Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Pendidikan Agama dan Kearifan Lokal kepada Guru Agama di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Toba Sihombing, Warseto Freddy; Sigiro, Adi Suhenra; Panjaitan, Binur; Simorangkir, Junjungan; Samosir, Lustani; Widiastuti, Maria; Sinambela, Maringan; Raykapoor, Raykapoor; Sitanggang, Rawatri; P., Julita Herawati; Hutabarat, Eduard H.
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2024): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (April)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v6i1.17086

Abstract

Agenda utama bidang pendidikan Kemenag dalam rencana strategis 2020-2024 meliputi peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Kemenag juga fokus dalam peningkatan pemerataan akses layanan pendidikan di semua jenjang dan percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun. Peningkatan secara profesionalisme, kualitas, pengelolaan, dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan yang merata di setiap instansi juga menjagi sasaran utama. Kemenag mendukungvisi dan misi dari pusat terutama dalam menekankan revolusi mental pada sistem pendidikan untuk memperkuat nilai integritas, etos kerja, gotong royong dan budi pekerti. Demikian juga dengen mengedepankan moderasi beragama dan kearifan lokal. Berdasarkan hal ini, kegiatan PkM dari tim IAKN Tarutung mengusung tema PAK Berbasis Kearifan Lokal yang melibatkan unsur Kemenag Toba dan Dosen serta pegawai IAKN Tarutung. Para pendengar Sabda Hayat tidak terlepas dari konteks keberagaman dan budaya lokal masing-masing. Salah satu kearifal lokal dari kebudayaan Batak Toba ialah falsafah Dalihan Na Tolu yang mengandung prinsip saling menghormati, menghargai dan mengasihi tanpa melihat latar belakang dan status sosial seseorang.  Tentu ini sangat relevan dengan tema teologis yang ada dalam Kitab Suci, kisah Orang Kaya dan Lazarus yang Miskin dalam Lukas 16:19-31. Dalam konteks sekolah, materi PAK di Kabupaten Toba bisa susun berdasarkan falsafah Dalihan Na Tolu ini. Guru PAK juga harus menerapkan falsafah Dalihan Na Tolu dalam proses belajar-mengajar serta menekankan interpretasi falsafah dalam kehidupan sehari-hari karena sesuai dengan prinsip teologis yang termuat dalam Kitab Suci.
Pengembangan Buku Panduan Model Non-Blok Pembelajaran Tiga Semester di Luar Prodi: Kajian tentang Kurikulum Kampus Merdeka di Prodi Kepemimpinan Kristen Institut Agama Kristen Negeri Tarutung, Tahun 2021 Sinambela, Maringan; Butarbutar, Grecetinovitria M.; Tarigan, Seri Antonius; Sitanggang, Rawatri; Sitanggang, Juli Sastra
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 2: Pebruari 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i2.83

Abstract

Dalam persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tiga Semester di Luar Prodi Kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka di Prodi Kepemimpinan Kristen adalah sangat diperlukan panduan yang mengatur dan mengarahkan kegiatan tersebut. Sehingga Buku Panduan Pembelajaran Tiga Semester di Luar Prodi akan memuat petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pembelajaran tiga semester di luar prodi. Artikel ini bertujuan untuk membuat Pengembangan Buku Panduan Model Non-Blok PembelajaranTiga Semester di Luar Prodi (Kurikulum Kampus Merdeka di Prodi Kepemimpinan Kristen Institut Agama Kristen Negeri Tarutung Tahun 2021) dan mengetahui respon ahli dan pengguna mengenai kelayakan isi dan kelayakan struktur penyajian Buku Panduan yang dikembangkan. Artikel ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan  atau Research and Development (R&D). Dari hasil penilaian responden mengenai Buku Panduan Model Non Blok Pembelajaran Tiga Semester Di Luar Prodi  Prodi Kepemimpinan Kristen Fakultas Ilmu Teologi IAKN Tarutung jenjang kualifikasi kriteria  kelayakan  oleh dosen ahli sebesar 94,64%, jenjang kualifikasi kriteria  kelayakan  oleh oleh dosen ahli konstruk sebesar 93,75 % dan uji coba produk dengan tingkat ketercapaian 88,02 % dengan kriteria “Tidak Perlu Direvisi.”
The Effectiveness of Using Blended Learning on Increasing Students' Learning Independence and Critical Thinking Skills Nababan, Damayanti; Saragih, Orde Koria; Sitanggang, Rawatri; Enjelina, Enjelina; Batubara, Irma
EDUKASIA Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2024): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v5i2.1608

Abstract

This study aims to explore the effectiveness of the application of the Google Sites-based Blended Learning model in improving students' learning independence and critical thinking skills. With a qualitative approach and case study design, this study involved 12 students in the fourth semester of the Christian Religious Education Study Program at IAKN Tarutung who participated in the Curriculum Development lecture. This research uses a qualitative approach with a case study type that aims to explore in depth students' experiences, views, and beliefs towards the use of Google Sites in Blended Learning strategies. Data collection techniques were carried out through direct observation, individual interviews, and structured group interviews. Data analysis follows five stages of the cycle, namely compiling, disassembling, reassembling, interpreting, and concluding. The results of the study show that Blended Learning is able to encourage students to learn independently by managing time, choosing learning resources, and designing reflective learning strategies. In addition, students show improvements in critical thinking, such as openness to new ideas, the ability to make decisions, seek relevant information, and analyze problems systematically. However, some students still have difficulty in identifying the root of the problem as part of solving the problem. These findings indicate that Blended Learning is not only effective as a technical strategy, but also as a holistic pedagogical approach in 21st century skills development. This study suggests the need for training on independent learning strategies and strengthening problem-solving to optimize technology-based learning outcomes in higher education.