Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Efektivitas Cognitive Behavioral Therapy Dalam Memperbaiki Perilaku Makan Lansia Sofia Rhosma Dewi; Komarudin Komarudin; Novelin Annisa Fajriyah
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 11 No 2 (2020): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35966/ilkes.v11i2.158

Abstract

Abstrak Proses menua dapat berpengaruh terhadap pola kebiasaan makan sehat. Cognitive behavioral therapy (CBT) diketahui sebagai terapi psikologis yang terbukti efektif untuk mengatasi permasalah seperti depresi, ganggauan ansietas, penyalahgunaan makan, dan beberapa gangguan psikologis lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan CBT dalam memperbaiki perilaku makan lansia. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan pre and post test design. Kelompok perlakuan akan diberikan terapi berupa CBT sebanyak 5 sesi sedangkan kelompok kontrol diberikan penyuluhan. Populasi dalam penelitian ini adalah 14032 dengan populasi target sebesar 70 lansia yang terbagi menjadi 2 kelompok. Pengukuran perilaku makan dilakukan dengan kuisioner Dutch Eating Behavior Questionaire. Analisis keefektifan CBT menggunakan uji Mann Whitney dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan rerata skor perilaku makan. Pada kelompok kontrol rerata skor emotional eating berubah dari 44,3143 menjadi 45,200; skor external eating 29,3714 menjadi 32,400; skor restrained eating berubah dari 36,8857 menjadi 30,1429. Pada kelompok perlakuan skor emotional eating sebelum tindakan adalah 44,8286 menjadi 40,2571; rerata skor external eating berubah dari 32,4857 menjadi 30, 1429; dan skor restrained eating berubah dari 26,7143 menjadi 23,9143. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan p value 0,000 untuk emotional eating, p value 0,000 untuk external eating, dan p value 0,000 untuk restrained eating. Sehingga dapat disimpulkan CBT efektif dalam merubah perilaku makan lansia. CBT membantu lansia mengintegrasikan informasi baru dalam perilaku sehari hari Kata kunci: CBT, lansia, penyuluhan,perilaku makan
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HEALTH SEEKING BEHAVIOR KELUARGA DI DESA TUTUL KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER fauziyah Fauziyah; Teguh Hari Santoso; Sofia Rhosma Dewi
The Indonesian Journal of Health Science Vol 8, No 2 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/the.v8i2.871

Abstract

Health is a basic need for everyone. Health Seeking Behavior is the behavior of people or communities who are experiencing illness or other health problems, to get treatment so healed or overcome health. This research use correlation design with cross sectional approach. The goal is to know the factors that influence the health seeking behavior of the family. Population in this research all family in Tutul Village of Balung Jember District. The sampling technique used cluster sampling and data collection techniques using questionnaires. Data analysis in this study used univariate and multivariate with multiple linear test. The result of this research is culture factor (p value = 0.021), education factor (p value = 0.004), disease seriousness factor (p  value = 0.024) and  insurance coverage factor (p value = 0.000). From the data, it is found that all factors influence the health seeking behavior, but the insurance coverage factor becomes the most dominant factor influencing the health seeking behavior of the family. Therefore, there is a need for attention for government agencies responsible for the equitable distribution of insurance holdings managed by the government.Keyword : The   Family,   Culture   Factor,   Education   Factor,   Disease Seriousness Factor, Insurance Coverage Factor, Health Seeking Behavior.
HUBUNGAN PENGGUNAAN SIM-RS DENGAN BEBAN KERJA PADA PERAWAT BERDASARKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DI RS. CITRA HUSADA JEMBER Elmita Anggriani; Sofia Rhosma Dewi; Yeni Suryaningsih
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i2.2404

Abstract

Sistem informasi manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) merupakan salah satu produk digital kesehatan yang berkembang dari sistem rekam kesehatan. Para perawat merupakan pengguna akhir electronic health record sehingga persepsi dan perilaku mereka akan berdampak pada seberapa baik sistem digunakan. Sehingga, tujuan utama dari penelitian ini adalah mengeksplorasi hubungan antara penggunaan SIM-RS dan beban kerja perawat berdasarkan Technology Acceptance Model di RS. Citra Husada Jember. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan staf perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap sebanyak 37 responden. Responden dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data diambil menggunakan kuesioner sistem informasi manajemen rumah sakit dan beban kerja. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar perawat melaporkan penggunaan SIM-RS yang tinggi (75,7%) dan beban kerja pada kategori sedang (40,5%). Analisis bivariate menunjukkan ada hubungan penggunaan SIM-RS dengan beban kerja pada perawat berdasarkan technology acceptance model (p-value = 0,009; α = 0,05; r = 0,425). Temuan ini memberikan pemahaman bahwa kemudahan, kebermanfaatan, minat perilaku menggunakan memodulasi penggunaan SIM-RS sehingga berdampak pada interupsi layanan yang mengarah pada peningkatan beban kerja. Dengan melatih perawat untuk mengatasi gangguan dan memitigasi dampak gangguan berpotensi mengurangi beban kerja perawat dan meningkatkan kinerja tugas.
HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN KUALITAS HIDUP BERDASARKAN PENDEKATAN SELF TRANSCENDENCE THEORY PADA LANSIA DI DUSUN TANJUNG MANGLI KABUPATEN JEMBER Dwi Ningtyas Anggraini; Sofia Rhosma Dewi; Yeni Suryaningsih
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i3.2406

Abstract

Kualitas hidup lanjut usia atau Older People Quality-of-Life (OPQoL) merupakan persepsi individu tentang posisi mereka dalam kehidupan. Spiritualitas dan religiusitas merupakan sumber daya yang digunakan beberapa pasien untuk mengatasi penyakit kronis yang berdampak positif pada kualitas hidup dan kesejahteraan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan spiritualitas dengan kualitas hidup berdasarkan pendekatan self transcendence theory pada lansia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study yang dilakukan pada lansia di Dusun Tanjung Mangli Kabupaten Jember dengan melibatkan sebanyak 108 partisipan. Partisipan dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Data diambil dengan metode suvey menggunakan kuesioner the religious well-being (RWB) dan Older People’s Quality of Life Questionnaire. Analisis data dilakukan menggunakan uji spearman rho pada tingkat signifikansi ≤0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar lansia memiliki tingkat spiritalitas yang tinggi (61,1%) dan memiliki kualitas hidup yang baik (56,5%). Analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan spiritualitas dengan kualitas hidup pada lansia (p value = 0,000; α = 0,05; r = 0,782). Secara indepeden spiritualitas menawarkan rasa koherensi dapat membantu orang lanjut usia untuk menafsirkan kembali kehidupan mereka secara lebih positif yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidupnya. Oleh karena itu, spiritualitas sebagai faktor non-klinis dalam keperawatan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup pada lansia.
HUBUNGAN POLA ASUH KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA MI MANBAUL IRFAN SILOMUKTI Dyah Ayu Noer Fadila; Sofia Rhosma Dewi; Cahya Tribagus Hidayat
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i3.2445

Abstract

Pendahuluan:Penerapan perilaku hidup besih dan sehat (PHBS) yang baik sangat efektif dalam menurunkan risiko penyebaran penyakit. Pengaruh keluarga dalam penerapan PHBS sangat penting, ketika mengajarkan suatu kebiasan pada anak, keluarga adalah orang yang paling dekat dengan anak-anak. Pola asuh yang diterapkan oleh keluarga menjadi pengaruh besar terhadap PHBS anak anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh keluarga terhadap PHBS siswa MI Manbaul Irfan Silomukti. Metode: Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terdiri dari 73 siswa MI Manbaul Irfan dengan sampel yang dihitung menggunakan rumus slovin sebanyak 62 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dan menggunakan uji statistik spearman rank (Rho). Hasil: Dari nilai uji statistik (p=0,000<0,05) yaitu ada hubungan antara pola asuh keluarga dan PHBS dengan koefisien korelasi r=0,860 yang berrarti memiliki hubungan yang sangat kuat. Maka dapat disimpulkan semakin demokratis pola asuh maka semakin baik PHBS anak.Diskusi:Pola asuh dalam keluarga mempengaruhi PHBS anak. diharapkan orang tua dapat memberikan pola asuh yang sesuai usia dan tahap perkembangan anak. Pada penelitian ini diharapkan keluarga menerapkan pola asuh demokratis yang memungkinkan anak untuk memiliki PHBS yang baik.
PENGARUH PENERAPAN TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI PSTW JEMBER Lily Wahyuni S; Sofia Rhosma Dewi; Yeni Suryaningsih
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i4.4586

Abstract

Kecemasan merupakan salah satu kesehatan jiwa yang paling sering muncul pada lansia. Lansia lebih rentan mengalami kecemasan akibat kehilangan atau penurunan harga diri, berkurangnya aktifitas dan stimulasi, kehilangan kerabat, kehilangan kemandirian fisik dan penyakit kronis. Penatalaksanaan terapi cemas dapat menggunakan terapi nonfarmakologi yaitu menggunakan terapi relaksasi benson. Terapi relaksasi benson merupakan salah satu intervensi non farmakologi yang dapat diberikan untuk mengatasi kecemasan yang menggabungkan relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan terapi relaksasi benson terhadap tingkat kecemasan lansia di PSTW Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pra experimental design tipe one group pretest-posttest. Populasi penelitian adalah lansia di PSTW Jember yang tercatat 140 lansia dengan besar sampling 52 responden. Teknik sampling simple random sampling, besar sampling di hitung dengan rumus slovin. Instrumen penelitian menggunakan SOP dan skala ordinal. Dari hasil uji wilcoxon didapat nilai signifikan p value 0,000 atau α< 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan terapi relaksasai benson terhadap tingkat kecemasan lansia. Lansia yang sedang mengalami cemas diharapkan dapat mempertimbangkan teknik relaksasi benson ini sebagai salah satu metode alternatif untuk menurunkan tingkat kecemasan karena dapat diterapkan secara mandiri dan mudah.
HUBUNGAN PERILAKU MAKAN DENGAN PERSEPSI KESEHATAN LANSIA HIPERTENSI DI KELURAHAN GEBANG WILAYAH UPTD PUSKESMAS PATRANG Tri Aji Prasetyo; Sofia Rhosma Dewi; Cahya Tribagus Hidayat
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v3i5.4684

Abstract

Lansia merupakan salah satu kelompok populasi yang rentan terhadap penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah kondisi medis yang sering kali terkait dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Menjaga perilaku makan yang sehat sangat penting dalam mencegah dan mengelola hipertensi pada lansia, namun persepsi individu terhadap kondisi kesehatan mereka juga memainkan peran krusial dalam pengelolaan penyakit ini. Desain penelitian ini yang di gunakan ialah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah lansia hipertensi dengan sampel sejumlah 75 responden. penelitian ini lakukan di Kelurahan Gebang di wilayah UPTD Puskesmas Patrang. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling . Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner pada variabel independen dan dependen. Penelitian ini menggunakan uji statistik spearman rho. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku makan kategori baik sebesar 33%, kategori cukup sebesar 63%, dan kategori kurang sebesar 4%. Persepsi kesehatan kategori baik sebesar 85%, kategori cukup sebesar 15%,dan kategori Kurang sebesar 0%. Terdapat hubungan antara perilaku makan dengan persepsi kesehatan lansia hipertensi (p value = 0,023, p value<0,05). Penelitian ini merekomendasikan pentingnya dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia dengan hipertensi melalui peningkatan pemahaman dan perubahan perilaku makan yang lebih baik. Langkah selanjutnya dapat meliputi pengembangan program intervensi yang lebih terfokus dan adaptif untuk mendukung upaya pencegahan dan pengelolaan hipertensi pada populasi lansia secara efektif.
HUBUNGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN INSTRUMENTAL ACTIVITY OF DAILY LIVING DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI PUSKESMAS ROWOTENGAH KABUPATEN JEMBER Nurul Fitriana Lestari; Sofia Rhosma Dewi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i1.4765

Abstract

Proses penuaan normal terjadi pada lansia yang memasuki usia 60 tahun keatas yang mengalami berbagai penurunan baik dari segi fisik, psikis, sosial, ekonomi, budaya, dan spiritual. Penurunan aktivitas sehari-haripada lansia terjadi karena penurunan fungsi, salah satu faktor utama penurunan lansia mengalamiketergantungan pada kemampuan status fungsionalnya adalah penurunn fungsi kognitif, sehingga dapatmempengaruhi kemandirian lansia dalam mempertahankan hidup, kesehatan, kesejahteraan, dan pemenuhan Instrumental Activity of Daily Living (IADL). Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kemandirian lansia dalam pemenuhan Instrumental Activity of Daily Living (IADL) dengan kualitas hidup lansia. Metode: penelitian menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rowotengah sejumlah 241 lansia, sedangkan sampelnya berjumlah 54 lansia diambil dengan menggunakan cluster random sampling. Hasil: penelitian diperoleh p value = 0,000 dengan nilai α = 0,05 dan r = 0,946, hal ini menunjukkan ada hubungan antara kemandirian lansia dalam pemenuhan Instrumental Activity of Daily Living (IADL) dengan kualitas hidup lansia di Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember. Kemandirian lansia dalam pemenuhan Instrumental Activity of Daily Living(IADL) semakin meningkat maka semakin meningkat kualitas hidup lansia. Kesimpulan: Diharapkan kepada keluarga dan masyarakat menjaga kesehatan lansia maupun status fungsionalnya sehingga lansia dapat aktif melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik.
HUBUNGAN RESIKO JATUH DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA KABUPATEN BONDOWOSO Setyo, Fitria Malya Rizki; Cahya Tribagus Hidayat; Sofia Rhosma Dewi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i1.4791

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Lanjut usia mengalami kemunduran dalam fungsi fisik maupun sosial. Kemunduran pada lanjut usia menyebabkan penurunan aktivitas fisik serta resiko jatuh yang dialami para lanjut usia seiring bertambahnya jumlah usia. Faktor resiko jatuh pada lanjut usia dipengaruhi penurunan aktivitas fisik. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan Resiko Jatuh Dengan Aktivitas Fisik Pada Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Tresna Werdha Kabupaten Bondowoso. Metode: Desain penelitian ini menggunakan korelatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 80 lansia menggunakan teknik sampling simple random sampling. Pada penelitian ini menggunakan analisis uji statistik Spearman Rho. Hasil: Hasil penelitian diperoleh dengan r hitung 0,329 yang termasuk kedalam kategori rendah (0,20-0,399). Arah kolerasi pada hasil penelitian ini adalah positif (+). Dengan demikian H1 diterima yang berarti ada Hubungan Antara Resiko Jatuh dengan Aktivitas Fisik pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Bondowoso. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini diharapkan lansia lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas fisik agar mengurangi tingkat risiko jatuh dan Tenaga kesehatan dapat mengantisipasi terjadinya risiko jatuh pada lansia dengan memberikan motivasi latihan fisik seperti menjelaskan dampak risiko jatuh dan manfaat melakukan latihan fisik. Kata kunci: Aktivitas Fisik, Resiko Jatuh, Lansia ABSRACT Introduction: The elderly experience a decline in physical and social functions. Setbacks in the elderly cause a decrease in physical activity and the risk of falls experienced by the elderly as they age. Risk factors for falls in the elderly are influenced by decreased physical activity. purpose: The aim of this research is to determine the relationship between the risk of falls and physical activity in the elderly at the Tresna Werdha Social Services Unit, Bondowoso Regency. Methods: This research design uses a correlative with a cross sectional approach. The sample size was 80 elderly using simple random sampling technique. In this study using Spearman Rho statistical test analysis. Results: The results of the study obtained with r count 0.329 which is included in the low category (0.20-0.399). The direction of correlation in the results of this study is positive (+). This H1 is accepted, which means that there is a relationship between the risk of falling with physical activity in the elderly at the Bondowoso Regency Tresna Werdha Social Home. Conclusion: From the results of this study, it is hoped that the elderly will be more careful in carrying out physical activities in order to reduce the level of risk of falling and health workers can anticipate the risk of falling in the elderly by providing physical exercise motivation such as explaining the impact of the risk of falling and the benefits of doing physical exercise. Keywords: Physical Activity, Fall Risk, Elderly
HUBUNGAN PERILAKU MENGKONSUMSI JAJANAN TIDAK SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SDN KARANG DUREN 1 Prasetyo, Arie Wahyu; Nikmatur Rohma; Sofia Rhosma Dewi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v4i2.4827

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Mengkonsumsi jajanan merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat terutama pada anak sekolah. Akan tetapi mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan apabila tidak diolah dengan benar. Jajanan yang terkontaminasi bakteri, virus atau bahan kimia masuk kedalam tubuh melalui mulut menuju saluran pencernaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku mengkonsumsi jajanan tidak sehat dengan kejadian diare pada anak SDN Karang Duren 01. Metode: penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan rancangan Cross Sectional yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel dependen dan variabel independen. Pengumpulan datanya dengan kuesioner secara datanya secara korelasi. Dalam penelitian ini ada satu subyek anak sekolah dasar yang memilih jajanan tidak sehat sehingga menyebabkan anak sekolah dasar dapat terkena penyekit diare. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3,4 dan 6 SDN Karang Duren 01 yakni 62 responden. Analisis data dilakukan dengan uji hipotesis. Hasil: Hasil penelitian menujukkan bahwa salah satu penyebab terjadinya penyakit diare, yaitu karena anak sekolah dasar mengonsumsi jajanan tidak sehat sehingga dapat berdampak diare pada anak SDN Karang Duren 01. Hasil penelitian ini dengan uji Rank Spearmen Rho (0,05) menunjukkan bahwa adanya hubungan antara jajanan tidak sehat dengan kejadian diare pada anak SDN Karang Duren 01. Hasil penelitian ini di dapatkan dengan uji Spenman Rho dengan p value sebesar 0,010. Kesimpulan: kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat hubungan signifikan antara perilaku jajanan tidak sehat dengan kejadian diare Kata kunci: Jajanan Tidak Sehat, Kejadian Diare, Anak Sekolah ABSRACT Introduction: Consuming snacks is an inseparable part of people's lives, especially for school children. However, consuming unhealthy snacks can have a negative impact on health if they are not processed properly. Snacks contaminated with bacteria, viruses or chemicals enter the body through the mouth and into the digestive tract. Objective: This research aims to determine the relationship between unhealthy snack consumption behavior and the incidence of diarrhea in children at SDN Karang Duren 01. Method: This research is a correlation research with a cross sectional design which emphasizes the time of measurement or observation of data on the dependent and independent variables. The data was collected using a questionnaire in a correlational manner. In this study, there was one elementary school child subject who chose unhealthy snacks, which caused the elementary school child to contract diarrhea. The sample in this research was students in grades 3, 4 and 6 of SDN Karang Duren 01, namely 62 respondents. Data analysis was carried out by hypothesis testing. Results: The results of the study show that one of the causes of diarrhea is because elementary school children consume unhealthy snacks so that it can have an impact on diarrhea in children at SDN Karang Duren 01. The results of this study using the Rank Spearman Rho test (0.05) show that there is a relationship between unhealthy snacks and the incidence of diarrhea in children at SDN Karang Duren 01. The results of this research were obtained using the Spenman Rho test with a p value of 0.010. Conclusion: The conclusion of this study is that there is a significant relationship between unhealthy snacking behavior and the incidence of diarrhea. Keywords: Unhealthy snacks, diarrhea, students