pengujian laboratorium. Berdasarkan hasil pengujian maka dapat karakteristik sifat fisik tanah menggunakan metode USCS ketiga contoh tanah termasuk kedalam jenis CH memiliki sifat plastisitas tinggi serta berbutir halus dan klasifikasi tanah menggunakan metode AASHTO mengelompokan tanah tersebut kedalam kelompok lanu lempung (A-5, A-7-5 dan A-7-6). Hasil pengujian CBR soaked didapatkan nilai pada contoh tanah STA 6+600 sebesar 4,1%, STA 6+800 sebesar 3,1%, STA 7+400 sebesar 2,1%, hasil tersebut menujukan bahwa ketidaksamaan nila CBR merupakan indikasi faktor penyebab kerusakan jalan.
PEMANFAATAN LIMBAH ABU AMPAS TEBU SEBAGAI PENGGANTI SEMEN UNTUK CAMPURAN MORTAR Anggrainy, Rita; Mulyadi, Asri; Muhaimin, Abdullah
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v13i2.1091

Abstract

Abu ampas tebu merupakan hasil perubahan secara kimiawi dari pembakaran ampas tebu. Ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan boiler dengan suhu mencapai 550°-600°C dan lama pembakaran 4-8 jam dilakukan pengangkutan atau pengeluaran abu dari dalam boiler. Abu ampas tebu berupa butiran kecil yang memiliki kandungan SiO2 yang cukup tinggi yaitu 71% sehingga memiliki sifat pozzolan yang apabila ditambahkan ke dalam campuran mortar akan menambah daya ikat antar partikelnya dan akan berfungsi sebagai filler (pengisi) yang berperan dalam memperkecil nilai porositas. Kandungan silica tersebut dapat dimanfaatkan untuk bahan pengganti semen untuk pembuatan mortar. Pemanfaatan Limbah Abu Ampas Tebu Sebagai Pengganti Semen Untuk Campuran Mortar, ini merupakan upaya untuk memperhatikan adanya limbah industri pabrik gula, bisa menjadi bahan alternatif dan menjadi solusi dari permasalahan lingkungan yang ada. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pemanfaatan limbah abu ampas tebu sebagai pengganti semen untuk campuran mortar dengan variasi campuran 0%, 6%, 9% dan 12% dari berat semen, karakterisasi pengujian pada campuran mortar tersebut yang meliputi pengujian kuat tekan mortar.Dari hasil penelitian dan pengujian mortar dengan variasi campuran abu ampas tebu dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekan mortar Standar tanpa limbah abu ampas tebu atau normal adalah sebesar 1,28 kg/cm2., nilai kuat tekan mortar dengan limbah abu ampas tebu 6% adalah 1,44 kg/cm2, nilai kuat tekan mortar dengan limbah abu ampas tebu 9% kuat tekan nya 1,69 kg/cm2 merupakan kadar campuran optimum pada campuran ini, nilai kuat tekan mortar dengan limbah abu ampas tebu 12% kuat tekan nya 1,61 kg/cm2, mortar dengan pencampuran abu ampas tebu 3% dan 6% akan meningkat dari mortar normal. Sedangkan mortar dengan pencampuran abu ampas tebu 9%, 12% dan 15% cendrung menurun dari mortar dengan pencampuran abu ampas tebu 6%. Dengan demikian penggunaan abu ampas tebu dengan kadar 6% yaitu 165,33 kg/cm2, nilai kuat tekan mortar dengan abu ampas tebu sebagai pengganti semen pada umur 28 hari dapat digunakan sebagai bahan bangunan karena sudah memenuhi standar kuat tekan.
Pengaruh Penambahan Zat Additive AM 54 Liquid Dalam Campuran Beton K 275 Pada Kondisi Faktor Air Semen Tetap Asrullah, Asrullah; Anggrainy, Rita; Nurhasanah, Ayu Fadillah
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i1.1263

Abstract

Banyaknya pembangunan akhir-akhir ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan konstruksi, seperti jalan, jembatan, perumahan, dan gedung. Hal ini berbanding lurus dengan kebutuhan material konstruksi yang menjadi salah satu faktor pendukung sektor konstruksi. Salah satunya adalah beton yang merupakan bahan bangunan paling populer dan banyak digunakan. Kenyataannya kuat tekan beton yang dihasilkan selalu lebih kecil dari kuat tekan rencana yang dihitung. Para peneliti sebelumnya telah melakukan banyak upaya untuk memperbaiki sifat-sifat beton. Upaya tersebut antara lain dengan menambahkan bahan tambahan seperti fly ash, silika fume, bahan tambahan superplasticizer, mikro silika, dan nano-silika dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat beton. Tersedia beberapa jenis bahan pengganti dan bahan tambahan, termasuk bahan tambahan cair yang berfungsi untuk meningkatkan mutu beton. Penggunaan superplasticizer juga dapat mempercepat pengerasan beton, mengurangi konsumsi air, serta meningkatkan dan menyederhanakan proses pengolahan. Selain itu, proses yang diperlukan untuk memastikan kekuatan beton yang maksimal dapat dicapai adalah proses pengawetan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton K-275 yang dihasilkan dan pengaruh penambahan Cairan AM 54 pada berbagai variasi penambahan terhadap kondisi faktor air semen yang tersisa. Kesimpulan dari hasil pengujian adalah nilai kuat tekan beton standar (BS) umur 28 hari sebesar 276,45 kg/cm2 lebih besar dari kuat tekan beton rencana yaitu 275 kg/cm2 nilai kuat tekan tertinggi untuk beton dengan penambahan AM 54 Cairan 1,0 % (AM54L-3) umur 28 hari adalah 314,22 kg/cm2, berat jenis beton umur 28 hari dikategorikan beton biasa.
ANALISIS PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN ABU AMPAS TEBU DAN EPOKSI RESIN TERHADAP MUTU BETON K250 Hidayat, Wahyu Handoyono; Mulyadi, Asri; Anggrainy, Rita; Hardewo, M Egal
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i1.1265

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) dilaboratorium Test bahan dan Struktur Sipil Fakultas Teknik Universitas Palembang. Benda uji dalam penelitian ini adalah beton normal yang menggunakan bahan semen baturaja, pasir tanjung raja, batu pecah sebai agregat kasar dengan variasi campuran ukuran seragam (25 mm, 19 mm, 12,5 mm), air PDAM dari instalasi yang ada di laboratorium, limbah abu ampas tebu, dan epoksi resin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton yang menggunakan limbah abu ampas tebu sebagai pengganti semen dengan variasi tertentu, dan penambahan epoksi resin.Bertujuan juga untuk mengetahui nilai optimal kuat tekan beton pada beton dari variasi penggunaan limbah abu ampas tebu dan eposi resin dengan menggunakan faktor air semen yang telah ditentukan dalam perencanaan campuran beton. Bahwa slump yang di capai mulai dari beton normal (BN), beton dengan limbah abu ampas tebu 10%, 20%, 30%, dan epoksi resin 3%, 6%, 9% masih memenuhi slump yang disyaratkan antara 60 – 100. Nilai kuat tekan yang di capai oleh beton normal (BN) pada umur 28 hari di dapat kuat tekan 253,62 kg/cm2. Nilai kuat tekan yang di capai oleh beton dengan Limbah abu ampas tebu 10% dan epoksi resin 3% dari semen (BA10%+3%) kuat tekan pada umur 28 hari di dapat 215,88 kg/cm2. Nilai kuat tekan yang di capai oleh beton dengan Limbah abu ampas tebu 20% dan epoksi resin 6% dari semen (BA20%+6%) kuat tekan pada umur 28 hari di dapat 161,53 kg/cm2. Nilai kuat tekan yang di capai oleh beton dengan Limbah abu ampas tebu 30% dan epoksi resin 9% dari semen (BA30%+9%) kuat tekan pada umur 28 hari d idapat 158,51 kg/cm2.
PENGGUNAAN LIMBAH CANGKANG KERANG DARAH (Anadara Granosa) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-175 Sebastian, Ligal; Anggrainy, Rita; Dani, Islam
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i1.1306

Abstract

Kebutuhan akan beton yang ramah lingkungan (green concrete) untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan akibat rusaknya perbukitan batu sangatlah diperlukan. Kulit kerang darah (Anadara granosa) mengandung senyawa kimia yang bersifat pozzolan yaitu 66,70% kapur CaO, 22,28% MgO, 7,88% SiO2, 1,25% Al2O3, dan 0,03% Fe2O3 yang dapat digunakan sebagai salah satu material pengganti (agregate kasar) dalam campuran beton. Ketersediaan kerang darah yang berlimpah di Sumatera Selatan dan banyak dikonsumsi masyarakat mengakibatkan limbah yang dapat menimbulkan masalah baru apabila tidak dimanfaatkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan kekuatan beton antara campuran kerang dara (Anadara Granosa) sebanyak 5% dan 13 % terhadap aggregat kasar, serta menganalisa cangkang kerang darah sebagai alternatif pengganti agregad kasar. Dari hasil pengujian kuat tekan beton antara subsitusi penambahan Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) terhadap Aggregat Kasar 5 % Mengalami Kenaikan 71,8 Kg/cm2 sebesar 270,4 Kg/cm2 terhadap beton normal, sedangkan subtitusi penambahan Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) terhadap Aggregat Kasar 13 % mengalami kenaikan 142,8 Kg/cm2 sebesar 342,2 Kg/cm2 terhadap beton normal.
PENGARUH GAYA GEMPA TERHADAP BANGUNAN RUKO 2 LANTAI MENGGUNAKAN METODE STATIK EKUIVALEN Irawan, Teddy; Anggrainy, Rita; Agustini, Marice
Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil Vol 9, No 2 (2024): Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbearing.v9i2.9091

Abstract

Earthquakes are vibrations that occur due to the meeting of continental plates (tectonics). Earthquake planning is carried out to ensure safety in the aspects of strength, serviceability and durability of a building. The loads on the building are divided into fixed loads and environmental loads. This research focuses on structural analysis by comparing the results of the earthquake load analysis that was input into the structure of the 2-story shophouse. As reinforcement is 560-317-181 mm2 top reinforcement and 366-228-360 mm2 bottom reinforcement for buildings without earthquake loads. Meanwhile, the results of As reinforcement are 751-395-241 mm2 for top reinforcement and 410-299-418 mm2 for bottom reinforcement. The increase in As reinforcement occurs due to the earthquake load and the influence of the magnitude of the earthquake load.
MARSHALL CHARACTERISTICS WITH THE USE OF CEMENT FILLER AND STONE ASH IN THE MIXTURE ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) (Case Study: Ogan Ilir Regency Boundary Road-Lubuk Batang STA 26+485 to STA 27+405) Asrullah, Asrullah; Anggrainy, Rita; Trisnawati, Ice; Suanto, Pangki
Rang Teknik Journal Vol 8, No 1 (2025): Vol. 8 No. 1 Januari 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/rtj.v8i1.6150

Abstract

Indonesia is experiencing significant growth in traffic loads, but this is often not balanced by the development of adequate road infrastructure. This phenomenon occurs because the growth of traffic loads is faster than the development of road infrastructure. Excessive traffic loads can cause road damage. When a road has to carry a traffic load that exceeds its planned capacity, damage will occur gradually and impact the quality of the road infrastructure. Asphalt is a dark brown or not thick hydrocarbon compound formed from the elements asphaltenes, resins, and oils. Asphalt in the pavement layer functions as a binding material between the aggregates to form a compact mixture, thus providing the strength of each aggregate. There are various asphalt mixtures, such as hot asphalt mixtures using cement filler and stone ash on the surface layer of the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Therefore, it is necessary to carry out research to determine the Marshall characteristics in the evaluation of hot asphalt mixtures using cement filler and stone ash on the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) surface layer, which is adjusted to the 2018 Bina Marga Revision 2 specifications. It was carried out on the district border roads as an object of research. Ogan Ilir – Lubuk Batang and in the PT Laboratory. Komba Mahaka Utama Martapura Ogan Komering Ulu Timur. Marshall test results on the AC-WC mixture using 2 different types of filler, namely cement filler and stone ash filler, and the test results on the research object showed differences in the resulting Marshall characteristics. Still, all results met the requirements of the 2018 Bina Marga general specifications Revision 2.Keywords: Marshall, Asphalt Content, Filler, Asphalt Concrete Wearing Course
Pengaruh Penambahan Superplasticizer SR 300 Terhadap Kuat Tekan Beton fc’ 26,4 MPa Asrullah, Asrullah; Anggrainy, Rita; Ismail, Ayu; Suciati, Indah
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Civil Engineering Study Program Faculty of Engineering, University of Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/tekniksipil.v14i2.1479

Abstract

The world of construction is currently experiencing very rapid development. This can be seen from various countries that are competing to improve the quality and quantity of their buildings. Indonesia is one of the developing countries that is increasing infrastructure development with the aim of supporting services to the community. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of Superplasticizer SR 300. The purpose of this study is to determine the effect of the addition of Superplasticizer SR 300 on the compressive strength of concrete fc' 26.4 MPa, the method used in the compressive strength test is SNI 03-2834-2000. The results of this study can be concluded as follows; Standard concrete compressive strength (BS) of 26.59 Mpa, the largest concrete compressive strength value with the addition of SR 300 by 1.5% (SR300-1) aged 28 days of 28.02 MPa, a simple regression model with the equation Y = -1.822x + 29.275, and the coefficient of determination R2 bernilain 0.6919, the addition of SR 300 influences the value of concrete compressive strength and specific gravity of concrete aged 28 days categorized as normal concrete.