Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Peran Ekstrak Kulit Batang Leea angulata Pada Tahap Proliferasi dalam Proses Penyembuhan Luka Kulit Mencit (Mus musculus): Role of Leea angulata Bark Extract on Proliferation Phase of Wound Healing Process in Mouse Skin (Mus musculus) Hidayah, Thauhidayatul; Barlian, Anggraini
Jurnal Sumberdaya Hayati Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsdh.7.2.71-77

Abstract

Leea angulata is a commonly plant used by the Sasak people as a medicine to heal the wounds, but the effects of L. angulata on wound healing process has not been studied. The aim of this research are to determine the effects of L. angulata bark extracts on wound healing of mouse skin and its influence on the localization of FGF2. 1% of L. angulata bark extracts (P1%) on day 7 can accelerate wound closure amounted at 94.66%, Deep and Superficial Contraction Index of 0.96 and 0.1, epidermis Index and remodeling index of 1.55 and 0.81. L. angulata bark extracts stimulates the synthesis of FGF2 early (3rd day ) compared to the postive control group (5th day). FGF2 in P1% group wa found in epithelial cells in the hair follicles, fibroblasts cell in granulation tissue and epithelial cells in the epidermis. In the positive control group FGF2 was found in in epithelial cell of hair follicle, while in the negative control group, FGF2 undetectable. FGF2 in P1% group detected earlier than the positive control, showing the process of proliferation in P1% accelerated. The results confirm the L. angulata bark extracts accelerate the wound healing in proliferation phase and influence localization of FGF2 in the wound area. Keywords : Leea angulata, wound healing, FGF2, immunohistochemistry
Mewujudkan Masyarakat Semayan Madani Melalui Pengabdian Dalam Rangka Menumbuhkan Cinta Pendidikan dan Menuju Masyarakat Sehat Zulkarnain, Iskandar; Mahyuni, Saadatul; Rohana; Mansyah, Budi; Dewi, Liana; Apriliani, Listiya; Putri, Riska; Hakim, Arif Rahman; Rukyah; Sulaeman; Hidayah, Thauhidayatul
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 02 (2024): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70004/dedikasi.v4i02.139

Abstract

Banyaknya potensi sumber daya manusia dengan minimnya sumber daya alam yang terdapat di sekelurahan Semayan menyebabkan masyarakat banyak yang memilih untuk tidak ikut dalam dunia prekonomian yang sifatnya pemberdayaan, namun di lingkungan ini tim melihat potensi yang sangat unggul dalam bidang pendidikan seperti banyaknya bangunan-bangunan sekolah mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA. Akan tetapi banyak siswa yang masih kurang bisa dalam membaca, dan kurangnya minat dalam lierasi membaca. Tujuan dari KKN ini yaitu, Untuk meningkatkan pendidikan di masyarakat (siswa-siswi) di SD dan MI Kelurahan Semayan, Mahasiswa KKN UNIQHBA bertasipasi terhadap masyarakat dalam kegiatan Sosial Budaya, dan Keagamaan, membangun generasi muda yang religius dalam Bidang Pendidikan dan Seni Budaya di Kelurahan Semayan, untuk memberikan aspirasi dan potensi kepada masyarakat lingkungan pancor. Pada pelaksanaan KKN UNIQHBA di Kelurahan Semayan ini kami menggunakan metode Kualitatif Deskriptif. Kami melaksanakan kegiatan KKN ini selama 45 hari, mulai dari tanggal 26 Agustus sampai dengan 09 Oktober tahun 2024 yang berlokasi di Kelurahan Semayan. Subyek pada kegiatan KKN ini sekelurahan Semayan yang terdiri dari 5 Lingkungan yaitu Lingkungan Pancor, Lingkungan Propok, Lingkungan Semayan, Lingkungan Kekere Barat, dan Lingkungan Kekere Timur. Data yang terkumpul dianalisis secara Kualitatif Deskriptif dengan teknik Observasi, dan mewawancarai sebagian masyarakat lingkungan sekelurahan Semayan. Mahasiswa KKN Universitas Qamarul Huda Badarudin melaksanakan KKN yang ditempatkan di kelurahan Semayan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa berjalan dengan lancar dari program kerja dalam Bidang pendidikan, Bidang Sosial Budaya, dan Bidang Keagamaan yang telah kami susun sehingga manfaat yang kami dapatkan dari kegiatan KKN ini yaitu berkontribusi untuk meningkatkan pendidikan di masyarakat (siswa-siswi) di SD dan MI Kelurahan Semayan, kami dapat berpatisipai terhadap masyarakat dalam kegiatan Sosial Budaya, dan Keagamaan, mewujudkan generasi muda yang religius dalam Bidang Pendidikan dan Seni Budaya di Kelurahan Semayan, memberikan aspirasi dan potensi kepada masyarakat lingkungan pancor.
Pemanfaatan Taman Wisata Perairan (TWP) Gita Nada Lombok Barat Sebagai Laboratoroium Ekologi Alami Hardianti, Bq Dina; Listantia, Nora; Rahman, Rahman; Purnawati, Ala; Hidayah, Thauhidayatul; Pomeistya, Meiylinda; Safitri, Temi Ainul; Dirawan, Aria
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.11578

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui memperoleh hasil penelitian dari judul Pemanfaatan Taman Wisata Perairan (TWP) Gita Nada Lombok Barat Sebagai Laboratoroium Ekologi Alami. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengimplikasikan hasil penelitian dari judul Pemanfaatan Taman Wisata Perairan (TWP) Gita Nada Lombok Barat Sebagai Laboratoroium Ekologi Alami dalam dunia pendidikan dan sumber pembelajaran laboratorium. Pendekatan pada penelitian ini adalah kombinasi kualitatif dan kuantitatif, untuk menjawab tujuan penelitian pertama dan kedua menggunakan pendekatan kuantitatif dan tujuan penelitian yang ketiga menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian akan dilakukan di Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Tangkong, Gili Nanggu dan Gili Sudak (Gita Nada) yang berlokasi di Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB.  TWP Gita Nada merupakan salah satu dari 9 (sembilan) kawasan konservasi di Provinsi NTB yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB. Berdasarkan kajian yang dilaksanakan oleh Pardede et al., (2013), kawasan perairan Lombok Barat memiliki keragaman generasi tertinggi kedua di Pulau Lombok setelah perairan Lombok Timur. Pada kawasan ini ditemukan 15 dari 17 famili karang kerang yang ada di Lombok. Karang keras paling banyak ditemukan merupakan famili Faviidae dan Pectinidae. Total jumlah genera yang ditemukan di Lombok Barat sebanyak 57 genera dari 66 genera yang ada di Pulau Lombok. Lokasi survei dengan jumlah genera terbanyak di Lombok Barat ditemukan di Gili Layar Timur dengan jumlah genera 46
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Bedak Tabur Ekstrak Etanol Daun Sirih Cina (Peperomia Pellucida L.) Rahayu, Lale Budi Hutami; Pomeistia, Meilynda; Hidayah, Thauhidayatul; Tusshaleha, Lelie Amalia; Rohmah, Yulia
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v3i2.607

Abstract

Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang dikenakan pada bagian luar tubuh manusia untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik serta merubah rupa secara temporer. Salah satu kosmetik yang sering digunakan oleh konsumen khususnya wanita adalah bedak. Seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya manfaat bahan-bahan alam dalam produk perawatan kulit, maka dibuat satunya bedak dengan formulasi dari ekstrak bahan alam yang memiliki banyak khasiat seperti daun sirih cina (Peperomia pellucida L.). Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui stabilitas fisik bedak tabur ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida L.). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun sirih cina yang diperoleh dengan cara maserasi dengan pelarut etanol. Ekstrak ini kemudian digunakan sebagai bahan tambahan dalam formulasi sediaan bedak tabur dengan persentase 10%, 15% dan 20% masing-masing kemudian disebut F1, F2, dan F3. Hasil analisis stabilitas fisik berdasarkan uji organoleptis dihasilkan bedak tabur berwarna putih kehijauan dengan aroma khas daun sirih berbentuk serbuk dengan tekstur yang lembut. Pada uji homogenitas, uji pH, uji derajat kehalusan, dan uji iritasi menghasilkan bedak tabur yang homogen dengan pH 6, memiliki derajat kehalusan yang baik dan tidak mengiritasi kulit.
The Effect of Saccharomyces cerevisiae Inoculum Concentration On Bioetanol Production From Cocoa Peel (Theobroma cacao L) Hidayah, Thauhidayatul
SainsTech Innovation Journal Vol. 1 No. 1 (2018): SIJ Volume 1 Nomor 1 Mei 2018
Publisher : LPPM Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/sij.v1i1.2018.18

Abstract

This study aims to determine the effect of S. cerevisiae inoculum concentration on the ethanol content produced in the fermentation process of cocoa pods. The study design used a completely randomized design (CRD). Parameters observed were alcohol content, reducing sugar content and pH. The research was carried out in the laboratory scale and pilot scale. The laboratory scale consists of preliminary and major research. Preliminary research aims to find the optimum concentration of H2SO4 to produce the highest reducing sugar. The main research phase, namely hydrolysis using optimum H2SO4 from preliminary research and fermentation using S. cerevisiae inoculum with variations in inoculum concentrations of 0%, 1%, 3%, 5% and 7% (v / v). The aim of The pilot scale is producing bioethanol. Fermentation was carried out for six days at a temperature of 28-300 C, observations carried out every two days. Measurement of alcohol content using the titration method, reducing sugar content by the Somogyi-Nelson method, and the pH measured by the indicator pH. Pilot scale measurements were carried out by distillation and GC-MS test. Average alcohol content, reducing sugar content, and pH were 23.73%, 90.20 µg / ml, and 4.4. From the pilot scale distillation results, 87.6 ml of distillate were obtained from 1L of cocoa pods substrate. GC-MS test results showed that in distillate ethanol contained 74.944%. The results confirmed that cocoa pods have the potential as bioethanol raw materials. Keywords: Bioethanol, Somogyi-Nelson, Saccharomyces cerevisiae, H2SO4
Perbedaan Kualitas Kimiawi Kefir Susu Sapi, Susu Kedelai, Dan Susu Kacang Merah Hidayah, Thauhidayatul
SainsTech Innovation Journal Vol. 2 No. 1 (2019): SIJ Volume 2 Nomor 1 Mei 2019
Publisher : LPPM Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/sij.v2i1.2019.108

Abstract

Kefir is obtained through the fermentation process of milk using a starter in the form of kefir grains containing Streptococcus sp., Lactobacilli and several types of nonpatogenous yeast. Generally the ingredients for making kefir come from animal milk. However, most people are very allergic to animal milk. For this reason, this research tries to make fermented milk derived from vegetable milk, which is derived from soy milk and red bean milk. The purpose of this study was to determine the pH, lactic acid concentration, alcohol content, and organoleptic test results in kefir derived from cow's milk, soy milk, and red bean milk. The study was conducted with a three-repetition treatment design. The parameters in this study include pH, alcohol content, lactic acid levels, and organoleptic. Data obtained from each kefir were compared with SNI standards on processed milk products (fermentation). Alcohol test results obtained from kefir from cow's milk, soy milk, and red bean milk were 4.95%, 5.54%, and 3.52%, respectively. Lactic acid levels of cow's milk, soy milk, and red bean milk were 0.12375%, 0.04878%, and 0.07128%, respectively. The pH of the three kefir is 3. Based on these results it can be concluded that the highest alcohol is found in kefir from soy milk, which is 5.54%; The highest levels of lactic acid are found in kefir from cow's milk, which is 0.12375%; c) pH tends to be the same for 3. Based on comparative analysis with SNI, that the three kefir do not meet SNI so that it is not yet feasible to be traded and to be produced on a large scale.
The Effect of Addition of EM 4 Starter and Tomato Waste on Organic Compost Formation Rate of Vegetable Waste Hidayah, Thauhidayatul
SainsTech Innovation Journal Vol. 1 No. 2 (2018): SIJ Volume 1 Nomor 2 November 2018
Publisher : LPPM Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/sij.v1i2.2018.109

Abstract

Waste problem is a problem faced by humans from ancient times until now. Landfill will cause many problems, especially for people who live around the landfill and landfill. Seeing this fact, it is necessary to make a system of waste management that is effective and efficient. One way is to change the waste from organic material to compost and recycle waste from inorganic materials. This study aims to determine the effect of the addition of EM 4 starter or the addition of tomato waste in accelerating the rate of compost formation from vegetable waste. The design of this study was carried out by an experimental method using a Completely Randomized Design (CRD). The solution used consisted of three different solutions namely 100 ml / 1 l distilled tomato solution, 100 ml / 1 l distilled EM-4 solution, and 100 ml / 1 l distilled tomato + EM-4 solution. The third solution is mixed into vegetable waste in a polybag. The parameters observed consisted of compost, namely time / average time of compost formation, pH, temperature, change in compost weight, and organoleptic test. The parameters were observed once a week for 4 weeks. Based on data analysis using one way ANOVA, the results obtained from the treatment of tomato + EM 4 waste formed the fastest compost, 29.5 days, pH 7 (normal), temperature 30 ?, and final weight of compost 220 gr, and organoleptic yield of 54.375%. This can occur because tomato waste is one type of organic waste that can be used as a culture medium (inoculants) containing microbes that are able to degrade organic materials. Based on this research, it can be concluded that the addition of EM-4 and tomato waste as well as a mixture of both can accelerate the rate of compost formation.
Penambahan Sari Buah Pada Susu Murni Sebagai Minuman Probiotik Hidayah, Thauhidayatul
SainsTech Innovation Journal Vol. 2 No. 2 (2019): SIJ Volume 2 Nomor 2 November 2019
Publisher : LPPM Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/sij.v2i2.2019.114

Abstract

Masyarakat saat ini kurang menyukai minuman probiotik karena rasanya yang sangat asam dan aromanya yang sangat menyengat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan penelitian bertujuan untuk membuat suatu minuman probiotik dengan penambahan sari buah sehingga minuman probiotik lebih disukai oleh masyarakat karena rasanya. Penelitian dilakukan dengan desain perlakuan tiga kali pengulangan, sari buah yang digunakan berasal dari buah apel, nanas, dan mangga. Adapaun paramaeter yang diteliti yaitu pH, kandungan glukosa, kandungan asam laktat dan kandungan vitamin C pada minuman probiotik. Hasil menunjukkan bahwa semua minuman probiotik memiliki pH asam berkisar 3-4. Kadar glukosa paling tinggi diantara minuman probiotik sari buah berasal dari minuman probiotik sari buah mangga 15,33 g/100g dengan kandungan vitamin C tertinggi sebesar 322 mg. sedangkan minuman probiotik yang memiliki kadar asam laktat tertinggi adalah minuman probiotik sari buah apel sebesar 1,95 mg. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diperoleh kesimpulan a) Penambahan sari buah pada minuman probiotik dapat menyebabkan pengurangan asam laktat yang dihasilkan pada proses fermentasi; b) Penambahan sari buah pada minuman probiotik dapat menyebabkan penurunan kadar glukosa pada minuman probiotik; c) Penambahan sari buah pada minuman probiotik dapat menyebabkan peningkatan kadar vitamin C pada minuman probiotik; dan d) Berdasarkan hasil uji organoleptik, urutan minuman probiotik yang paling disukai karena rasanya enak, manis dan sari buahnya paling terasa adalah minuman probiotik sari buah Nanas-Mangga-Apel.
Proses Pembelajaran Biologi Pada Masa Pandemi Covid-19 di Universitas Qamarul Huda Badaruddin Hidayah, Thauhidayatul
SainsTech Innovation Journal Vol. 3 No. 2 (2020): SIJ Volume 3 Nomor 2 November 2020
Publisher : LPPM Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/sij.v3i2.2020.224

Abstract

Online learning is one of the learning methods applied during the COVID-19 pandemic. The Biology study program of the University of Qamarul Huda Badaruddin has carried out online learning since the Even Semester of the 2019/2020 Academic Year to the Odd Semester of the 2020/2021 Academic Year. This study aims to analyze the learning process in the Biology department during the COVID-19 pandemic. This research is a qualitative descriptive study, data collection was carried out by interviews and Google form containing 11 questions to students of the 2018 and 2020 batches. The results of this study indicate that the online lecture process at the Biology Study Program at the University of Qamarul Huda Badaruddin is running well (smoothly), it is shown through learning / lectures that take place according to a predetermined schedule (66.7%), enthusiasm during learning is very high (83.33%), communication with lecturers (66.66%) and understanding of the material is quite good (58.33 %). The obstacles during the online learning process include students who are still rigid with the online method (class of 2020), dissatisfaction (in practicum), difficulty in connecting (weak network) from the area where they live, and requiring relatively large internet quota. The conclusion of this study is that the online learning process in the Biology study program at the University of Qamarul Huda Badaruddin went well during the COVID-19 pandemic, but further evaluation needs to be done for the next online learning.
Pengaruh Starter Fermentasi pada Proses Pembuatan VCO Hidayah, Thauhidayatul; Rosika, Herliana
SainsTech Innovation Journal Vol. 3 No. 1 (2020): SIJ Volume 3 Nomor 1 Mei 2020
Publisher : LPPM Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/sij.v3i1.2020.225

Abstract

Di daerah Lombok, pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan starter ragi masih sangat jarang dilakukan. Mengingat kualitas VCO yang cukup bagus dengan penggunaan starter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis starter ragi yang mampu menghasilkan produk VCO dengan kualitas terbaik. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deksriptif kualitatif, melalui tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan (pembuatan santan dan fermentasi krim), dan tahap pengujian. Pada tahap pelaksanaan, krim santan difermentasi menggunakan tiga jenis ragi yaitu ragi tape, ragi tempe, dan ragi roti masing-masing dengan konsentrasi 2% b/v. Hasil Fermentasi kemudian disentrifugasi pada kecepatan 3.000 rpm selama 10 menit, lapisan minyak/VCO yang terpisah dalam tabung kupet kemudian dihitung rendemen, dan dilakukan uji asam lemak bebas dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan rendemen VCO yang berasal dari fermentasi ragi tape memiliki jumlah rendemen yang lebih banyak yaitu 11,17%; fermentasi ragi tempe sebesar 2,13% ; dan fermentasi ragi roti sebesar 0,15%. Kadar asam lemak bebas pada VCO yang diperoleh dengan fermentasi ragi tape sebesar 0,24%; fermentasi ragi tempe sebesar 0,15%; dan fermentasi dengan ragi roti tidak menunjukkan adanya asam lemak bebas. Dengan demikian, kadar asam lemak bebas yang paling baik berasal dari fermentasi ragi tempe (standar nasional kadar lemak bebas pada VCO  maksimum 0,2%). Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa VCO dari fermentasi ragi tempe paling banyak disukai karena memiliki rasa yang paling enak dan aroma yang wangi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa VCO dari hasil fermentasi ragi tempe paling banyak disukai serta memiliki kadar asam lemak bebas yang paling baik (standar nasional VCO). Â