Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

POLA PENDISTRIBUSIAN ZAKAT OLEH BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DALAM PENANGGULANGAN PANDEMI COVID-19 Herdifa Pratama
El-Iqthisadi Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisady.v0i0.23980

Abstract

Meluasnya pandemi Covid-19 di berbagai negara khususnya Indonesia telah memberikan dampak buruk terhadap tatanan negara. Dampak tersebut meliputi bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan keagamaan. Maka dari itu, dalam penanganan dampak Covid-19 dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dengan lembaga-lembaga lain semisal Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga pengelola zakat di Indonesia. Salah satu bentuk peran dari BAZNAS di masa pandemi Covid-19 dapat dilihat dari kegiatan distribusi zakatnya. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program pendistribusian zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dan diakhiri dengan pola distribusi zakat yang dilakukan BAZNAS guna menanggulangi pandemi Covid-19. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif, artikel ini menyimpulkan bahwa pola pendistribusian zakat oleh BAZNAS dalam penganggulangan pandemi Covid-19 terealisasi kedalam dua program besar yaitu program penyaluran khusus yang terbagi menjadi program darurat kesehatan dan program darurat sosial ekonomi serta program penyaluran pengamanan program Existing (sedang berjalan). Pola-pola pendistribusian tersebut dilakukan oleh BAZNAS dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dan imbas dari pandemi Covid-19.
Validitas Akad Dalam Perjanjian Lisensi Hak Cipta Di Indonesia Herdifa Pratama
Ulumuddin : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 12 No 1 (2022): Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/ulumuddin.v12i1.1053

Abstract

The license agreement is the latest form of business agreement that has started to appear in the modernization era. Like a business, a license agreement offers an attractive profit so that it can attract interest from various circles, especially in Indonesia. Business through this license agreement is carried out in the form of cooperation between the parties with certain mechanisms. This is a causality of the need for research on the mechanisms and provisions in this agreement. This study aims to explain the validity of the contract in the license agreement in the realm of Indonesian positive law which regulates this matter. Through technical content analysis, this research finds that the mechanism for licensing agreements on copyrights is carried out through the creation of a written contract. The validity of the license agreement is shown by the mechanism that meets the requirements and the pillars of the contract and applies the principles of the contract into it.
REKONSTRUKSI PARADIGMA PENAFSIRAN ERA KONTEMPORER Herdifa Pratama
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v6i2.676

Abstract

AI-Qur’an diturunkan untuk dipahami dan diamalkan, hadirnya merupakan solusi bagi manusia. Sebagian ayatnya cukup terang, tetapi sebagian lagi masih memerlukan penjelasan, baik dengan tafsir, yakni penjelasan makna lafaz dari nash al-Quran, hadits atau ra’yu sesuai arti lahir (yang rajih), maupun dengan ta’wil, yakni memalingkan lafaz kepada makna katanya (marjuh) karena alasan tertentu. Konsep tafsir dan ta’wil merupakan materi diskusi para ahli tafsir yang senantiasa berbeda pendapat dalam menyikapinya. Dalam hal ini penulis mencoba melakukan penelusuran terhadap konsep tafsir dan ta’wil baik secara eksplisit maupun implisit dalam artian luas penafsiran, seiring dengan memaparkan implementasinya dan meluas pada penafsiran kontemporer yang meliputi karakteristik dan paradigama yang melingkupinya. Dengan tujuan untuk menguraikan sebuah ide pembangun atau rekonstruksi terhadap paradigma penafsiran di era kontemporer sekarang ini akibat pergerakan zaman.
CONCEPTS AND APPROACHES IN ISLAMIC STUDIES Herdifa Pratama
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol. 12 No. 1 (2022): TARBIYA ISLAMIA
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study of Islam is one form of study that has received attention among scholar, not only at the national level but also as a discourse for world scholars. This study of Islam is then known as Islamic studies. If explored in depth, it appears that Islamic studies have begun to be widely studies by enthusiasts of relihious studies and other studies. Thus, Islamic studies deserve to be used as a branch of scientific discipline. This means that Islamic studies have a place in the world of science. This is the urgency to discuss the concepts and approaches used in Islamic studies.. This research is a library research on literatures that have relevance to the object of the problem. Through the descriptive-qualitative method, this study found that study of Islam places Islam in three dimensions, namely Islam as a source of teachings, Islam as thought, and Islam as practice. In order to examine the three dimensions of Islam, a scientific and faith-based approach is needed which will result in the study of Islam as a scientific discipline and the study of Islam based on belief and faith.
Stakeholders Synergy in Accelering MSME (UMKM) Halal Certification Through Halal Self-Declare Herdifa Pratama
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v11i2.6054

Abstract

A series of halal product guarantee regulations in Indonesia starting from Law Number 33 of 2014 until Government Regulation Number 39 of 2021 mandates that every MSME’s actor has a halal certificate on their products. In order to answer this mandate, a halal self-declare process was initiated to make it easier for MSME’s actors. This paper is a critical study of the halal self-declare which contains the pros and cons of acceleration and the consequences in it. This critical study aims to explore the synergy of stakeholders in halal certification effort for MSME through self-declare. The qualitative analysis of this study shows that the implementation of the self-declare flow requires solid synergy. Starting from the MSME’s actors, Ministry of Finance, Ministry of Investment, Halal Product Process Assistance, MUI, to the Organizing Agency of Halal Product Guarantee Organizing Agency, they have an active contribution in the self-declare flow. This synergy from the contribution of stakeholders will then optimize the halal self-declare as an acceleration of MSME’s halal certification and minimize the consequences that could potentially occur in the MSME’s self-declare
POLA PENDISTRIBUSIAN ZAKAT OLEH BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL DALAM PENANGGULANGAN PANDEMI COVID-19 Herdifa Pratama; May Laylatul Istiqomah; Abdul Mujib
Hukum Islam Vol 22, No 2 (2022): HUKUM KELUARGA SOSIOLOGIS-ANTROPOLOGIS
Publisher : Fakultas Syariah dan hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jhi.v22i2.13262

Abstract

Meluasnya pandemi Covid-19 di berbagai negara khususnya Indonesia telah memberikan dampak buruk terhadap tatanan negara. Dampak tersebut meliputi bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan keagamaan. Maka dari itu, dalam penanganan dampak Covid-19 dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dengan lembaga-lembaga lain semisal Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai lembaga pengelola zakat di Indonesia. Salah satu bentuk peran dari BAZNAS di masa pandemi Covid-19 dapat dilihat dari kegiatan distribusi zakatnya. Penulisan paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program pendistribusian zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dan diakhiri dengan pola distribusi zakat yang dilakukan BAZNAS guna menanggulangi pandemi Covid-19. Kata Kunci: BAZNAS, Covid-19, Pola.
REKONSTRUKSI PARADIGMA PENAFSIRAN ERA KONTEMPORER Herdifa Pratama
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v6i2.676

Abstract

AI-Qur’an diturunkan untuk dipahami dan diamalkan, hadirnya merupakan solusi bagi manusia. Sebagian ayatnya cukup terang, tetapi sebagian lagi masih memerlukan penjelasan, baik dengan tafsir, yakni penjelasan makna lafaz dari nash al-Quran, hadits atau ra’yu sesuai arti lahir (yang rajih), maupun dengan ta’wil, yakni memalingkan lafaz kepada makna katanya (marjuh) karena alasan tertentu. Konsep tafsir dan ta’wil merupakan materi diskusi para ahli tafsir yang senantiasa berbeda pendapat dalam menyikapinya. Dalam hal ini penulis mencoba melakukan penelusuran terhadap konsep tafsir dan ta’wil baik secara eksplisit maupun implisit dalam artian luas penafsiran, seiring dengan memaparkan implementasinya dan meluas pada penafsiran kontemporer yang meliputi karakteristik dan paradigama yang melingkupinya. Dengan tujuan untuk menguraikan sebuah ide pembangun atau rekonstruksi terhadap paradigma penafsiran di era kontemporer sekarang ini akibat pergerakan zaman.
POLA SINERGITAS DALAM MEKANISME SELF-DECLARE HALAL Herdifa Pratama
JISOS: JURNAL ILMU SOSIAL Vol. 3 No. 1: Februari 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rangkaian regulasi jaminan produk halal di Indonesia mulai dari Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 hingga Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 menginstruksikan pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk memiliki sertifikat halal pada produknya. Guna merespon hal tersebut maka tercetuslah mekanisme self-declare halal. Tulisan ini merupakan kajian kritis terhadap self-declare halal yang menyimpan potensi pro-kontra sebagai akselerasi dan konsekuensi di dalamnya. Kajian kritis ini bertujuan untuk menelusuri sinergi yang terbentuk dalam mekanisme self-declare halal. Analisis kualitatif dari kajian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan mekanisme self-declare halal membutuhkan sinergi yang solid. Mulai dari pelaku UMKM, Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi, Pendamping Proses Produk Halal, MUI, hingga Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal memiliki peran kontribusi aktif dalam mekanisme self-declare halal. Adanya pola sinergitas yang baik dari semua instansi telibat akan berdampak pada optimalisasi self-declare halal sebagai percepatan sertifikasi halal UMKM dan meminimalisir konsekuensi yang berpotensi terjadi dalam self-declare halal.
Menilik Potensi dan Konsekuensi dalam Mekanisme Self-Declare Halal Pratama, Herdifa
Indonesia Vol 6 No 1 (2024): An-Nawa: Jurnal Studi Islam
Publisher : Rumah Jurnal Institut Agama Islam An-Nawawi Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37758/annawa.v6i1.757

Abstract

The idea of halal certification (self-declare halal) is increasingly being voiced among SMEs. This flow of ideas began with the publication of Law Number 33 of 2014 concerning Halal Product Guarantees which then legitimized the evolution from an idea to a mission to make it easier for every MSE. That’s wat it’s called “Self-Declare Halal”. This Research focuses on the study of self-declare halal which has potentials and consequences in it. This study aims to examine the results of identification regarding the potential and consequences contained in the halal self-declaration mechanism. This literature study-based research use the secondary data which is then analyzed using a descriptive-analytic approach. This study found research findings that halal self-declaration has the potential to be a breakthrough and accelerate halal certification for MSMEs. This will have an impact on increasing the guarantee of halal products in Indonesia, especially products originating from MSMEs. Apart from that, self-declaring halal has consequences in the form of moral deviations that could potentially be carried out by MSME actors (moral hazard). These two potential elements must be the point of view in implementing and achieving the goals of halal self-declaration.
PENYELESAIAN SENGKETA EQUITY CROWDFUNDING SYARIAH MELALUI KELEMBAGAAN ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION TERINTEGRASI Pratama, Herdifa
El-Iqthisadi Volume 5 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisady.vi.42256

Abstract

Abstrak Menjamurnya kemunculan lembaga keuangan dan aktivitas ekonomi syariah menjadi indikator yang menunjukkan tren positif perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Bahkan perkembangan tersebut mulai berkolaborasi dengan teknologi hingga memunculkan inovasi baru dalam aktivitas ekonomi syariah. Satu diantaranya ialah equity crowdfunding syariah. Di sisi lain, pesatnya perkembangan tersebut juga meningkatkan potensi terjadinya sengketa ekonomi syariah. Disinilah dibutuhkan peran aktif dari lembaga penyelesaian sengketa. Penyelesaian sengketa tersebut diantaranya dapat diselesaikan di Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan kelembagaan Alternative dispute resolution di Indonesia saat ini melalui terbitnya POJK No. 61/POJK.07/2020. Fokus utama artikel ini adalah deskripsi mengenai mekanisme yang dibutuhkan dalam penyelesaian sengketa crowdfunding syariah melalui kelembagaan ADR. Penulisan artikel diakhiri dengan analisis terhadap keunggulan dan kelemahan yang terdapat dalam penyelesaian sengketa equity crowdfunding syariah melalui kelembagaan ADR. Kata Kunci: Alternative dispute resolution, Equity crowdfunding Syariah, POJK, Sengketa Ekonomi Syariah. Abstract The proliferation of Islamic financial institutions and economic activities is an indicator that shows a positive trend of sharia economic development in Indonesia. In fact, these developments began to collaborate with technology to create the innovations in Islamic economic activities. One of them is sharia equity crowdfunding. On the other hand, the rapid development also increases the potential for sharia economic disputes. This is where the active role of dispute resolution institutions is needed. Settlement of these disputes, among others, can be resolved at the alternative dispute resolution institution. The writing of this article aims to explain the institutions of Alternative dispute resolution in Indonesia today through the issuance of POJK No. 61/POJK.07/2020. The main focus of this article is a description of the mechanisms needed in resolving sharia crowdfunding disputes through ADR institutions. This writing ends with an analysis of the advantages and problems contained in the settlement of sharia crowdfunding disputes through ADR institutions. Keywords: Alternative dispute resolution, Sharia Equity crowdfunding, POJK, Sharia Economic Dispute.