Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI YANG EMPATIK DAN ASERTIF REMAJA DAN ORANG TUA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PEMBERIAN INFORMASI (CERAMAH) Nainggolan, Regina BM; Sipahutar, Melina Agustina; Sihombing, Luhut; Sipahutar, Maya
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol. 10 No. 02 (2023): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JKKP.102.02

Abstract

Komunikasi adalah elemen mendasar dalam kehidupan manusia dan merupakan proses yang menjadi dasar utama dalam memahami hakikat manusia. Komunikasi yang efektif mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat di dalamnya. Tujuan dari komunikasi yang efektif adalah mempermudah pemahaman pesan antara pemberi dan penerima, sehingga bahasa menjadi lebih jelas, serta melatih penggunaan bahasa non-verbal secara baik. Komunikasi yang empatik dan asertif adalah salah satu cara untuk mengatasi dan mengelola konflik yang mungkin terjadi antara suami-istri, orang tua-anak, mertua-menantu, dan anggota keluarga lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi empatik dan asertif melalui bimbingan kelompok dengan teknik pemberian informasi (ceramah). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi-experiment). Data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian berupa angket dengan skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan meliputi uji validitas, reliabilitas, dan uji perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan komunikasi empatik dan asertif setelah bimbingan kelompok dengan teknik pemberian informasi (ceramah). Rata-rata kemampuan komunikasi empatik dan asertif sebelum intervensi adalah 58,548, dan meningkat menjadi 68,548 setelah intervensi, menunjukkan dampak positif dari bimbingan kelompok tersebut.   Abstract Communication is a fundamental element in human life and serves as the primary process in understanding the essence of humanity. Effective communication can lead to changes in the attitudes of those involved. The goal of effective communication is to facilitate the understanding of messages between the sender and the receiver, making language clearer and enhancing the use of non-verbal language appropriately. Empathic and assertive communication is one way to address and manage conflicts that may arise between spouses, parents and children, in-laws, and other family members. This study aims to determine the improvement of empathic and assertive communication skills through group guidance with information-giving techniques (lectures). This research is a quasi-experimental study. Data was collected using research instruments in the form of questionnaires with a Likert scale. The data analysis techniques used include tests of validity, reliability, and difference tests. The results of the study show a significant improvement in empathic and assertive communication skills after group guidance with information-giving techniques (lectures). The average empathic and assertive communication skills before the intervention were 58.548, and increased to 68.548 after the intervention, demonstrating the positive impact of the group guidance.
Meningkatkan Ketrampilan Lulusan melalui Pengembangan Kurikulum Pastoral Konseling Berdasarkan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka dalam Kegiatan Magang di Institut Agama Kristen Negeri Tarutung Malau, Oloria; Sihombing, Robinhot; Sitompul, Sabar Rudi; Sipahutar, Melina Agustina
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 2: Pebruari 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i2.85

Abstract

In accordance with the current independent learning program and independent campus, especially in the implementation of internships/work practices, the existing Pastoral Counseling study program curriculum has the potential to be developed. In order to achieve graduates of the IAKN Tarutung Pastoral Counseling Study Program who are skilled in mentoring in accordance with the expectations of the achievement of the graduate profile and able to achieve the IAKN Tarutung mission. The purpose of this research is to develop a Pastoral Counseling Curriculum based on the Independent Learning and Independent Campus in Internship/Work Practice activities. This article uses research and development (R&D) methods. Referring to the results of the Curriculum expert validator regarding the development of the Pastoral Counseling study program curriculum based on the Merdeka Learning Independent Campus in the internship/work practice at the Faculty of Theological Sciences, IAKN Tarutung, it was concluded that it is suitable for use in learning Pastoral Counseling study programs with eligibility criteria levels 85, 96 %. Likewise, based on the results of the assessment of Pastoral Counseling expert validators/internship partners in terms of curriculum development research, it was concluded that it was suitable for use in Pastoral Counseling study program learning with a level of eligibility criteria of 85, 67%. With the conclusion that the curriculum development presented in this study is feasible to use and "does not need to be revised". AbstrakSesuai dengan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka saat ini, khususnya dalam pelaksanaan magang/praktik kerja, kurikulum program studi Konseling Pastoral yang ada sangat potensial untuk dikembangkan. Dalam rangka mewujudkan lulusan Program Studi Konseling Pastoral IAKN Tarutung yang terampil dalam pendampingan sesuai dengan harapan pencapaian pro-fil lulusan, serta mampu mencapai misi IAKN Tarutung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengem-bangkan Kurikulum Konseling Pastoral berbasis Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka dalam kegiatan Magang/Praktik. Artikel ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Merujuk pada hasil validator ahli Kurikulum mengenai pengembangan kurikulum program studi Konseling Pastoral berbasis Kampus Mandiri Belajar Merdeka pada magang/praktik kerja di Fakultas Ilmu Teologi IAKN Tarutung, maka disimpulkan layak digunakan dalam pembelajaran program studi Konseling Pastoral dengan tingkat kriteria kelayakan 85,96%. Demikian juga berdasarkan hasil penilaian validator ahli Konseling Pastoral/mitra magang ditinjau dari penelitian pengembangan kurikulum, disimpulkan layak digunakan dalam pembelajaran program studi Konseling Pastoral dengan tingkat kriteria kelayakan 85,67%. Dengan kesimpulan bahwa pengembangan kurikulum yang disajikan dalam penelitian ini layak digunakan dan “tidak perlu direvisi”.
PENGUATAN PENDIDIKAN MORAL BAGI SISWA SMKS PARSAORAN MELALUI TEKNIK PENYULUHAN DAN PSIKOLOGI DI ERA GLOBALISASI Sipahutar, Melina Agustina; Nababan, Andrianus; Imeldawati, Tiur; Manalu, Goklas J.; Nainggolan, Regina BM.; Sari, Agnes Novianti Permata; Lestar, Lidwina
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23464

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada msyarrakat sebagai bagian dari Tri dharma perguruan tinggi menjadi program tetap yang dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Penyuluh Agama. Dalam kesempatan ini sesuai dengan roadmap pengabdian kepada msyarakat yang dimiliki oleh prodi, memilih tema terkait teknik penyuluhan. Siswa SMK Swasta Parsaoran Huta Tinggi dipilih sebagai mitra prodi untuk bisa bersinergi dalam membangun insan cerdas dan bermoral. Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa menjadi semakin dikuatkan untuk menjadi generasi masa depan bangsa yang bermoral baik, berkarakter baik dan menjalani kehidupan sebagai siswa Kristen yang menjawab tantangan zaman ini dengan cara yang benar. Bahkan prodi Pendidikan Penyuluh Agama hadir di masyarkat untuk memberikan sumbangsih berupa kegiatan PkM yang menyentuh bidang pendidikan di masayrakat. Pemaparan dan praktik pembuatan kolase yang bertema: Sekolahku tempat moralku dibentuk, menjadi langkah nyata prodi untuk berpartisipasi.
Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama di Kabupaten Toba Melalui Pelatihan Komunikasi yang Efektif dan Efisien Sari, Agnes Novianti Permata; Simamora, Hermanda Ihut Tua; Aritonang, Hanna Dewi; Karina, Enda Dwi; Sipahutar, Melina Agustina
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkmi.v2i2.309

Abstract

Komunikasi dalam kegiatan penyuluhan agama sangat diperlukan dikarenakan penyuluhan membutuhkan orang-orang dengan kemampuan komunikasi yang baik. Dalam hal ini, ketika penyuluhan agama di lakukan oleh penyuluh yang mampu berkomunikasi dengan baik maka tujuan dari penyuluhan tersebut akan tersalurkan ke masyarakat dengan baik. Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan pemaparan materi kepada para penyuluh agama Kristen di Kabupaten Toba. Kegiatan dilakukan oleh Prodi Pendidikan Penyuluh Agama (PPA) IAKN Tarutung guna meningkatkan kompetensi komunikasi Penyuluh Agama Kristen di Kabupaten Toba. Diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan penyuluh dalam setiap kegiatan penyuluhan kepada masyarakat binaan mereka masing-masing. Communication in religious counseling activities is very necessary because counseling requires people with good communication skills. In this case, when religious counseling is carried out by extension workers who are able to communicate well, the purpose of the counseling will be transfered to the community well. Communication is a process when a person or people, groups, organizations, and society create and use information to connect with environment and other people. The method which is used in this activity was to explain material exposure to Christian religious educators in Toba Regency. The activity was carried out by Pendidikan Penyuluh Agama (PPA) of IAKN Tarutung in order to improve the communication competence of Christian Religion Counselors in Toba Regency. It is hoped that the results of this activity can increase the knowledge of religion counselors in their activity to educate the society.
Improving Social Sensitivity for Gen Z Through Family Counseling Guidance Sipahutar, Melina Agustina; Hutahaean, Agnes Novianti; Manalu, Goklas J; Lestari, Lidwina
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 12, No 3 (2025): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 2 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 0173/C3/DT
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/mamangan.v12i3.4981

Abstract

This research aims to increase the social sensitivity of Generation Z (Gen Z) through family counseling, with a focus on the Pahae Julu District area. Gen Z's social sensitivity has decreased due to the influence of technology and lack of social interaction in the surrounding environment. The family has an important role in instilling social values, but is often neglected because parents are busy at work. This research uses descriptive qualitative methods, with data collection techniques through interviews, observation and documentation. This research concludes that family counseling guidance is very necessary to help parents educate Gen Z children, as well as to strengthen social values in their lives.  The output of this research is outlined in the family counseling guidance module designed in this research which includes material regarding courtesy, empathy, individualism, and identity crises that are often faced by Gen Z. This research has an impact on the design of the module which uses open discussion strategies, reflection, and practical activities to increase feelings of empathy and social responsibility